Anda di halaman 1dari 14

PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN

A. PEMELIHARAAN JALAN
1. Jenis pemeliharaan jalan
a. Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilakukan sepanjang tahun dan sifatnya
sebagai proteksi terhadap keru sakan yang lebih parah. Adapun jenis kegiatan
pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan terhadap:
 Lapis permukaan, misalnya: pelaburan aspal, penambalan lubang/patching, dan
lain-lain.
 Bahu jalan, antara lain: pengisian material bahu jalan yang tergerus dan
pemotongan rumput.
 Drainase jalan, seperti pembersihan saluran agar tetap berfungsi saat musim
hujan.

b. Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
Penanganan ini dilakukan pada kondisi lapis permukaan jalan yang sudah menurun
kualitas berkendaraannya (riding quality) sedangkan dengan upaya pemeliharaan rutin
tidak dapat mengembalikan kondisi jalan pada kondisi mantap. Oleh karena itu secara
berkala dilakukan pelapisan ulang lapis permukaan agar jalan kembali pada kondisi
mantap.

c. Rehabilitasi
 Kegiatan tidak direncanakan, atau
 dilakukan di luar rencana, karena timbulnya kerusakan akibat hal-hal di luar
dugaan, bencana alam, atau
 tidak dilakukan pemeliharaan rutin atau berkala, dengan tujuan
mengembalikan ke keadaan dapat berfungsinya jalan.

2. Klasifikasi Kondisi Jalan dan Penanganannya:


1. Baik, dengan kerusakan jalan < 11 % terhadap luas jalan. Jenis penanganan:
PEMELIHARAAN RUTIN.
2. Sedang, dengan kerusakan jalan 11 < 16% terhadap luas jalan. Jenis penanganan:
PEMELIHARAAN BERKALA / PERIODIC MAINTENANCE
3. Rusak Ringan, kerusakan jalan 16 – 23% terhadap luas jalan. Jenis penanganan:
PEMELIHARAAN BERKALA / PERIODIC MAINTENANCE
4. Rusak Berat, dengan kerusakan jalan > 23% terhadap luas jalan. Jenis penanganan:
PEMBANGUNAN
3. Manajemen Pemeliharaan Jalan
a. Pemeliharaan Rutin
 Umumnya dilakukan secara Swakelola
 Rencana Kerja dan Rencana Penggunaan Biaya untuk satu tahun disiapkan oleh
pemimpin kegiatan Satuan Kerja.
 Pelaksanaan dilakukan oleh unit kerja (tenaga dan peralatan) dibawah pengelolaan
dan pengawasan personil Satuan Kerja.
 Bahan/material disiapkan Satker dengan membeli dari pemasok
 Pengawasan teknis dilakukan sendiri berdasarkan Manual Pemeliharaan Jalan yang
diterbitkan oleh Bina Marga
 Pemimpin kegiatan harus berupaya mengoptimal kan penggunaan peralatan,
bahan/material dan tenaga kerja sehingga diperoleh mutu pekerjaan sesuai dengan
standard.
 Pemimpin kegiatan mengirimkan Laporan Peralatan Unit Pemeliharaan Rutin
setiap triwulan ke Atasan Langsungnya.
 Laporan kegiatan dan photo dokumentasi kegiatan pelaksanaan harus dibuat
sebagai back up pembaya ran dan materi pemeriksaan diauditor

Manajemen Pemeliharaan Rutin


 Rencana Kerja & Rencana Penggunaan Biaya utk 1 tahun
 Menyiapkan SPP-LS utk gaji/upah
 Menyiapkan SPP-UP utk pembelian bahan/material nilai < Rp. 5.000.000,-
 Menyiapkan SPK > Rp. 5.000.000,-, pembayarannya dilakukan dengan SPP-LS
 Pengawasan teknis; Manual Pemeliharaan Jalan Bina Marga
 Mengoptimalkan penggunaan peralatan, bahan, dan tenaga kerja; mutu pekerjaan
sesuai standard
 Laporan peralatan UPR ke Ditjen Bina Marga (triwulan)
 Laporan kegiatan & foto-foto pelaksanaan

