Anda di halaman 1dari 13

SUSUNAN ORGANISASI RUANG EIDELWIS

Karu :I Putu Andi Wiguna


Tim A :
Katim 1 :Kadek Noviani
Perawat pelaksana : Warsito
Tim B :
Katim 2 :I Gusti Ngurah Kardisaputra
Perawat pelaksana : Warsito
Rollplay :
Di ruang penyakin dalam eidelwis rumah sakit Ngudi waluyo akan dilakukan preconference
yang dihadiri oleh karu, katim dan perawat pelaksana.
Karu : baiklah selamat pagi, saya ucapkan kepada Katim, dan perawat pelaksana yang
bertugas pada pagi ini, sebelum kita memulai aktivitas pagi ini, marilah kita
meamjatkan doa agar Tuhan senantiasa melancarkan kegiatan kita pagi ini. (doa).
Langsung saja saya buka pre conference pagi ini, saya persilahkan untuk katim
menyampaikan hasilnya.
1. Pre conference
Katim A1: terimasih kepada karu, pagi ini saya akan melaporkan hasil preconference :
1. Nama : Ny. n
Umur : 45 tahun
Diagnose : apendiksitis
Perawat pelaksana : perawat elys
KU : pasien terlihat lemas, kesadaran komposmentis. klien mengeluh
nyeri dibagian perut sebelah kanan.,ada nyeri tekan abdomen kanan bawah , Klien
mengatakan skala nyeri 6. TTV : TD: 140/100 mmHg HR : 105x/menit RR : 18x/menit
T: 37oc. terpasang infuse RL: 20Tpm, Hasil lab. Leukosit: 11.000 mm3, HB : 9,0
gram/m, HL : 17,800
MK : Nyeri akut
Intervensi :
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (Mengkaji tingkat nyeri, lokasi,
karakteristik dan integritas nyeri dengan skala (0-10)
- Ukur ttv
- Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi pemberian obat analgetik ketorolax 30 mg dan antibiotic cefotaxim 1
gram
Post conference :
Telah dilakukan tindakan pemberian terapi injeksi ketorolak 30 mg dan cefotaxim 1 gram oleh
perawat Elys jam 09.00 WIB
Evaluasi :
- Pasien mengatakan abdomen masih merasa sakit
- Ekspresi wajah tampak meringis
- TTV : TD : 120/80 mmHg , S : 36oC, N : 16 x/m, RR : 24 x/m
- Skala nyeri 5
- Pasien rencana operasi

2. Pre conferences
Nama : Tn.K
Umur : 50 Tahun
Diagnose : ISK (Infeksi Saluran Kemih)
Perawat pelaksana : perawat Nurul
KU : Klien terlihat lemah, kesadaran composmentis, Teraba nyeri
tekan dengan skala 7, nyeri yang dirasakan seprti tertusuk-tusuk
jarum di daerah supra pubis tembus kebagian belakang, teraba
adanya cairan di vesica urinaria. TD :140/100 mmHg HR :
105x/menit RR : 18x/menit T: 37oc. Terpasang infuse RL 10
tts/tpm.
MK : Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi dan peningkatan
uretra
Intervensi :
manajemen nyeri :
- Kaji nyeri secara komprehensif
- Pantau ttv
- pantau perubahan warna dan pola kemih
- berikan posisi yang nyaman
- berikan kompres air hangat
- berikan injeksi Ceftriaxone 1x1 vial/IV dan Ranitidin 2x1 ampul/IV
Post Conference :
Pasien Tn.K sudah dilakukan tindakan oleh perawat Nurul dikaji nyerinya pada jam 08.00,
diberikan injeksi Ceftriaxone 1x1 vial/IV dan Ranitidin 2x1 ampul/IV pada jam 09.00 dan sudah
dilakukan pemantauan perubahan warna dan pola kemih pada jam 09,30 WIB
Evaluasi :
- pasien mengatakan masih nyeri
- skala nyeri 5
- TTV : TD : 130/100, N : 100x/menit, RR : 18x/menit, S : 370C
- Warna urin : kuning tua
- Keruh
- Frekuensi 1x sehari

