Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENAMBAHAN LUMPUR LAPINDO DALAM PAVING BLOCK

TERHADAP KUAT TEKAN DAN DAYA SERAP AIR

Anggun Dian Hardiyanti *)

*) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala

Jln. Syech Abdul Rauf No 7 Darussalam Banda Aceh 23311

Anggun3008@mhs.unsyiah.ac.id

ABSTRAK

Bencana semburan lumpur Lapindo telah membuat dampak yang besar. Genangan dan volume luapan lumpur

yang besar menjadi masalah sekaligus harus segera dicari jalan untuk memanfaatkannya. Usaha pemanfaatan lumpur

yang cocok adalah pembuatan material bahan bangunan seperti bata beton (paving block). Pengujian dilakukan

dengan cara menambahkan lumpur lapindo dalam semen maupun pasir adalah 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% dari

berat semen maupun pasir. Variasi 0% digunakan sebagai variabel kontrol. Kuat tekan paving block dan daya serap

air sebagai variabel terikat. Hasilnya adalah komposisi paling optimal ada pada variasi penambahan lumpur lapindo

dalam semen sebesar 30%. Kuat tekan mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjadi 408 kg/cm2, dan

mengalami peningkatan sebesar 101 kg/cm2 (24,75%). Daya serap air juga mengalami peningkatan menjadi 10,17%,

dan naik sekitar 4,58 (45,13%).

Kata kunci : lumpur lapindo, paving block, kuat tekan, daya serap air.

ABSTRACT

Lapindo mudflow disaster has made a great impact. Flooding and mudflow large volume an issue at once

should immediately look for a way to exploit it. Sludge utilization Suitable is the manufacture of construction

materials such as paving blocks. Testing is done by adding the Lapindo mud in cement and sand is 10%, 20%, 30%,

40% and 50% by weight of cement and sand. Variation of 0% was used as a control variable. Paving block

compressive strength and water absorption as the dependent variable. The result is the most optimal composition

variations exist in the addition of Lapindo mud in cement by 30%. Compressive strength increased significantly to

408 kg / cm2, and an increase of 101 kg / cm2 (24.75%). Water absorbtion also increased to 10.17% and increased

by about 4.58 (45.13%).

Keywords : Lapindo mud, paving block, compressive strength, water absorption.

1
BAB I aktivitas perekonomian, kehidupan sosial dan

kelangsungan hidup masyarakat didaerah tersebut.


PENDAHULAN

Sejumlah upaya telah dilakukan untuk


1.1 Latar Belakang
menanggulangi luapan lumpur, diantaranya dengan

Dewasa ini inovasi-inovasi baru tentang membuat tanggul untuk membendung area genangan

material bahan bangunan semakin berkembang. lumpur. Namun, lumpur terus menyembur setiap

Misalnya dalam pembuatan beton. Kini beberapa harinya, sehingga sewaktu-waktu tanggul dapat jebol,

campuran seperti abu sekam padi, limbah kelapa yang mengancam tergenanginya lumpur pada

sawit, batu bara, dan zat-zat aditif digunakan untuk permukiman di dekat tanggul. Pembuangan lumpur

meningkatkan mutu beton. Adanya inovasi tentang ke laut akan menimbulkan dampak terganggunya

material bahan bangunan akan memaksimalkan ekosistem.

pemanfaatan sumber daya alam yang mulanya


Besarnya volume lumpur yang dikeluarkan
dianggap tidak terlalu bermanfaat. Selain itu,
tentu menjadi masalah dan harus dicari jalan
teknologi material bahan bangunan baru juga sangat
keluarnya. Untuk mengurangi dampak negatif dari
dibutuhkan. Karena saat ini sedang dikembangkan
luapan lumpur maka dicari jalan keluar salah satunya
material-material yang dapat menjadi campuran
adalah memanfaatkan lumpur sidoharjo menjadi
bahan bangunan yang relatif murah dan mudah
bahan bangunan. Bahan bangunan dari LUSI (lumpur
didapat, tetapi tidak mengurangi mutu beton. Hal
Sidoarjo) merupakan produk inovasi bahan bangunan
tesebut juga dapat meminimalisir biaya pembuatan
lokal sebagai komponen bangunan alternatif yang
beton. Salah satunya adalah lumpur. Selama ini
dibuat dari bahan lumpur sidoarjo sebagai bahan baku
lumpur masih dirasa kurang pemanfaatannya karena
dan campuran bahan lain sebagai substitusi/tambahan
dianggap sebagai limbah.
(Balitbang, 2012).

