1. PENDAHULUAN
Jalan raya sebagai prasarana untuk memperlancar transportasi, dewasa ini sering
mengalami hambatan karena pengguna jalan raya menginginkan lebih cepat sampai tujuan..
Melihat kenyataan bahwa masih banyak kemacetan lalu lintas yang terjadi dipersimpangan
khususnya di daerah perkotaan, dimana belum ada sistem pengaturan dan pengendalian pada
persimpangan yang tepat. Dengan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor yang semakin
meningkat pesat, sistem pengendalian dan pengaturan pada sebagian persimpangan sudah perlu
dilakukan.
Salah satu alternative untuk menangulangi kemacetan tersebut adalah dengan
menggunakan marka yellow box atau lengkapnya yellow box junction yang berupa marka jalan
bujur sangkar dengan dua silang diagonal berwarna kuning. Yellow box junction merupakan
marka jalan yang tergolong baru di Indonesia. Marka ini telah banyak digunakan di beberapa
negara seperti Singapore, Australia, Inggris dan banyak tempat lainnya. Salah satu
persimpangan jalan yang telah menggunakan yellow box junction di Banda Aceh dapat di
temukan pada Persimpangan Jalan Tengku Abdullah Ujung Rimba.
Masih banyaknya dari pengguna kendaraan bermotor yang belum mengetahui arti marka
tersebut dan masih acuh tak acuh terhadap marka tersebut, sehingga marka tersebut tidak
berjalan secara efisien.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengetahui
sejauh mana pelanggaran dan tingkat pengetahuan masyarakat tentang marka tersebut sehingga
dapat dicari solusi permasalahannya.
2. LANDASAN TEORI
Yellow Box Junction adalah marka jalan warna kuning berbentuk bujur sangkar yang
ditempatkan di persimpangan jalan. Garis ini dimaksudkan agar ketika terjadi antrian di
perempatan, kendaraan yang akan harus memperhatikan kondisi simpang apakah dalam keadaan
aman atau tidak. Kendaraan tidak diperbolehkan untuk berhenti di garis kuning walaupun lampu
hijau masih menyala. Jika ada kendaraan yang berhenti di dalam area Yellow Box Junction maka
kendaraan tersebut akan dikenakan sanksi (UU no 20 tahun 2009 Pasal 106 ayat 4 dan Pasal 287
ayat 1)
MARKA YBJ SIMPANG JL. TEUNGKU ABDULLAH UJUNG RIMBA | Manajemen Infrastruktur Transportasi Perkotaan
2
MARKA YBJ SIMPANG JL. TEUNGKU ABDULLAH UJUNG RIMBA | Manajemen Infrastruktur Transportasi Perkotaan
3
3. PEMBAHASAN
a. Lokasi Pengamatan
Lokasi pengamatan berada di persimpangan jalan Tengku Abdullah Ujung Rimba,
persimpangan tersebut berada pada salah satu sisi Taman Bustanussalatin (Taman Sari) Banda
Aceh.
Gambar 2. Peta Lokasi dengan Keterangan Gambar 3. Foto Lokasi Simpang jalan
Sumber : google maps Tgk. Abdullah Ujung Rimba
Diakses 04/Juni/2017. Sumber : Dokumentasi Pribadi
(31/Mei/2017. 09:41 WIB)
MARKA YBJ SIMPANG JL. TEUNGKU ABDULLAH UJUNG RIMBA | Manajemen Infrastruktur Transportasi Perkotaan
4
b. Kesesuaian Marka YBJ Tgk Abdullah Ujung Rimba Terhadap Standar yang ada
Survei pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi bentuk dan ukuran lebar garis
lurus serta diagonal marka YBJ
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan lebar garis marka YBJ di Simpang Jl. Tgk
Abdullah Ujung Rimba tidak sesuai dengan peraturan Internasional menurut peraturan tersebut
lebar garis lurus yang sesuai adalah 20 cm dan lebar garis diagonal adalah 15 cm.
MARKA YBJ SIMPANG JL. TEUNGKU ABDULLAH UJUNG RIMBA | Manajemen Infrastruktur Transportasi Perkotaan
5
Penulis mencoba menanyakan tentang yellow box junction kepada beberapa pengguna
jalan, dan sebagian besar dari pengguna jalan bertanya apa itu YBJ? karena baru pertama kali
mendengarnya, hal ini berarti memang pembuatan marka tersebut selama ini sia-sia. Karena
dibuat tanpa diikuti dengan sosialisasi dan pelaksanaan aturan hukum yang sesuai dengan
undang-undang lalu lintas yang berlaku. Padalah marka YBJ sudah mulai ada di Indonesia sejak
tahun 2010.
MARKA YBJ SIMPANG JL. TEUNGKU ABDULLAH UJUNG RIMBA | Manajemen Infrastruktur Transportasi Perkotaan
6
Upaya menjelaskan aturan Yellow Box Junction terlihat sudah mulai dilakukan dengan
membuat rampu peringatan YBJ hanya saja disiplin berlalu lintas masyarakat kita yang masih
sangat rendah. Hal ini membuat seolah-olah pelanggaran terhadap marka jalan sudah bukan
merupakan suatu pelanggaran, dan yang mengikuti peraturan menjadi hal tabu di antara para
pelanggar.
Inggris merupakan negara yang memperkenalkan YBJ pada Tahun 1967. Melihat
peraturan ini sukses diterapkan, maka sejumlah negara lain mulai menirunya. Sayangnya tidak
semua negara yang meniru peraturan ini juga mampu meniru kesuksesan Inggris dalam
penerapannya, termasuk Indonesia yang baru menerapkannya dan kesadaran masyarakat akan
ketertiban berlalulintas sangat rendah.
MARKA YBJ SIMPANG JL. TEUNGKU ABDULLAH UJUNG RIMBA | Manajemen Infrastruktur Transportasi Perkotaan
7
Lebih dari itu juga, harus adanya shock terapi, yang dapat dilakukan dengan teguran untuk
pemahaman dan kemudian dapat ditilang, sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku
Diharapkan disetiap persimpangan jalan dapat dibantu dengan alat Closed Circuit
Television (CCTV), agar setiap pelanggaran lalu lintas yang terjadi dapat terekam.
Yellow Box Junction akan berfungsi maksimal jika ada kesadaran dari pengguna jalan.
Sebab kesadaran warga adalah kunci utama kelancaran lalu lintas. Mari kita kenali, pahami dan
patuhi rambu/marka di jalan demi kenyamanan kita bertransportasi. Jangan biarkan
rambu/marka kehilangan wibawa-nya dan menjadi investasi yang sia-sia, karena rambu/marka
dipasang bukan sebagai hiasan di jalan tetapi merupakan pengganti aparat pengatur lalulintas di
lapangan. Mari menjadi pengguna jalan yang bertanggungjawab. Be a responsible motorist.
MARKA YBJ SIMPANG JL. TEUNGKU ABDULLAH UJUNG RIMBA | Manajemen Infrastruktur Transportasi Perkotaan