b. Pemeliharaan Berkala
 Perencanaan dilakukan oleh Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan
Jembatan dengan penyedia jasa konsultan perencana. Produk kegiatan tersebut
adalah desain dan diwujudkan dalam bentuk dokumen kontrak.
 Berdasarkan dokumen – dokumen tersebut diatas Satuan Kerja menyiapkan
Owner’s Estimate (Harga Perkiraan Sendiri/HPS) untuk pelaksanaan pelelangan.
 Pekerjaan Pemeliharaan Berkala dilaksanakan oleh kontraktor yang telah
ditetapkan dengan ikatan kontrak.
 Pengawasan Teknis dilaksanakan oleh unsur direksi yang terdiri atas konsultan
pengawas dan pelaksana pengawas an dari Satuan Kerja.
c. Jenis – Jenis Kerusakan Jalan
Perkerasan Lentur (flexible pavement)
 Kegemukan aspal (bleeding)
 Retak garis (line cracks)
 Retak rambut (hair cracks) dan retak kulit buaya (alligator cracks)
 Alur (ruts) tanpa retak
 Alur (ruts) dengan retak
 Kerusakan tepi (edge break)
 Lubang-lubang (pot holes)
 Keriting (corrragated)
 Jembul (shoving)
 Penurunan/amblas (dipression)
 Terkupas (stripping)

d. Jenis Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan


Pemeliharaan Rutin
 Pemeliharaan Rutin
 Patching (Penambalan lubang).
 Laburan Aspal (Buras).
 Sealing.
 Pemeliharaan Rutin pada Permukaan Jalan Kerikil.
 Pemeliharaan Rutin Pada Bahu Jalan.
 Pemeliharaan Rutin pada Drainase.
 Pemeliharaan Rutin pada Joint Perkerasan Kaku.
 Pemeliharaan Rutin pada Jembatan.
 Pemeliharaan Rutin Pengaman dan Pelengkap Jalan
P1- Penaburan pasir(sanding).

P2- Laburan Aspal (Buras).

P3 – Melapis retakan (crack Sealing)


P4 – Mengisi retakan (crack filling)

P5 – Penambalan lubang (patching)

P6 – Perataan
4. Beberapa Contoh Cara Pelaksanaan Pemeliharaan
Pengaturan lalu-lintas

Pembersihan saluran & bahu

Penyumbatan retak lebar (crack sealing)


1. Penyiapan bahan
 Aspal emulsi/cair dan pasir bersih, atau
 Bubur aspal (slurry)
2. Pembersihan retak
3. Penuangan & perataan aspal
4. Penaburan pasir

Penambalan permukaan (skin patching)


1. Penyiapan bahan
 Aspal emulsi/cair dan pasir bersih, atau
 Beton aspal camp dingin
2. Pemberian tanda
3. Pemersihan permukaan
4. Penyemprotan lapis perekat (tack coat)
5. Penaburan pasir atau beton aspal camp. dingin
6. Pemadatan pasir atau beton aspal campuran dingin
 Mesin pemadat roda karet (pneumatic tire roller)
 Baby roller
 Truk pembawa bahan/alat
7. Penyapuan pasir lepas
Penambalan struktural (lubang, retak kulit buaya, deformasi)
1. Penyiapan bahan
 Agregat
 Aspal emulsi/ aspal cair
 Beton aspal campuran panas, atau
 Beton aspal campuran dingin
2. Pemberian tanda
3. Pemotongan lapis permukaan
4. Pemotongan lapis pondasi dan penghancuran lapis permukaan
5. Penggalian/pembuangan bahan
6. Pembentukan/perapihan lubang
7. Pengurugan lais pondasi (lapis demi lapis, max. 10 cm)
8. Pemadatan lapis pondasi
9. Pembersihan permukaan dari butir lepas dan debu
10. Penyemprotan lapis resap perekat (prime coat) dan lapis perekat (tack coat)
11. Penghamparan campuran
12. Perataan campuran
13. Pengecekan kerataan
14. Pemadatan dan pengecekan kerataan

