TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan Normal
1. Definisi Kehamilan
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi bila dihitung dari saat
internasional.
Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 pekan atau 10 bulan (lunar
antara minggu 0-12. (b) kehamilan trimester dua antara minngu ke 12-28,
9
10
dan (c) kehamilan trimester tiga anatar 28-40. (mochtar, synopsis obstetric
2011)
+ 7).
sickness.
4) Pingsan
7) Miksi sering
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh
lebih tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian
bawah.
10) Epulis
1) Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai
pembesaran perut.
2) Uterus membesar
3) Tanda Hegar
lunak.
4) Tanda Chadwick
hormon estrogen.
13
5) Tanda Piscaseck
rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini
6) Tanda Braxton-Hicks
dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak
tidak ditemukan.
7) Teraba ballotemen
1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-
bagian janin.
a) Hamil palsu
c) Kista ovarium
negatif.
d) Hematometra
terasa sakit setiap bulan, terjadi tumpukan darah dalam rahim, tanda dan
menghilang.
4. Perubahan-Perubahan Fisiologis
1) Estrogen
2) Progesteron
1) Uterus
pertumbuhan aktif.
sehingga bila diraba terasa lebih lunak. Hal ini disebut tanda Hegars
pada kehamilan.
rahim, diikuti oleh makin besarnya aliran darah menuju rahim dari
kelenjar serviks.
2) Serviks uteri
17
kebiru-biruan. Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda
Chadwick.
5) Payudara
laktasi adalah:
a) Estrogen
b) Progesteron
c) Somatomamotropin
d) PIH
menonjol.
2) Sistem pernafasan
3) Sistem pencernaan
menyebabkan:
5) Traktus urinarius
pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing,
d) Vulva
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg
1) Perubahan Metabolisme
tulang janin
d) Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi
retensi air.
berbaring
kadar estrogen
bertahap dan berangsur-angsur. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama
mencegah gangguan yang berat baik terhadap kehamilan dan keselamatan ibu
Gejala dan tanda lain yang harus diwaspadai yang terkait dengan
menggigil atau demam, ketuban pecah dini atau sebelum waktunya, uterus
(Prawirohardjo, 2010:232).
23
c) Sakit kepala yang hebat. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah
yang serius adalah sakit kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang
e) Nyeri abdomen yang hebat. Nyeri abdomen yang hebat, menetap, dan
infeksi lain.
serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah
bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan
gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah
termasuk recana persainan, dan cara merawat bayi. Informasi kesehatan itu
berupa :
1) Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap hari
2) Protein
3) Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium
otot dan rangka. Sumber kalsium mudah kita peroleh dari susu, keju,
4) Zat besi
asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlh 30 mg/hari terutama
trimester kedua. Bila tidak di temukan anemia pemberian zat besi per
minggu cukup adekuat. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat
5) Asam folat
Selain zat besi, sela darah merah juga memerlukan asam folat
bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu
hamil adalah 400 mikrogram per hari. Kekurangan asam folat dapat
Tabel 2.1
c) 80 gram karbohidrat
d) 40 gram mineral
27
50 gram protein. Kebutuhan total protein 950 gram, Fe 0,8 gram dan
Kenaikan berat badan rata-rata antara 10-12 kg. kebutuhan ibu hamil
trimester III. Nasi 4 piring, daging 1,5 potong, tempe 4 potong, sayur-
bertongat tinggi dan alas kai yang keras (tidak elastis) serta hindari korset
atau tidak terhadap tumbuh kembang janin.. Perlu diperhatikan mana yang
(Prawirohardjo, 2010).
7. Penatalaksanaan Kehamilan
perlu penanganan yang sesuai dengan keadaan perubahan yang terjadi. Ibu
hamil harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan ia hendaknya
dan bayi.
