Pengertian Tablet
TABLET (MENURUT FI III)
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan
dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat
pembasah atau zat lain yang cocok.
Tablet adalah sediaan padat, dibuat sceara kempa cetak berbentuk rata atau cembung
rangkap, umumnya bular, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa
zattambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi,
zat pengembang, zat pembasah. Tablet digunakan baik untuk tujuan pengobatan lokal
atau sistemik.
Kerugian:
Kompleksitas tablet tidak sebagus tablet dari granulasi basah
Banyak dihasilkan debu saat pemecahan slug (tablet besar yang tidak terlalu keras dan
dihancurkan untuk menghasilkan granul untuk dikempa)
Memerlukan mesin khusus untuk membuat slug
Tidak cocok untuk membuat tablet berwarna/ditambahkan pewarna karena homogenitas
granul kering tidak sebagus granul basah.
Tidak cocok untuk membuat tablet dengan kadar zat aktif rendah.
- PERHITUNGAN BAHAN
Bobot per tablet : 250 mg
Bobot total tablet :250 mg x 100 tablet = 25000 mg = 25 gr
1. Zat aktif : 80 mg x 100 tablet = 8000 mg = 8 g
2. Avicel : 10/100 x 25 g = 2,5 g
3. Asam stearat : 0,5/100 x 25 g = 0,125 g
4. Talcum : 1/100 x 25 g = 0,25 g
5. Komponen granulat = 98,5/100 x 25 g = 24,625 g
6. Laktosa = 24,625 g – (8 g +2,5 g+ 0,125 g+ 0,25 g) = 13,75 g
Sisa komponen luar
Misalnya di slug berulang didapatkan dengan bobot 24 g
1. Asam stearat = 0,5/98,5 x 24 g = 0,121 g
2. Talcum = 1/98,5 x 24 g = 0,243 g
Berdasarkan hasil perhitungan sesuai teoritis 24,625 g akan dibuatkan 100 tablet
Tablet yang diperoleh : 24 g/24,625 g x 100 tablet = 97,46 tablet
Maka bobot 1 tablet = 24 g + 0,121 g+ 0,243 g / 97,46 tablet = 0,250 g = 250 mg
- SKEMA PEMBUATAN
1. Melakukan penimbangan bahan
2. Melakukan pencampuran bahan ( aspirin, avicel, laktosa, talkum dan asam stearat),
campur hingga homogen
3. Menambahkan bahan pengikat
4. Melakukan pencampuran massa serbuki hingga homogen
5. Serbuk dikempa dengan tekanan tinggi (slugging) hingga menjadi tablet besar dan pipih
atau slug
6. Penghancuran slug dan kemudian diayak (menggunakan ayakan dengan mesh 12-20)
7. Pencampuran akhir (granul, sisa talkum dan asam stearat)
8. Pencetakan tablet ( dengan cara dikempa)
9. Evaluasi sediaan
- Pemerian
- Keseragaman bobot
- Keseragaman ukuran
- Waktu hancur
- Disolusi
- Ketebalan
- Kekerasan dan
- kerapuhan
10. Pengemasan ( kelengkapan dan penandaan)
11. Obat jadi