Alanin
Asparagin
Asam aspartat
Sistein
Isoleusin Sistin
Leusin Asam glutamat
Lisin Glutamin
Metionin Glisin
Fenilalanin Prolin
Treonin Arginin Serin
Valin Histidin Tiroksin
Sumber Protein
Protein dapat diperoleh dari:
1) Protein hewani (dari hewan): daging, telur, susu, dan ikan.
2) Protein nabati (dari tumbuhan): kacang-kacangan terutama kedelai.
Fungsi Protein
Fungsi protein antara lain:
1) Sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi.
2) Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.
3) Pelaksanaan metabolisme tubuh.
4) Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer.
5) Pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh.
6) Penyediaan sumber energi, di mana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori.
7) Penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh.
d. Air
Fungsi Air
1) Pelarut senyawa-senyawa lainnya.
2) Mengangkut zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya.
3) Menjaga stabilitas suhu tubuh.
Pengaturan air di dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai kelenjar buntu, seperti hipofisis, tiroid, anak ginjal, dan
alat pengeluaran seperti kulit melalui kelenjar keringat.
e. Mineral
Mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan mikroelemen.
Makroelemen
Unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar disebut Makroelemen
Unsur Fungsi Banyak terdapat pada
Pembentukan hormone tiroksin oleh kelenjar Bahan laut, tumbuhan yang hidup
Iodium (I) tiroid. dekat pantai dan garam.
Unsur-unsur
perunut
(trace- Mempertahankan metabolisme tubuh berjalan Mangan (Mn), Kromium (Cr),
element) dengan lancar. Kobalt (Co), dan Selenium (Se)
f. Vitamin
Senyawa organik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal dinamakan
vitamin.
Menurut kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
1) Vitamin yang larut dalam air: vitamin B dan C.
2) Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A, D, E, dan K
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah
makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Proses pencernaan makanan pada manusia terjadi di luar sel, disebut pencernaan ekstrasekuler.
Sistem pencernaan manusia tersusun dari saluran pencernaan (mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, dan anus) dan kelenjar pencernaan (hati dan pankreas).
1. Mulut
Manusia memasukkan makanan ke dalam tubuh dengan cara ditelan, cara seperti itu disebut ingesti. Mulut
dilengkapi dengan beberapa alat tubuh, yaitu lidah, gigi, dan kelenjar saliva (air liur).
a. Lidah
Lidah berfungsi untuk :
Membantu membolak-balikkan makanan
Membantu mendorong makanan saat ditelan
Sebagai alat pengecap atau perasa
Merupakan alat indera yang sensitif terhadap suhu dingin / panas dan tekanan
b. Gigi
Gigi bayi pertama kali muncul sesudah berusia 6 bulan, disebut gigi susu yang berjumlah 20, sbb.:
1.) 8 gigi seri (insisivus), untuk memotong makanan
2.) 4 gigi taring (caninus), untuk mencabik-cabik makanan
3.) 8 gigi geraham untuk mengunyak makanan
Pada anak usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal dan diganti oleh gigi tetap yang berjumlah 32. Gigi tetap
terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham depan (premolar), dan 12 gigi geraham belakang (molar).
c. Kelenjar Saliva
Saliva digunakan untuk memudahkan penelanan makanan, membantu mencerna makanan secara kimiawi
karena mengandung enzim amilase (ptialin) dan lipase, serta melindungi selaput mulut terhadap suhu panas
atau dingin dan kondisi asam dan basa.
Dalam rongga mulut manusia terdapat 3 pasang kelenjar saliva yaitu:
Glandula Parotis = menghasilkan saliva atau ludah
Glandula Sublingualis = menghasilkan air dan lendir
Glandula Submandibularis = menghasilkan air dan lendir
2. Faring, Kerongkongan, dan Lambung
Faring dan kerongkongan (esofagus) merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung.
a. Faring
Faring merupakan bagian yang pendek tempat pertemuan jalur makanan dan udara.
Pada saat makanan berada di dalam faring, langit-langit lunak berotot naik untuk mencegah makanan masuk ke
dalam rongga hidung. Pernapasan akan berhenti sementara. Laring naik dan epiglotis tertutup untuk mencegah
makanan masuk ke dalam laring. Lidah mencegah makanan kembali ke dalam mulut. Kontraksi otot faring
menggerakkan gumpalan makanan (bolus) ke dalam kerongkongan.
b. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan sebuah tabung lurus, berotot, dan berdinding tebal. Bolus akan melalui kerongkongan
menuju lambung yang disebabkan oleh gerak peristaltik dinding kerongkongan.
Gerak peristaltik adalah gerak bergelombang dari depan sampai belakang yang ditimbulkan oleh kontraksi dan
relaksasi otot yang terjadi secara berurutan.
c. Lambung
Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat rongga badan atau bagian atas rongga perut.