5. Perbaikan Saluran Diperkerasan


 Tentukan bagian saluran yang akan diperbaiki
 Bagian yang rusak dari saluran diambil /dibongkar dalam bentuk persegi dan dibersihkan
 Apabila diperlukan ganti besi tulangannya
 Pada bagian konstruksi yang pecah diisi adukan mortar dengan campuran semen dan pasir
1 : 4 dan ratakan adukan sehingga diperoleh permukaan yang rata
 Bersihkan sampah yang menyebabkan aliran air terhalang dengan galah
 Untuk memotong pohon-pohon yang lebih besar digunakan Chain Saw
 Buat kemiringan saluran lebih rendah dari sebelumnya sehingga air dapat mengalir dengan
lancar tanpa menggerus

a. Perbaikan Talud
 Bersihkan semua kotoran dan puing-puing yang berada di lokasi yang akan dibersihkan
 Pohon-pohon dan ranting yang menggangu pemakai jalan harus dibersihkan
 Potong tumbuhan perdu, rumput dan lain-lainya agar kelihatan rapih
 Bagian-bagian yang rusak diperbaiki dengan mengganti pasangan batu sesuai dengan
kemiringan lereng
b. Perbaikan Gorong-Gorong
 Bersihkan sampah yang menyebabkan saluran/gorong-gorong tersumbat
 Buat kolam penampung pada bagian inlet dan konstruksi penyaring dari besi agar sampah
tidak bisa masuk dalam gorong-goron
 Pada bagian konstruksi yang retak diisi adukan mortar dengan campuran semen dan pasir
1 : 4 dan ratakan adukan sehingga diperoleh permukaan yang rata
 Apabila diperlukan buat gorong-gorong baru yang lebih besar

c. Pembersihan Selokan
 Buang semua tanah, bahan-bahan dan benda-benda dari selokan yang mempengaruhi aliran
air
 Periksa bahwa air mengalir dan tidak tergenang
 Bersihkan tempat pekerjaan dengan rapi

6. Sumber Daya dan Organisasi


a. Pemeliharaan Rutin. Sumber daya pada pelaksanaan pemeliharaan rutin:
1. Sumber Daya Manusia.
 Kepala Satuan Kerja Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
 Pemimpin Kegiatan,
 Pengawas Lapangan,
 Staf lapangan, dan Pekerja Harian.
2. Peralatan.
 Untuk pemeliharaan rutin secara swakelola digunakan peralatan dari unit
pemeliharaan rutin (UPR).
3. Bahan.
 Penggunaan bahan harus direncanakan secara teliti baik dari kuantitas maupun
kualitasnya.

b. Pemeliharaan Berkala.
Pada umumnya pekerjaan Pemeliharaan Berkala dilaksanakan secara kontrak dan
sumber daya yang perlu diperhatikan adalah kualifikasi dan kemampuan kontraktor yang
harus sesuai dengan persyaratan teknis yang diperlukan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
 Pengalaman perusahaan
 Kemampuan modal perusahaan
 Kemampuan peralatan
 Kualifikasi tenaga dari kontraktor, terutama tenaga teknis yang mampu untuk
melaksanakan pekerjaan dilapangan.
 Managemen perusahaan yang sehat.

7. Peralatan dan bahan jalan


a. Peralatan pemeliharaan jalan
 Vibrating Rammer,
 Vibrating Plate Compactor,
 Baby Roller (Vibrating),
 Site Mixer,
 Asphalt Sprayer,
 AMP (Asphalt Mixing Plant),
 Grass Cutter,
 Dump Truck.
 Jack Hammer.
 Chain Saw
 Air Compressor
 Pick Up.
 Flat Bed Truck.
 Motor Grader.
 Wheel Loader.
 Excavator.

b. Bahan Pemeliharaan Jalan.


