Anda di halaman 1dari 15

1

Pendidikan Agama

AHMADIAH
A. PENDAHULUAN
Mirza Ghulam Ahmad (Nabi Ahmadiah) hidup pada tahun 1839-1908 M. Dia dilahirkan
di desa Qodian, di wilayah Punjab, India tahun 1839 M. Dia tumbuh dari keluarga yang
terkenal suka khianat kepada agama dan negara. Begitulah dia tumbuh, mengabdi kepada
penjajahan dan senantiasa mentaatinya. Ketika dia mengangkat dirinya menjadi nabi, kaum
muslimin bergabung menyibukkan diri dengannya sehingga mengalihkan perhatian dari jihad
melawan penjajahan Inggris.1 Oleh pengikutnya dia dikenal sebagai orang yang suka
menghasut/berbohong, banyak penyakit, dan pecandu narkotik. Pemerintah Inggris banyak
berbuat baik kepada mereka. sehingga dia dan pengikutnya pun memperlihatkan loyalitas
kepada pemerintah Inggris.
Menurut pendirinya, Mirza Ghulam Ahmad, Misi Ahmadiah adalah untuk
menghidupkan Islam dan menegakkan Syariat Islam. Tujuan didirikan Jemaat Ahmadiah
menurut pendirinya adalah untuk meremajakan moral Islam dan nilai-nilai spiritual.
Ahmadiah bukanlah sebuah gama baru namun merupakan bagian dari Islam. Para pengikut
Ahmadiah mengamalkan rukun iman ang enam dan rukun islam yang lima. Gerakan
Ahmadiah mendorong dialog antar agama dan senantiasa membela Islam serta berusaha uutk
memperbaiki kesalah-pahaman mengenai Islam di dunia Barat. Gerakan ini menganjurkan
perdamaian, toleransi, kasih dan saling pengertian diantara para pengikut agama yang
berbeda; sebenar-benarnya percaya dan bertindak berdasarkan ajaran Al-Quran: tidak ada
paksaan dalam agama (2:257) serta menolak kekerasan dan terror dalam bentuk apa pun
untuk alasan apapun.2
Jemaat Muslim Ahmadiah adalah satu organisasi keagamaan Internasional yang telah
tersebar ke lebih dari 185 neraga di dunia. Pergerakan Jemaat Ahmadiah dalm Islam adalah
suatu organisasi keagamaan dengan ruang lingkup Internasional yang memiliki cabang di 174
negara tersebar di Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Australia dan Eropa. Saat
1 http://mualafindonesia.wordpress.com/2013/04/18/sejarah-berdirinya-agamaahmadiyah/
2 Dzahir Ihsan Ilahi, Ahmadiah Qadianiyah, terj Harapandi Dahri (Balai Penelitian
dan Pengembangan Agama Jakarta, 2008)

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

Pendidikan Agama

ini jumlah keanggotaan di seluruh dunia lebih dari 150juta orang. Jemaat Ahmadiah
Internasional juga telah menerjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa-bahasa besar di dunia dan
sedang merampungkan penerjemahan Al-Quran ke dalam 100 bahasa di dunia. Sedangkan
Jemaat Ahmadiah di Indonesia telah menerjemahkan Al-Quran dalam bahasa Indonesia,
sunda dan Jawa.
B. MUNCULNYA AHMADIAH
Sejarah berdirinya Ahmadiah tidak terlepas dari sejarah Mirza Ghulam Ahmad sebagai
pendiri gerakan ini. Mirza Ghulam Ahmad merupakan anak dari Mirza Ghulam Murtada.
Mirza Ghulam Ahmad adalh keturunan Haji barlas, Raja Kawasan Qesh yang merupakan
paman Amir Tughlak Temur. Seorang keturunan Haji Barlas bernama Mirza Hadi Baig
keturunan dinasti Mughal beserta 200 pengikutnya meninggalkan tumpah darahnya,
Samarkand, dan pindah ke daerah Gurdaspur di Punjab, sekitar kawasan sungai Bias. Disana
ia mendirikan sebuah perkampungan bernama Islampur. Hadi Baig inilah yang menjadikan
Kota Qadian sebagai tempat lahirnya pendiri gerakan Ahmadiah karena family Mirza Ghula
Murtadha masih keturunan Haji Barlas. Atas dasar itu pulalah didepan nama keturunan ini
terdapat sebutan Mirza.3
Dalam pemberontakan 1857 keluarga Mirza Ghulam berperan penting, Mirza Ghulam
Murtadha memasukkan banyak orang menjadi tentara, termasuk anaknya sendiri yang
bernama Ghulam Qadir, kakak Mirza Ghulam Ahmad. Ia ikut dalam tentara jenderal
Nicholson di trimughat ketika menghancurkan para pemberontakan 46 Native Infantry yang
melarikan diri dari Sialkot. Atas dasar itu, Jenderal Nicholson memberi surat penghargaan
kepada Ghulam Qadir yang menyatakan bahwa pada tahun 1857 membantu dan setia kepada
pemerintah melebihi keluarga lainnya dikawasan itu.
Tentu sikap kooperatif terseut berbeda dengan sikap kooperatif yang dilakukan Sayyid
Ahmad Khan dengan gerakan Aligarhnya, sekalipun keduanya sama-sama mendapat reaksi
keras dari umat Islam India. Sayyid Ahmad Khan menginginkan agar umat Islam maju dapt
memperoleh kemajuan dan kesuksesan sebagaiman yag dicapai Eropa dengan mendirikan
Universitas Algarhnya, sedangkan Mirza Ghulam Ahmad-dengan gerakan Ahmadiahnya
ingin mendapat perlindungan secara politis agar dapat menyebarkan ide keMahdiannya dan
dapat mempertahankannya secara bebas.

