Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK Nama : Vita Yuliana


PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI Nim : F 121 16 092
ACARA 3 : MORFOMETRI LERENG
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu kenampakan peta topografi yang perlu diketahui untuk melakukan
penafsiran lahan adalah Kerapatan kontur. Dengan mengetahui kontur suatu peta topografi
kita dapat menafsirkan bagaimana kemiringan lereng suatu lahan. Hal ini sangat penting
kita pelajari sebelum terjun ke lahan tersebut untuk mengurangi resiko, misalnya tersesat
atau terjatuh ke jurang, dan juga untuk memilih jalan yang lebih bagus.
Kemiringan suatu lereng diklasifikasikan dalam beberapa kelompok berdasarkan
data kuantif lahan tersebut yang disebut morfometri. Pembagian kelompok kemiringan
lereng (morfometri) dilakukan berdasarkan data kontur yang ada pada peta. Dengan kata
lain jika ingin melakukan penafsiran pada lahan ketiga hal ini harus di pahami.

1.2 Maksud dan Tujuan


a) Memahami tentang kontur
b) Memahami tentang kemiringan lereng
c) Mengetahui pengelompokan kemiringan lereng berdasarkan data morfometri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerapatan Kontur


Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan titik
dengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu diatas peta
yang memperlihatkan titik-titik diatas peta dengan ketinggian yang sama. Nama lain
garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal. Garis
kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan
tanah. Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur adalah untuk memberikan informasi
slope (kemiringan tanah rata-rata), irisan profil memanjang atau melintang
permukaan tanah terhadap jalur proyek (bangunan) dan perhitungan galian serta
timbunan (cut and fill) permukaan tanah asli terhadap ketinggian vertikal garis atau
bangunan. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-
garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar
peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka untuk garis kontur ini
juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta. Garis-garis kontur merupakan cara
yang banyak dilakukan untuk melukiskan bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada
peta, karena memberikan ketelitian yang lebih baik. Cara lain untuk melukiskan
bentuk permukaan tanah yaitu dengan cara hachures dan shading. Bentuk garis kontur
dalam 3 dimensi.
Sifat sifat garis kontur :
a) Berbentuk kurva tertutup.
b) Tidak bercabang.
c) Tidak berpotongan.
d) Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai.
e) Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.
f) Tidak tergambar jika melewati bangunan.
g) Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal.
h) Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landau
i) Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan,
jika datar maka interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika
datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai skala peta , jika
berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan dengan nilai skala peta
dan jika bergunung maka interval garis kontur adalah 1/200 dikalikan dengan nilai
skala peta.
j) Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 3 garis kontur,
pada daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada daerah bergunung
setiap selisih 5 garis kontur.
k) Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu..
l) Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
m) Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan punggungan gunung.
n) Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" menandakan suatu lembah/jurang.

2.2 Interval Kontur


Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan
dan merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan. Pada suatu
peta tofografi interval kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala
peta. Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak informasi yang tersajikan,
interval kontur semakin kecil. Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya
ditonjolkan setiap kelipatan interval kontur tertentu,misalnya setiap 25 meter atau yang
lainnya
Interval kontur dapat dihitung dengan rumus
Interval= skala
2000
Selain menunjukan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga
dapat digunakan untuk:
a. Menentukan profil tanah (profil memanjang, longitudinal sections) antara dua tempat.
b. Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan
c. Menentukan route/trace suatu jalan atau saluran yang mempunyai kemiringan tertentu
d. Menentukan kemungkinan dua titik di lahan sama tinggi dan saling terlihat.

2.3 Kemiringan Lereng


Lereng adalah Kenampakan permukaan alam disebabkan adanya beda tinggi
apabila beda tinggi dua tempat tersebut dibandingkan dengan jarak lurus mendatar
sehingga akan diperoleh besarnya kelerengan (slope).
Bentuk Lereng tergantung pada proses erosi juga gerakan tanah dan pelapukan.
Lereng merupakan parametertopografi yang terbagi dalam dua bagian yaitu
kemiringan lereng dan beda tinggi relative, dimana kedua bagian tersebut besar
pengaruhnya terhadap penilaian suatu lahan kritis. Bila dimana suatu lahan yang lahan
dapat merusak lahan secara fisik, kimia, dan biologi ,sehingga akan membahayakan
hidrologi produksi pertanian dan pemukiman. Salah satunya dengan menbuat Peta
Kemiringan Lereng (Peta Kelas Lereng). Dengan pendekatan rumus Went-Worth
yaitu pada peta topografi yang menjaadi dasar pembuatan peta kemiringan lereng
dengan dibuat grid atau jaring-jaring berukuran 1 cm kemudian masing-masing bujur
sangkarrr dibuat garis horizontal. Dengan mengetahui jumlah konturnya dan perbedaan
tinggi kontur yang memotong garis horizontal tersebut dapat ditentukan :

