Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Tablet
TABLET (MENURUT FI III)
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan
dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat
pembasah atau zat lain yang cocok.
Tablet adalah sediaan padat, dibuat sceara kempa cetak berbentuk rata atau cembung
rangkap, umumnya bular, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa
zattambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi,
zat pengembang, zat pembasah. Tablet digunakan baik untuk tujuan pengobatan lokal 
atau sistemik.

Untuk pembuatan tablet diperlukan zat tambahan berupa :


1. Zat pengisi dimasukkan untuk memperbesar volume tablet. Biasanya digunakan
SacharumLactis, Amylum Manihot, Calcii Phoshas, Calcii Carbonas dan zat lain yang
cocok.
2. Zat pengikat dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat. Biasanys
yangdigunakan adalah mucilago gummi arabici 10-20 % (panas), solutio
Methylcellulosum 5 %.
3. Zat penghancur, dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perut. Biasanya
yangdigunakan adalah Amylum Manihot kering, Gelatinum, Agar-agar, Natrium
Alginat.
4. Zat pelicin, dimaksudkan agar tablet tidak lekat pada cetakan. Biasanya digunakan
Talcum 5%, Magnesii Stearas, Acidum Stearinicum.(Anief, 2007).

B. pengertian granulasi kering


GRANULASI KERING ( SLUGGING/ PRE-COMPRESSION)
Granulasi kering dilakukan dengan cara mencampur bahan berkhasiat, bahan pengisi,
bahan penghancur, dan kalau diperlukan bahan pengikat menjadi massa serbuk yang
homogen, kemudian menekan massa serbuk dengan tekanan tinggi sehingga menjadi
tablet besar dan pipih, selanjutnya proses ini disebut slugging sedangkan hasil tablet besar
disebut slug. Kemudian slug-slug digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan
ukuran partikel yang diinginkan. Granulasi kering juga dapat dilakukan dengan
menjalankan mesin rol, sementara massa serbuk diletakkan di antara mesin tersebut secara
hidrolik untuk dapat menghasilkan massa padat tipis, selanjutnya massa tersebut diayak
atau digiling hingga diperoleh granul yang diinginkan.
Metode granulasi kering disebut juga slugging, merupakan salah satu metode
pembuatan tablet dengan cara mengempa campuran bahan kering (partikel zat aktif dan
eksipien) menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel
yang berukuran lebih besar(granul) dari serbuk semula. Prinsip dari metode ini adalah
membuat granul secara mekanis, tanpabantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya
didapat melalui gaya (Kloe, 2010). Pada proses ini komponen-komponen tablet
dikompakkan dengan mesin cetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan dikompakkan
dengan punch sehingga diperoleh massa yang disebut slug, prosesnya disebut slugging,
pada proses selanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untukmendapatkan granul yang
daya mengalirnya lebih baik dari campuran awal. Bila slug yang didapatbelum
memuaskan maka proses diatas dapat diulang (Kloe, 2010).
Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan
eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya
dipecah lagi untukmenghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula
(granul). Prinsip dari metodeini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan
bahan pengikat dan pelarut, ikatannyadidapat melalui gaya. Teknik ini yang cukup baik,
digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosisefektif yang terlalu tinggi untuk dikempa
langsung atau zat aktif yang sensitif terhadap pemanasandan kelembaban (Andayana,
2009).

Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut :


1. Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi
2. Zat aktif susah mengalir
3. Zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab

3. Keuntungan dan kerugian metode granulasi kering


Keuntungan:
Lebih hemat waktu dan mudah pengerjaannya
Aman untuk zat aktif yang mudah terhidrolisis karena tidak memerlukan pelarut
Aman untuk zat aktif yang rusak pada suhu tinggi karena tidak memerlukan pengeringan
granul mengggunakan oven.
Cocok untuk bahan baku dengan sifat alir buruk (partikel amorf)
Dari sisi ekonomi lebih hemat biaya prosuksi.

Kerugian:
Kompleksitas tablet tidak sebagus tablet dari granulasi basah
Banyak dihasilkan debu saat pemecahan slug (tablet besar yang tidak terlalu keras dan
dihancurkan untuk menghasilkan granul untuk dikempa)
Memerlukan mesin khusus untuk membuat slug
Tidak cocok untuk membuat tablet berwarna/ditambahkan pewarna karena homogenitas
granul kering tidak sebagus granul basah.
Tidak cocok untuk membuat tablet dengan kadar zat aktif rendah.