3 Basyiruddin Mahmud Ahmad, Riwayat Hidup Mirza Ghulam Ahmad, terj Malik
Aziz ahmad Khan (Parung: Jemaat Ahmadiah Indonesia, 1995), halm 1-2.

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

Pendidikan Agama

Disamping itu, Ghulam Ahmad juga ingin melestarikan tradisi keluarganya yang telah
lama menjali hubungan dengan Inggris, sebagaimana pernyataan Mirza Ghulam Ahmad
sendiri:
sungguh sejak masa mudaku sampai aku berusia 60 tahun, aku menjadi orang yang gigih berjuang
dengn lisan dan penaku supaya aku dapat memalingkan keikhlasan hati kaum Muslimin kepada
pemerintah Inggris karena kebaikannya dan bersikap lunak kepadanya. Aku mengajak mereka agar
menghilangkan pikiran untuk berjihad (terhadap Inggris) karena pikiran seperti itu masih diikuti oleh
sebagian mereka yang bodoh-bodoh dan pikiran semacam itulah yang mencegah mereka untuk patuh
kepada pemerintah Inggris.4

Demikian pula pernyataan yang disampaikan Mirza BAsyiruddin Mahmud Ahmad, putera
Mirza Ghulam Ahmad kepada putera Mahkota Kerajaan Inggris sewaktu berkunjung ke
India:
kami atas nama warga Ahmadiah mengucapkan selamat dating ats kunjungan Tuan ke India dan kami
tegaskan kepada Tuan bahwa warga Ahmadiah setia kepada pemerintah Inggris, Insya Allah kesetiaan
warga Ahmadiah ini akan tetap selama-lamanya.5

Dalam Rangka merealisasikan ide pembaharuannya, pada bulan Desember 1888


Mirza Ghulam Ahmad secara terang-terangan menyatakan diri mendapatkan perintah Tuhan
melalui ilham ilahi untuk menerima baiat dari para pengikutnya. Wahyu berbahasa Arab
yang artinya:
Jika sudah kamu putuskan dalam hatimu maka bertakwalah pda Allah, dan buatlah bahtera dibawah
tilikn kami dan wahyu kami. Orang-orang yang melakukan baiat dengan engkau, mereka sebenarnya
melakukan baiat dengan Allah. Tangan Tuhan berada diatas tangan mereka.

Sejak menerima wahyu, Mirza Ghulam Ahmad menyatakan bahwa dirinya dalah AlMasih yang djanjikan segaligus sebagai Al-Mahdi. Akan tetapi, hal itu baru diumumkan pada
awal tahun 1892. Menurut Ahmadiah Qadian, setelah diadakan pembaiatan tahun1889
Mirza Ghulam Ahmad mengorganisasi para pengikutnya menjadi suatu paham baru yang
merupakan bagian dari gerakan baru dalam Islam dengan nama gerakan Ahmadiah.
Nama Ahmadiah, menurut penjelasan dari Maulana Muhammad Ali dan Ghulam Ahmad,
tampaknya bukan diambil dari nama pendiri gerakan itu, melainkan diambil dari salah satu
nama Rasulullah. Nama itu diambil dari surat Ash-shaff ayat 6 yang isinya memuat informasi
Nabi Isa AS kepada Bani Israil bahwa sesudahnya nanti akan dating seorang nabi yang
bernama Ahmad.6 Ini yang dipandang aneh. Mirza Ghulam Ahmad sendiri kemudian
4 Abul Ala al-Maududi, Ma Hiya al-Qadiyaniyyah (Beirut: Darul-Qalam Kuwait,
1969), halm 12
5 Ibid, halm 12-13
6 Maulana Muhammad Ali, Mirza Ghulam Ahmad, halm 17

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

Pendidikan Agama

mengklaim nama itu menunjuk kepada dirinya yang diutus oleh Tuhan untuk menunaikan
tugas Kemahdiannya.
C. SEJARAH PENYEBARAN DI INDONESIA
Berkenaan dengan awal Munculnya Ahmadiah di Indonesia bermula ketika tiga pemuda
dari Sumatera Tawalib yakni suatu pesantren di Sumatera Barat meninggalkan negerinya
untuk menuntut Ilmu. Mereka adalah Abu Bakar Ayyub (alm), Ahmad Nuruddin (alm), dan
Zaini Dahlan (alm). Awalnya mereka akan berangkat ke Mesir, karena saat itu Kairo terkenal
sebagai Pusat studi Islam. Namun guru mereka menyarankan agar pergi ke India karena
Negara tersebut mulai menjadi pusat pemikiran Modernisasi Islam. Sampailah ketiga pemuda
Indonesia itu ke kota Lahore dan bertemu dengan Anjusman Isyaati Islam atau dikenal
dengan nama Ahmadiah Lahore. Setelah beberapa waktu disan, mereka pun ingin meliat
sumber dan pussat Ahmadiah yang berada di desa Qadian. Dan setelah mendapatkan
penjelasan dan keterangan, akhirnya mereka baiat ditangan Hadhrat Khalifatul Masih II r.a.,
Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a., kemudian tiga pemuda itu memutuskan
untuk belajar di Madrasah Ahmadiah yang kini disebut Jamiah Ahmadiah. Merasa puas
dengan pengajaran disana, mereka mengundang rekan-rekan pelajar Sumater Tawalib untuk
belajar di Qadian. Tidak lama kemuan 23 orang pemuda Indonesia dari Sumatera Tawalib
bergabung dengan tiga pemuda sebelumnya, untuk melanjutkan studi juga baiat masuk
kedalam Jemaat Ahmadiah.