ASI eksklusif.
a. Kebijakan Program:
kehamilan yaitu :
1) Pemeriksaan Pertama
2) Pemeriksaan ulang
persalinan
8) Test / pemeriksaan Hb
3) Ukur TFU
4) Beri Imunisasi TT
1) Kunjungan ANC
Sama, ditambah:
(Prawirohardjo, 2009).
mengganggu penyerapannya.
8. Pengkajian Kehamilan
a. Anamnesa
b. Anamnesa Umum
dari data yang kita peroleh kita akan mempunyai gambaran tentang
keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang harus kita
pasien. Beberapa data yang perlu kita kaji dari pasien adalah apakah
bidan dapat menanyakan tentang berapa lama ibu istirahat pada malam
Hal ini perlu dikaji karena jika pasien mempunyai kebiasaan yang
2011:172)
(Sulistyawati, 2011:173)
sangat penting karena dapat kita jadikan salah satu acuan bagaimana
(Sulistyawati, 2011:173).
(Sulistyawati, 2011:173)
2011:175)
sering dianut adalah dalam segi pemberian makan ibu hamil, seperti
kedudukan janin dalam rahim dan tuanya kehamilan adalah leopold, sebagai
berikut:
1) Leopold I
terakhir, bagian apa yang terletak difundus uteri, pada letak membuju
sungsang, kepala bulat, keras dan melenting pada goyangan pada letak
36
kepala akan teraba, bokong pada fundus, tidak keras dan tidak melenting,
tidak bulat, pada letak lintang, tidak keras dan tidak melenting, tidak
bulat pada letak lintang, fundus uteri tidak diisi oleh bagian-bagian janin.
2) Leopold II
tulang iga seperti papan cuci dan teraba bagian-bagian kecil (kaki dan
tangan) pada sisi sebelahnya, pada letak lintang dapat ditetapkan dimana
kepala janin.
3) Leopold III
akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba lunak dan tidak
4) Leopold IV
A. PERSALINAN
1. Definisi Persalinan
minggu. Waktu yang diperlukan selama 18 jam kurang dari 24 jam tanpa
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan
sejati, yang ditandai dengan perubahan progresif pada servik, dan diakhiri
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
a. Lightening
Yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul (PAP) terutama pada
setelah lightening. Saat itu, sesak nafas yang dirasakan oleh ibu opada
abdomen atas untuk ekspansi paru. Sebaliknya ibu akan merasa menjadi
b. Perubahan Servik
c. Persalinan Palsu
Persalinan palsu tediri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri, yang
Pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kala satu persalinan.
KPD dialami oleh 80% wanita hamil dan mengalami persalinan spontan
dalam 24 jam.
e. Bloody show
serviks pada awal kehamilan. Plak ini menjadi sawar pelindung dan
penutup jalan lahir selama kehamilan. Plak lender inilah yang dinamakan
blody show.
b. Lonjakan energy
dan hari merasa letih secara fisik dan kelelahan akibat kehamilan.
adalah :
a. Power
mendorong janin keluar. His yang normal mulai dari salah satu sudut di
uteri dengan adanya dominasi kekuatan pada fundus uteri dimana lapisan
asalnya.
bayi. Dengan demikian evaluasi jalan lahir merupakan salah satu faktor
sectio sesarta. Pada jalan lahir tulang dengan panggul ukuran normal
kelahiran pervaginam janin dengan berat badan yang normal tidak akan
hal-hal lain. Ukuran panggul dapat menjadi lebih kecil daripada standar
Pada jalan lahir lunak yang berperan pada persalinan adalah segmen
bawah rahim, servik uteri dan vagina. Disamping itu otot-otot jaringan
keras pada janin adalah kepala janin, posisi dan besar kepala dapat
41
mempengaruhi jalan persalinan, kepala janin ini pula yang paling banyak
letak sikap dan posisi janin. Placenta juga harus melewati jalan lahir,
d. Psikis
yang bersangkutan.