4. Masalah dalam PEMBUATAN TABLET


1. Binding
Kerusakan tablet yang disebabkan karena massa yang akan dicetak melekat pada
dinding ruang cetakan.
2. Sticking/Picking
Kerusakan terjadi karena pelekatan tablet pada punch atas dan bawah yang
disebabkan permukaan punch tidak licin, pencetak masih ada lemaknya, zat pelicin
kurang atau massanya basah.
3. Whiskering
Kerusakan terjadi karena pencetak tidak pas dengan ruang cetakan dan terjadi
pelelehan zat aktif saat pencetakan pada tekanan tinggi. Akibatnya, pada
penyimpanan dalam botol-botol, sisi-sisi yang berlebihan akan lepas menghasilkan
bubuk/serbuk.
4. Splitting/Capping
Splitting merupakan peristiwa lepasnya lapisan tipis dari permukaan tablet terutama
pada bagian tengah, sedangkan capping adalah membelahnya bagian atas tablet.
Keduanya terjadi karena :
 Daya pengikat dalam massa tablet kurang
 Massa tablet terlalu banyak fines dan terlalu banyak mengandung udara
sehingga setelah dicetak, uadara akan keluar.
 Tenaga yang diberikan pada pencetakan tablet terlalu besar sehingga udara
yang berada di atas massa yang akan dicetak sukar keluar dan ikut tercetak.
 Formulanya tidak sesuai
 Die dan punch tidak rata
5. Motling
Terjadi karena zat warna tersebar tidak merata pada permukaan tablet.
6. Crumbling
Terjadi menjadi retak dan rapuh. Penyebabnya adalah karena kurangnya tekanan pada
saat pencetakan tablet dan zat pengikatnya kurang.

5. Preformulasi tablet aspirin 100 tablet


Aspirin : 80 mg (sediaan aspilet yang beredar dipasaran)
Avicel : penghancur 5-15 % (rowe hal 129)
Asam Stearat : bahan pelicin (1-3 % Hope ed 6)
Talcum : glidant dan lubrikan (1-10 Kibbe, 2009)
Laktosa : bahan pengisi (65-68% Hope ed 6)

No Nama zat Konsentrasi yang digunakan Keterangan


1 Aspirin 80 mg Komponen granulat
2 Avicel 10 % Komponen granulat
3 Asam stearat 1% Komponen granulat
4 Talcum 2% ½ untuk komponen luar
5 Laktosa q.s ½ untuk komponen luar

- PERHITUNGAN BAHAN
Bobot per tablet : 250 mg
Bobot total tablet :250 mg x 100 tablet = 25000 mg = 25 gr
1. Zat aktif : 80 mg x 100 tablet = 8000 mg = 8 g
2. Avicel : 10/100 x 25 g = 2,5 g
3. Asam stearat : 0,5/100 x 25 g = 0,125 g
4. Talcum : 1/100 x 25 g = 0,25 g
5. Komponen granulat = 98,5/100 x 25 g = 24,625 g
6. Laktosa = 24,625 g – (8 g +2,5 g+ 0,125 g+ 0,25 g) = 13,75 g
Sisa komponen luar
Misalnya di slug berulang didapatkan dengan bobot 24 g
1. Asam stearat = 0,5/98,5 x 24 g = 0,121 g
2. Talcum = 1/98,5 x 24 g = 0,243 g
Berdasarkan hasil perhitungan sesuai teoritis 24,625 g akan dibuatkan 100 tablet
Tablet yang diperoleh : 24 g/24,625 g x 100 tablet = 97,46 tablet
Maka bobot 1 tablet = 24 g + 0,121 g+ 0,243 g / 97,46 tablet = 0,250 g = 250 mg
- SKEMA PEMBUATAN
1. Melakukan penimbangan bahan
2. Melakukan pencampuran bahan ( aspirin, avicel, laktosa, talkum dan asam stearat),
campur hingga homogen
3. Menambahkan bahan pengikat
4. Melakukan pencampuran massa serbuki hingga homogen
5. Serbuk dikempa dengan tekanan tinggi (slugging) hingga menjadi tablet besar dan pipih
atau slug
6. Penghancuran slug dan kemudian diayak (menggunakan ayakan dengan mesh 12-20)
7. Pencampuran akhir (granul, sisa talkum dan asam stearat)
8. Pencetakan tablet ( dengan cara dikempa)
9. Evaluasi sediaan
- Pemerian
- Keseragaman bobot
- Keseragaman ukuran
- Waktu hancur
- Disolusi
- Ketebalan
- Kekerasan dan
- kerapuhan
10. Pengemasan ( kelengkapan dan penandaan)
11. Obat jadi

Anda mungkin juga menyukai