Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan


hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Akan tetapi pendidikan Islam
disini mencakup pengajaran umum dan pengajaran agama, yang didasari dengan langkah-
langkah mengajar yang disebut dengan metode pengajaran. Dalam pendidikan Islam,
pengajaran agama Islam mencakup pembinaan keterampilan, kognitif, dan afektif yang
menyangkut pembinaan rasa Iman, rasa beragama pada umumnya. Adapun metode
pendidikan Islam yaitu cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidikan untuk
menyampaikan bahan atau materi pendidikan Islam kepada anak didik. Dengan
penggunaan metode yang tepat memungkinkan semakin mudah untuk mencapai tujuan
pendidikan sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dalam beberapa cuplikan
hadis dalam makalah yang akan kami sampaikan ini.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini ialah :


a. Bagaimana hadist tentang metode menciptakan situasi yang menyenangkan dalam
pendidikan islam?
b. Apa saja metode pengajaran pendidikan berdasarkan hadits rasulullah?
c. Apa saja dalil al quran yang menjelaskan tentang metode pengajaran dalam islam?

3. Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah :


a. Mengetahui cara menciptakan situasi yang menyenangkan dalam pendidikan islam.
b. Mengetahui metode metode pengajaran pendidikan berdasarkan hadits rasulullah.
c. Mengetahui dalil quran yang menjelaskan tentang metode pengajaran dalam islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Materi Hadits Utama



) (

Dari abi Burdah dari abi Musa ia berkata, Rasulullah SAW jika mengutus salah
seorang sahabatnya dalam suatu perkaranya Nabi bersabda: buatlah mereka bahagia
dan jangan kau buat takut, dan permudahlah jangan kau persulit. ( H.R Muslim dalam
kitab jihad ).

Penguraian Hadits

a. Perintah Mempermudah dan Mengompakkan Murid


Di dalam hadis tersebut terdapat perkara yang terkandung di dalamnya berupa
memudahkan dalam segala urusan, meninggalkan sesuatu yang memberatkan.
Teladan penting yang perlu kita teladani dari seorang pendidik yang diabaikan
dalam sirah Nabi kita yang mulia adalah tidak pernah memberatkan murid. Sebaliknya,
beliau selalu memberikan kemudahan kepada mereka; sebagaimana yang beliau tuturkan
sendiri.
Imam Muslim Meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah dari Nabi, bahwa beliau
bersabda :
:
) (
Dari Jabir bin Abdullah dari Nabi SAW. Sesungguhnya Allah tidak mengutusku
sebagai orang yang menyusahkan (hamba-Nya) dan orang yang mencari-cari kesalahan.
Akan tetapi, Dia mengutusku sebagai seorang guru yang memberi kemudahan

Imam Muhammad bin Khulaif al-Wasytaany dalam syarah Mukammilul Ikmalul


muallim dalam Shohih Muslim mengatakan bahwa Dalam hadis tersebut terdapat
perkara yang wajib yang berupa mempermudah dalam berbagai perkara, lemah lembut
terhadap Manusia yang bisa menambahkan iman, dan meninggalkan keberatan yang
menyebabkan takutnya hati. Apalagi kepada orang yang masanya dekat dengan iman.
Dengan demikian dalam menyampaikan pengajaran yang baik di tuntut untuk
tidak menggunakan metode yang memberatkan dan membuat siswa itu tertekan, tetapi
menggunakan cara/metode yang menyenangkan dan mudah. Abdurrahman Masud dalam
menggagas konsep pendidikan islam yang lebih maju menunjuk metode reward lebih baik
daripada metode punishment. Karena penggunaan metode ini tidak memberatkan siswa
tetapi membuat murid merasa tertantang dalam meningkatkan prestasi.
Nabi Muhammad adalah sebagai bashir ( pemberi kabar gembira), kehadirannya
sebagai bashir dalam proses pendidikan islam tampak lebih dominan dan signifikan.
Sebagai bashir, yakni tokoh yang membawa berita gembira dan keselamatan lahir batin ,
Nabi tidak menawarkan reward dalam bentuk materi, tetapi merangsang kecerdasan para
murid, memperhalus budi pekerti, dam mempertajam spiritual keagamaan mereka.
Implikasi status bashir dalam pendidikan islam adalah bahwa seorang guru, seperti
Nabi Muhammad, harus bertindak sebagai promoter of learning, baik di dalam maupun di
luar kelas, serta harus mampu berinteraksi dengan siswa secara antusias dan penuh kasih
sayang. Dengan prinsip ini , hukuman fisik bagi siswa merupakan hal yang tidak populer
dalam kamus pendidikan islam.
Oleh karena itu dalam melakukan pengajaran menggunakan metode yang baik dan
tidak memberatkan siswa merupakan metode yang di ajarkan oleh Nabi sesuai dalam
banyak hadis yang menyebutkan tentang metode pengajaran.