Bencana lumpur Lapindo atau lumpur


Berdasarkan diagram Winkler, lumpur
Sidoharjo (LUSI) yang terjadi di kecamatan Porong,
Lapindo diklasifikasikan berpotensi untuk
kabupaten Sidoharjo, Jawa Timur pada tanggal 26
dimanfaatkan sebagai batu bata, keramik dan bahan
Mei 2006 sekarang telah membawa dampak besar.
bangunan lainnya (Triwulan, 2006 dalam Setyowati,
Semburan lumpur panas yang telah menggenang
2009).
sebanyak 16 desa di 3 kecamatan menyebabkan

musibah ini sangat berdampak pada lingkungan,

2
Banyak studi tentang pemanfaatan lumpur bata normal pada penggunaan variasi lumpur porong

Lapindo ini diantaranya untuk membuat genting dalam lempung diatas 30%, dan lumpur lapindo dapat

beton, paving stone, batu bata, dan lain-lain. Seperti digunakan sebagai bahan baku tambahan pembuatan

yang dilakukan oleh Wiryasa dkk., (2008). Sebuah batu bata dengan syarat sebelum

studi tentang pemanfaatan lumpur sidoharjo dalam pemakaian/pemasangan bata berbahan lumpur

pembuatan paving block. Pada usia 28 hari, paving tersebut memerlukan perendaman dalam air.

block tersebut mampu menahan beban hingga 300


Penelitian lain juga dilakukan oleh Aji dkk.,
kg/cm2. Penelitian yang telah dilakukan terkait
(2013), dalam Solidifikasi Lumpur Lapindo Dalam
pemanfaatan lumpur Lapindo ini sebatas pada batu
Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan
bata dan paving blok konvensional. (Anandra dkk.,
Sebagai Bahan Campuran Paving Block. Hasilnya
2011)
komposisi paling optimal solidifikasi lumpur Lapindo

Penelitian oleh Setyowati, (2009), tentang sebagai bahan campuran paving block adalah pada

penggunaan campuran lumpur Lapindo terhadap variasi penambahan lumpur lapindo dalam semen

peningkatan kualitas mutu genteng keramik sebesar 30%.

menghasilkan beberapa kesimpulan. Salah satunya


Menurut SK SNI-03-0691-1996, paving
Genteng keramik Lapindo dengan komposisi yang
block adalah suatu komposisi bahan bangunan yang
tepat juga memperkecil nilai rembesan genteng dan
dibuat dari campuran semen portland atau bahan
genteng lebih impermeable dari pada genteng normal.
perekat hidrolis sejenisnya, air, dan agregat dengan
Hal ini terjadi karena didukung oleh sifat-sifat fisik
atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak
lumpur Lapindo yang berbutir relatif halus serta
mengurangi mutu bata beton itu.
kandungan zat mineral dan kimia yang mendukung

terbentuknya genteng yang lebih padat. Aplikasi penggunaan paving block sudah

banyak dijumpai antara lain penggunaan paving


Kemudian Karimah, (2006), melakukan
block untuk palataran parkir, trotoar, jalan-jalan di
penelitian tentang potensi lumpur lapindo sebagai
dalam perumahan, gang-gang kecil serta pada
bahan baku tambahan pembuatan batu bata dengan
pelabuhan. Paving block juga banyak memiliki
hasil kuat tekan bata merah tertinggi (Kelas I) terjadi
kelebihan dan keuntungan. Antara lain mengunakan
pada penggunaan variasi lumpur porong dalam
paving block dinilai lebih ekonomis dari pada
lempung antara 15-25 % dengan kuat tekan diatas
penggunaan perkerasan (rigid) beton bertulang,
100 kg/cm2 , kuat tekan menurun dan lebih kecil dari