b. Penolong
a. Kontraksi
kontraksi selanjut nya lebih adekuat untuk kesejahteraan bayi, ibu, dan otot
uterus. Titik kritis mutlak di capai ketika kontraksi terjadi lebih sering dari
setiap 2 menit dan memiliki durasi lebih dari 90 detik karena ini tidak
dengan durasi lebih panjang melebihi titik kritis ini, tidak terjadi pada
bagian tepi tipis. Proses penipisan juga di fasilitasi oleh plak lender yang
terdorong keluar.
untuk di lewati bayi. Selain akibat kontraksi sebagai daya dorong utama di
pengaruh kontraksi.
serviks setipis kertas, berada pada ambang persalinan aktif. Serviks pada
tali pusat
serviks.
bukan amnion.
45
5. Tahapan Persalinan
(Sumarah, 2009:178).
dianggap adekuat jika terjadi 3x atau lebih dalam waktu 10 menit dan
cm.
b. Kala II
Ada beberapa tanda dan gejala kala II persalinan, yaitu : (JNPK-KR, 2008)
vaginanya.
Dengan lahirnya bayi sudah dimulai pelepasan plasenta karena sifat retraksi
otot rahim.
uterus yang lebih efektif sehingga dapat memperpendek waktu kala III
penatalaksanaan fisiologis.
47
uterus berbentuk bulat penuh dan tinggi fundus biasanya turun hingga
bawah, uterus menjadi bulat dan fundus berada di atas pusat. Apabila
Tali pusat terlihat keluar memanjang atau terjulur melalui vulva dan
vagina
perdarahan harus dilakukan pada 1-2 jam setelah plasenta lahir lengkap. Hal
ini dimaksudkan agar keadaan ibu post partum dapat dipantau dan bahaya
perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Delapan
pokok penting setelah satu jam pasca persalinan yang harus diperhatikan:
1) Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit
selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat, masase uterus sampai
6. Mekanisme Persalinan
dalam PAP biasanya dengan sutura sagitalis melintang dan fleksi ringan.
b. Majunya kepala
panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada multipara sebaliknya
lain ialah : fleksi, putaran paksi dalam dan extensi. Yang menyebabkan
fundus pada bokong, kekuatan mengejan, dan melurusnya badan anak oleh
c. Fleksi
Kecil (UUK) jelas lebih rendah dari Ubun-Ubun Besar (UUB). Keuntungan
bertambahnya fleksi ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir
frontalis(11 cm) fleksi ini disebabkan karena anak didorong maju dan
mendapat tahanan dari pinggir atas panggul, cervix, dinding panggul dasar
bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan
yang terendah ialah daerah ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan
suatu usaha untuk menyampaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir,
khususnya bidang tengah dan pintu bawah panggul. Putaran paksi dalam ini
hoodge III. Sebab-sebab putaran paksi dalam adalah pada letak fleksi,
terendah dari kepala ini mencapai tahapan yang paling sedikit terdapat
setelah depan atas dimana terdapat hiatus genitalis antara in levator ani kiri
dan kanan, ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter
e. Extensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai dari dasar panggul,
terjadilah extensi atau defleksi dari kepala hal ini disebabkan sumbu jalan
lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan atas. Pada kepala
bekerja dua kekuatan, yang satu mendesak ke bawah dan tahanan dasar
2008).
52
g. Expulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah symphysis dan
depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan
3) Perineum menonjol
baru lahir. Untuk resusitasi tempat datar, rata, bersih, kering dan
hangat, 3 handuk atau kain bersih dan kering, alat penghisap lendir,
a) Menggelar kain di atas perut ibu. Dan tempat resusitasi serta ganjal
bahu bayi.
kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
pemeriksaan dalam.
yang tersedia.
lakukan amniotomi.
masih memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan korin 0,5% dan
54
meneran
1) Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
3) (pada saat adanya his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan
untuk meneran.
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60
menit.
1) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm meletakan
2) Meletakan kain yang bersih di lipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
3) Membuka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
1) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakan tangan yang
lain di kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya
2) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika
a) Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas
kepala bayi.
b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat didua tempat dan
spontan.
luar sehingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian
dengan lembut menarik ke arah atas dan kearah luar untuk melahirkan
dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan tangan bagian bawah
56
(bagian atas) untuk mengendalikan siku dan tangan anterior saat bayi
keduanya lahir.
6) Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas
punggung dan kaki lahir memegang kedua mata kaki bayi dan dengan hati-
1) Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakan bayi di atas perut ibu di
posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu
2) Segera mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh
3) Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus
(hamil tunggal).
baik..
(Intara muskuler) 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi
6) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem dari
arah bayi dan memasang klem ke dua 2 cm dari klem pertama ke arah ibu.
a) Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi), dan lakukan penguntungan tali pusat diantara dua klem tersebut.
b) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian
8) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan bayi
dada/perut ibu. Usahan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan
9) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi dikepala bayi.
2) Meletakan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas
kontraksi dan menstabilkan uterus, memegang tali pusat dan klem dengan
secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir
setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga
timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur di atas. Jika uterus tidak
terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir,
7) Memeriksa kedua sisi placenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan
menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif. Bila ada robekan yang
pervaginam.
2) Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling
sedikit 1 jam.
b) Biarkan bayi berada didada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusu.
3) Setelah 1 jam, lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, beri antibiotika
sewaktu-waktu bisa disusukan. Letakan kembali bayi pada dada ibu bila
bayi belum berhasil menyusu 1 jam pertama dan biarkan sampai bayi
berhasil menyusu.
j. Evaluasi
selama 1 jam pertama paska persalinan dan setiap 30 menit selama jam
5) Periksa kembali bayi dan pantau setiap 15 menit untuk pastikan bahwa
bayi bernapas dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu tubuh normal
(36,5-37,5 0C).
didekontaminasi.
sesuai.
Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu untuk memakai
yang diinginkan.
l. Pendokumentasian
Lengkapi patograf (Halaman depan dan belakang, periksa tanda vital dan
b. Anjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa takut dan khawatir
e. Jelaskan semua asuhan dan perawatan kepada ibu sebelum memulai asuhan
tersebut
g. Anjurkan ibu untuk ditemani suami atau anggota keluarga yang lain selama
kelahiran bayi
menginginkannya
kesehatan ibu
episiotomi,pencukuran,dan klisma
kelahiran bayinya
PARTOGRAF
1. Definisi
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala suatu persalinan
abdul bari. 2002). Partograf adalah alat bantu yang di gunakan selama fase
lama.
c. Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi,
asuhan atau tindakan yang diberikan dimana semua itu dicatatkan secara
rinci pada status atau rekam medic ibu bersalin dan bayi baru lahir.
a. Untuk semua ibu dalam semua aktif kala satu persalinan dan merupakan
Lengkapi bagian awal (atas) partograf secara teliti pada saat memulai
pada partograf) dan perhatikan kemungkinan ibu datang dalam fase laten.
b. Kondisi Janin
Bagan atas grafik pada partograf adalah untuk pencatatan denyut jantung
Nilai dan catat denyut jantung janin (DJJ) setiap 30 menit (lebih
sering jika ada tandatanda gawat janin). Setiap kotak di bagian atas
paling kiri menunjukkan DJJ. Catat DJJ dengan memberi tanda titik
diantara garis tebal pada angka 180 dan 100. Sebaiknya, penolong
harus waspada bila DJJ mengarah hingga dibawah 120 atau diatas
dilakukan pada ruang yang tersedia di salah satu dari kedua sisi
partograf.