Dua tahun setelah peristiwa itu, para pelajar Indonesia

menginginkan agar Hadhat Khalifatul Masih II r.a., berkunjung ke Indonesia. Hal ini
disampaikan (alm) Haji Mahmud juru bicara pelajar Indonesia dalam bahasa arab.
Respon positif dilontarkan oleh Hadhat Khalifatul Masih II r.a. beliau meyakinkan bahwa
meskipun beliau sendiri tidak dapat mengunjungi Indonesia, beliau akan mengirimkan
wakilnya ke Indonesia. Kemudian (alm) Maulana Rahmat Ali HAOT dikirim sebagai
mubalig ke Indonesia sebagai pemenuhannya. Tanggal 17 Agustus 1925 Maulana Rahmat Ali
HAOT dilepas Hadhat Khalifatul Masih II ra berangkat ke dari Qadian tepatnya tanggal 02
Oktober 1925, sampai lah Maulana Rahmat Ali HAOT di Tapak Tuan Aceh. Kemudian
beranhkat menuju Padang, sumatera Barat. Banyak kaum inteleg dan orang-orang biasa
menggabungkan diri dengna Ahmadiah. Pada 1926 disana jemaat Ahmadiah mulai resmi
berdiri sebagai organisasi. Tak berapa lama Maulana Rahmad Ali HAOT berangkat ke
Jakarta, Ibukota Indonesia. Perkembangan Ahmadiah tumbuh semakin cepat sehingga
dibentuklah Pengurus Besar (PB) jemaat Ahmadiah dengan (alm) R. Muhyiddin sebagai
ketua pertamanya.

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

Pendidikan Agama

Didalam meraih kemerdakaan Indonesia tidak sedikit para Ahmadiah yang ikut berjuang
melawan penjajah, misalnya (alm) R Muhyiddin, beliau dibunuh oleh Belanda pada tahun
1946 karena beliau salah satu tokoh penting kemerdekaan Indonesia juga ada beberapa
Ahmadiah yang bertugas sebagai prajurit di Angkatan Bersenjata Indonesia dan
mengorbankan diri untuk Negara.
Sementara itu, mubalig yang lain (Alm) Mln. Sayyid Syah Muhammad merupakan salah
satu tokoh penting sehingga Soekarno menganugrahkan gelar Veteran kepda beliau untuk
dedikasinya kepada Negara. Di tahun 50an, jemaat Ahmadiah Indonesia mendapatkan
Legilitas menjadi satu organisasi keormasan di Indonesia yakni dengna dikeluarkannya badan
hukun oleh Mentri Kehakiman RI No.JA. 5/23/13 tertanggal 13-3-1953. Ahmadiah tidak
pernah berpolitik meskipun ketegangan politik Indonesia pada tahun 60an sangat tinggi.
Di Era 70an melalui Rabithah Alam al Islami semakin menjadi-jadi, para ulama Indonesia
mengakui langkah mereka. Ketika Rabithah Alam al Islami menyatakan Ahmadiah sebagai
Non-Muslim pada 1974 hinggai MUI memberikan fatwa sesat terhadap Ahmadiah. Sebagai
akibatnya banyak mesjid Ahmadiah yang dirubuhkan oleh Massa yang dipimpin Ulama..
selain itu, banyak Ahmadi yang menderita serangan secara fisik. Periode 90an menjadi
periode pesat perkembangan Ahmadi di Indonesia bersamaan dengan diluncurkannya
Moslem Television Ahmadiyyah (MTA)
D. KONTROVERSI AJARAN AHMADIAH
Menurut sudut pandang umum umat Islam, ajaran Ahmadiah (Qadian) di anggap
melenceng dari ajaran Islam, sebenarnya mereka mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai
nabi yaitu Isa Al-Masih dan Imam Mahdi, hal yang bertentangkan dengan pendangan
umumnya kaum muslim yang memeprcayai nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir,
walaupun masih menunggu kedatangan Isa Al-MAsih dan Imam Mahdi.
Perbedaan Ahmadiah dengan kaum muslim pada umumnya adalah karena ahmadiah
menganggap bahwa Isa Al-Masih dan Imam Mahdi telah datang kedunia ini seperti yang
telah dinubuwwatkan Nabi Muhammad SAW. Namun umat Islam pada umumnya
mempercayai bahwa Isan Al-Masih dan Imam Mahdi belum turun ke dunia. Sedangkan
permasalahan selain itu adalah perbedaan penafsiran ayat Al-Quran.
Ahmadiah sering dikait-kaitkan dengan adanya kitab Tazkirah. Sebenarnya kita tersebut
bukanlah satu kitab suci bagi warga Ahmadiah namun hanya merupakan satu buku yang
berisi kumpulan pengalaman Ruhani pendiri jemaat Ahmadiah layaknya diari. Tidak semua
anggota Ahmadiah memilikinya karena yang digunakan sebagai pegangan dan pedoman
hidup adalah Al_Quran Al-Qarim saja.