3
paving block mudah dalam pekerjaan pemasangan, bahan perekat hidrolis sejenisnya, air, dan

dan mampu menahan beban dalam batasan tertentu, agregat dengan atau tanpa bahan tambahan

serta konstruksinya relatif tahan lama (Sebayang lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton

dkk., 2011). Menggunakan paving block juga itu.

memiliki nilai estetika lebih karena terdapat


Paving block dibuat dengan cara
penambahan zat warna dalam komposisinya.
mencampurkan pada komposisi tertentu semen,

1.2. Rumusan Masalah pasir dan air, kemudian dilakukan pressing

dengan intensitas tertentu dan perawatannya


Apakah lumpur Lapindo layak menjadi bahan
dilakukan dengan membasahi permukaan
campuran pembuatan paving block?
paving dan membiarkan sampai mengeras.

1.3. Tujuan Proses pembuatan paving block yang banyak

dilakukan di Indonesia adalah home industri


Tujuan pembuatan paper ini adalah
baik dengan sistem penekanan yang
menunjang informasi dan mengetahui kelayakan,
konvensional maupun memakai mesin tekan
kandungan kimia dan fisika dalam lumpur Lapindo,
hidrolis.
kualitas (kuat tekan dan daya serap air), dan referensi

tentang paving block dari lumpur Lapindo. Dan Paving block memiliki bentuk segiempat

semoga dapat membantu mengatasi penanganan ataupun segibanyak dapat pula berwarna seperti

lumpur Lapindo yang sejauh ini erupsinya masih aslinya ataupun diberikan zat pewarna dalam

terus berlangsung. komposisi pembuatannya. Sehingga paving

block dikatakan memiliki estetika yang bagus.


BAB II
Paving block ini sendiri berfungsi untuk lantai

TINJAUAN PUSTAKA yang banyak digunakan di luar bangunan serta

tidak boleh retak-retak dan cacat.


2.1. Paving Block

Kelebihan menggunakan paving block


2.1.1. Pengertian Paving Block
antara lain:

Menurut SK SNI-03-0691-1996, paving


Pelaksanaannya mudah dan tidak
block adalah suatu komposisi bahan bangunan
memerlukan alat berat serta dapat diproduksi
yang dibuat dari campuran semen portland atau
secara masal;

4
Pemeliharaannya mudah dan dapat dipasang Bata beton mutu C : digunakan untuk

kembali setelah dibongkar; pejalan kaki;

Tahan terhadap beban statis, dinamik dan Bata beton mutu D : digunakan untuk

kejut; taman dan penggunaan lain.

Tahan terhadap tumpahan bahan pelumas dan Sedangkan menurut SK SNI T 04

pemanasan oleh mesin kendaraan. 1990 F, klasifikasi Paving block ini

berdasarkan atas bentuk, tebal, kekuatan, dan


Kekurangan menggunakan paving block
warna.
antara lain:

Berdasarkan bentuknya, paving block


Mudah bergelombang bila pondasinya tidak
dibedakan menjadi:
kuat dan kurang nyaman untuk kendaraan

dengan kecepatan tinggi. Paving block bentuk segiempat

(rectangular);
Hal sebelumnya menyebabkan perkerasan

paving block sangat cocok untuk Paving block bentuk segibanyak.

mengendalikan kecepatan kendaraan di


Berdasarkan ketebalan, paving block
lingkungan permukiman dan perkotaan yang
dibagi menjadi tiga, yaitu:
padat.