Nilai air kondisi ketuban setiap kali melakukan periksa dalam dan
nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah. Catat temuan-
mekonium
darah
Jika ada tanda-tanda gawat janin (denyut jantung janin < 100 atau >
180 kali per menit) maka ibu harus segera dirujuk Tetapi jika terdapat
yang berat sehingga tulang kepala yang saling menyusup, sulit untuk
Catat temuan yang ada di kotak yang sesuai di bawah lajur air
dipalpasi
dipisahkan
dipisahkan
arigka 1-5 yang sesuai dengan metode perlimaan seperti yang telah
a) Pembukaan serviks
Fisik dalam bab ini, nilai dan catat pembukaan serviks setiap 4 jam
68
berada dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf setiap temuan
Perhatikan:
(1) Pilih angka pada tepi kiri luar kolom pembukaan serviks yang
ordinat atau titik silang garis dilatasi serviks dan garis waspada.
(tidak terputus)
Setap kali melakukan periksa dalam (setiap 4 jam), atau lebih sering
dari 0-5, tertera di sisi yang sama dengan angka pembukaan serviks.
Berikan tanda '0' yang ditulis pada garis waktu yang sesuai. Sebagai
fase aktif yang memanjang, serviks kaku, atau inersia uteri hipotonik,
dll).
terlampaui.
atas dan lajur kontraksi dan nadi ibu di bagian bawah. Saat ibu
ini di kotak waktu yang sesuai. Sebagai contoh, jika hasil periksa
lajur angka 6 yang tertera di sisi luar kolom paling kiri dan catat
1) Oksitosin
d. Kondisi Ibu
Angka di sebelah kiri bagian partograf ini berkaitan dengan nadi dan
a) Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif
b) Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif
c) Nilai dan catat temperatur tubuh ibu (lebih sering jika teIjadi
urin.
Jumlah cairan per oral yang diberikan, Keluhan sakit kepala atau
melakukan rujukan
C. NIFAS
partum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin (menandakan
tidak hamil sebagai akibat dari adannya perubahan fisiologis dan fsikologi
dengan baik
a. Peurperium Dini
jalan
b. Peurperium intermedial
minggu
75
c. Remote peurperium
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
(Rostam, 2011).
bayinya
a. Uterus
berat nya sekitar 500 gr. Berat uterus turun sekitar 500 gr pada akhir
minggu pertama pasca partum dan kembali pada berat yang biasanya
hingga bagian atas antara simfisis pubis dan umbilicus. Letak tinggi
jam. TFU tetap terletak kira-kira sejajar umbilicus selama 1 atau 2 hari
76
b. Lochea
Lochea mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari
dalam uterus. Lokia mempunyai bau yang amis (anyir) meskipun tidak
berbaring dan kemudian akan mengalir keluar saat berdiri. Total jumlah
vagina kembali, celah vagina tidak lebar dan vagina tidak lagi edema
d. Payudara
e. Tanda-tanda vital
persalinan.
3) Tekanan Darah pada pasca salin akan kembali stabil dan normal.
4) Pernafasan, Bila suhu dan denyut nadi tidak normal pernafasan akan
f. Perubahan gastrointestinal
dan takut akan merobek atau merusak jahitan jika melakukan defekasi.
g. Dinding abdomen
sempurna
3. Jarak kehamilan
status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan
Waktu Tujuan
hipotermia
tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama
stabil
perdarahan abnormal
dan istirahat
80
Waktu Tujuan
bayi sehari-hari
setelah
persalinan
a. Taking In
tubuh nya
melahirkan
81
tidur.
2009:62).
b. Taking hold
c. Letting Go
berhubungan social.
82
(bahiyatun,2009:62).
perdarahan
d. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi selama
telur, hati, dan ikan. Mineral yang paling utama adalah zat besi,
Pemberian tablet zat besi untuk ibu selama 40 hari dan 1 kapsul
lunak.