B. Metode Pendidikan Rasulullah Saw.


Rasulullah Saw. adalah pendidik pertama dan terutama di dunia pendidikan Islam.
Proses transformasi ilmu pengetahuan, internalisasi nilai-nilai spiritualisme dan bimbingan
emosional yang dilakukannya dapat dikatakan sebagai mukzizat luar biasa, yang manusia
apa dan dimana pun tidak dapat melakukan hal yang sama.
Menurut Najib Khalid al-Amar dalam bukunya, Tabiyyah Islamiyah bahwa metode
pendidikan Islam yang dilakukan Rasulullah Saw. pada periode Mekah dan Madinah ialah:
a. Melalui teguran langsung
b. Melalui sindiran
c. Pemutusan dari jamaah
d. Melalui pemukulan
Menurut bahasa (etimologi), metode berasal dari bahasa yunani yaitu meta
(sepanjang), hodos (jalan). Jadi, metode adalah suatu ilmu tentang cara atau langkah-
langkah yang ditempuh dalam suatu disiplin tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode berarti ilmu cara menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Metode juga disebut
pengajaran atau penelitian. Menurut istilah (terminologi), metode adalah aaran yang
memberikan uraian, penjelasan, dan penentuan nilai. Metode biasa digunakan dalam
penyelidikan keilmuan. Hugo F. Reading mengatakan bahwa metode adalah kelogisan
penelitian ilmiah, sistem tentang prosedur dan teknik riset. Sedangkan yang dimaksud
dengan metode pengajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan
dengan siswa pada saat berlangsung pengajaran.
Metode pendidikan rasulullah saw lebih fokus pada usaha menyucikan manusia,
yang menghormati dan mengilhami nalar, dan membimbing nalar menuju tingkatan di
bawah bimbingan wahyu.
Dalam mendidik para sahabatnya, setidaknya Rasulullah saw. menggunakan
beberapaa metode pengajaran, yaitu :
a. Ceramah
Ceramah yaitu suatu cara mengajar dengan penyajian materi melalui penuturan dan
penerangan lisan oleh guru kepada siswa. Hasil yang hendak dicapai dalam metode ini
adalah meningkatnya ketakwaan dan perbaikan sikap, cara berfikir, dan bertingkah laku.
Yang menarik dari ceramah rasulullah Saw adalah beliau sampaikan ceramah itu dengan
menyentuh hati semua pendengar, dan sangat membantu sahabat dalam meningkatkan nilai
ketakwaan mereka. Rasulullah benar-benar dapat menyentuh hati mereka, dan mereka
menghayati betul apa yang disampaikan beliau.dari penjelasan sederhana diatas, dapat
disimpulkan bahwa ceramah yang baik adalah ceramah yang dapat mempengaruhi diri
para pendengar, yang dengan pengaruh itu para pendengar dapat menangkap isi materi
yang disampaikan dan dapat menerapkannya dengan baik.
b. Dialog
Dalam berdialog, rasulullah saw berbicara kepada orang lain sesuai dengan kadar
intelektual mereka, rasulullah benar-benar berbicara kepada mereka yang hadir dengan
bahasa yang dapat ditangkap pengertiannya. Sehingga seorang arab pedalaman dengan
kekerasan karakternya mampu memahami. Disamping itu juga beliau memperhatikan daya
tangkap dan kecerdasan. Kepada orang yang cerdas terkadang beliau cukup memberikan
isyarat.
Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah, dilakukannya metode dialog yang disertai tanya
jawab bertujuan membantu manusia (dalam hal ini adalah peserta didik) dalam
menemukan kebenaran
c. Diskusi dan Tanya Jawab
Metode diskusi adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar
pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh guna memecahakan
masalah. Dengan kata lain dalam metode ini peserta didik mempelajari sesuatu melalui
cara musyawarah diantara sesama mereka dibawah pimpinan atau bimbingan guru.
Rasulullah saw menggunakan metode ini untuk memecahkan beberapa permasalahan
penting misalnya dalam menentukan strategi yang dipakai dalam perang Khandaq, atau
tentang hukuman yang akan diberikan kepada tawanan perang Badar. Dalam dunia
pendidikan, diskusi merupakan latihan bagi peserta didik untuk berani berpendapat dan
mampu menghormati pendapat orang lain.
d. Demonstrasi
Menurut Hadari Nawawi, metode demonstrasi adalah proses belajar mengajar yang
dilakukan guru dengan memperlihatkan suatu proses pada sejumlah peserta didik. Sebagai
seorang pengajar, rasulullah saw juga menggunakan metode demonstrasi untuk
mengajarkan ibadah yang berstatus wajib seperti sholat. Sesuai dengan sabda beliau
sholatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku sholat .
e. Pemberian Tugas
Metode mengajar Balance in Capacity artinya seorang pendidik dalam pemberian tugas
dan menjelaskan sesuatu harus disesuaikan dengan kemampuan dan pemahaman yang
dimiliki oleh anak didik. Rasulullah saw. biasanya menggunakan metode in untuk
memberikan pengalaman kepada sahabat. Misalnya beliau memerintahkan kepada Zaid bin
Tsabit agar belajar bahasa non arab, yang semata-mata bertujuan untuk memberikan
pengalaman kepada Zaid bin Tsabit dan kedepan dapat membantu para sahabat dalam
belajar memahami bahasa asing.