Paving block dengan ketebalan 60 mm,


2.2.2. Klasifikasi Paving Block
untuk beban lalu lintas ringan;

Berdasarkan SK SNI-03-0691-1996,
Paving block dengan ketebalan 80 mm,
beton diklasifikasikan berdasarkan mutunya.
untuk beban lalulintas sedang sampai berat;
Antara lain:

Paving block dengan ketebalan 100 mm,


Bata beton mutu A : digunakan untuk
untuk beban lalulintas super berat.
jalan;

Berdasarkan kekuatan, paving block


Bata beton mutu B : digunakan untuk
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
peralatan parkir;

5
Paving block dengan mutu beton I dengan Tabel 1

nilai fc 34 40 Mpa;
Sifat-sifat Fisika Bata Beton

Paving block dengan mutu beton II dengan


Penyerap
nilai fc 25,5 30 Mpa; Ketahanan aus an air
Kuat Tekan (MPa)
(mm/menit) rata-rata
Paving block dengan mutu beton III dengan Mutu
maks.
nilai fc 17 20 Mpa.
Rata- Rata-
Min Min. %
rata rata
Berdasarkan warna, paving block
A 40 35 0,090 0,103 3
dibedakan mejadi tiga. Abu-abu, hitam, dan
B 20 17,0 0,130 0,149 6
merah. Paving block yang berwarna kecuali
C 15 12,5 0,160 0,184 8
untuk menambah keindahan juga dapat
D 10 8,5 0,219 0,251 10
digunakan untuk memberi batas seperti tempat
Sumber : SK SNI-03-0691-1996
parkir, tali air dan lain sebagainya. (SK SNI T-
2.2. Lumpur Lapindo
04-1990-F dalam Sebayang dkk., 2011)

Banjir lumpur panas Sidoarjo, juga dikenal

dengan sebutan Lumpur Lapindo (Lula) atau Lumpur


2.2.3. Syarat Mutu Paving Block Sidoarjo (Lusi), adalah peristiwa menyemburnya

lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas


Mutu dan standar yang disyaratkan yaitu:
Inc. di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo,
Bata beton harus mempunyai permukaan Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur,
yang rata, tidak terdapat retak-retak dan cacat, Indonesia, sejak tanggal 29 Mei 2006. Semburan
bagian sudut dan rusuknya tidak mudah lumpur panas ini menyebabkan tergenangnya
direpihkan dengan kekuatan jari tangan. kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di

tiga kecamatan di sekitarnya, serta memengaruhi


Bata beton harus mempunyai ukuran tebal
aktivitas perekonomian di Jawa Timur. (Wikipedia,
nominal minimum 60 mm dengan toleransi
2015)
+8% .

Lumpur Lapindo di Sidoarjo tersusun atas


Bata beton harus mempunyai sifat-sifat
70% air dan 30% padatan (Usman et al., 2006 dalam
fisika seperti dalam tabel berikut ini.

6
Juniawan dkk 2013). Berdasarkan pengujian maupun pasir, sedangkan variabel terikat adalah kuat

toksikologis di 3 laboratorium terakreditasi tekan paving block, daya serap air, dan uji perlindian

(Sucofindo, Corelab, dan Bogorlab) diperoleh paving block.

kesimpulan ternyata lumpur Sidoarjo tidak termasuk


Untuk variabel bebas, variasi penambahan
limbah B3. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian
lumpur lapindo dalam semen maupun pasir adalah
toksikologis lumpur Lapindo.
10%, 20%, 30%, 40% dan 50% dari berat semen

Tabel 2 maupun pasir dan variasi tanpa penambahan lumpur

lapindo (0%) sebagai paving block kontrol.


Hasil Pengujian Toksikologis

Uji kuat tekan ini dilakukan agar paving


Beberapa Hasil Pengujian
block yang dihasilkan harus sesuai dengan SNI 03-
Hasil Uji Baku Mutu (PP
0691-1996. Daya serap air berhubungan dengan
Parameter Maksimum Nomor

18/1999 pengontrolan kualitas beton dan jumlah air yang

Arsen 0.045Mg/L 5Mg/L dibutuhkan pada beton.

