Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS SPASIAL

Proses perancangan wilayah selalu berhadapan dengan objek yang memiliki sifat keruangan,
oleh karenanya dalam analisis perancangan wilayah setiap objek yang menyangkut dengan
system keruangan (analisi spasial) menjadi sangat penting.
1. Konsep Dasar Ruang dalam Sistem Wilayah
Ruang adalah Biosphere yang terdiri atas sebagian dari geosphere dan sebagian dari
Atmosphere. Analisis spasial juga memberi mamfaat bagi astronom, walaupun bidang kajian
mereka di luar biosphere yang dimaksud.
Salah satu produk Perancangan pembangunan wilayah yang dalam Bahasa hokum
administrasinya di Indonesia dikenal sebagai Rencana Tata Ruang

adalah

perencanaan-

perencanaan pembangunan infrastruktur fisik yang harus ditempatkan pada lokasi terbaik sesuai
dengan daya dukung lahan dan mempertimbangkan aspek efesiensi dan efektifitas berdasarkan
analisis social ekonomi wilayah.
2. Sistem Informasi dan Data Spasial
Sistem informasi didasarkan atas suatu proses transformasi data secara sistematik yang
ditujukan untuk menyediakan dukungan analitik kepada para perencana dan pembuat keputusan
(Rittel, 1982).
Di dalam proses analisis ilmiah yang umum, data terutama digunakan untuk mengaji
hipotesis yang dikembangkan dari suatu kerangka teori atau kerangka berpikir logis yang
dibangun secara deduktif. Data yang melekat dengan posisi di permukaan bumi memiliki
karakteristik yang khusus karena sifat alamiahnya yang memiliki korelasi spasial. Objek dan
kejadian yang terdistribusi didalam ruang cenderung tidak saling bebas, namun dalam statistika
cenderung diasumsikan bersifat independen untuk tujuan penyederhanaan. Efek spasial tersebut
menyebabkan tidak terpenuhinya asumsi- asumsi standar prosedur statistika pada umumnya
sehingga menghasilkan parameter-parameter yang bias.
3. Analisis Spasial Perspektif Keilmuan Geografi Dan Sosial Ekonomi
Dalam geografi pengertian spasial adalah segala sesuatu yang menyangkut lokasi atau
tempat. domain kajian ilmu geografi ilustrasi-ilustrasi spasial digambarkan dalam bentuk peta
yang memiliki akurasi informasi spasial yang sangat penting.
Berdasarkan proses pengumpulan informasi kuntitatif yang sistematis, menurut Haining
(1995), tujuan analisis spasial adalah
1. Mendeskripsikan kejadian didalam ruang geografis secara cermat dan akurat
2. Menjelaskan secara sistematik pola kejadian dan asosiasi antarkejadian sebagai upaya
meningkatkan pemahaman proses yang menentukan distribusi kejadian yang terobservasi
3. Meningkatkan kemampuan melakukan prediksi dan pengendalian kejadian didalam ruang
geografis.

Sedangkan berdasarkan atas aplikasinya, menurut Fischer et al. (1996) model spasial
digunakan untuk tiga tujuan, yakni : (1) peramalan dan penyusunan scenario, (2) analisis dampak
terhadap kebijakan, (3) penyusunan kebijakan dan desain.
Analisis spasial secara kuantitatif tidak hanya mencakup statistika spasial. Terdapat dua
kajian studi yang biasa dibedakan:
1. Analisis statistika data spasial: kajian-kajian untuk menemukan metode-metode dan kerangka
analisis guna memodelkan efek spasial dan proses spasial
2. Permodelan spasial: permodelan deterministik atau stokastik untuk memodelkan kebijakan
lingkungan, lokasi-lokasi, interaksi spasial, pilihan spasial dan ekonomi regional.
Dalam perspektif ilmu sosial-ekonomi tidak didefinisikan dalam Bahasa yang memiliki
pengertian posisi/lokasi kuantitatif, melainkan lebih pada permasalahannya.
Analisis spasial yang lebih mengawinkan perspektif geografis dan social-ekonomi tercermin
pada lahirnya pendekatan-pendekatan baru seperti spatial econometrics.
4. Analisis Spasial Wilayah Deskriptif dalam Perspektif Geografis Kuantitatif
1. Analisis bentuk kekompakan wilyah, Bentuk wilayah dapat diukur dengan pendekatan
Compactness index. Semakin kompak bentuk wilayah maka nilai compactness index tersebut
semakin besar.
2. Analisis pendugaan sebaran peluang dan ketidakteraturan, semakin banyak jumlah yang
terlibat dalam seleksi kejadian dan semakin rata sebaran peluang munculnya jenis kejadian di
suatu wilayah maka nilai entropy wilayah tersebut semakin besar.
3. Analisis pusat sebaran spasial ditentukan dengan pendekatan special mean atau mean center.
Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data koordinat fasilitas fisik di daerah
Median center didefinisikan sebagai perpotongan dari dua garis yang masing-masing
membagikan pola sebaran titik menjadi dua.
4. Analisis pendugaan pemusatan dan Dispersi Spasial, analisis ini dapat mengindikasikan
pemusatan dan disperse pemusatan dan dpersi dapat diduga dengan pendekatan spatial
standard distance.

Anda mungkin juga menyukai