kemiringan atau sudut lereng dengan menggunakan rumus


S (%)=[((n-1)Ci)/(D Ps)]
Mencari Kontur Interval dengan menggunakan rumus
Ci=1/2000Ps
Mencari Panjang Diagonal dengan menggunakan rumus
D = (a^2+b^2 )

Suatu daerah dapat diukur ketinggiannya atau dapat diklasifikasikan kemiringan


lerengnya dengan melihat jumlah garis yang terpotong dalam grid-grid yang telah dibuat.
Kemudian hasilnya dihitung dan dapat di masukkan kedalam aturan hasil perhitungan
kemiringan lereng. Sehingga dapat diperoleh hasil mengenai pengklasifikasian kemiringan
lereng pada suatu daerah. Lereng adalah kenampakan permukaan alam disebabkan karena
beda tinggi. Kemiringan lereng adalah perbandingan antara jarak lurus mendatar dengan
beda tinggi suatu tempat.

2.4 Morfometri.
Morfometri merupakan penilaian kuantitatif terhadap bentuk lahan, sebagai
aspek pendukung morfografi dan morfogenetik, sehingga klasifikasi semakin tegas
dengan angka angka yang jelas. Terlihat di atas pembagian kemiringan lereng dan
bentuk lahan secara kuantitatif, melalui perhitungan dikelompokkan berdasarkan
jumlah persen dan besar sudut lereng, untuk mengetahui jumlah tersebut melalui
perhitungan dari perbandingan perbedaan ketinggian dengan jarak datar yang
terbentuk. Perhitungan ini daat dilihat pada rumus di bawah ini :
Rumus kemiringan lereng dari peta topografi dan foto udara :
S = ( h / D ) X 100 % (sumber Van Djuidam, 1988)
Keterangan:
S = Kemiringan lereng (%)
h = Perbedaan ketinggian (m)
D = Jarak titik tertinggi dengan terendah (m)
BAB III
METODOLOGI

3.1 Langkah Kerja :


1. Siapkan alat dan bahan
2. Pilih daerah di peta rupa bumi sesuai DAS
3. Buat garis yang menghubungi garis kontur tertinggi dan terendah (Pada garis
tersebut usahakan jangan ada yang berpotongan dengan sungai)
4. Hitunglah beda tinggi dan kemiringan lereng
5. Menentukan beda tinggi dengan cara mencari selisih ketinggian titik tertinggi
dengan terendah
6. Menentukan jarak titik tertinggi dengan terendah dengan cara mengukur dengan
mistar (jarak ditentukan dari panjang garis x skala peta). Mis panjang garis = 0,9
cm maka jarak = 0.9 x 500 = 450 m
7. Hitung kemiringan lereng dan klasifikasi berdasarkan Van Zuidam

3.2 Alat dan Bahan :


3.2.1 Alat
Pensil mekanik
Mistar
Penghapus
3.2.1 Bahan
Peta rupa bumi indonesia (RBI) skala 1:50.000
Digital Elevation Model (DEM)
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Morfometri
Morfometri merupakan penilaian kuantitatif terhadap bentuk lahan, sebagai aspek
pendukung morfografi dan morfogenetik, sehingga klasifikasi semakin tegas dengan
angka-angka yang jelas.
Pada peta topografi ( daerah Kantewune) pilih daerah sepanjang 5 x 5 grid seperti
yang tergambar pada peta dibawah ini :

Peta RBI daerah Bulu Sabatang


potong peta berdasarkan batas DAS dan buatlah grid 1x1 cm, kemudian menghitung
jumlah kontur dan interval kontur pada sebagian grid yang masuk dalam wilayah batas
DAS.
Hasil dari perhitungan morfometri lereng yaitu :