3. Pre Conference
Nama : Tn.L
Umur : 45 tahun
Diagnose : PPOK
Perawat pelaksana : Perawat Olif
KU : Pasien terliht lemah, kesadaran composmentis.
TTV : TD 130/80mmHg, RR 28x/menit, suhu 37 C, N :104x/menit, pasien tampak sesak,
pasien terpasang O2 kanul 3L/mnit, terpasang infuse RL Dextro 5 % 16 tpm, terdengar
suara nafas tambahan wheezing dan kadang ronkhi, pasien batuk berdahak
Hasil laboratorium : Hb : 13,9 mg/dl, Ht :41%, leukosit : 13.000/mm3, sputum BTA : (-)
Hasil rontgen : paru : corakan bronkovaskuler meningkat, infiltrate di paru kiri
MK : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Intervensi :
- Posisikan pasien untuk meminimalkan ventilasi ( beri posisi semi fowler)
- Auskultasi suara nafas dan catat adanya suara bafas tambahan
- Berikan fisioterapi dada dan ajarkan klien batuk efektif
- Berikan nebulizer ferbiven 3 kali/4 jam
- Drip aminophilyn 7,6 cc dalam D5% 16 tts/menit
- Kolaborasi pemberian terapi injeksi ceftriaxon 1 gram/12 jam iv, metilprednisolon
125 mg/12 jam iv, injeksi ranitidine 50 mg/12 jam

Post Conference :
Telah dilakukan tindakan keperawatan pada pasien Tn.L oleh perawat Olif yaitu
pemberian tindakan fisioterapi dada dan batuk efektif jam 09.00, terapi nebulizer
ferbiven jam 08.00, Drip aminophilyn 7,6 cc dalam D5% 16 tts/menit jam 08.30, dan
sudah diberikan terapi injeksi ceftriaxon 1 gram/ iv, metilprednisolon 125 mg/ iv,
injeksi ranitidine 50 mg/iv jam 08.00 WIB
Evaluasi :
- Pasien mengatakan sesak sudah mulai berkurang
- Masih terdengar suara nafas wheezing
- TD 130/90mmHg, RR 26x/menit, suhu 37 C, N :100x/menit

1. Pre confrence
Nama : Tn. M
Umur : 60 th,
Diagnosa : kolelitiasis
perawat pelaksana : perawat warsito Amd. Kep
KU : Pasien tampak meringis kesakitan, dengan skala 5, nyeri yang dirasakan
seprti tertusuk-tusuk jarum di abdomen kanan atas, hilng timbul,TD :
140/80 mmHg, N : 95 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 37,1CInfus RL : 20
tpm (2000 cc/hari)
DP : Nyeri akut
Intervensi: Kaji dan catat keadaan umum dan TTV
Mengkaji tingkat nyeri
Mengajarkan teknik bernafas dalam
Menganjurkan untuk melakukan nafas dalam jika nyeri
Memberikan injeksi sesuai program (antrain 500 mg)
Post confrence
Pasien Tn.K sudah dilakukan tindakan oleh perawat dikaji nyerinya pada jam 09.00, diberikan
injeksi antrain 500 mg)Berikan makan selagi hangat sesuai program, diit nasi 1700 kkalori, diit
rendah lemakhabis porsi RS 75 cc
Evaluasi :
- pasien mengatakan masih nyeri
- skala nyeri 4
- durasi 3 menit
- TD: 130/80 mmHg, S : 37C, RR : 20 x/menit, N : 80 x/menit
- Makan habis porsi RS 75 cc