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

Pendidikan Agama

Adapula yang menyebutkan

bahwa kota suci Jemaat ahmadiah adalah Qadian dan

Rabwah namun tidak demikian adanya, kota suci jemaat Ahmadiah adalah sama dengan kota
suci Umat Islam lainnya, yakni Mekkah dan Madinah
Sedangkan Ahmadiah Lahore mengakui Mirza Ghulam Ahmad adalah Mujaddin dan
tidak disetarakan dengna posisi Nabi, sesuai keterangan Gerakan Ahmadiah Indonesia
(Ahmadiah Lahore) untuk Indonesia yang berpusat di Yogyakarta.
E. FAKTA KESESATAN AJARAN AHMADIAH
Menjaga kemurnian aqidah dan ajaran Islam adalah kewajiban bersama, seluruh umat
Islam. Khususnya, kewajiban ini diemban oleh para ulama kaum muslimin. Untuk
membentengi aqidah umat Islam Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai wadah
para ulama dan cendekiawan muslim di Indonesia di dalam Rakernas MUI Desember 2007
telah menetapkan 10 (sepuluh) Kriteria Aliran Sesat, sebagai berikut:7
1. Mengingkari salah satu dari rukun iman yang enam dan rukun Islam yang lima.
Pada Rukun Iman. Ajaran Ahmadiyah meyakini 6 (enam) Rukun Iman. Rukun Iman
Ahmadiyah sama dengan Rukun Iman Ahlu Sunnah wal Jamaah, yaitu (1) Beriman kepada
Allah; (2) Beriman kepada para malaikat Allah; (3) Beriman kepada kitab-kitab Allah; (4)
Beriman kepada para utusan Allah; (5) Beriman kepada hari Kiamat; (6) Beriman kepada
ketentuan Allah, yang baik dan yang buruknya.
Pada Rukun Islam. Ajaran Ahmadiyah juga meyakini Rukun Islam. Rukun Islam
Ahmadiyah sama dengan Rukun Islam Ahlu Sunnah wal Jamaah, yaitu : (1) Syahadat; (2)
Shalat; (3) Zakat; (4) Puasa; (5) Haji.
Akan tetapi, orang-orang Ahmadiyah ketika mengucapkan dua kalimat syahadat, yaitu :

Aku bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya
Muhammad itu adalah utusan Allah,
Maka yang dimaksud dengan Muhammad di dalam syahadat mereka adalah ditujukan
kepada Mirza Ghulam Ahmad. Hal ini dikarenakan Mirza Ghulam Ahmad mengaku sebagai
Ahmad dan Muhammad. Di dalam buku-bukunya, Mirza Ghulam Ahmad selalu mengaitkan
nama Ahmad dan Muhammad yang disebutkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur`an bahwa
yang dimaksudkan oleh Allah SWT tersebut adalah dirinya, Mirza Ghulam Ahmad.
7 http://prabencanadajjal.blogspot.com/2013/05/inilah-fakta-10-kesesatanajaran.html

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

Pendidikan Agama

Sebagai buktinya, kami kutipkan beberapa keterangan dari kitab-kitab Ahmadiyah. Di


antaranya :
a) Mirza Ghulam Ahmad mengaku bernama Ahmad
Di dalam tafsir Al-Qur`an versi Ahmadiyah yaitu Al-Qur`an dengan Terjemahan dan
Tafsir Singkat, editor Malik Ghulam Farid, dialihbahasakan oleh Panitia Penterjemah Tafsir
Al-Qur`an Jemaat Ahmadiyah Indonesia jilid III Edisi Pertama Penerbit Yayasan Wisma
Damai Jakarta 1983, bahwa makna kata Ahmad di dalam surah Ash-Shaff ayat 6 yang
berbunyi,

dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan datang setelahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad), (QS Ash-Shaff [61]: 06) adalah ditujukan kepada Mirza
Ghulam Ahmad. Penjelasan ayat ini oleh Ahmadiyah ditafsirkan di dalam sebagai berikut :
jadi, nubuatan yang disebut dalam ayat ini ditujukan kepada Rasulullah SAW, tetapi
sebagai kesimpulan dapat pula dikenakan kepada Hadhrat Masih Mauud AS, Pendiri
Jemaat Ahmadiyah, sebab beliau telah dipanggil dengan nama Ahmad di dalam wahyu
(Barahin Ahmadiyah), dan oleh karena dalam diri beliau terwujud kedatangan kedua atau
diutusnya yang kedua kali Rasulullah SAW
b) Mirza Ghulam Ahmad mengaku bernama Muhammad dan RasulApakah kalian
masih ragu-ragu (bimbang) menerima saya, bahwa Tuhan yang mengutus saya di
Qadian (India) sebagai Nabi Muhammad SAW, untuk memenuhi janji kepada
umatnya? 8
Nabi Muhammad SAW telah turun kembali di Qadian (India), akan tetapi dalam keadaan
lebih mulia dari sebelumnya. Kalau ada orang yang mau melihat Nabi Muhammad SAW
dalam keadaan lebih sampurna, lihat saja Mirza Ghulam Ahmad di Qadian (India). 9
Barangsiapa yang tidak memahami akan kedatangan Masih Mauud sebagai kedatangan
Nabi Muhammad SAW yang kedua kalinya, maka berarti dia telah mengingkari ajaran AlQur`an. Karena di dalam Al-Qur`an telah dijelaskan beberapa kali bahwa Nabi Muhammad
SAW akan turun kembali ke dunia ini.10
8 (Review of Religion jilid 15, hal. 115 no.3)
9 (Al-Badar, Qadian 25 Oktober 1907).
10 Kalamatul Fashal, Review of Religion, Qadian jilid 14, hal. 105 no.3 oleh Mirza Bashir Ahmad

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

2.

