Anda di halaman 1dari 2

Pada praktikum kali ini kami membuat sediaan tablet asetosal dengan zat eksipien dalam

pembuatan tablet astosal yaitu amylum, mg. stearate, aerosol avicel pH 100. Fungsi dari amlym
dalam zat eksipien pembuatan tablet ini adalah sebagai disintegrant. Disintegran merupakan
eksipien yang berfungsi untuk memfasilitasi hancurnya tablet ketika terjadi kontak dalam saluran
cerna. Disintegran bekerja dengan menarik air ke dalam tablet, mengembang dan menyebabkan
tablet pecah menjadi bagian-bagian kecil.
Magnesium stearat merupakan salah satu bahan pelicin yang banyak digunakan dalam
pembuatan tablet. Penambahan magnesium stearat bertujuan untuk meningkatkan sifat alir
campuran serbuk dan mengurangi gesekan antar partikel sehingga campuran serbuk lebih mudah
mengalir ke dalam ruang cetak.
Aerosil berfungsi sebagai pelincir, sehingga jika tidak digunakan bahan pelincir tersebut dalam
pembuatan granul maka kemungkinan granul tersebut tidak dapat mengalir bebas dan sudut diam
yang terbentuk akan lebih besar dari 30°. Hasil yang didapatkan menunjukan granul dapat
mengalir bebas dengan sudut diam kurang dari 30° atau tergolong granul yang sangat mudah
mengalir 25-30° (Depkes RI, 1979)
Avicel PH 102 atau microcrystalline cellulose termasuk golongan selulosa. Avicel PH 102
banyak digunakan dalam metode cetak langsung karena berfungsi sangat baik sebagai pengikat
kering (Medina and Kumar, 2006). Penggunaan Avicel PH 102 lebih baik dari Avicel PH 101
pada pembuatan dengan metode cetak langsung karena memiliki ukuran partikel yang lebih
besar, sehingga sifat alir Avicel PH 102 lebih baik dibandingkan Avicel PH 101. Selain itu,
Avicel PH 102 memiliki kompaktibilitas yang sangat baik dan mengalami deformasi plastik saat
dikompresi yang dapat menyebabkan terjadinya interlocking, yang merupakan kekuatan ikatan
antar partikel (Banker and Anderson, 1994)
Metode kempa cetak langsung memiliki kelebihan pada prosesnya yang cepat yaitu hanya
membutuhkan proses pencampuran dan pengempaan namun mesti didukung dengan eksipiennya
memiliki aliran yang bagus, zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan
terhadap panas dan lembab.
Tahapan dalam pembuatan tablet ini adalah asetosal, amylum da avicel PH 102 dicampur ad
homogen. Setelah itu dilakukan uji granul. Uji pertama yang dilakukan adalah sifat alir metode
secara langsung dengan meggunakan corong uji. Dihasil pengamatan waktu yang dibutuhkan
semua granul untuk melewati corong rata-rata 7,81 g/s dari dari range data pembanding sesuai
literatur 4 - 10 detik. ini membutikan sifat alir dari granul mudah mengalir. Pada pengujian
metode tidak langsung dengan menempatkan kertas grafik milimeter. Dari hasil pengamatan nilai
rata-rata yang didapat 22,27 dan masuk dalam range data pembanding 25 derajat -30 derat
dinyatakan istimewa, setalah rangkaian tadi dilaksanakan granul memenuhi persyaratan dan siap
untuk dicetak. Pengujian granul terakhir dilakukan uji kompresibilitas menggunakan alat joulting
volumeter dari hasil pengamatan rata-rata nilainya adalah 20,5% dan dinyatakan memenuhi
persyaratan. setalah rangkaian pengujian dilaksanakan, granul dinyatakan memenuhi persyaratan
dan siap untuk dicetak
Setelah tablet dicetak dilakukan beberapa rangkain pengujian.
1. Uji keseragaman bobot dilakukan dengan menimbang satu per satu sebanyak 20 tablet. %
penyimpangan bobot rata-rata
2. Uji keseragaman ukuran mengukur tebal dan diameter tablet menggunakan jangka sorong
3. Uji kekerasan dilakukan diambil 20 tablet lalu diukur kekerasan dengan alat hardnes
tester. Didapatkan nilai 7.5 kg/cm2 dinyatakan memenuhi persyaratan dengan data
pembanding tablet konvensional 4-10 kg/cm2
4. Uji Friabilitas dilakukan dengan mengambil 20 tablet kemudian ditimbang, tujuan dari
penimbangan untuk melihat pengurangan bobot selruh tablet setelah dilakukan uji dengan
alat friabilitor diputar sebanyak 100 kali. Didapatkan 14 persen, dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan berdasarkan literatur yaitu > 1%. Dikerena bisa disebabkan pada
pengaturan mesin pemroduksi obat, Masalah miripnya dengan capping, laminating serta
Pengembangan tablet saat gaya kompresi dilepaskan dapat menyebabkan retak di bagian
tengah atas tablet.
5. Uji waktu hancur dilakukan dengan alat disintegration tester

Anda mungkin juga menyukai