4.2 Daerah Aliran Sungai (10788381 m2)


Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disebut DAS adalah suatu wilayah daratan
yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi
menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau
atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di
laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. (PP No 37
tentang Pengelolaan DAS, Pasal 1). Pada praktikum kali ini saya menghitung kemiringan
lereng daerah kantewune dengan menentukan daerah aliran sungainya terlebih dahulu.
Yang menjadikan 3 klasifikasi kemiringan lereng pada daerah tersebut, yaitu:
1. Kemiringan Lereng Sangat Curam
Menurut klasifikasi Van Zuidam kemiringan lereng sangat curam adalah daerah

dengan kemiringan lereng antara 33-35atau 70-140%. Kemiringan lereng sangat

curam berada dibagian timur . Kemiringan lereng sangat curam memiliki luasan
3294749 m2.
2. Kemiringan Lereng Curam
Menurut klasifikasi Van Zuidam kemiringan lereng curam adalah daerah
dengan kemiringan lereng antara 6-35atau 30-70%. Kemiringan lereng curam berada
dibagian arah barat. Kemiringan lereng sangat curam memiliki luasan 7493632 m2.
8. Data Hasil Perhitungan
NO KONTUR I.K P.L J.S B.T PL X 25 KEMIRINGAN(%)
1 9 25 8 250 0 200 50.00
2 10 25 8 250 25 200 56.25
3 10 25 8 250 75 200 56.25
4 10 25 11 250 25 275 40.91
5 9 25 7 250 50 175 57.14
6 9 25 8 250 50 200 50.00
7 10 25 8 250 50 200 64.29
8 7 25 8 250 100 200 42.86
9 6 25 8 250 50 200 35.71
10 7 25 8 250 50 200 37.50
11 8 25 11 250 50 275 31.82
12 5 25 9 250 25 225 22.22
13 9 25 9 250 50 225 44.44
14 9 25 8 250 -25 200 50.00
15 10 25 8 250 25 200 56.25
16 9 25 7 250 100 175 57.14
17 6 25 5 250 50 125 50.00
18 7 25 7 250 75 175 42.86
19 4 25 4 250 75 100 37.50
20 6 25 6 250 75 150 41.67
21 7 25 6 250 75 150 50.00
22 9 25 10 250 75 250 40.00
23 7 25 6 250 75 150 50.00
24 9 25 11 250 100 275 36.36
25 9 25 7 250 150 175 57.14
26 6 25 7 250 100 175 35.71
27 10 25 8 250 -25 200 56.25
28 8 25 6 250 -25 150 58.33
29 7 25 8 250 100 200 37.50
30 7 25 6 250 125 150 50.00
31 7 25 6 250 100 150 50.00
32 5 25 8 250 50 200 25.00
33 6 25 10 250 100 250 25.00
34 5 25 9 250 125 225 22.22
35 8 25 7 250 125 175 50.00
36 7 25 10 250 100 250 30.00
37 10 25 8 250 100 200 56.25
38 7 25 7 250 25 175 42.86
39 11 25 10 250 50 250 50.00
40 9 25 8 250 50 200 50.00
41 10 25 9 250 50 225 50.00
42 7 25 9 250 50 225 33.33
43 7 25 8 250 25 200 37.50
44 7 25 7 250 50 175 42.86
45 7 25 10 250 125 250 30.00
46 5 25 3 250 150 75 66.67
47 5 25 8 250 125 200 25.00
48 6 25 9 250 50 225 27.78
49 8 25 9 250 75 225 38.89
50 10 25 9 250 25 225 50.00
51 5 25 7 250 50 175 28.57
52 8 25 10 250 50 250 35.00
53 9 25 8 250 75 200 50.00
54 13 25 12 250 125 300 50.00
55 5 25 7 250 125 175 28.57
56 6 25 4 250 125 100 62.50
57 6 25 5 250 100 125 50.00
58 4 25 6 250 25 150 25.00
59 3 25 6 250 75 150 16.67
60 5 25 5 250 75 125 40.00
61 8 25 8 250 50 200 43.75
62 9 25 9 250 25 225 44.44
63 5 25 6 250 25 150 33.33
64 8 25 8 250 150 200 43.75
65 7 25 9 250 150 225 33.33
66 3 25 6 250 100 150 16.67
67 6 25 9 250 100 225 27.78