Pendidikan Agama

Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan dalil syari (AlQur`an dan As-Sunnah)
Di dalam ajaran Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad telah mengajarkan akidah yang tidak
sesuai dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah. Misalnya :
a) Meyakini ada nabi setelah Nabi Muhammad SAW.
Mirza Ghulam Ahmad mengutip QS Ash-Shaff [61]: 9, kemudian dia menafsirkannya
sebagai berikut, Di dalam wahyu ini nyata benar, bahwa aku (Mirza Ghulam Ahmad)
dipanggil dengan nama Rasul.11
Di dalam koran Jayakarta, Jumat Kliwon 1 Juli 1988, tokoh Ahmadiyah yang
bernama Syafi R. Batuah pernah diwawancara oleh wartawan Jayakarta, dan hasil
wawancaranya diberi judul, Mencari Nabi dari India. Berikut kutipannya, Dalam
percakapan ini, Syafi R. Batuah mengakui memang ada perbedaan prinsipil dengan umat
Islam pada umumnya. Ahmadiyah, mempunyai seorang Nabi dari India yang diutus oleh
Tuhan, bernama Mirza Ghulam Ahmad. Bagi jemaat Ahmadiyah menyebut nama ini harus
diawali dengan kata hormat Al-Hajrat artinya yang mulia.
Dalam buku Ahmadiyah Apa dan Mengapa?, Syafi R. Batuah, Cetakan XVII, Jemaat
Ahmadiyah Indonesia, 1986:
Rasulkah Mirza Ghulam Ahmad? Menurut Al-Qur`an setiap nabi adalah rasul dan
sebaliknya setiap rasul adalah nabi. Seorang dikatakan nabi karena ia mendapat khabar
ghaib dari Allah swt. (subhanahu wa taala) yang menyatakan ia adalah seorang nabi.
Dan ia diutus oleh Allah swt kepada manusia. Selaras dengan itu Hadhrat Mirza Ghulam a.s
adalah nabi dan rasul. (hal. 5)
Haruskah orang Islam percaya pada Mirza Ghulam Ahmad? Menurut ajaran AlQur`an mengenai kepercayaan pada Nabi kaum mukmin tidak boleh membeda-bedakan.
Mereka harus mendengar dan patuh pada semua Nabi, terutama kepada Nabi yang ada pada
masa mereka. Hal ini berlaku terhadap Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. Beliau ialah nabi
dan rasul Allah. Karena itu orang-orang Islam harus percaya padanya. Kalau tidak
demikian mereka tidaklah mengikuti seluruh ajaran Al-Qur`an. Di samping itu Nabi
Muhamad saw. sendiri berpesan tegas bahwa kalau datang imam Mahdi yang dijanjikan
beliau di akhir zaman maka orang-orang Islam harus ikut padanya walau halangan apa juga
yang menghambat. Karena Imam Mahdi itu sudah datang yaitu Hadhrat Mirza Ghulam
11 Eik Ghalti Ka Izalah, Terjemahan, JAI Cabang Bandung, 1993 hal. 4

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

Pendidikan Agama

Ahmad a.s.- maka orang-orang Islam harus taat pada beliau. Kalau tidak begitu mereka
tidak mengindahkan pesan Nabi Muhamad saw. Kebenaran dakwaan Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad a.s dapat diuji dengan al-Qur`an dan Hadis. (hal. 22-23)
b) Membuat nama-nama bulan sendiri.
Nama-nama bulan Ahmadiyah berbeda dengan nama-nama bulan di dalam ajaran Islam
yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Nama-nama bulan di dalam ajaran Ahmadiyah
adalah sebagai berikut:
1. Suluh
2. Tabligh
3. Aman
4. Syahadat

5. Hijrah
6. Ihsan
7. Wafa
8. Zhuhur

9. Tabuk
10. Ikha
11. Nubuwwah
12. Fatah

Begitu pula nama tahun Ahmadiyah berbeda dengan nama tahun Islam. Nama tahun
Ahmadiyah adalah Hijri Syamsi yang disingkat HS.
Mempunyai 2 kota suci sendiri, yaitu Qadian (India) dan Rabwah (Pakistan).
Di dalam sebuah artikel yang berjudul MENJADI TAMU ALLAH, Suatu Reportase
yang ditulis oleh Ny. Kamilah Daniel, dia menuliskan, Sejak lama saya berhasrat besar
untuk melihat kedua kota suci zaman akhir, Qadian di India dan Rabwah di Pakistan. Namun
baru di penghujung tahun 79 yang lalu saya diundang Tuhan ke sana. Sengaja saya memakai
istilah diundang, sebab menurut wahyu Ilahi yang diturunkan kepada wujud suci Imam
Mahdi, Hadhrat Mirza Ahmad a.s.: Telah Aku sediakan orang-orang dari seluruh penjuru
bumi untuk datang ke tempatmu. Selama kami berada di kedua kota suci itu kami selalu
disebut tamu-tamu Allah, karena kedua hal inilah saya memakai istilah diundang itu.
Keyakinan sebagai tamu Allah meresap jauh ke dalam lubuk hati, yang mampu
meampakkan panorama indrawi yang serba indah.
3.

