Bahan
Bahan
2. Hati
Hati adalah organ kelenjar terbesar dengan berat kira-kira 1200-1500
gram. Hati terletak di abdomen kuadrat kanan atas, menyatu dengan saluran
bilier dan kandung empedu (Sherlock, 2002). Hati memiliki peran sangat
penting dalam metabolisme glukosa dan lipid, membantu proses pencernaan,
absorbsi lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, serta detoksifikasi tubuh
terhadap zat toksik. Interpretasi hasil pemeriksaan uji fungsi hati tidak dapat
menggunakan hanya satu parameter, tetapi menggunakan gabungan beberapa
hasil pemeriksaan karena keutuhan sel hati dipengaruhi juga faktor
ekstrahepatik (Dufour, 2006).
Pemeriksaan fungsi hati diindikasikan untuk penapisan atau deteksi
adanya kelainan atau penyakit hati, membantu menengakkan diagnosis,
memperkirakan beratnya penyakit, membantu mencari etiologi suatu penyakit,
menilai hasil pengobatan, membantu mengarahkan upaya diagnostik
selanjutnya serta menilai prognosis penyakit dan disfungsi hati. Jenis uji fungsi
hati dapat dibagi menjadi tiga besar, yaitu penilaian fungsi hati, mengukur
aktivitas enzim, dan mencari etiologi penyakit (Hall, 2012; Suryaatmadja,
2009).
Boyer, T.D., Manns M.P., Sanyal A.J. 2012. Zakim and Boyer's Hepatology: A
Textbook of Liver Disease, 6th Ed. Philadelphia: Saunders.
Dufour, D.R. 2006. Liver Disease: Clinical Chemistry and Molecular
Diagnostics, Fourth Ed. Missouri: Elsevier saunders; p. 1777-1827.
Guyton, Arthur C and Jhon E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi
11. Jakarta: EGC.
Hall, P., and Johnny C. 2012. What is The Real Fungtion of The Liver Function
Test. Ulster Med J, 81:30-36.
Jawi, I.M., D.N. Suprapta, I.W.P. Sutirtayasa. 2007. Efek Antioksidan Ekstrak
Umbi Jalar Ungu terhadap Hati setelah Aktivitas Fisik Maksimal dengan
Melihat Kadar ALT dan AST pada Darah Mencit. Dexa Media, No. 3,
Vol.20 (103-106).
Kaplan, H.I., Sadock, B.J., and Grebb, J.A., 2010. Sinopsis Psikiatri: Ilmu
Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, Jilid Dua. Jakarta: Bina Rupa
Aksara.
Maslim, R. 2002. Gejala Depresi, Diagnosa Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas
Dari PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika
Atmajaya.
Meyes. 1991. Biokimia. Jakarta: EGC
Priyandini & G.P. Subita. 2002. Pengaruh Faktor Psikogenik Sebagai Penyebab
Sindroma Mulut Terbakar. Jakarta: FKG Usakti
Putra. 2002. Perkembangan Patobiologi di Indonesia. Solo: FK UNS
Quade, W. McAicman. 1991. Stress. Bandung : Erlangga.
Sadikin M. 2002. Biokimia Enzim. Jakarta: Penerbit Widya Medika Jakarta.
Sherlock, S., and Dooley J. 2002. Diseases Of The Liver And Biliary System.
USA: Blackwell Publishing.
Singh, A., Bhat T.K. 2001 Sharma O.P. Clinical Biochemistry of Hepatotoxicity.
J Clinical Toxicol, S4: 001.
Suryaatmadja M. 2009. Pemeriksaan Laboratorium Uji Fungsi Hati. Buletin ABC,
11: 2-8.
Underwood, J. C. E. 1999. Patologi Umum dan Sistemik, Edisi 2, Vol.2. Jakarta:
EGC.
Videbeck, Sheila L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Wibowo, A.W., L. Maslachah & R. Bijanti. 2008. Pengaruh Pemberian Perasan
Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap Kadar SGOT dan SGPT
Tikus Putih (Rattus norvegicus) Diet Tinggi Lemak. Jurnal Veterineria
Medika Universitas Airlangga, Vol. 1: 1- 5.
Widmann, F. K. 1995. Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. Jakarta: EGC.