68 5 25 9 250 100 225 22.22
69 7 25 6 250 100 150 50.00
70 5 25 8 250 75 200 25.00
71 7 25 5 250 75 125 60.00
72 9 25 8 250 125 200 50.00
73 8 25 9 250 125 225 38.89
74 7 25 5 250 150 125 60.00
75 11 25 10 250 175 250 50.00
76 6 25 6 250 175 150 41.67
77 9 25 7 250 75 175 57.14
78 9 25 8 250 125 200 50.00
79 9 25 11 250 100 275 36.36
80 5 25 6 250 125 150 33.33
81 5 25 5 250 75 125 40.00
82 6 25 6 250 50 150 41.67
83 8 25 9 250 175 225 38.89
84 6 25 6 250 100 150 41.67
85 6 25 7 250 125 175 35.71
86 7 25 6 250 75 150 50.00
87 7 25 6 250 100 150 50.00
88 4 25 5 250 75 125 30.00
89 6 25 9 250 50 225 27.78
90 5 25 9 250 125 225 22.22
91 3 25 7 250 125 175 14.29
92 4 25 7 250 175 175 21.43
93 5 25 5 250 150 125 40.00
94 5 25 6 250 125 150 33.33
95 10 25 9 250 50 225 50.00
96 8 25 9 250 100 225 38.89
97 9 25 10 250 50 250 40.00
98 10 25 9 250 25 225 50.00
99 4 25 6 250 75 150 25.00
100 5 25 7 250 25 175 28.57
101 3 25 4 250 25 100 25.00
102 3 25 7 250 50 175 14.29
103 3 25 5 250 100 125 20.00
104 4 25 7 250 75 175 21.43
105 7 25 7 250 50 175 42.86
106 10 25 9 250 25 225 50.00
107 8 25 8 250 50 200 43.75
108 8 25 8 250 100 200 43.75
109 9 25 6 250 150 150 66.67
110 4 25 9 250 200 225 16.67
111 4 25 10 250 150 250 15.00
112 5 25 5 250 25 125 40.00
113 3 25 5 250 75 125 20.00
114 5 25 10 250 50 250 20.00
115 9 25 8 250 75 200 50.00
116 4 25 6 250 75 150 25.00
117 9 25 8 250 125 200 50.00
118 7 25 6 250 125 150 50.00
119 8 25 9 250 125 225 38.89
120 8 25 9 250 100 225 38.89
121 7 25 10 250 100 250 27.27
122 4 25 8 250 125 200 18.75
123 5 25 4 250 100 100 50.00
124 4 25 4 250 50 100 37.50
125 9 25 7 250 75 175 57.14
126 12 25 8 250 125 200 68.75
127 11 25 12 250 125 300 41.67
128 8 25 7 250 75 175 50.00
129 7 25 8 250 50 200 37.50
130 8 25 6 250 100 150 58.33
131 5 25 6 250 75 150 33.33
132 5 25 6 250 25 150 33.33
133 7 25 7 250 25 175 42.86
134 5 25 6 250 100 150 33.33
135 8 25 7 250 75 175 50.00
136 7 25 9 250 150 225 33.33
137 11 25 9 250 125 225 55.56
138 4 25 10 250 75 250 15.00
139 8 25 7 250 125 175 50.00
140 5 25 6 250 125 150 33.33
141 13 25 10 250 125 250 60.00
142 8 25 8 250 125 200 43.75
143 10 25 9 250 150 225 50.00
144 10 25 10 250 175 250 45.00
145 5 25 6 250 125 150 33.33
146 9 25 7 250 50 175 57.14
147 8 25 5 250 100 125 70.00
148 8 25 7 250 100 175 50.00
149 6 25 8 250 100 200 31.25
150 5 25 4 250 75 100 50.00
151 12 25 10 250 50 250 55.00
152 5 25 8 250 125 200 25.00
153 9 25 7 250 100 175 57.14
154 7 25 9 250 125 225 33.33
155 6 25 5 250 50 125 50.00
156 8 25 6 250 150 150 58.33
157 9 25 5 250 175 125 80.00
158 10 25 10 250 100 250 45.00
159 12 25 9 250 100 225 61.11
160 8 25 7 250 175 175 50.00
161 10 25 8 250 200 200 56.25
162 4 25 5 250 100 125 30.00
163 6 25 3 250 100 75 83.33
164 10 25 6 250 100 150 75.00
165 6 25 4 250 100 100 62.50
166 8 25 7 250 125 175 50.00
167 10 25 10 250 125 250 45.00
168 8 25 7 250 25 175 50.00
169 8 25 10 250 50 250 35.00
170 5 25 6 250 125 150 33.33
171 9 25 7 250 100 175 57.14
172 7 25 5 250 75 125 60.00
173 13 25 10 250 125 250 60.00
A. KEMIRINGAN
1.) Kemiringan (%)

