Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan Evaluasi

a. Laju Alir
Salah satu tujuan dilakukannya metode granulasi dalam produksi tablet
adalah untuk meningkatkan laju alir, sehingga bahan tablet yang akan
dialirkan ke dalam mesin cetak melalui corong dapat mengalir dengan baik
dan konsisten. Dalam bentuk granul, campuran bahan berada pada dimensi
sperikal (bundar) dan ukuran yang lebih besar dibandingkan serbuk. Dengan
demikian, granul lebih mudah untuk mengalir, sehingga bobot setiap tablet
yang dihasilkan bersifat konstan.
Dalam prosedurnya, granul sebanyak 20 g dialirkan melalui corong yang
ditempatkan pada ketinggian 10 cm. Ketika penahan serbuk dibuka, waktu
dicatat hingga seluruh serbuk habis mengalir. Selanjutnya, diameter dan
tinggi kerucut yang dihasilkan dari tumpukan granul diukur. Berdasarkan
hasil tersebut, besarnya sudut istirahat dan laju alir dapat dihitung. Semakin
besar laju alir, maka semakin baik dan semakin efisien pula proses
pencetakan tablet. Sebaliknya, semakin kecil sudut istirahat, maka semakin
baik. Sudut istirahat berkaitan dengan ukuran partikel dan sifat kohesivitas.
Partikel berukuran besar umumnya memiliki sudut istirahat yang lebih kecil,
yang menunjukkan bahwa sifat kohesivitas partikel cenderung tidak terlalu
besar. Artinya, gaya tarik menarik antar partikel tidak terlalu kuat, sehingga
partikel lebih mudah mengalir. Sebaliknya, partikel berukuran kecil
umumnya memiliki sudut istirahat yang kecil dan sifat kohesivitas yang kuat.
Artinya, partikel-partikel cenderung berikatan kuat dengan sesamanya dan
sulit untuk mengalir.
Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai sudut istirahat sebesar 10,2,
dan laju alir sebesar 8,44. Nilai sudut istirahat ini termasuk dalam kategori
sangat baik berdasarkan persayaratan, sementara nilai laju alir termasuk baik.
Dengan demikian, granul dinyatakan lulus persyaratan untuk dapat dicetak
menjadi tablet.
b. Kompresibilitas
Kompresibilitas merupakan kemampuan granul untuk tetap kompak
dengan adanya tekanan. Granul yang akan dicetak menjadi tablet harus
memiliki kompresibilitas yang baik, sehingga tablet yang dihasilkan memliki
kekerasan yang baik dan bersifat kompak, tidak rapuh dan mudah hancur.
Kompresibilitas dapat dinyatakan dalam persen (%) menggunakan
rumus Carrs index, dan berkaitan dengan Haussner Ratio.
Penetapan nilai kompresibilitas dilakukan dengan menggunakan tap
density apparatus, di mana granul dimasukkan ke dalam gelas ukur,
ditempatkan pada pengunci alat, lalu diketuk-ketukkan selama 4 menit.
Volume granul diukur saat sebelum dan sesudah proses pengetukan.
Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai Carrs index sebesar
29,08%, sementara Haussner Ratio sebesar 0,709. Berdasarkan persyaratan
pada Farmakope Indonesai Edisi IV, nilai kompresibilitas 29,08% termasuk
dalam kategori kurang baik. Sementara syarat Haussner Ratio yang baik
adalah < 1,5. Dengan demikian, nilai Haussner Ratio termasuk dalam
kategori baik. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa granul yang
dihasilkan memiliki kompresibilitas yang tidak cukup baik untuk dicetak
menjadi tablet. Dengan demikian, besar kemungkinan tablet yang dihasilkan
bersifat rapuh dan tidak kompak. Hal ini mungkin disebabkan oleh proses
pembuatan granul yang kurang maksimal, di mana jumlah pengikat (mucilago
kanji) tidak cukup banyak, serta bentuk granul yang terlalu halus dan
cenderung masih berbentuk serbuk.

Anda mungkin juga menyukai