Barium 1.066Mg/L 100Mg/L


BAB IV
Boron 5.097Mg/L 500Mg/L

Timbal 0.05Mg/L 5Mg/L HASIL DAN PEMBAHASAN


Raksa 0.004Mg/L 0.2Mg/L

Sianida Bebas 0.02Mg/L 20Mg/L 4.1. Karakteristik Lumpur Lapindo

2Mg/L (2, 4, 6
Dari hasil analisis fisika dan kimia yang
Trichlorophenol)
dilakukan oleh Aji dkk, diperoleh hasil bahwa lumpur
Trichlorophenol 0.017Mg/L 400Mg/L (2, 4, 4
lapindo memiliki sifat pozzolan. Pozzolan yaitu
Trichlorophenol)

Sumber : Wikipedia 2015


material yang dapat bereaksi dengan kapur dengan

kehadiran air untuk memproduksi sebuah material


BAB III
semen (La Grega, et al., 1994 dalam Aji dkk., 2013).

METODE PENELITIAN Berikut tabel hasil analisis fisika dan kimia dari

lumpur Lapindo.
Penelitian ini mengunakan dua varibel, yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas Tabel 4

yaitu variasi campuran lumpur lapindo dalam semen


Karakteristik Kimia Lumpur Lapindo

7
Parameter Satuan Hasil Analisis Sampel % Tekan
Kuat
Uji Mineral (Kandungan Kimia) Paving Mutu Fungsi
Tekan
SiO2 % 21,32 Block

Al2O3 % 6,18 Min.


LS0 0 307 B Parkir
Fe2O3 % 5,60 170

CaO % 2,19 Min.


LS1 10 314 B Parkir
Uji Kandungan Logam Berat 170

Timbal (Pb) ppm 35,41 Min.


LS2 20 393 A Jalan
Krom (Cr) ppm - 350

Cadmium (Cd) ppm 0,005 Min.


LS3 30 408 A Jalan
Tembaga (Cu) ppm 29,1 350

Sumber: Hasil Analisis Laboratorium oleh Aji dkk., Min.


LS4 40 221 B Parkir
170
2013
Pejalan Min.
LS5 50 162 C
Tabel 5 Kaki 125

Sumber: Hasil Perhitungan oleh Aji dkk., 2013


Karakteristik Fisik Lumpur Lapindo

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui


Nama Berat Berat Isi Kadar Porositas
bahwa kualitas kuat tekan tertinggi pada variasi 30%
Sampel Jenis gr/cm3 Air %
campuran lumpur lapindo, yaitu 408 kg/cm2. Variasi
gr/cm3 %

Lumpur 2,58 7,7 18,91 49,10 tersebut termasuk ke dalam mutu A, dimana rata rata

Lapindo kuat tekan 400kg/cm2 dan minimal kuat tekan 350

Sumber: Hasil Analisis Labarotarium oleh Aji dkk., kg/cm2, sehingga dapat digunakan sebagai jalan.

2013 Kualitas kuat tekan terendah pada variasi 50%

campuran lumpur lapindo, yaitu 162 kg/cm2. Variasi


4.2. Hasil Uji Kuat Tekan
tersebut merupakan mutu C dimana rata rata kuat

Tabel 6 tekan 150kg/cm2 dan minimal kuat tekan 125 kg/cm2,

sehingga dapat digunakan untuk pemasangan pada


Nilai Kuat Tekan Paving Block (Variasi Lumpur
trotoar untuk pejalan kaki.
Lapindo dalam Semen)

Tabel 6
Kode Variasi Kuat SNI 03-0691-1996

8
Nilai Kuat Tekan Paving Block (Variasi Lumpur jalan. Kualitas kuat tekan terendah pada variasi 50%

Lapindo dalam Pasir) campuran lumpur lapindo, yaitu 200 kg/cm2. Variasi

tersebut merupakan mutu B, dimana rata rata kuat


Kuat SNI 03-0691-1996
tekan 150kg/cm2 dan minimal kuat tekan 125 kg/cm2,
Kode Variasi Tekan
Kuat sehingga dapat digunakan untuk pemasangan pada
Sampel % Paving
Mutu Fungsi
Block Tekan parkir.