Kemiringan % = 100
()
150 150 125
1 = 10 = 83,3 1 = 100 = 1 = 100 =
0,9 500
150 0,7 500 0,7 500
2 = 100 = 83,3 125 150
0,9 500
200 2 = 100 = 2 = 100 =
3 = 100 = 12,5 0,6 500 0,6 500
0,8 500
200 200
100 3 = 100 = 3 = 100 =
4 = 100 = 0,8 500 0,9 500
0,6 500 150 50
200 4 = 100 = 4 = 100 =
5 = 100 = 0,8 500 0,7 500
0,9 500 150 75
175 5 = 100 = 5 = 100 =
6 = 100 = 0,9 500 0,4 500
0,7 500 75 75
150 6 = 100 = 6 = 100 =
7 = 100 = 0,3 500 0,4 500
0,7 500 100 75
75 7 = 100 = 7 = 100 =
8 = 100 = 0,9 500 0,5 500
0,9 500 125 150
200 8 = 100 = 8 = 100 =
9 = 100 = 0,4 500 0,7 500
1 500 150 200
150 9 = 100 = 9 = 100 =
10 = 100 = 0,6 500 0,6 500
0,5 500
175 125
250 10 = 100 = 10 = 100 =
11 = 100 = 0,6 500 0,4 500
0,9 500
175 100
125 11 = 100 = 11 = 100 =
12 = 100 = 0,5 500 0,9 500
0,8 500
225 175
125 12 = 100 = 12 = 100 =
13 = 100 = 0,6 500 0,6 500
0,8 500
150 175
150 13 = 100 = 13 = 100 =
14 = 100 = 0,7 500 0,7 500
0,6 500
100 175
100 14 = 100 = 14 = 100 =
15 = 100 = 0,4 500 0,8 500
0,7 500
175 175
75 15 = 100 = 15 = 100 =
16 = 100 = 0,6 500 0,6 500
0,5 500
50 75
100 16 = 100 = 16 = 100 =
17 = 100 = 0,3 500 0,5 500
0,7 500
100 150
125 17 = 100 = 17 = 100 =
18 = 100 = 0,8 500 0,8 500
0,6 500
175 100
18 = 100 = 18 = 100 =
0,7 500 0,4 500
75 100 150
1 = 100 = 1 = 100 = 1 = 100 =
0,4 500 0,6 500 0,4 500
150 75 125
2 = 100 = 2 = 100 = 2 = 100 =
0,6 500 0,4 500 0,6 500
150 75 75
3 = 100 = 3 = 100 = 3 = 100 =
0,7 500 0,3 500 0,7 500
200 100 75
4 = 100 = 4 = 100 = 4 = 100 =
0,8 500 0,4 500 0,8 500
75 125 75
5 = 100 = 5 = 100 = 10 = 100 =
0,6 500 0,7 500 0,5 500
125 75
6 = 100 = 6 = 100 =
0,6 500 0,7 500 50
75 125 11 = 100 =
8 = 100 = 0,5 500
7 = 100 =
0,3 500 0,6 500 100
100 100 12 = 100 =
9 = 100 = 0,5 500
8 = 100 =
0,7 500 0,5 500 125
150 100 13 = 100 =
10 = 100 = 0,8 500
9 = 100 =
0,5 500 0,5 500 125
150 100 15 = 100 =
12 = 100 = 0,6 500
10 = 100 =
0,6 500 0,4 500 75
125 125 16 = 100 =
13 = 100 = 0,3 500
11 = 100 =
0,8 500 0,5 500 150
150 125 17 = 100 =
14 = 100 = 0,5 500
12 = 100 =
0,6 500 0,8 500 150
150 75 18 = 100 =
15 = 100 = 0,8 500
13 = 100 =
0,9 500 0,4 500
200 50
14 = 100 = 16 = 100 =
0,7 500 0,3 500
125 175
15 = 100 = 17 = 100 =
0,7 500 0,6 500
125 100
16 = 100 = 18 = 100 =
0,6 500 0,4 500
125
17 = 100 =
0,6 500
125
18 = 100 =
0,8 500

Anda mungkin juga menyukai