Membuat komplek pekuburan yang diklaim sebagai Komplek Kuburan Surgawi


(Bahisti Maqbarah).
Ny. Kamilah Daniel meneruskan tulisannya, Bahisti Maqbarah adalah taman makam,

dimana jasad wujud suci Imam Mahdi a.s. dan Khalifahnya yang pertama terbaring untuk
selamanya. Taman ini adalah satu tempat yang diperlihatkan oleh Allah Taala kepada
Pendiri Jemaat Ahmadiyah lewat kasyaf, sebagai sebuah taman ahli surga. Taman itu
sendiri adalah taman biasa bagi pemandangan orang Indonesia. Ia merupakan kebun kecil
ditumbuhi beraneka pohon dan bunga-bungaan. Akan tetapi bila kita mengamati lebih jauh

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

10

Pendidikan Agama

dari segi geografisnya, taman ini merupakan keajaiban alam. Sungguh suatu taman di atas
sebidang tanah yang tidak terlalu luas ditumbuhi pepohonan yang menghijau dan subur,
menyejukkan suasana. Sedangkan di sekelilingnya terhampar tanah keras yang berdebu dan
gersang.
Jemaah Ahmadiyah mempunyai kapling kuburan surga di Qadiyan (kuburan Mirza
Ghulam Ahmad). Ahmadiyah menjual sertifikat kuburan surga tersebut kepada jamaahnya
dengan mematok harga yang sangat mahal. (copian sertifikat kuburan surgadi Rabwah, dari
buku Ahmad Hariadi, Mengapa Saya Keluar dari Ahmadiyah Qadiyani12.
4.

Meyakini turunnya wahyu setelah Al-Qur`an


Dari tulisan-tulisan yang tercantum di dalam buku-buku Ahmadiyah bisa disimpulkan

jika Ahmadiyah meyakini turunnya wahyu setelah Al-Qur`an. Berikut ini kami kutipkan
sebagiannya :
1.

Mirza Ghulam Ahmad mengaku menerima wahyu.

Aku bersumpah dengan nama Tuhan, yang memiliki diriku dan dengan kebesaran-Nya!
Kata-kataku semua ini bersumber pada wahyu suci Ilahi. Tiada perlu bersilat lidah perihal
lain, memadailah sudah hal ini bagi orang yang hatinya telah menjadi gelap pekat sebab
mengingkari daku. (Bahtera Nuh, hal. 124).
2.

Para pengikut Mirza Ghulam Ahmad meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad
menerima wahyu berupa potongan-potongan ayat-ayat suci Al-Qur`an.

Saya kira, yang sudah yakin bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu memang orang yang tulus
dan memang dipilih oleh Allah SWT sebagai mujaddid, maka wahyu dalam bentuk apa pun
tergantung Allah SWT. Apakah wahyunya merupakan potongan-potongan Al-Qur`an atau
bukan potongan Al-Qur`an, bukan urusan Mirza Ghulam Ahmad, tetapi urusan Allah SWT.
13

Pengakuan tokoh Ahmadiyah, H. Sayuti Aziz Ahmad (tokoh Ahmadiyah senior) yang
pernah diwawancarai oleh INDO. POS, Jawa Pos News Network (JPNN) yang mana hasil
12 Rabithah Alam Islami, Makkah Mukarramah, 1408 H/1988 M, hal. 64-65
13 Benarkah Ahmadiyah Sesat? Penerbit: PB GAI Yogyakarta, hal. 13

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

11

Pendidikan Agama

wawancaranya dipublikasikan pada Kamis, 8 September 2005, di sana dia mengatakan,


Untuk dapat menjalankan titah Nabi Mirza Ghulam Ahmad, umatnya harus memahami isi
Kitab suci Tazkiroh. Uniknya, umatnya justru banyak yang rajin membaca Al-Qur`anul
karim.
5.Mengingkari otensitas dan atau kebenaran isi Al-Qur`an
Kami berkeyakinan bahwa Ahmadiyah telah mengingkari keontentikan Al-Qur`an.
1. Dengan mencetak kitab Tadzkirah yang mencantumkan tulisan yang berbunyi, wahyun
muqaddasun yang artinya wahyu suci. Seolah-olah Ahmadiyah ingin mengatakan jika
mereka mempunyai kitab suci selain Al-Qur`an, karena wahyu yang diterima Mirza
Ghulam Ahmad pun bertuliskan wahyu suci.
2.