5) Payudara dikeringkan
yang pertama kali atau bila ibu merasa lelah atau merasa
nyeri
menelan ASI-nya
(Bahiyatun, 2009)
perkawinan/ darah merah berhenti. Begitu darah merah berhenti dan dia
2) Kelebihan/keuntungannya,
3) Kekurangannya,
4) Efek samping,
c. Ajarkan ibu dan keluarganya nutrisi dan istirahat yang cukup setelah
melahirkan
e. Ajarkan ibu dan keluarganya gejala dan tanda bahaya yang mungkin
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu
Tujuan utama dari asuhan kebidanan pada bayi baru lahir adalah
88
lubang hidung supaya jalan nafas bebas dan bayi dapat bernafas
sebaik-baiknya.
dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan
pengikat steril. Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan kasa
steril, pembalut tersebut diganti setiap hari atau setiap kali basah.
d. Memberi vitamin K
bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral
e. Imunisasi hepatitis B
seksual)
sempurna.
l. Gerak aktif.
90
r. Genetalia .
3. APGAR Score
Yang Dinilai 0 1 2
(Denyut jantung)
(Rangsangan) mimic
Interpretasi :
terjadi pada bayi yang terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak
terpapar udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau
ruangan.
rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas dengan
a. Cuci tangan dengan sabun dan air atau gunakan cairan pembersih
kaki.
Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril
dan diikat dengan pengikat steril. Luka tali pusat dibersihkan dan
b. Alat pengikat tali pusat atau klem harus siap sedia tersedia,
ambulans.
8. Pemberian ASI
(misalnya air putih, madu, larutan air gula atau pengganti susu ibu)
95
maupun malam (8-10 kali atau lebih dalam 24 jam) selama bayi
menginginkannya.
Rawat gabung merupakan keadaan dimana ibu dan bayi dirawat dalam
E. Keluarga Berencana
(Manuaba, 2008).
2. Tujuan kontrasepsi
kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara
adalah:
97
bangsa.
bangsa
b. Keluarga sehat
c. Keluarga berpendidikan
d. Keluarga sejahtera
e. Keluarga berketahanan
3. Jenis-jenis kontrasepsi
a. Kontrasepsi PIL
a) Monofasik
b) Bifasik
c) Trifasik
98
b. Kontrasepsi Suntik
akan tetapi ibu lebih suka menggunakan suntik yang sebulan karena
c. Impalnt
d. AKDR
e. Kontrasepsi Mantap
1) Tubektomi
2) Vasektomi
1) Efektifitas
pertama pemakaian.
2) Kerugian
3) Keuntungan
4) Indikasi
anak, ibu yang menyusui, ibu post partum, perokok, nyeri haid yang hebat
5) Kontra indikasi
6) Efek samping
dan amenore.
7) Mekanisme Kerja
8) Cara pemakaian
lengkap, yaitu :
a. Riwayat kesehatan
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari
data dasar awal yang lengkap. Bila klien mengalami komplikasi yang
Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar terhadap diagnose
atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas
101
data data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan
contoh yaitu wanita pada trimester ketiga merasa takut terhadap proses
persalinan dan persalinan yang sudah tidak dapat ditunda lagi. Perasaan
sakit.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau
atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama
harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak
distosia bahu, atau nilai APGAR yang rendah). Dari data yang
dokter, misalnya prolaps tali pusat. Situasi lainnya bisa saja tidak
dengan dokter.
apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah
ada masalah masalah yang berkaitan dengan social ekonomi, kultur atau
103
pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagaian dilakukan oleh
bidan dan sebagian lahi oleh klien, atau tim kesehatan yang lain. Jika
Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi kefektifan dari asuhan yang
belum efektif.
104
F. Pendokumentasian
1. Data subjektif
2. Data Objektif
2013 : 7)
3. Assasment
dan menentukan kebutuhan apa saja yang akan di berikan kepada ibu
4. Pelaksanaan
ekslusif.
B. Kerangka Konsep
TUJUH VARNEY
Pengkajian (pengumpulan Data Dasar)
Merumuskan Diagnosa/Masalah Kebidanan
ASUHAN KEBIDANAN
MengantisipasiDiagnosa/Masalah Kebidanan
Ante Natal Care
MenetapkanKebutuhanTindakan Segera
Merencana Asuhan Secara Menyeluruh Intra Natal Care
hdxhuhhhf
KB
KB