pre conferen
Nama : Nn. L
Umur : 17 th
Dx medis : Apendiktomi
Perawat : wawan Amd. Kep
KU : keluhan 1 minggu nyeri perut kanan bawah, mual kadang-
kadang muntah, terapi infus RL 20 tetes per menit, injeksi biotiax 1 gr/hari muntah, tidak
pusing. Klien tampak pucat lemas, seluruh badan tampak kekuningan, perut kanan terasa
nyeri dengan TTV : TD : 130/80 mmHg, N : 100 x/mnt, R : 20 x/mnt, suhu : 365 0C
dengan terapi D 5 16 tpm, gastridin gr, neorosanbe ampul.
Laboratorium: Hemoglobin 13,9 g/dl, Lekosit 6.800 /mm3, Erytrosit 4,99, Hematokrit
43, Trombosit 299.000
Diagnosa kep : nyeri akut berhubungan post operasi
Intervensi :
pantau keadaan umum pasien
Monitor vital sign
Berikan posisi yang nyaman
Ajarkan teknik relaksasi distraksi nafas dalam
berikan injeksi Remopain 1 ml/12 jam
dengan terapi D 5 16 tpm, gastridin gr, neorosanbe ampul.
Post confren
Pasien Nn.L sudah dilakukan tindakan oleh perawat l dikaji nyerinya pada jam 08.00, diberikan
injeksi Remopain 1 ml/12 jam, pada jam 09.00 dan sudah di ajarkan teknik relaksasi
Evaluasi
- pasien mengatakan masih nyeri
- skala nyeri 4
- nyeri saat bergerak
- TD : 120/80 mmHgN : 88 x/menitR : 20 x/menitS : 36,5C

Pre conferent
Nama : Tn. S
Umur : 57 tahun
Dignosa :Efusi pleura
Perawat : imam Amd. Kep
KU : Klien mengalami sesak,nyeri dada terasa ada sekret, dada terasa sesak
dan, tidak dapat BAB selama 4 hari, perkusi perut kembung.TD: 130/80
mmHg, N: 90 x/mnt, R: 19 x/mnt, S: 37oC.
Laborat: Hemoglobin9,9g/dl, Lekosit10.400/mm3
Foto torak: gambar efusi pleura sinistra
Diagnosa medis :Pola nafas tidak efektif berhubungsn dengn
hiperventilasiIntervensi :
Terapi oksigen
- Kebersihan mulut, hidung, dan trakea.
- Berikan oksigen sesuai terapi
- Monitor kadar oksigen dan posisi oksigen
- Posisikan pasien sehingga ventilasi maksimal (semi fowler)
- Anjurkan kepada klien untuk bernapas secara efektif.
- Berikan bronkodilator, jika perlu
- Monitor status respirasi dan oksigenasi
- Monitor TTV
Post confren
Pasien Tn.K sudah dilakukan tindakan oleh perawat 2 dengan pemberian Terapi O2 3
l/menitdikaji sesak berkurang diberikan injeksi Memberikan obat terapi dokter (ciprofozolxine)
100 ml vial/IV dandexametason 1 mldan sudah dilakukan posisi semifowler kepada klien
Evaluasi
- Pasien mengatakan sesak sudah mulai berkurang
- Klien tampak nyaman
- Masih terdengar suara napas, pleural fiction-rub (suara terdengar kering, seperti
gosokan amplas).
- TD : 140/80 mmHg, S : 36 oC, N: 80 x/mnt, R: 20 x/mnt