Lambung mempunyai beberapa fungsi utama yaitu :
Menyimpan makanan
Mengaduk makanan
Lambung terdiri atas 3 bagian. Makanan pertama kali masuk melalui lambung melalui kardiak. Kemudian
makanan menuju fundus dan pilorus. Pilorus berdekatan dengan otot pengunci yang berguna mengatur
penyaluran makanan ke usus.
Dalam dinding lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah lambung, dan hormon
gastrin.
1.) Lendir Lambung
Dihasilkan oleh sel penghasil lendir
2.) Getah Lambung
Di dalamnya terdapat bahan-bahan, sbb.:
Asam Klorida (HCl), merupakan cairang yang dihasilkan oleh sel parietal. Cairan tsb berfungsi untuk
membunuh kuman, membuat lingkungan lambung menjadi asam, merangsang sekresi getah usus, dan
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Pepsin, yaitu enzim protease yang memecah protein menjadi pepton.
Renin, yaitu enzim yang berguna dalam penggumpalan protein susu (kasein). Renin biasanya dimiliki oleh
mamalia berusia muda.
Lipase, yaitu enzim yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim tsb tidak dihasilkan oleh
lambung tetapi oleh kelenjar saliva yang terakumulasi di dalam lambung.
3.) Hormon Gastrin
Merupakan hormon yang merangsang lambung untuk menyekresi getah lambung.
3. Hati dan Pankreas
Hati dan pankreas merupakan hasil pertumbuhan bagian depan usus yang berkelenjar. Hati merupakan kelenjar
pencernaan yang terbesar, bobotnya dapat mencapai 2 kg. fungsinya adalah, sbb.:
Mengasilkan empedu (bilus)
Tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah berupa glikogen
Menyerap unsur besi dari darah yang telah rusak
Tempat penyimpanan darah
Tempat pembentukan fibrinogen dan heparin
Mengubah provitamin A (karoten) menjadi vit. A dan provitamin D (ergosterol)
Detoksifikasi (menawarkan sifat racun) obat dan minuman alkohol
Tempat penghancuran sel darah merah
Empedu disimpan dalam kantong empedu sebelum masuk ke usus. Empedu bersifat basa sehingga menetralkan
zat makanan bersifat asam yang keluar dari lambung serta membuat pH yang baik untuk kerja enzim pankreas
dan enzim usus. Empedu juga mengandung garam empedu yang membantu proses hidrolisis lemak di usus.
Pankreas berfungsi sebagai kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin, dan menghasilkan enzim. Peran pankreas
sebagai kelenjar eksokrin adalah menghasilkan getah pankreas yang mengandung berbagai zat, yaitu sbb.:
a. Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Bermanfaat untuk menetralkan keasaman isi usus dan menaikkan pH-nya menjadi sekitar 8.
b. Amilase pankreas (disakarase)
Yaitu enzim yang berperan untuk memecah pati menjadi campuran maltosa dan glukosa. Beberapa jenis amilase
pankreas antara lain:
1.) Maltase, berfungsi memecah maltosa menjadi 2 molekul glukosa.
2.) Sukrase, berfungsi memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
3.) Laktase, berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
c. Lipase pankreas (steapsin)
Yaitu enzim yang menghidrolisis lemak menjadi campuran asam lemak dan monogliserida.
d. Protease (peptidase)
Yaitu enzim pemecah protein. Getah pankreas mengandung 3 jenis protease, yaitu tripsinogen, kimotripsinogen,
dan karboksipeptidase.
e. Nuklease
Yaitu enzim yang menghidrolisis asam nukleat (ARN dan ADN) menjadi komponen nukleotida.
4. Usus (Intestinum) dan Anus
Usus adalah saluran tempat mencerna makanan, absorpsi zat makanan, serta tempat fermentasi dan
pembusukan ampas makanan oleh bakteri.
Manusia mempunyai 2 macam usus, yaitu usus halus (insentium tenue) dan usus besar (insentium crassum).
a. Usus Halus
Usus halus mempunyai panjang 8,5 m. Pada dindingnya terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan getah
usus, disebut kelenjar Lieberkuhn.
Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu:
Duodenum (usus 12 jari)
Bagian depan usus halus dengan panjang kira-kira 25 cm, berbentuk U, dan menjadi muara saluran empedu
serta pankreas.
Jejenum (usus kosong)
Bagian kedua usus halus dengan panjang kira-kira 7 m.
Ileum (usus penyerapan)
Bagian terakhir usus halus dengan panjang kira-kira 1 m.
b. Usus Besar (Kolon) dan Anus
Kolon manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang naik (asenden), melintang (trasenden), dan turun
(desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu ruang yang disebut rektum. Rektum bermuara di permukaan
tubuh dalam ruang yang disebut anus. Dalam rektum terdapat otot yang berfungsi untuk menahan turunnya
feses ke anus, disebut katup Houston.
