Anda di halaman 1dari 12

PEMANASAN GLOBAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Oleh

Nama : May Nurhayati

NIM : K2315048

Prodi : Pendidikan Fisika

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................

A. Latar Belakang.................................................................................................................

B. Rumusan Masalah............................................................................................................

C. Tujuan...............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................

A. Pengertian Pemanasan Global........................................................................................

B. Penyebab Pemanasan Global.........................................................................................

C. Dampak Pemanasan Global...........................................................................................

D. Solusi Mengurangi Pemanasan Global..........................................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................................

B. Saran .............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1................................................................................................................................

Gambar 2................................................................................................................................

Gambar 3................................................................................................................................

Gambar 4. ..............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya kemajuan dan teknologi mendorong meningkatnya pertumbuhan industri
dan sarana transportasi. Peningkatan jumlah industri dan sarana transportasi di dunia
juga diikuti oleh peningkatan penggunaan bahan bakar terutama bahan bakar minyak
(BBM). Peningkatan penggunaan bahan bakar terutama bahan bakar dari fosil sudah
barang tentu juga akan meningkatkan gas karbon dioksida (CO2) sebagai gas hasil
pembakaran dari fosil. Seperti diketahui gas CO2 adalah salah satu komponen gas
rumah kaca, diperkirakan setiap tahun dilepaskan sekitar 18,35 miliar ton CO 2. Ketika
atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, maka semakin menjadi insulator
yang menahan lebih banyak panas dari matahari yang dipancarkan ke bumi, sehingga
menyebabkan terjadinya pemanasan global (global warming). Penyebab utama
pemanasan global ini adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas
alam dan batubara yang melepaskan gas CO2 dan gas-gas lainnya yang dikenal
sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Pemanasan global sudah menjadi isu
internasional dan menjadi permasalahan dunia karena dampaknya dapat
membahayakan makhuk hidup di dunia diantaranya adalah suhu bumi meningkat,
terjadi perubahan iklim, peningkatan permukaan laut, gangguan ekologis dan dampak
sosial politik.. Makalah ini akan membahas gambaran umum pemanasan global,
aktivitas manusia dan peranannya dalam pemanasan global, akibat dari pemanasan
global, serta usaha yang dilakukan manusia untuk mengatasi pemanasan global.
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis akan membahas tentang salah satu fenomena
dunia yang saat ini mengancam yaitu pemanasan global. Adapun rumusan masalah
dari makalah ini adalah
1. Apakah pengertian pemanasan global?
2. Apakah penyebab pemanasan global?
3. Apakah dampak dari pemanasan global?
4. Apakah solusi utnuk mengurangi pemanasan global?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian Pemanasan global
2. Mengetahui penyebab pemanasan global
3. Mengetahui dampak dari pemanasan global
4. Mengetahui solusi untuk mengurangi pemanasan global
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemanasan Global


Pemanasan global adalah peningkatan gas rumah kaca di atmosfer yang disebabkan
oleh kegiatan manusia yang meningkatkan efek rumah kaca. Pemanasan global
meningkatkan suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas
rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk
ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-
rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Selama kurang lebih seratus tahun terakhir,
suhu rata-rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74 0.18 C. Meningkatnya
suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas
rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon,
perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer (Ramli Utina, 2008).
Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti meningkatnya curah
hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan,
di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan
kenaikan suhu.
B. Penyebab Pemanasan Global
Pemanasan global terjadi ketika konsentrasi gas gas rumah kaca terus bertambah di
udara, hal tersebut disebabkan oleh kegiatan manusia, kegiatan industri, khususnya
yang menghasilkan CO2 yang umumnya dihasilkan karena penggunaan batubara,
minyak bumi, gas, penggundulan hutan serta pembakaran hutan dan penggunaan
chlorofluorocarbon pada beberapa alat pendingin dan spray.
Penyebab pemanasan global secara umum diantaranya yaitu :
1. Efek Rumah Kaca
Dalam dunia pertanian rumah kaca (greenhouse) digunakan dalam budidaya
terutama di negara yang mengalami musim salju, atau percobaan tanaman dalam
bidang biologi dan pertanian, energi matahari yang berupa panas masuk melalui
atap kaca sebagian yang lain dipantulkan keluar atmosfer dan sebagian lainnya
terperangkap di dalam greenhouse sehingga menaikkan suhu di dalamnya.
Gambar berikut menunjukkan bagaimana terjadinya efek rumah kaca
(Gealson,2007).
Gambar
Contoh dari fenomena efek rumah kaca lainnya adalah, ketika kita berada dalam
mobil dengan kaca tertutup yang sedang parkir di bawah terik matahari. Panas
matahari yang masuk melalui kaca mobil, sebagian dipantulkan kembali ke luar
seangkan sebagian lainnya terperangkap di dalam ruang mobil. Akibatnya suhu di
dalam ruang lebih tinggi daripada suhu di luar mobil. Perhatikan gambar berikut
(Gealson,2007).