Menurut Ummu (2010;196) ada delapan metode pembelajaran dalam pendidikan, yaitu :
1. Metode Keteladanan
Keteladanan yang baik lagi shalih adalah saran terpenting dalam pendidikan. Ia memiliki
pengaruh yang sangat besar. Namun, ketidak sesuaian anatar ucapan dan perbuatan akan
menjadi racun dalam pendidikan. Allah Swt. Telahmencela para pendidik yang
perbuatannya mneyelisishi ucapannya.



Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri
(kewaiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu
berpikir (QS. Al Baqarah:44)

2. Bimbingan dan Nasehat


Bimbing dan nasehati anak dengan penuh kasih sayang. Sebab jiwa anak akan terpengaruh
dengan kata-kata yang disampaikan kepadanya, apalagi jika kata-kata itu dihiasi dengan
keindahan, kelembutan dan kasih sayang. Nasehat yang baik termasuk sarana yang
menghubungkan jiwa seseorang dengan cepat. Sebagaimana ungkapan hikmah yang
mengatakan, Bicaralah dari hati niscaya ucapanmu akan masuk ke dalam hati. Dalam Al
Quran banyak nasehat yang dapat kita petik, salah satunya :
Allah berfirman :


Dan ucapkanlanh kata-kata yang aik kepada manusia. (Q.S Al Baqarah:83)
Agar nasehat membawa perbaikan maka perhatikanlah hal-hal berikut ini:
a. Ulang-ulangilah nasehat karena tabiat manusia adala lupa.
b. Pilihlah waktu yang tepat, yaitu waktu ketika kondisi kejwaannya dalam keadaan
kondusif.
c. Gunakanlah kata-kata yang mudah dan dapat dipahami sesuai dengan usia anak serta
daya tangkap dan nalarnya. Ali bin Abi Thalib r.a. berkaata :
Berbicaralah kepada manusia dengan apa yang dapat mereka fahami, apakah kalian suka
kalu mereka nanti mendustai Allah dan Rasul-Nya? (H.R. Bukhari).
3. Kisah dan Cerita
Kisah termasuk saran pendidikan yang efektif. Sebab ia dapat mempengaruhi perasaan
dengan kuat. Ia uga dapat menadi khayalan berpindah bersama kisah-kish yang nyata.
Allah Swt. Juga menggunakan metode ini dalam mendidik, mengajar, dan mengarahkan.
Dalam Al-Quran, Allah Swt. Menyebutkan tentang kisah-kisah para nabi dan rasul. Dia
berfirman :