Pre Conferance

1. Nama : Tn. E, Umur : 32 th, Jenis Kelamin : Laki-laki, Ruang Dahlia bad 2,
Tgl. Masuk : 23-03-2017, No RM : 158, Diagnosa Medis : TBC (Paru), nama
perawat pelaksana: Rhina Amd.Kep., tindakan keperawatan pemberian O2: 3
liter
2. Keluhan utama: Pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh sesak nafas.
Sesak dirasakan ketika klien banyak beraktifitas dan berkurang ketika klien
beristirahat, sesak dirasakan pada daerah dada ( kedua lapang paru ) dan
tidak menyebar, sesak dirasakan oleh klien seperti diikat oleh tali yang keras,
klien merasakan nyeri sepanjang hari.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Compos mentis GCS 15
b. Tanda-Tanda Vital
TD : 100 / 70 mmhg
N : 100 x / menit
S : 370C
R : 30 x / menit
SPO2: 89%
4. Data Penunjang
- Laboratorium
Hasil pemeriksaan sputum
Tgl 24 04 2006 BTA +
Photo thorax : kesan thorax kusam TB paru duplex Aktif
1.Therapy obat yang sudah masuk
- Anadex 3 x 1 tablet Broxed 1 x 2 gr
- Rifamficin 1 x 1 Cedantron 3 x 1 amp
- Inoxin 1 x 1 tablet
- Dumin 3 x 1 tablet
- Tusilan 3 x 1 tablet
MK: Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan kerusakan membran
alveoli
Intervensi:
a. Observasi status pernafasan setiap 8 jam sekali termasuk frekuensi nafas,
kedalaman dan bunyi nafas
b. Kolaborasi pemberian O2 lembab sesuai dengan kebutuhan klien

Post Conference
Telah dilakuakan pemberian pemasangan oksigen 3 liter pada jam : 11:00 wib oleh
perawat pelaksana Rhina Amd.Kep.
Evaluasi :
- Klien tampak batuk-batuk dan sesak nafas
- Pada auskultasi masih terdengar ronchi
- Pernafasan 24 x menit

Pre Conferance

1. Nama: Ny. T, Umur : 37 tahun, jenis kelamin: perempuan, ruang perawatan dahlia 1, bad 2,
tanggal masuk 23-03-2017 No. Register: 6890456 Diagnosa Medis: Ca Mammae.
Nama perawat pelaksana : Misraim Zil Tobe Amd. Kep., Tindakan keperawatan: tindakan
teknik relaksasi napas dalam
2. Keluhan utama:
Klien mengatkan nyeri pada bagian punggung dan bahu, Klin mengatakan nyeri apabila
bergerak, Pasien mengatakan nyeri pada skala 5
3. Pemeriksaan fisik:
TD : 120/90, RR : 22, Nadi : 102, Suhu 36,7 skala nyeri 5.
4. Data penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal keterangan
Hemoglobin 10,80 gr% 12,00 -15,00 L
Hematokrit 31,0 % 35,0 47,0 L
Eritrosit 3,64 Juta/mmk 3,90 5,60 L
MCH 29,70 Pg 27,00 32,00
MCHC 34,80 g/dl 29,00 36, 00
Leukosit 9,90 Ribu/mmk 4,00 11,00
Trombosit 138,0 Ribu/mmk 150,00 400,0 L
RDW 15,50 % 11,60 14,80 H
MPV 9,60 fl 4,00 11,00
MK: nyeri akut berhubungan dengan Proses metastase kanker
Intervensi:
- Lakukan monitor penyebab nyeri
- Berikan teknik relaksasi napas dalam
- Berikan obat analgesic
Post Conference
Telah dilakuakan pemberian terapi teknik relaksasi napas dalam pada jam : 09:00 wib
oleh perawat pelaksana Misraim Zil Tobe Amd. Kep.,

Evaluasi :
- Klien mengatakan tingkat nyeri berkurang setelah mempraktekkan teknik relaksasi
nafas dalam