Dengan menggunakan nama-nama bulan yang berbeda dengan kaum


muslimin, maka hal ini berarti Ahmadiyah mengingkari otensitas Al-Qur`an. Hal ini
dikarenakan nama-nama bulan yang dipakai kaum muslimin (nama bulan-bulan
Qamariyah dari Muharram - Dzulhijjah) adalah nama-nama bulan yang langsung
diberikan oleh Allah SWT untuk kaum muslimin dan telah diterangkan di dalam AlQur`an surah At-Taubah [09]: 36:

Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam
ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan
haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam
(bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun
memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa,
(QS At-Taubah [09]: 36).
6.Melakukan penafsiran Al-Qur`an yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir
Telah terbukti bahwa Ahmadiyah telah melakukan penafsiran Al-Qur`an yang tidak
berdasarkan kaidah-kaidah tafsir. Berikut ini kami kutipkan tafsir Al-Qur`an versi Ahmadiyah
yang bernama, Al-Qur`an dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat, Jemaat Ahmadiyah

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

12

Pendidikan Agama

Indonesia, Jilid III, Edisi Pertama, Yayasan Wisma Damai Jakarta, 1983 hal. 525-527 ketika
membahas surah Al-Jumuah.
Surah 62 AL-JUMUAH
Diturunkan
: Sesudah Hijrah
Ayatnya
: 12, dengan bismillah
Rukuknya
: 2
Dan Dia akan membangkitkan di tengah-tengah suatu golongan lain dari antara mereka,
yang belum pernah bergabung dengan mereka dan Dia-lah Yang Mahaperkasa, Maha
bijaksana.
7.Mengingkari kedudukan hadits Nabi SAW sebagai sumber ajaran Islam
Ahmadiyah mengaku jika mereka memakai hadits-hadits Rasulullah SAW sebagai
rujukan kedua setelah Al-Qur`an. Akan tetapi, banyak yang tidak tahu jika Mirza Ghulam
Ahmad pernah berkata seperti ini, Hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA
buang saja ke tempat sampah!14
Ucapan Mirza Ghulam Ahmad ini menandakan jika dia telah mengingkari kedudukan
hadits Rasulullah SAW sebagai sumber ajaran Islam. Hal ini dikarenakan Mirza Ghulam
Ahmad menolak hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Padahal, Abu Hurairah adalah
seorang sahabat yang paling banyak menghafal dan meriwayatkan hadits-hadits Rasulullah
SAW.
8. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul
Di dalam buku-buku karangan Mirza Ghulam Ahmad, dia sering menuliskan kata-kata
bernada pelecehan terhadap para nabi dan rasul Allah SWT.
Berikut ini petikannya :
1. Mukjizat-mukjizat yang turun untuk membuktikan saya (Mirza Ghulam Ahmad) sebagai
nabi adalah lebih banyak daripada mukjizat Nabi Musa AS, (Haqiqatul Wahyi hal. 83).
2. Ramalan dan mukjizat saya (Mirza Ghulam Ahmad) lebih banyak daripada mukjizat
ratusan nabi. (Review of Religion jilid 1 hal. 393, Al-Itisham Lahore, 9 Desember
1966).

14 Barahin Ahmadiyah jilid 5 hal. 238

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

13

Pendidikan Agama

3. Mein kabhi Adam kabhi Musa kabhi Yaqub hun niz Ibrahim hun naslein hein meri
besyumar. (bahasa Urdu, yang artinya, Saya (Mirza Ghulam Ahmad) adalah Nabi
Adam AS, Nabi Musa AS, Nabi Yaqub AS dan Nabi Ibrahim AS, dan saya mempunyai
banyak silsilah keturunan. (Dure Samin hal. 123).
4. Dalam wahyu ini Tuhan menyebutkanku Rasul-Nya, karena sebagaimana sudah
dikemukakan dalam Barahin Ahmadiyah, Tuhan Maha Kuasa telah membuatku
manifestasi dari semua nabi, dan memberiku nama mereka. Aku Adam, aku Seth, aku
Nuh, aku Ibrahim, aku Ishaq, aku Ismail, aku Yaqub, aku Yusuf, aku Musa, aku Dawud,
aku Isa dan aku adalah penjelmaan sempurna dari Nabi Muhammad s.a.w., yakni aku
adalah Muhammad dan Ahmad sebagai refleksi (Haqiqatul Wahyi, hal. 72). (Sinar
Islam, edisi Nopember 1985, hal. 12).
5. Telah ditiupkan ruh Maryam kepada saya (Mirza Ghulam Ahmad), dan ditiupkan pula
ruh Isa. Kemudian saya dijadikan hamil dalam istiarah (kiasan), dan setelah beberapa
bulan; kurang lebih 10 bulan saya dijadikan Isa ibnu Maryam, maka saya adalah Ibnu
Maryam itu. (Kasyti Nuh hal. 47, Ruhani Khazain jilid 19, hal. 50, karangan Mirza
Ghulam Ahmad).
9. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir
Sudah sangat jelas jika Mirza Ghulam Ahmad mengaku sebagai nabi dan rasul.
Berikut ini petikannya:
1. Dan Allah lah yang menggenggam ruhku, Dia lah yang telah mengutusku dan
menamaiku Nabi...dan Allah memberikan bukti-bukti yang jelas atas kebenaran
pengakuanku yang bukti-bukti tersebut mencapai angka 300.000 bukti,15
2. Tatkala aku menjadi reinkarnasi dari Nabi Muhammad SAW yang telah ada sebelumnya
sejak lama, (maka) aku pun menerima kenabian reinkarnasi,16