Gambar
Sedangkan pada fenomena efek rumah kaca dan pemanasan global berasal dari
panas cahaya matahari yang merupakan sumber energi utama dari setiap sumber
energi yang terdapat di bumi. Energi matahari sebagian terbesar dalam bentuk
radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Energi ini mengenai
permukaan bumi dan berubah dari cahaya menjadi panas. Permukaan bumi
kemudian menyerap sebagian panas sehingga menghangatkan bumi, dan sebagian
dipantulkannya kembali ke luar angkasa. Menumpuknya jumlah gas rumah kaca
seperti uap air, karbon dioksida, dan metana di atmosfer mengakibatkan sebagian
dari panas ini dalam bentuk radiasi infra merah tetap terperangkap di atmosfer
bumi, kemudian gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas tersebut
akan tersimpan di permukaan Bumi. Kondisi ini dapat terjadi secara berulang kali
sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Efek
rumah kaca menyebabkan gas-gas emisi pabrik, kendaraan bermotor, dan buangan
gas aktivitas manusia terakumulasi di atmosfer kemudian menangkap energi panas
matahari dan menyebabkan suhu bumi meningkat. Gambar berikut menunjukkan
bagaimana terjadinya pemanasan global (Gealson,2007).

Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca pada atap rumah kaca. Makin
meningkat konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, makin besar pula efek panas yang
terperangkap di bawahnya. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala
makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpa efek rumah kaca planet bumi akan
menjadi sangat dingin lebih kurang -18C, sehingga sekuruh permukaan bumi
akan tertutup lapiesan es. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15C, bumi
sebenarnya telah lebih panas 33C dengan efek rumah kaca. Akan tetapi jika gas-
gas tersebut telah berlebih di atmosfer, maka akan terjadi sebaliknya dan
mengakibatkan pemanasan global.
Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi metan
disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak
lapisan ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi
sekarang dihapus dalam Protokol Montreal. Karbon dioksida, chlorofluorocarbon,
metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif yang terakumulasi di udara dan menyaring
banyak panas dari matahari. Sementara lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2,
kemampuannya untuk menjadi atap sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti
bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara
bertambah dan itu berarti mempercepat pemanasan global.Sepanjang seratus tahun ini
konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar 70% energi dipakai oleh
negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar fosil. Hal
ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah wilayah terkuras
habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk
pemanfaatan energi yang tak dapat habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya
hidro mini dan makro), yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di
negara maju maupun miskin tetaplah rendah, dalam perbandingan dengan bantuan
keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk bahan bakar fosil dan energi nuklir.
2. Efek balik
Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses efek balik yang
dihasilkannya, seperti pada penguapan air. Pada awalnya pemanasan akan lebih
meningkatkan banyaknya uap air di atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas
rumah kaca, maka pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara
hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Keadaan ini menyebabkan
efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO 2
itu sendiri. Peristiwa efek balik ini dapat meningkatkan kandungan air absolut di udara,
namun kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara
menjadi menghangat. Karena usia CO 2 yang panjang di atmosfer maka efek balik ini
secara perlahan dapat dibalikkan (Soden and Held, 2005).
Selain penguapan, awan diduga menjadi efek balik. Radiasi infra merah akan dipantulkan
kembali ke bumi oleh awan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sementara
awan tersebut akan memantulkan pula sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa,
sehingga meningkatkan efek pendinginan. Secara detail hal ini sulit direpresentasikan
dalam model iklim, antara lain karena awan 5
sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam
model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan
Pandangan IPCC ke 4). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat
dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah
pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke
Empat (Soden and Held, 2005).
Efek balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya oleh es.
Lapisan es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat
ketika temperatur global meningkat. Bersamaan dengan mencairnya es tersebut, daratan
atau air dibawahnya akan terbuka. Daratan maupun air memiliki kemampuan
memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan
menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Kejadian ini akan menambah faktor penyebab
pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, sehingga menjadi suatu
siklus yang berkelanjutan (Thomas, 2001).
Faktor lain yang memiliki kontribusi terhadap pemanasan global adalah efek balik positif
akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost). Selain itu, es
yang mencair juga akan melepas CH4 yang juga dapat menimbulkan umpan balik positif.
Laut memiliki kemampuan ekologis untuk menyerap karbon di atmosfer. Fitoplankton
mampu menyerap karbon guna kelangsungan proses fotosintesis. Tetapi kemampuan ini
akan berkurang jika laut menghangat yang diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien
pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton
(Buesseler, et al, 2007).
C. Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-
geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir,
peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi
fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat
meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, (b) gangguan
terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c)
gangguan terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan pertanian,
(e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb). Dalam makalah ini, fokus diberikan
pada antisipasi terhadap dua dampak pemanasan global, yakni : kenaikan muka air laut (sea
level rise) dan banjir.
Dampak-dampak lainnya :
Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati
Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir
Mencairnya es dan glasier di kutub
Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang
berkepanjangan
Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan
permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.
Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan
kerusakan terumbu karang di seluruh dunia
Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan
Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah-daerah baru karena
bertambahnya populasi serangga (nyamuk)
Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat
manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan
dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan
usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan
global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini
adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah
menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pemanasan global hanyalah sejarah kelam
yang pernah menimpa bumi ini.
Daftar pustaka
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/06/pemanasan-global-global-
warming.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global

Anda mungkin juga menyukai