Anda di halaman 1dari 2

Tablet adalah bentuk sediaan yang paling banyak beredar karena secara fisik stabil,

mudah dibuat, lebih menjamin kestabilan bahan aktif dibandingkan bentuk cair, mudah dikemas,
praktis, mudah digunakan, homogen, dan reprodusibel. Massa tablet harus mengalir dengan
lancar agar dapat menjamin homogenitas dan reprodusibilitas Sediaan dan harus dapat
terkompresi dengan baik agar diperoleh tablet yang kuat, kompak, dan stabil selama
penyimpanan dan distribusi. Metode granulasi banyak dipilih dengan tujuan memperbaiki sifat
alir dan kompresibilitas massa tablet.
Granulasi adalah pembentukan partikel-partikel besar dengan mekanisme pengikatan
tertentu. Granul dapat diproses lebih lanjut menjadi bentuk sediaan granul terbagi, kapsul,
maupun tablet. Berbagai proses granulasi telah dikembangkan, dari metode konvensional seperti
slugging dan granulasi dengan bahan pengikat musilago amili hingga embentukan granul dengan
peralatan terkini seperti spray dry dan freeze dry. Pada pengujian granul parameter yang diamati
adalah :uji homogenitas, uji sifat alir, uji kompresibilitas granul, dan uji distribusi ukuran granul.
Pada paper ini, kami akan membahas sedikit tentang pengaruh sifat alir terhadap tablet.

BAB II
ISI
A.    Sifat Alir Pada Tablet
Fluiditas / sifat alir serbuk merupakan faktor kritik dalam produksi obat sediaan padat.
Hal ini karena sifat alir serbuk berpengaruh pada peningkatan reprodusibilitas pengisian ruang
kompresi pada pembuatan tablet dan kapsul , sehingga menyebabkan keseragaman bobot sediaan
lebih baik, demikian pula efek farmakologinya.
Waktu alir adalah waktu yang diperlukan untuk mengalir dari sejumlah granul melalui
lubang corong yang diukur adalah sejumlah zat yang mengalir dalam suatu waktu tertentu.

B.     Pengaruh Sifat Alir Terhadap Tablet


Pada umumnya tablet kempa dibuat dengan mengempa massa kempa yang mengalir dari
corong ke sisi pengisi lalu ke lubang kempa menjadi massa kompak dan padat. Tablet dibuat
sesuai bentuk dan ukuran pons dan lubang kempa lalu dikempa menghasilkan massa rengat dan
kompak dengan bentuk tertentu. Unit tablet dalam satu batch harus mempunyai keseragaman
bobot, keseragaman kandungan, serta kadar zat aktif yang harus memenuhi syarat. Ketentuan
lain yang juga penting dari massa tablet yaitu massa tablet harus homogen dan massa kempa
harus mengalir lancar ke lubang kempa.
Proses pengisian dies didasarkan atas aliran granul yang kontinyu dan seragam dari
hopper. Bila aliran kurang baik, beberapa dies tidak akan terisi sempurna. Karena aliran yang
kurang baik akan berakibat terbetuknya ‘jembatan’ atau ‘lubang tikus’ (poor flow ‘rat holing’)
dari granul di hopper

Faktor- faktor yang dapat berpengaruh pada fluiditas serbuk:


1)   Bentuk partikel dan tekstur, untuk partikel yang ekidimensional (teratur= bulat, kubus) semakin
besar diameter maka sifat alir semakin baik sedangkan untuk partikel yang anisomerik maka
hasilnya dapat berbeda. Sifat alir terbaik terjadi pada diameter optimum partikel (200-500 µm).
Partikel berukuran kurang dari 100 µm akan lebih cohesive. Semakin kecil gaya gesek friksi /
gaya gesek antar partikel sehingga semakin mudah mengalir. Sebaliknya, semakin kasar
permukaan partikel maka semakin besar friksi antar partikel sehingga menyebabkan semakin
sulit mengalir.
2)   Kerapatan jenis,
3)   Porositas, semakin besar porositas maka semakin kecil kontak antar partikel maka kecepatan alir
akan semakin baik.
4)   Kandungan lembab, pada kondisi kandungan lembab yang tinggi ikatan partikel akan lebih kuat
karena luas kontak antar permukaan serbuk naik. Apabila gaya tarik antar partikel serbuk
semakin kuat, maka serbuk akan semakin sukar mengalir.
5)   Kondisi percobaan, ada beberapa kondisi percobaan yang dapat mempengaruhi sifat alir yaitu
diameter lubang alat uji, besar/ luas hopper dan sudut dinding hopper.

C.    Uji Sifat Alir


Sifat alir serbuk dapat ditetapkan dengan dua macam cara:
1)   Cara langsung, dengan mengukur secara langsung kecepatan alir sejumlah serbuk atau granul
yang mengalir dari hopper. yaitu dengan metode corong dan dengan metode timbang. Ada dua
cara pengamatan yaitu dengan metode manual (hopper flow rate) dan metode komputerisasi
(recording flow meter). Pengukuran sifat alir granul dengan metode corong dipengaruhi oleh
beberapa kondisi pengamatan seperti berat granul, diameter corong, ukuran partikel granul,
panjang tangkai corong, cara penuangan sampel dan pengaruh getaran luar
2)   Cara tidak langsung, yaitu dengan mengukur parameter sudut diam. Caranya yaitu dengan
meletakkan massa cetak dalam corong alat uji kecepatan alir yang bagian bawahnya ditutup.
Massa cetak yang keluar dari alat tersebut dihitung kecepatan alirannya dengan menghitung
waktu yang diperlukan oleh sejumlah serbuk untuk turun melalui corong alat penguji dengan
menggunakan stopwatch dari mulai dibukanya tutup bagian bawah hingga semua massa granul
mengalir keluar dari alat uji. Timbunan granul dapat digunakan untuk menghitung sudut
istirahat. Diameter rata-rata timbunan granul dan tinggi puncak timbunan granul diukur. Untuk
100 g granul waktu alirnya tidak boleh lebih dari 10 detik. Waktu alir berpengaruh terhadap
keseragaman bobot tablet.

Anda mungkin juga menyukai