Min. Penggunaan material bersifat pozzolan


LS0 0 307 B Parkir
170 (kandungan silica tinggi) seperti lumpur Lapindo ini

mampu meningkatkan kualitas kuat tekan paving


Min.
LS1 10 279 B Parkir
170
block. Unsur ini bekerja sebagai pengikatan semua

campuran paving sehingga berbentuk keras dan


Min.
bersatu antara satu dengan yang lainnya (A Bakhtiar,
LS2 20 308 B Parkir
170 ____). Dengan mencampurkan bahan pozzolan pada

jumlah yang sesuai dengan semen, unsur


Min.
LS3 30 358 A Jalan aktif SiO2 akan bereaksi secara sekunder
350
dengan Ca(OH)2 untuk menghasilkan

Min. kalsium hidrosilikat (Ilham, 2005). Sehingga


LS4 40 239 B Parkir
170 penggunaan lumpur Lapindo mampu mengurangi

penggunaan pasta semen. Pasta semen yang


Min.
LS5 50 200 B Parkir dihasilkan dari campuran semen dan lumpur lapindo
170
ini akan mengisi setiap rongga pada agregat sehingga
Sumber: Hasil Analisis Laboratorium oleh Aji dkk.,
membuat kualitas paving block lebih kuat (Aji dkk.,
2013
2013).

Dari tabel 6 dapat kita ihat bahwa nilai kuat


Untuk penambahan lumpur Lapindo di atas
tekan paving block tertinggi ada pada varian 30%
30%, membuat kualitas kuat tekan menurun. Hal ini
campuran lumpur Lapindo, yaitu sebesar 358 kg/cm2.
disebabkan karena jumlah pasir yang semakin sedikit
Varian tersebut termasuk kedalam mutu A, dimana
daripada jumlah lumpur Lapindo membuat daya
rata rata kuat tekan 400kg/cm2 dan minimal kuat
ikatan (setting) atau proses pengikatan antara pasir
tekan 350 kg/cm2, sehingga dapat digunakan sebagai

9
dan semen tidak berjalan dengan sempurna (Aji dkk., Paving Maksimal

2013). Block (SNI 03-

0691-1996)
4.3. Hasil Uji Daya Serap Air
LS0 0 5,58 6

Tabel 7 LS1 10 6,58 6

LS2 20 7,99 6
Rata-rata Daya Serap Air Paving Block (Variasi
LS3 30 8,51 6
Lumpur Lapindo dalam Semen)
LS4 40 8,92 6
Penyerapan LS5 50 11,00 6
Rata-rata
Air Rata-
Sumber: Hasil Analasis Laboratorium oleh Aji dkk.,
Daya
Kode rata
2013
Variasi % Serap Air
Sampel Maksimal
Paving
Bedasarkan tabel 7, dapat dilihat bahwa
(SNI 03-
Block peranan lumpur lapindo sebagai subtitusi sebagian
0691-1996)
semen memengaruhi daya serap air pada paving
LS0 0 5,58 6
block. Hal tersebut terjadi karena dengan
LS1 10 8,72 6
bertambahnya campuran lumpur Lapindo di dalam
LS2 20 9,52 3
paving block, menyebabkan kandungan CaO pada
LS3 30 10,17 3
semen yang berfungsi sebagai bahan pengikat
LS4 40 10,54 6
berkurang. Sehingga agregat tidak terikat sempurna.
LS5 50 11,14 8

Sumber: Hasil Analisis Laboratorium oleh Aji dkk., Dan tabel 8 menunjukkan bahwa penambahan

2013 lumpur Lapindo dalam pasir akan memengaruhi daya

serap air pada paving block. Fungsi lumpur lapindo


Tabel 8
sebagai bahan pengisi kurang baik karena kadar

Rata-rata Daya Serap Air Paving Block (Variasi lumpur terlalu banyak. Kadar air lumpur Lapindo

Lumpur Lapindo dalam Pasir) cukup tinggi, yaitu 43,34%. Sehingga rongga udara

yang terbentuk semakin banyak karena kadar air yang


Rata-rata Penyerapan
Kode menguap akan lebih besar ketika proses hidrasi
Variasi % Daya Air Rata-
Sampel semen terjadi. Rongga rongga udara inilah yang akan
Serap Air rata
meningkatkan daya serap air pada paving block.