Pre conference

1. Nama: Tn L, Umur: 50 tahun, Jenis kelamin: Laki-laki, Ruang Dahlia bad 3, Tgl.
Masuk : 23-03-2017, No RM : 158, Diagnosa Medis : AMI, nama perawat pelaksana:
Rhina Amd.Kep., nama perawat pelaksanan: Wawan Amd. Kep., tindakan yang
dilakukan : Morfin : 3 X 10 mg : jam 06.30 Wib.
2. Keluhan utama:
Pasien mengeluh nyeri dengan seperti tertekan skala 5 pada dada sebelah kiri yang
menjalar kebahu dan punggung sebelah kiri.
3. Pemeriksaaan Fisik
Tanda-tanda vital, suhu: 36 0 C, nadi : 120 x/menit, TD : 130/90 mmHg, Pernafasan
26 x/menit
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Tanggal 5 Desember 2009
EKG jam 13.00 wib
ST elevasi pada lead II, III, aVF
Pemeriksaan Laboratorium jam 07.30 wib
Indikator Hasil Range kriteria
RBC 5,0 jt/(mm) 4,5-6,0 juta/(mm) Normal
HGB 10 g/dl 13,5-18,0 g/dl Rendah
HCT 34 % 40-54% Rendah
3 3
MCV 82 80-94 Normal
MCH 31 pg 27-32 pg Normal
MCHC 36% 33-38% Normal
WBC 6 rb/L (mm3) 5-10 rb/L (mm3) Normal
NEU 50,0 lt 40,0-74,0 lt Normal
PCT 0,155 % 0,150-0,500% Normal
PDW 11,5 % 11,0-18,0% Normal
MPV 7,5 m3 6,0-11,0 m3 Normal
PLT 515 103/mm3 150-500 103/mm3 Tinggi
RDW 15,0 % 11,0-16,0 % Normal
MCHC 34,2 gr/dl 32-36 gr/dl Normal
LED 9 mm/jam 0-15 mm/jam Normal

Penatalaksanaan Medis
Morfin : 3 X 10 mg : jam 06.30 Wib.

MK:nyeri akut b/d penurunan kontraktilitas myokard

Intervensi:
a. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi
dan kualitas nyeri
b. Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri seperti menarik nafas dalam,
mendengarkan musik atau guided imagery.
c. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik : morphin 3x250 mg.

Pre Post Confarance


Setelah dilakukan tindakan keperawatan pemberian terapi Morfin : 3 X 10 mg : jam
06.30 Wib. Oleh perawat Wawan Amd. Kep.
Evaluasi:
1. Pasien mengatakan nyeri hilang timbul setiap 4 jam nyeri seperti tertekandi dada sebelah
kiridengan skala 2 dan nyeri menetap selama 30 detik
2. Ekspresi yang menunjukkan ketidaknyamanan berkurang, RR: 23 x/mnt, nadi: 98 x/mnt,
TD: 120/80 mmHg, T: 37O C

1. Nama klien Tn.S , jenis kelamin laki-laki, umur 41 tahun ruang dahlia 2 bed 6 tanggal masuk
rumah sakit 22 Maret 2017, diagnosa Gagal ginjal kronis, nama perawat pelaksana Imam arif
Amd. Kep. Tindakan keperawatan: pemberian terapi transfuse darah 1 kantong
2. Keluhan utama
Mual, muntah, lemas, letih sejak 1 bulan ini.
3. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
TD : 170/100 mmHg
S : 36,40C
N : 90 x/m
4. Labor tgl 01-05-2009
- HB 9,8 g/dl Pr W
- Ureum darah 206 mg/dl 10,0 50,0
- Kreatinin 15,2 mg/dl 0,6 1,1
- Natrium 12,2 mg/dl 139 - 145
- Kalium 4,3 mg/dl 4,4 4,8
- Leukosit 13.400/mm3 5.000 10.000
- Trombosit 243000/mm3 15.000 400.000
Terapi
- Cefriaxone 1 x 2 gr
- NTR 3x1
- Lasix 1x1
-tranfusi darah 5 kantong

MK: Ketidakseimbangan volume cairan b/d Penurunan kemampuan filtrasi ginjal


Intervensi:
- ukur tanda-tanda vital
- periksa filting oedema dan membran mukosa
- berikantranfusi darah 1 kantong
- lakukan pemberian
- Cefriaxone 1 x 2 gr
- NTR 3x1
- Lasix 1x1

Post Conferance
Telah diberikan tranfusi darah 1 katong pada jam 08:00 Wib oleh perawat pelaksana
Imam Arif Amd. Kep
Evaluasi:
a. Klien mengatakan ada BAK tapi sedikit
b. Turgor kulit baik
c. Ekstremitas bahwa oedemea

Anda mungkin juga menyukai