Dan Semua Kisah dari Rasul-Nya Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran
serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (QS. Huud:120)
Kisah dan cerita uga dapat mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Akan
mencipatakn kehangatan dan keakraban tersendiri, sehingga akan membantu kelancaran
komunikasi.
4. Mengambil Pelajaran dari berbagai peristiwa dan kejadian
Peristiwa keseharian akan memberi pengaruh sikap terhadap peristiwa-peristiwa yang
dialami anak. Pendidik yang cerdas sangat menginginkan pendidikan terbaik bagi anak-
anaknya, tidk akan membiarkan suatu kejadian melintas begitu saja tanpa mengambil
pelajaran darinya untuk ia sampaikan kepada anak-anaknya. Peristiwa-peristiwa kehidupan
termasuk saran-saran terpenting dalam mendidik, karena memiliki pengaruh yang besar
bagi anak. Dalam Al- Quran diturunkan berangsur-angsur menurut peristiwa yang terjadi
agar lebih mengakar dalam hari manusia.
5. Metode pembiasaan
Dengan pembiasaan maka urusan yang banyak akan menjadi mudah. Baik urusan agama
sampai urusan yang kecil, dari urusan yang penting sampai yang sepele, dan dari urusan
yang sifatnya pribadi sampai tanggung jawab yang berkaitan dengan orang lain.
6. Memanfaatkan waktu luang
Rasulullah Saw. bersabda :
Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu dengannya: kesehatan dan waktu luang.
(H.R Al-Bukhari)
Hadits ini menunjukan bahwa waktu luang adalah nikmat bila kita memanfaatkannya.
Namun jika tidak, maka hal itu akan menjadi kerugian dan hukuman, serta penyesalan
didunia dan akhirat. Dorongan anak untuk mengisi waktu luang kosong dengan kebaikan
dan sesuatu yang bermanfaat hingga tidak dimasuki oleh keburukan, kerusakan dan
kesesatan. Berikan pengarahan yang benar dalam jalur kebaikan.
7. Pemberian motivasi
Motivasi yang terus-menerus akan menungkatkan kreatifitas anak dalam melakukan
kebaikan dan hal yang bermanfaat. Dampingi terus menerus dan berikan dukungan sebaik-
baiknya. Motivasi ini bisa berbentuk bahasa kata-kata ataupun bahasa tubuh. Dengan
memberikan dukungan moril maupun materil.
8. Pemberian hukuman
Pendidikan dengan pemberian hukuman ini hendaknya bermula dari ancaman hingga
berakhir pada penatuhan sanksi. Jika ternyata anak tidak menghiraukan, maka sanksi harus
benar-benar kita jatuhkan. Dengan demikian akan tertanam dalam jiwa anak ancaman kita
sungguh-sungguh dan bukan main-main.
Demikianlah metode yang Allah Swt. Sebutkan dalam firman-Nya :






Wanita-wanita yang kamu khawatir nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan


pisahkanllah mereka di tempat tidur mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka
menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahakannya.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S. An-Nissa:34)

C. Hadits-hadits Metode Pendidikan


1. Perintah Mempermudah dan Mengompakkan Peserta Didik



) (

Dari abi Burdah dari abi Musa ia berkata, Rasulullah SAW jika mengutus salah seorang
sahabatnya dalam suatu perkaranya Nabi bersabda: buatlah mereka bahagia dan
jangan kau buat takut, dan permudahlah jangan kau persulit. ( H.R Muslim dalam kitab
jihad )

Dengan demikian dalam menyampaikan pengajaran yang baik di tuntut untuk tidak
menggunakan metode yang memberatkan dan membuat siswa itu tertekan, tetapi
menggunakan cara/metode yang menyenangkan dan mudah. Abdurrahman Masud dalam
menggagas konsep pendidikan islam yang lebih maju menunjuk metodereward lebih baik
daripada metode punishment. Karena penggunaan metode ini tidak memberatkan siswa
tetapi membuat murid merasa tertantang dalam meningkatkan prestasi. Oleh karena itu,
dalam melakukan pengajaran menggunakan metode yang baik dan tidak memberatkan
siswa merupakan metode yang di ajarkan oleh Nabi sesuai dalam banyak hadis yang
menyebutkan tentang metode pengajaran.

2. Pembicaraan Bila Perlu Diulang


(.