 Aspal
 Semen
 Agregat
 Pasir
 Batu kali
B. PEMELIHARAAN JEMBATAN
Pada umumnya pelaksanaan pemeliharaan jembatan dilakukan pada:

1. Kerusakan yang terjadi pada bahan jembatan, meliputi kerusakan pada bahan bata, beton,
baja dan kayu
2. Kerusakan yang terjadi pada elemen jembatan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemeliharaan jembatan:

1. bangunan atas:
Expantion joint
Kerusakan yang sering terjadi
- Jenis Expantion Joint yang menggunakan Baja Siku, Pelat Baja terlepas dari
beton
- Karet Pengisi terlepas
- Jenis Expantion Joint yang menggunakan tipe Thormajoint melendut

Lantai jembatan
 Retak pada lantai Jembatan bentang pendek. Jenis Perbaikannya:
- Bagian yang retak dibongkar
- Tulangan diperbaiki/ditambah
- Dicor beton mutu K-250
 Retak pada lantai Jembatan bentang panjang (Rangka) dan tidak ada jalan darurat.
Jenis Perbaikannya:
- Dengan cara Grouting/Injection beton

Gelagar jembatan
 Gelagar Beton
- Kerusakan biasanya terjadi pada selimut beton bagian bawah karena
tulangannya berkarat dan mengembang yang menyebabkan selimut terkelupas

- Cara Perbaikannya:
Bagian yang terkelupas dibongkar kemudian tulangan dibersihkan bila perlu
diganti dengan diameter yang sama, kemudian ditambal dengan menggunakan
Epoxy

 Gelagar baja
- Kerusakan terjadi karena karat yang disebabkan kotoran-kotoran yang
menempel pada gelagar
- Cara Perbaikannya:
Bagian yang berkarat dibersihkan dengan sikat baja bila perlu dengan
sandblasting, setelah bersih dicat dengan menggunakan cat anti karat Bila
gelagar karatnya sampai berlubang perlu dilakukan pengelasan dan perkuatan,
setelah itu dicat

Perletakan / landasan
sandaran

2. Bangunan Bawah:
Bangunan Pelengkap
Seluruh bagian konstruksi yang bersifat struktur atau non Struktur.
Jenis konstruksi:
- Tembok penahan tanah
- Turap
- Pelantaian
- Krib
- Check dam
- Fender
- Pagar pengaman, dll

Pekerjaan jalan pendekat jembatan (oprit)


Kerusakan yang sering terjadi pada oprit antara lain:
- Penurunan pada plat kejut, karena pemadatan tanah dibawah plat kejut tidak
sempurna
- Pemadatan yang kurang sempurna pada badan jalan
- Kerusakan pada tembok penahan tanah
Gerusan pada Pondasi
 Penanganan gerusan (Scouring)
Tipe Kondisi penggunaan
Air sungai yang dalam dan/atau tanah lunak. Gunakan
Turap
sebagai pengamanan pondasi bangunan bawah
Bronjong Air sungai yang dangkal dan pondasi yang kuat
Air sungai yang dangkal dan pondasi yang kuat dimana
Dinding Beton
aliran air dapat dipindahkan selama pelaksanaan.
Air sungai yang dalam dan/atau tanah lunak. Gunakan
Krip
sebagai pengamanan pondasi bangunan bawah
Cottom Untuk terjadinya degradasi yang tidak terlalu dalam dan
Controller dibuat melintang penuh selebar sungai. Dapat dibuat dari
(pengamanan beton, bronjong, pemagaran ganda dengan pengisian batu
dasar sungai) diantaranya, turapp dan lain-lain
Aliran sungai yang dangkal dimana aliran sungai dapat
Pembuatan alur dipindahkan selama pelaksanaan. Biasanya hanya
pembersih digunakan pada jembatan dengan bentang kecil. Jika
Tetrahedrons terjadi lubang akibat scouring dan gunanya untuk
menghindari erosi yang terjadi.
Rip-rap / pasanan
Untuk melindungi pondasi disekeliling abutmen atau pilar
batu besar
C. SUMBER DAYA
1. Kepala Pekerja Tidak Mengikat (Mandor)
- Mengawasi mutu pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja lepas
- Melaporkan kepada petugas satuan kerja mengenai kebutuhan bahan dan peralatan
- Setiap minggu melaporkan hasil pekerjaan yang dicapai dan menyiapkan tagiahan
pembayaran upah pekerja lepas

