Anda di halaman 1dari 2

Pada percobaan pertama ini , bertujuan membuat granul untuk pembuatan tablet vitamin C

Bahan utama percobaan ini adalah asam askorbat,sedangkan bahan lainnya adalah avicel
pH 101, aerosil, dan mg stearat. Untuk pembuatan granul bahan yang dicampurkan adalah
asam askorbat, avicel pH 101, dan aerosil. Sedangkan mg sterat merupakan bahan
ektragranular. Ini karena mg sterat berfungsi sebagai lubrikan , diperlukan saat pentabletan
yaitu untuk mengurangi gesekan antara dinding die dengan ujung tablet. Avicel ph 101 dan
aerosil merupakan bahan intragranular. Avicel berfungsi sebagai pengisi dan

avicel yang digunakan disini harus avicel ph 101 bukan 102, karena disini kita akan membuat
granul sehingga diperlukan avicel ph 101 yang serbuk sedngkan avicel ph 102 telah
berbentuk granul. Aerosil berfungsi sebagai glidan, untuk memperbaiki sifat alir dari granul
yaitu dengan mengurangi gesekan antar partikel dan mempengaruhi kompaktibilitas. Karena
bahan utama nya adalah asam askorbat yang memiliki sifat alir yang jelek dan sifatnya yang
tahan tekanan besar sehingga di gunakan metode granulasi kering yaitu Slugging. Khusus
pada granulasi kering, aerosil sebagai bhan intragranular.

Tahap awal proses granulasi kering yaitu pengecilan partikel-partikel dengan proses
pengayakan. Hal ini dilakukan karena distribusi ukuran partikel mempengaruhi sifat fisik dan
sifat kimia serbuk yang kemudian akan berpengaruh terhadap kestabilan obat. Ukuran juga
berperan penting pada homogenitas tablet akhir. Bila terdapat perbedaan ukuran partikel yang
besar antara zat aktif dan eksipien, maka akan terjadi kesulitan pencampuran. Setelah proses
pengayakan, bahan ditimbang sesuai ketentuan.
Selanjutnya, tahap pembuatan slug (tablet besar-besar). Pertama yang dilakukan
adalah mencampurkan seluruh bahan dari formulasi. Tahap pencampuran ini dilakukan
hingga homogen dengan menggunakan alat mixer cube (alat pengadukkan kubus) selam 15
menit, proses pencampuran dilakukan selam 15 menit karena apabila terlalu lama (lebih dari
15 menit) maka akan terbentuk tablet yang sukar larut nantinya. Ini dikarenakan sifat bahan
yang hidofobik akan menyelimuti granul yang bersifat hidrofilik, sehingga sukar larut dalam
air tetapi mudah larut dalam lemak. Total berat semua bahan yg dicampur adalah 199,38
gram.
Tahap yang dilakukan selanjutnya adalah proses slugging. Pada proses ini komponen–
komponen tablet dikompakan dengan mesin cetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan
dikompakan dengan punch sehingga diperoleh massa yang disebut slug, prosesnya disebut
slugging, pada proses selanjutnya slug kemudian diayak dengan ayakan no 16/30 mesh dan
diaduk untuk mendapatkan granul(lolos ayakan 16) yang sifat alirnya lebih baik dari
campuran awal bila slug yang didapat belum memuaskan(lolos ayakan 30) maka proses
diatas dapat diulang.
Pembuatan granul adalah tahap berikutnya yang dilakukan.. Prinsip metode ini adalah
membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya
didapat  melalui pemberiaan tekanan besar saat proses slugging. Tujuan granulasi ini adalah
untuk  menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Granul
yang didapatkan sebesar 113,858 gram.

Anda mungkin juga menyukai