)

Dari Anas bin Malik sesungguhnya Rasulullah SAW jika memberi salam Ia memberi
salam tiga kali, dan jika berbicara suatu kalimat nabi mengulanginya tiga kali.
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya. Satu proses yang penting dalam pembelajaran adalah pengulangan
atau latihan atau praktek yang diulang-ulang.

Proses pengulangan juga dipengaruhi oleh taraf perkembangan seseorang. Kemampuan


melukiskan tingkah laku dan kecakapan membuat model menjadi kode verbal atau kode
visual mempermudah pengulangan. Metode pengulangan dilakukan Rasulullah saw. ketika
menjelaskan sesuatu yang penting untuk diingat para sahabat.

Pelajaran lain yang kita temukan dalam sirah Rasul kita yang mulia adalah pada
beberapa situasi dan kondisi tertentu, beliau mengulangi perkataannya saat memberikan
pelajaran. Setidaknya ada tiga bentuk pengulangan yang pernah beliau lakukan:

1. Mengulangi perkataan karena adanya permintaan;

2. Mengulangi perkataan tanpa adanya permintaan dalam satu kesempatan yang sama;

3. Mengulangi perkataan tanpa adanya permintaan dalam kesempatan yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

Khalfiah, Yuliani, Modul Mata Kuliah Hadits Tarbawi, 2014. Palangka Raya: STAIN.
Ihsan, Ummu, Ihsan Al-Atsary, Abu, 2010.Mencetak Generasi Rabbani. Bogor : Pustaka
Darul Ilmi
Zaairul Haq, Muhammad, 201j0. Muhammad Saw Sebagai Guru. Jawa Tengah : Kreasi
Wacana
Hadist_Tarbawi_Metode_Pendidikan_Menurut_Rasulullah_Saw___Islamic_Centre.Html

Anda mungkin juga menyukai

  • Test Padanan Hubungan
    Test Padanan Hubungan
    Dokumen4 halaman
    Test Padanan Hubungan
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • BAB I Revisi
    BAB I Revisi
    Dokumen98 halaman
    BAB I Revisi
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Pinjam Meminjam
    Pinjam Meminjam
    Dokumen4 halaman
    Pinjam Meminjam
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Auhid Sebagai Prinsip Metafisika
    Auhid Sebagai Prinsip Metafisika
    Dokumen10 halaman
    Auhid Sebagai Prinsip Metafisika
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • TNTG Pend
    TNTG Pend
    Dokumen10 halaman
    TNTG Pend
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Bab V Penutup
    Bab V Penutup
    Dokumen4 halaman
    Bab V Penutup
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Cover Aku
    Cover Aku
    Dokumen1 halaman
    Cover Aku
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Cover Aku
    Cover Aku
    Dokumen1 halaman
    Cover Aku
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Lehaaaa
    Bab IV Lehaaaa
    Dokumen96 halaman
    Bab IV Lehaaaa
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Peta Masalah 3
    Peta Masalah 3
    Dokumen1 halaman
    Peta Masalah 3
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Program Semester PAI
    Program Semester PAI
    Dokumen9 halaman
    Program Semester PAI
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Anda Ingin Jual Mobil
    Anda Ingin Jual Mobil
    Dokumen1 halaman
    Anda Ingin Jual Mobil
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Test Arismetik
    Test Arismetik
    Dokumen6 halaman
    Test Arismetik
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Test Seri
    Test Seri
    Dokumen5 halaman
    Test Seri
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Test Seri
    Test Seri
    Dokumen5 halaman
    Test Seri
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Yang Mau Buat Leaf Let
    Yang Mau Buat Leaf Let
    Dokumen8 halaman
    Yang Mau Buat Leaf Let
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Nama Bayi
    Nama Bayi
    Dokumen44 halaman
    Nama Bayi
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    0% (1)
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Nova
    Daftar Isi Nova
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi Nova
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Zual Movil
    Zual Movil
    Dokumen1 halaman
    Zual Movil
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat
  • Nama-Nama Dosen Ibnu Rusyd
    Nama-Nama Dosen Ibnu Rusyd
    Dokumen1 halaman
    Nama-Nama Dosen Ibnu Rusyd
    Yuyun Wahyuni Yusuf Asgar
    Belum ada peringkat