10
Hasil analisa porositas yang dilakukan oleh paving block, adalah pada variasi penambahan

Juniawan (2013) menunjukkan bahwa lumpur lumpur lapindo dalam semen sebesar 30%, kuat tekan

Lapindo memiliki nilai porositas yang hampir sama mengalami peningkatan yang cukup signifikan

dengan nilai porositas tanah yang biasanya berkisar menjadi 408 kg/cm2, dan mengalami peningkatan

antara 30-60%. Kemampuan lumpur Lapindo dalam sebesar 101 kg/cm2 (24,75%). Daya serap air juga

mengikat air cukup besar yang dikarenakan mengalami peningkatan menjadi 10,17%, dan naik

persentase ruang pori dalam Lapindo sangat tinggi, sekitar 4,58 (45,13%).

sehingga memudahkan molekul-molekul air untuk

terikat di dalamnya (Aji dkk., 2013).

4.4. Perbandingan Hasil Varian Paving Block

Dalam Semen Dalam Pasir


Variasi
Kuat Daya Kuat Daya
%
tekan serap air tekan serap air

307
0 307 5,58 5,58

279
10 314 8,72 6,58

308
20 393 9,52 7,99

358
30 408 10,17 8,51

239
40 221 10,54 8,92

200
50 162 11,14 11,00

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan Tabel 9, komposisi paling optimal

solidifikasi lumpur lapindo sebagai bahan campuran

11
DAFTAR PUSTAKA Ilham, Ade. 2005. Pengaruh Sifat-Sifat Fisik dan

Kimia Bahan Pozolan pada Beton Kinerja


A, Bakhtiar. _____. Studi Peningkatan Mutu Paving
Tinggi. Yogyakarta: Universitas Islam
Block dengan Penambahan Abu Sekam Padi.
Indonesia.
Lhoksumawe: Politeknik Negeri

Lhoksumawe. Juniawan, Alvin dkk.. 2013. Karakteristik Lumpur

Lapindo dan Fluktuasi Logam Berat


Aji, Fakhrian dkk.. 2013. Solidifikasi Lumpur
Pb dan Cu pada Sungai Porong dan Aloo.
Lapindo dalam Upaya Pencegahan
Malang: Universitas Brawijaya.
Pencemaran Lingkungan sebagai Bahan

Campuran Paving Block. Semarang: Fakultas Karimah, Rofikatul. 2008. Potensi Lumpur Lapindo

Teknik Universitas Diponegoro. sebagai Bahan Baku Tambahan Pembuatan

Batu Bata. Malang: Universitas


Anandra, Ajeng Hayu dkk.. 2011. Studi Lumpur
Muhammadiyah Malang.
Lapindo sebagai Bahan Campuran

Pembuatan Pervious Paving untuk Sebayang, Syukur dkk.. 2011. Jurnal Rekayasa

Menurunkan Runoff. Surabaya: Institut Perbandingan Mutu Paving Block

Teknologi Sepuluh November. Produksi Manual dengan Produksi Masinal.

Bandar Lampung: Universitas Lampung.


Anonim. 1996. Bata Beton (SK SNI-03-0691-1996).

_____: ______________________________. Setyowati, Edhi Wahjuni. 2009. Penggunaan

Campuran Lumpur Lapindo


http://litbang.pu.go.id/bahan-bangunan-dari-lusi-
Terhadap Peningkatan Kualitas Genteng
lumpur-sidoarjo.balitbang.pu.go.id . Diakses
Keramik. Malang: Universitas Brawijaya.
pada tanggal 13 Oktober 2015.

https://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_lumpur_panas_S

idoarjo . Diakses pada tanggal 16 Oktober

2015.

http://paving-blok.blogspot.co.id/2012/11/definisi-

paving-block.html . Diakses pada tanggal 17

Oktober 2015.

12

Anda mungkin juga menyukai