2. Petugas lapangan satuan kerja


- PNS atau Pegawai Harian Satker
- Operater; mengoperasikan peralatan
- Mekanik; pemeliharaan dan perbaikan peralatan
- Petugas Logistik; menyiapkan kebutuhan bahan/material dan suku cadang peralatan
- Petugas Teknis; pengamatan mutu pelaksanaan, menyiapkan rencana kerja, mencatat
produktivitas pekerjaan

3. Pengawas lapangan
- PNS pada Satker Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
- Mengawasi seluruh kegiatan pemeliharaan rutin dan pemeliharaan berkala jalan dan
jembatan
- Mengendalikan mutu pelaksanaan dan kualitas hasil akhir
- Memeriksa/mencatat pelaksanaan dan memerintahkan kepada para pelaksana untuk
melakukan perbaikan
- Pada pemeliharaan berkala, memeriksa draft MC dan memeriksa back-up pembayaran
- Mengendalikan jadual pelaksanaan
- Melakukan koordinasi dengan kontraktor dan konsultan supervise
- Memantau volume pekerjaan dalam kontrak (berkala)
- Menyiapkan pekerjaan tambah/kurang
- Membuat laporan dan bertanggung jawab kepada pemimpin kegiatan

4. Pemimpin kegiatan
- PNS pada satker pemeliharaan Jalan dan jembatan
- Pada pemeliharaan berkala bertindak sebagai pembuat komitmen dengan kontraktor
- Bertanggung jawab atas penggunaan anggaran dan penggunaan barang serta mutu
pekerjaan dan manfaat dari hasil pekerjaan pemeliharaan berkala maupun
pemeliharaan rutin
- Mempunyai atasan langsung kasatker dan dalam melakukan pembayaran harus
diinventarisasi oleh petugas verifikasi satker, dan disetujui kasatker, pembayaran oleh
bendaharawan
5. Kepala satuan kerja / PPK pemeliharaan jalan dan jembatan
- PNS yang diangkat dengan SK Menteri PU
- Bertanggung jawab secara formal dan material atas pelaksanaan kegiatan pemeliharaan
jalan dan jembatan di Provinsi yang bersangkutan kepada pengguna anggaran (Menteri
PU)
- Setiap tahun diaudit internal maupun external auditor
- Bertanggung jawab atas perbaikan seluruh kerusakan jalan yang ada dibawah
wewenangnya sesuai dengan RKA-KL dan DIPA  Berkoordinasi dengan Pemimpin
Kegiatan

6. Staf Bidang Bina Marga dan Unsur-unsur terkait


- Melakukan perencanaan/pemrograman pemeliharaan jalan pada Provinsi yang
bersangkutan  Menghitung anggaran keperluan kegiatan
- Melakukan pemantauan kelancaran pemeliharaan jalan
- Memantau kerusakan jalan akibat bencana alam dan merencanakan penanganan
daruratnya

D. PELAKSANAAN PEMELIHARAAN RUTIN


Setiap Unit Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan diperlukan sumber daya yang meliputi
beberapa unsur:
a. Tenaga Kerja
- Kepala UPR/Kepala Sektor
- Pengamat
- Juru jalan/Mandor
- Operator dan mekanik
- pengemudi
- Pekerja

b. Peralatan
- Pick up, Dump Truck 3-5 Ton,
- Flat Bed Truck yang dilengkapi dg crane, Hand Guide Vibrator Roller,
- Plate Tamper, Vibrator rammer
- Aspal Sprayer, Aspal Ketle
- Grass Cutter, Chain Saw, Pan Mixer, Road Marker

c. Bahan
Aspal, Semen, Agregat, Pasir, Aspaltic/Rubber Joint dll

Anda mungkin juga menyukai