Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan aktivitas yang saling terkait dengan pendidikan. Gage

(1984) dalam Yamin (2008:122) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di

mana organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman, demikian juga

Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran,

membaca dan meniru.

Dalam melakukan proses belajar, terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar peserta didik yang akan berdampak pada pencapaian hasil

belajar peserta didik pula. Syah (2008:129) menyatakan ada tiga macam faktor

yang mempengaruhi Belajar peserta didik, yakni: a) faktor internal (dari dalam

peserta didik), b) faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), c) faktor

pendekatan Belajar.

Kesiapan belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil

Belajar peserta didik. Dalam publikasi berjudul PENGARUH KESIAPAN DAN

TRANSFER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI DI SMA

NEGERI 1 UBUD Volume 4 Tahun 2014 oleh Antara, dkk, menyatakan bahwa

kesiapan Belajar secara umum adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan

keuntungan dari pengalaman yang ditemukan. Ausubel (tahun) menyatakan faktor

yang paling penting mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui oleh

anak-anak. Indikator yang dapat dirumuskan mengenai kesiapan Belajar dapat


dilihat dari: a) kondisi fisik, mental dan emosi; b) kebutuhan-kebutuhan motif dan

tujuan; c) keterampilan, pengetahuan, dan merespon cepat dari setiap pertanyaan.

Pendekatan Belajar yakni jenis upaya Belajar siswa yang meliputi strategi

dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-

materi pelajaran. Model Problem Based Instruction (PBI) merupakan salah satu

pendekatan belajar (approach to learning), yang dipakai dalam proses

pembelajaran dengan mengaitkannya pada kehidupan sehari-hari peserta didik.

Arends et al (2001) mengemukakan model PBI adalah model pembelajaran yang

berlandasakan paham konstruktivistik yang mengakomodasi keterlibatan siswa

dalam Belajar dan pemecahan masalah otentik.

Model pembelajaran yang juga berlandaskan konstruktivisti adalah model

pembelajaran yang.

Mata pelajaran Instalasi Sistem Operasi merupakan salah satu mata

pelajaran yang memiliki..

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis, pada SMK Sore

Tulungagagung, mata pelajaran praktikum lebih cenderung diminati oleh peserta

didik daripada mata pelajaran teori meskipun sebenarnya kedua ranah tersebut

saling terkait satu sama lain.


B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, dipaparkan tujuan penelitian sebagai

berikut:

1. Menguji perbedaan hasil Belajar Instalasi Sistem Operasi

2. Signifikansi perbedaan hasil Belajar

3. Signifikansi perbedaan hasil Belajar kelompok tingkat

4. Interaksi faktor dan penggunaan model

C. Hipotesis Penelitian

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini dapat dilihat dari hasilnya untuk berbagai pihak, di

antaranya:

1. Bagi SMK Sore Tulungagung

2. Bagi Guru Bidang Studi Instalasi Sistem Operasi Operasi program keahlian

Teknik Jaringan Komputer

3. Bagi Peserta Didik

4. Bagi Jurusan Teknik Elektro

E. Asumsi Penelitian

Asumsi dalam penelitian ini adalah:

1. Siswa memiliki persepsi yang sama tentang

2. Guru memiliki keterampilan dan kualitas mengajar yang

3. Siswa memiliki permasalahan dalam Belajar teori


4. Semua responden siswa (dianggap) mengisi angket dengan jujur.

F. Definisi Istilah atau Definisi Operasional


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajaran dan Pembelajaran

B. Konsep Dasar Kesiapan Belajar

C. Variasi Model Pembelajaran

D. Kompetensi Instalasi Sistem Operasi

Anda mungkin juga menyukai