Kuersetin dalam
Daun Jambu Biji
Paraswati 260110150043
Yeni Andriyani S 260110150044
Anggita Putri U 260110150055
Naomy Octavinna 260110150059
Ruth Michellee P 260110150065
Afina Dwi R 260110150066
Rizki Muhammad Z 260110150070
Ruth Anneke P 260110150074
Pramesthi Indah W 260110150077
Lestia Anggraeni 260110150079
2
Klasifikasi
Tanaman
Metode Deskripsi
Pemisahan Tanaman
Daun
Jambu
Biji
Karakterisasi Identifikasi
Senyawa Senyawa
Isolasi
Senyawa
Klasifikasi Tanaman
Domain : Eukaryota
Kingdom : Plantae
Phylum : Spermatophyta
Subphylum : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Order : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Psidium
Species : Psidium guajava
(CABI, 2017).
4
Deskripsi
Tanaman
5
Tumbuhan
Serbuk simplisia
Warna hijau keabu-abuan, bau khas aromatik, rasa khelat (MMI,
Depkes RI, 1977).
Ekstrak (pemerian)
Warna hitam kecokelatan, bau khas (alkohol) (MMI, Depkes RI,
1977).
Mikroskopik
Epidermis bawah: sel lebih kecil, pipih, terentang tangensial,
bentuk poligonal, dinding antiklinal lurus.
Berkas Pengangkut
Identifikasi
Senyawa
Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia adalah tahapan
awal untuk mengidentifikasi
kandungan kimia yang terkandung
dalam tumbuhan.
(Farnswort, 1966).
Flavonoid
Sejumlah kecil serbuk simplisia dan ekstrak
masing-masing dalam tabung reaksi dicampur
dengan serbuk magnesium dan asam klorida 2
N.
N-Bromosuksinimida
Sinar UV : 365 nm
Fluoresensi : Biru pucat
(Jork, 1990).
Isolasi
Senyawa
16
Metode Kromatografi Kolom
Fasa diam : Silika gel 60 G
Fasa gerak : Campuran pelarut n-Heksana : etil asetat
dengan perbandingan (9: 1);(8:2);(7:3);(6:4);(5:5).
17
Metode Kromatografi Lapis Tipis
Prinsip kerja :
(Munson, 2010).
19
Prosedur :
Fraksi
(Ikan, 1969).
Pelarut dan Rf dari Kuersetin
Karakterisasi
Senyawa
22
Karakterisasi Senyawa Kuersetin
dengan Spektrofotometri UV-Vis
Kegunaan spektrofotometri untuk mengukur jumlah
ikatan rangkap atau konjugasi aromatik dalam suatu
molekul (Supratman, 2010). Menurut Harmita (2007),
informasi yang dapat diperoleh dari alat ini yaitu berupa
panjang gelombang maksimum suatu senyawa.
Panjang gelombang cahaya ultraviolet adalah terentang
antara 200-400 nm sedangkan tampak berjangka 400
nm (ungu) ke 750 nm (merah) (Supratman,2010).
Ditibang 15 mg ekstrak
Pentepan kadar Dilarutkan dalam 10 ml etanol,sehingga didapat
flavonoid total konsentrasi 1500 ppm
ekstrak etanol
daun jambu biji Dari larutan tersebut dipipet 1 ml lalu ditambahkan 1 ml
AlCl4 2% dan 1 ml kalium asetat 120 mM
Sampel diinkubasi selama 1 jam pada suhu kamar
Absorbansi ditentukan menggunakan metode spektro
UV-Vis pada panjang gelombang maksimum yang telah
didapatkan sebelumnya
Karakterisasi Kuersetin
dengan FTIR
Untuk menganalisa gugus fungsi yang terdapat
pada sampel. FTIR yang digunakan adalah
Spektrofotometer FTIR Spectrum One Perkin Elmer.
Pada analisis ini, sampel diteteskan ke plat KBr sebanyak
satu tetes, kemudian plat tersebut dimasukan ke dalam
holder. Selanjutnya, holder dipasangkan ke dalam
instrument FTIR dan dilakukan analisis gugus fungsinya
(Sumarlin, 2014).
27
Spektrum IR Standar Kuersetin
Karakterisasi Kuersetin
dengan NMR
Isolat flavonoid dikarakterisasi menggunakan IR, UV-Vis
dengan pereaksi geser (Markham,1988)
29
Spektrum 1H-NMR Kuersetin
(Rivai dkk., 2012).
Metode
Pemisahan
32
Ekstraksi
Metode Soxhletasi
Prinsip kerja :
ekstraksi menggunakan pelarut selalu baru
dalam mengekstraknya sehingga terjadi
ektraksi yang kontinyu dengan adanya jumlah
pelarut konstan yang juga dibantu dengan
pendingin balik (kondensor)
(Khamidinal, 2009)
Prosedur :
Serbuk simplisia
Ekstrak
(Khamidinal, 2009)
Fraksinasi
Metode Fraksinasi Cair-Cair