Antara usus halus dan usus besar dipisahkan oleh klep yang disebut ileosekum yang berguna untuk mencegah
makanan agar tidak kembali ke usus halus. Pada ujung ileosekum terdapat apendiks (umbai cacing; usus buntu).
Kolon menyerap kembali air dan garam yang berasal dari zat-zat buangan dari usus halus.
Usus besar mengandung popolasi bakteri. Hasil fermentasi berupa asam organik, gas metan, dan hidrogen. Sisa
proses pencernaan dibuang melalui anus.
C. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA RUMINANSIA
Hewan ruminansia adalah kelompok hewan mamalia yang bisa memakan dua kali sehingga kelompok hewan
tersebut dikenal juga sebagai hewan memamah / mengunyah makanannya sebanyak dua fase.
Organ pencernaan pada hewan ruminansia yaitu :
Rongga Mulut ( cavum oris )
Kerongkongan (esophagus)
Lambung (ventrikulus)
Usus Halus ( intestinum)
Usus besar (colon)
Rectum dan Anus
Gigi pada hewan ruminansia yaitu :
Gigi seri (insisivus) mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperti rumput.
Gigi taring (caninus) tidak berkembang.
Gigi geraham belakang (molare) berbentuk datar dan lebar. Makanan yang direnggut dengan bantuan lidah
secara cepat dikunyah dan dicampur dengan air liur dalam mulut, kemudian ditelan masuk ke dalam lambung
melalui esofagus.
Esofagus merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Di sini tidak terjadi proses
pencernaan. Esofagus pada sapi sangat pendek dan lebar, serta lebih mampu membesar(berdilatasi). Esofagus
berdinding tipis dan panjangnya bervariasi, diperkirakan sekitar 5 cm.
Lambung Ruminansia terdiri atas empat ruangan yaitu:
Rumen (perut besar/perut urat daging),
Retikulum (perut jala),
Omasum (perut buku),
Abomasum (perut kelenjar/perut masam).
Rumen (perut besar) berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang ditelan.
Retikulum (perut jala) berfungsi sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen.
Omasum (perut buku) berfungsi sebagai grinder, fermentasi, filtering, absorpsi.
Obamasum berfungsi untuk mencegah digesta yang ada di obomasum kembali ke omasum.
Obamasum terdiri dari 3 bagian yaitu :
Kardia : sekresi mucus
Fundika : pepsinogen, renin, HCl, mucus
Pilorika : sekresi mukus
Usus halus (intestinum) berfungsi pencernaan enzimatis dan absorpsi
Kedalam usus halus masuk 4 sekresi yaitu cairan duodenum, cairan empedu, cairan pancreas dan cairan usus
Usus besar (colon) berbentuk tabung berstruktur sederhana
Fungsi usus besar yaitu fermentasi oleh mikroba
Proses pencernaan pada hewan ruminansia Makanan masuk ke rumen dan mengalami pembusukan oleh
mikrorganisme.Makanan akan didorong ke retikulum, kemudian diaduk-aduk hingga dihasilkangumpalan-
gumpalan ksasar(bolus). Bolus akan didorong kembali ke mulut untuk dikunyah lagi. Bolus yang sudah dikunyah
kemudian masuk ke dalam omasum dimana makanan lebih dihaluskan lagi. Makanan kemudian masuk ke
abomasum dan dicerna secara kimiawi.
D. KELAINAN ATAU PENYAKIT PADA SISTEM PENCERNAAN
1. Karies pada Gigi (Dental Caries)
Orang mengenal karies gigi sebagai gigi berlubang. Lubang terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh
asam yang dihasilkan oleh bakteri. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-sisa
makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri. Bakteri mencerna sisa makanan tersebut dan
menghasilkan asam. Asam inilah yang mengikis lapisan email gigi. Jika lubang ini telah mencapai bagian rongga
pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh darah, gigi akan terasa sakit dan mengganggu. Untuk mencegahnya,
gosoklah gigimu setelah makan.
2. Ulkus (Tukak Lambung/Mag)
Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang
dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu, penelitian terbaru
menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.
3. Diare
Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi karena bakteri tertentu
(misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.) melimpah jumlahnya. Hal tersebut mengganggu proses
penyerapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair.
4. Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak
terserap. Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi penyebabnya. Semakin lama
feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air yang terserap sehingga
5. Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan usus buntu
oleh tinja yang mengeras atau zatzat asing lainnya (misalnya, biji-bijian). Appendicitis dapat menyebabkan
usus buntu bengkak, membusuk, dan pecah.