Anda di halaman 1dari 15

Brain Shrimp Lethal Test (BSLT)

Kelompok 4

Widya Nurmalasari 260110150042 Ruth Michelle Pardede 260110150065


Amelia Herlambang 260110150047 Mufidah Mawaddah 260110150069
Anggita P. Unggaran 260110150055 Nadia Gitta Paramita 260110150071
Naomy Octavinna 260110150059 Lestia Anggraeni 260110150079
James Prasetyo Laksono 260110150061 Marini Utami 260110150080
Konten

Definisi Prinsip Kelebihan

Metode Interpretasi Jurnal


DEFINISI
BLST (Brine Shrimp Lethality Test) merupakan salah satu metode
awal untuk pengujian sitotoksisitas dari ekstrak tanaman maupun
sampel lainnya, berdasarkan kemampuan untuk membunuh kultur
larva (naupuli) (Sarah et al, 2017).

Metode ini merupakan tahapan awal untuk skrining toksisitas pada


ekstrak tanaman, toksin fungi, logam berat, cyanobacteria dan
pestisida
(Kibiti & Afolayan, 2016; Harwing & Scott, 1971; Saliba & Krzyz,
1976; Hisem et al, 2011; Maurer-Jones et al, 2013).
Prinsip
Melihat perbandingan seberapa banyak larva udang Artemia
salina L. yang mati dan hidup akibat adanya suatu senyawa uji,
sehingga nantinya didapatkan nilai LC50 untuk mengetahui
potensi dari senyawa uji tersebut;

Suatu senyawa dikatakan aktif apabila memiliki nilai LC50 <


1000 μg/ml (Meyer, 1982).
KELEBIHAN Waktu relatif cepat untuk melakukan uji toksisitas
Tidak membutuhkan biaya yang besar
Prosedur sederhana
Tidak memerlukan peralatan khusus
Menggunakan sampel dalam jumlah kecil
Tidak memerlukan serum hewan seperti pada metode
sitotoksik lainnya
(Indiastuti et al, 2008).

5
Metode
Memasukkan telur Brine
Shrimp (Artemia salina)
Menyiapkan media air laut
ke dalam larutan air laut
buatan
buatan.

Penetasan Brine Shrimp

Dibiarkan pada paparan cahaya lampu


yang terus-menerus pada suhu ruang Setelah 24 jam, nauplii (larva)
selama 24 jam. (60-100 Watt bola akan menetas.
lampu (Sarah et al, 2017)).
PROSEDUR
Siapkan beberapa konsentrasi ekstrak yang akan di uji:0 (kontrol), 100, 200, 500, dan 1000 ppm.

Menambahkan 10 larva atau nauplii ke dalam tabung uji yang telah berisi 5 mL media air
laut yang mengandung ekstrak (masing-masing konsentrasi)

Tabung uji diletakkan di bawah penerangan 24 jam

Hitung persentase kematian nauplii.

(Fatimawali et al, 2013). (Sarah et al, 2017).


INTERPRETASI
Diketahui dari jumlah kematian larva Artemia salina Leach karena pengaruh
ekstrak atau senyawa bahan alam pada konsentrasi yang diberikan

Brine Shirmp Lethality Test (BSLT)

Menentukan besarnya nilai


LC50 selama 24 jam
LC50 (Lethal Concentration) : konsentrasi
zat yang menyebabkan terjadinya
kematian pada 50% hewan percobaan
yaitu larva Artemia salina Leach

LC50 kurang dari 1000 ppm ->


Senyawa
(Toksisitas akut)
(contoh:
TOKSIK
ekstrak
tanaman)

Dapat dikembangkan sebagai obat anti kanker


Keterangan
K : Kontrol
P1-P4 : Variasi konsentrasi
Rata-rata : Total kematian larva
pada tiap kelompok dibagi dengan
jumlah pengulangan yang
dilakukan
% yang mati : Rata-rata larva
yang mati pada tiap kelompok
dibagi jumlah larva tiap
pengulangan dikali 100
Perhitungan LC50
y = 0,1125 x + 3,1166
50 = 0,1125 x + 3,1166
X = 416,7 ppm
(Fatimawali, et al., 2013).

LC50 < 1000 ppm : toksik


LC50 > 1000 ppm : tidak toksik
JURNAL
ACUTE TOXICITY TEST OF ETANOL EXTRACT FROM MANGOSTEEN
PERICARP (Garcinia mangostana L.) AGAINST ARTEMIA SALINA
LEACH LARVAE USING BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)
250 larva udang dikelompokkan menjadi 5
kelompok. Setiap kelompok mengandung 10
larva yang dibuat 5 ulangan.
Konsentrasi akhir ekstrak dalam media yang
mengandung larva sebesar 1000, 500, 200,
100 dan 0 ppm sebagai kontrol negatif.
Analisis probit menunjukkan nilai LC50
ekstrak kulit manggis sebesar 418 ppm.
Pemberian ekstrak kulit manggis memiliki
potensi untuk mematikan larva Artemia
salina Leach.
Thank you! 

13
DAFTAR PUSTAKA
Fatimawali, A. Yudistira, dan F. Wehantow. 2013. Acute toxicity test of etanol
extract from mangosteen pericarp (Garcinia mangostana l. ) Against artemia
salina leach larvae using brine shrimp lethality test (bst). PHARMACON Jurnal
Ilmiah Farmasi – UNSRAT, 2(01): 2302-2493.
Harwing, J., Scott, P. M. 1971. Brine Shrimp (Artemia salina L.) Larvae as a
Screening System for Fungal Toxins. Appl Microbiol, 21: 1011-1016.
Hisem, D., Hrouzek, P., Tomek, P., Tomsickova, J., Zapomelova, E., Skacelova, K.,
Lukesova, A., Kopecky, J. 2011. Cyanobacterial Cytotoxicity versus Toxicity to
Brine Shrimp Artemia salina. Toxicon, 57: 76-83.
Indiastuti, D. N., et al. 2008. Skrining Pendahuluan Toksisitas Beberapa
Tumbuhan Benalu Terhadap Larva Udang Artemia Salina Leach. Jurnal
Ilmu Kefarmasian, 6 (2): 82.
Kibiti, C., Afolayan, A. 2016. Antifungal activity and brine shrimp toxicity
assessment of Bulbine abyssinica used in the Folk Medicine in the Eastern Cape
Province, South Africa. Bangladesh J Pharmacol, 11: 469-477.
DAFTAR PUSTAKA

Maurer-Jones, M. A., Love, S. A, Meierhofer, S., Marquis, B.J., Liu, Z., Haynes, C.L.
2013. Toxicity of Nanoparticles to Brine Shrimp: An Introduction to Nanotoxicity
and Interdisciplinary Science. J Chem Educ, 90: 475-78.
Meyer, H. N. 1982. Brine Shrimp Lethality Test: Med. Plant Research. Vol 45.
Amsterdam, Hipokrates Verlag Gmbrl, 31-34.
Saliba, L.J., Krzyz R. M. 1976. Effect of Heavy Metals on Hatching of Brine-
Shrimp Eggs. Marine Poll Bull, 7: 181-82.
Sarah, Q. S., Anny, F. C., and Misbahuddin, M. 2017. Brine Shrimp Lethality
Assay. Bangladesh J Pharmacol, 12: 186-189.

Anda mungkin juga menyukai