15 Tatimmah Haqiqatil Wahyi, hal. 503


16 Ruhani Khazain jilid 18, Eik Ghalti Ka Izalah hal. 215

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

14

Pendidikan Agama

3. Dengan pengayoman melalui Muhammad Al-Musthafa, aku dinamai Muhammad dan


Ahmad. Maka aku pun merupakan seorang nabi dan rasul,17
4. Di dalam majalah bulanan resmi Ahmadiyah, Sinar Islam edisi 1 Nopember 1985
(Nubuwah 1364) dalam rubrik Tadzkirah disebutkan, Dalam wahyu ini, Tuhan
menyebutkanku Rasul-Nya, karena sebagaimana sudah dikemukakan dalam Barahin
Ahmadiyah, Tuhan Maha Kuasa telah membuatku manifestasi dari semua nabi, dan
memberiku nama mereka 18
10. Mengubah, menambah, dan / atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah
ditetapkan syariah, seperti haji tidak ke Baitullah, shalat fardhu tidak lima waktu.
Mirza Ghulam Ahmad mengajarkan dan menyebarkan ajaran yang tidak sesuai dengan dalil
syarie (Al-Qur`an dan As-Sunnah). Misalnya :

Membolehkan bersentuhan kulit dengan wanita bukan mahram Mirza Ghulam


Ahmad sering dipijat oleh perempuan-perempuan yang bukan mahramnya. Tapi, karena
dia adalah seorang nabi, maka tidak menjadi dosa. Bahkan menjadi keberkahan bagi
perempuan yang suka memijatnya itu. (Al-Hukam Qadiyan, jilid 11 no. 13, 17 April

1907).
Mengharamkan jihadSelama 17 tahun aku mengarang buku-buku dalam rangka
menyokong imperialis Inggris dan menyuruh meninggalkan jihad. Karena jihad itu
sekarang diharamkan dan tidak boleh seorangpun menentangnya bahkan harus tunduk
dan berserah diri kepada pemerintah Inggris karena itu merupakan nikmat dari Allah atas

kita (Ruhani Khazain jilid 13 hal. 2-9)


Tidak haji ke MekkahOrang-orang yang menunaikan ibadah Haji ke Mekkah adalah
sesuatu hal yang biasa saja, kecuali mereka datang ke Qadian, maka mereka akan
mendapatkan pahala yang berlipat ganda. (Aaina Kamalat Islam, hal. 352)

11. Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syariah, seperti mengkafirkan Muslim
hanya karena bukan kelompoknya.

17 Ruhani Khazain, jilid 18, Eik Ghalti Ka Izalah, hal. 211


18 Haqiqatul Wahyi hal. 72. Sinar Islam edisi 1 Nop 1985, hal. 11-12

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

15

Pendidikan Agama

Di dalam Kalimatul Fashl/Review of Religion jilid 14 hal. 110 dikatakan, Setiap orang yang
beriman kepada Nabi Musa AS tapi tidak beriman kepada Nabi Isa AS, atau beriman kepada
Nabi Isa AS tapi tidak beriman kepada Nabi Muhammad SAW, atau beriman kepada Nabi
Muhammad SAW tapi tidak beriman kepada Masih Mauud (Mirza Ghulam Ahmad), maka
orang tersebut adalah KAFIR. Bukan hanya kafir biasa, tapi benar-benar kafir dan dia sudah
ke luar dari garis/lingkaran agama Islam. (Kalimatul Fashl/Review of Religion karya Mirza
Basyiruddin Mahmud Ahmad bin Mirza Ghulam Ahmad, jilid 14 hal. 110).
5. PENUTUP
Ahmadiah sebagai perkumpulan atau jemaat didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di
Qadian India (sekarang Pakistan) tahun 1889, yang karena perbedaan pandangan tentang
pengurus kepemimpinan dalam Ahmadiah dan ketokohan pendirinya berkembang dua aliran,
yaitu Anjuman Ahmadiah (Ahmadiah Qadian) dan Anjuman Ishaat Islam Lahore (Ahmadiah
Lahore). Kedua aliran tersebut mengakui kepemimpinan dan mengikuti ajaran serta paham
yang bersumber pada ajaran Mirza Ghulam Ahmad.
Jemaat Ahmadiah masuk dan berkembang di Indonesia sejak tahun 1920an dengan
menamakan diri Anjuman Ahmadiah Qadian Departemen Indonesia dan kemudian
dinamakan Jemaat Ahmadiah Indonesia Indonesia (JAI) yang dikenal dengan Ahmadiah
Qadian dan Gerakan Ahmadiah Lahore Indonesia (GIA) yang dikenal dengan Ahmadiah
Lahore.
Mirza Ghulam Ahmad mengaku telah menerima Wahyu dan dengan wahyu itu dia
diangkat sebagai nabi, Rasul, Al-Masih Mauud dan Imam Mahdi. Ajaran dan paham yang
dikembangkan oleh pengikut Jemaat Ahmadiah Indonesia khususnya terdapat penyimpangan
dari ajaran Islam berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadist yang menjadi keyakinan umat Islam
umumnya antara lain tentang kenabian dan kerasulan Mirza Ghulam Ahmad sesudah
Rasullullah SAW.19

19 Balitbang Depag RI, Jakarta, 1995 halm. 19, 20, 21

Ahmadiah (aliran sesat di Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai