Anda di halaman 1dari 31

READING ASSESMENT

DERMATITIS KONTAK ALERGI


P E M B I M B I N G : D R . N U R H A S A N A H , S P. K K

K E PA N I T E R A A N K L I N I K I L M U P E N YA K I T K U L I T D A N K E L A M I N
U N I V E R S I TA S YA R S I R S U D C I L E G O N
PERIODE 20 NOVEMBER 23 DESEMBER 2017
DEFINISI
Reaksi peradangan kulit akut ataupun kronik yang disebabkan oleh kontak dengan
alergen tertentu yang terjadi pada seseorang yang sudah tersensitisasi sebelumnya

Reaksi hipersensitivitas tipe IV (Tipe lambat) yang diperantarai oleh hapten

Hapten adalah sebuah molekul yang tidak mampu, dengan sendirinya,


menyebabkan aktivasi respons imun namun dapat bersifat antigenik jika
bergabung dengan molekul yang lebih besar (protein-carrier).
Kompleks hapten-carrier dapat merangsang produksi antibodi dan sel T
reaktif yang telah tersensitisasi sebelumnya
EPIDEMIOLOGI dan ETIOLOGI
DKA ditemukan pada 20% kasus dermatitis kontak

Alergen kontak paling umum ditemukan pada populasi adalah


Kosmetik
Nikel Thimerosal
Cosmetic-related
(senyawa merkuri Minyak wangi
17,1%, 3% organik)
contact allergy
6%

Bahan kimia
Toxin pada Bahan pengawet
Perhiasan Obat topikal
tumbuhan tinggi pada usia
4160 th
PATOGENESIS
Hipersensitivitas tipe IV (lambat/ cell mediated)

Reaksi imunologi yang diakibatkan oleh paparan dan


sensitisasi pada hospes yang rentan secara genetik.

Memicu reaksi imun yang kompleks pada paparan


berikutnya (berulang)

Dermatitis kontak iritan tidak membutuhkan proses sensitisasi untuk memicu reaksi inflamasi pada kulit
PATOGENESIS
Terdapat dua fase yang
berbeda dalam
pengembangan DKA:

1. fase sensitisasi 2. fase elisitasi


1. FASE SENSITISASI

Kebanyakan alergen di lingkungan berupa molekul


lipofilik kecil dengan berat molekul rendah (<500 Dalton)

Alergen yang belum diproses tersebut disebut sebagai


hapten
FASE SENSITISASI
berlangsung 10-15 hari dan sering asimtomatik

Hapten Protein carier hapten Komplit


epidermis protein complex, antigen

HLA-DR
APC APC

CD4+
HLA-DR Berjalan menuju
Th1 naive antigen- nodus limfatikus
APC
CD8+ type 1
specific T cells regional
cytotoxic T cells
Bermigrasi ke sirkulasi darah dan bertindak sebagai sel T efektor
pada sel target yang mempresentasikan antigen pada fase elisitasi
2. FASE ELISITASI
Reeksposure pada antigen dapat terjadi melalui

Transepidermal Subkutan Intravena Intramuskular Inhalasi oral

Merangsang sel T, makrofag Monosit bermigrasi ke Kondisi proinflamasi yang


dan keratinosit untuk daerah yang terekposure, terlokalisasi, menghasilkan
mengelepaskan sitokin: dan dengan demikian Gambaran klinis klasik :
IFN-, TNF- & sitokin lainnya menarik lebih banyak sel T
FASE ELISITASI : RADANG SPONGIOTIK

Eritema
Edema
Papul
Vesikel
Kalor
Papula eritematosa dan vesikel adalah karakteristik
alergi kontak pada stadium akut
MANIFESTASI KLINIS
Erupsi pada kulit muncul setelah 48 jam reekposure terhadap antigen

Durasi penyakit bervariasi antara 1-2 minggu, tapi akan semakin parah selama alergen terus
bersentuhan dengan kulit.

Erupsi kulit berupa eczematous dermatitis

Papul
Vesikel
Gatal yang intens, disertai rasa pedis dan nyeri
Eksposure berulang menyebabjkan erupsi kulit yang lebih parah
Statis dermatitis meningkatkan resiko terjadinya dermatitis kontak alergi,
disebabkan oleh seringnya penggunaan produk yang mengandung allergen kontak
MANIFESTASI KLINIS
Erupsi kulit yang terjadi tidak selalu bilateral,
walaupun paparan antigen bersifat bilateral
(ex. alergi sepatu atau sarung tangan)

Erupsi kulit dapat terjadi pada telapak tangan dan


telapak kaki.
MANIFESTASI KLINIS:
PERJALANAN PENYAKIT

AKUT
Eritema dan edema dengan batas yang tegas
Papula atau vesikel (Papul pada allergen lemah; vesikel pada allergen kuat)
Eritema papulovesikel vesikel vesikel/bula pecah erosi krusta scalling
Papul hanya terjadi pada dermatitis kontak alergi (not iritan)
MANIFESTASI KLINIS:
PERJALANAN PENYAKIT

Subakut
Plak dengan dasar
eritema
Dry scalling
Papul merah kecil
(pointed papul)

Allergic contact dermatitis due to nickel, subacute Note a mix of papular,


vesicular, and crusted lesions and loss of sharp margination. The patient
was a retired watchmaker who used a metal clasp on the dorsum of
the left hand while repairing watches. He was known to be allergic to
nickel.
MANIFESTASI KLINIS:
PERJALANAN PENYAKIT
Kronik
Kulit kering
Scalling
Papul
Lichenifikasi
Fissura
Batas tidak tegas
hiperpigmentasi

Papules krusta lichenification excoriations.


Distribusi Erupsi Kulit
Lesi awalnya terbatas pada lokasi yang kontak dengan allergen, dengan batas yang tegas
cuping telinga (anting)
Dorsum pedis (sepatu)
Pergelangan tangan (watch or watchband)
leher (kalung)
bibir (lipstik)
Kemudian batas lesi akan meluas
Pada kontak dengan allergen yang kuat lesi dapat menjadi generalisata
Distribusi
Terlokalisir : pada dermatitis akibat sepatu
Generalisata : pada dermatitis akibat tumbuhan lesinya linier (Rhus dermatitis)
DKA ec Tumbuhan

Allergic phytodermatitis of leg: poison ivy Linear Allergic phytodermatitis of the face: poison ivy Extremely
vesicular lesions with erythema and edema on the pruritic, erythema, edema, and microvesiculation in the
calf at sites of direct contact of the skin 5 days after periorbital and perioral area in a previously sensitized
exposure with the poison ivy leaf. young man, occurring 3 days after exposure.
MANIFESTASI KLINIS:
Allergic Contact Dermatitis Syndrome
Erupsi kulit yang terjadi akibat
respons sistemik (nontopikal) pada
alergen

Rute reeksposur untuk elisitasi


sistemik DKA
subkutan
intravena
intramuskular
inhalasi
konsumsi oral.
MANIFESTASI
KLINIS:
Allergic Contact
Dermatitis
Syndrome
MANIFESTASI
KLINIS:
Airborne allergic
contact dermatitis
Paparan berulang yang
berkepanjangan
menyebabkan DKA
likenifikasi kering
dengan erosi dan
pengerasan
Penyebab:
Alergen tanaman,
terutama dari komposit,
resin alami, kayu, dan
minyak esensial dari Airborne allergic contact dermatitis pada wajah sangat gatal, konfluen, lesi papular,
aroma terapi erosif, dan bersisik dengan lichenifikasi pada dahi, hidung, dan pipi akibat terpapar
debu kayu pinus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dermatopatologi
AKUT
Dermatitis spongiotik dengan edema intraseluler (spongiosis)
Infiltrasi limfosit dan eosinophil di epidermis
Infiltrasi monosit dan histiosit di dermis
KRONIK
Spongiosis dan akantosis
Papil dermis meluas
Hiperkeratosis
Infiltrasi limfosit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Patch Test : verifikasi alergen
Pada DKA sensitisasi terjadi pada setiap bagian kulit

Oleh karena itu, aplikasi dari alergen ke area dari kulit normal manapun akan
memprovokasi sebuah reaksi eksim.

Uji patch positif menunjukkan gambaran eritema, papula, dan juga mungkin
vesikula terbatas pada lokasi uji.

Patch tes harus ditunda sampai dermatitis mereda setidaknya 2 minggu dan
seharusnya dilakukan di daerah kulit yang sebelumnya tidak terdapat lesi
Tes patch positif multiple relevan terhadap bacitracin, kloroksilenol, dan 2-hidroksietil metakrilat
yang mana mengarah ke dermatitis berat
DIAGNOSIS BANDING
TERAPI
Identifikasi dan hindari agen penyebab

Terapi Topikal
Glukokortikoid topical ointment / gel
Wet dressing dengan rendaman NaCl (larutan burow) diganti tiap 2-3 jam
Terapi sistemik
Untuk DKA berat atau airborne DKA
Prednisone dimulai pada dosis 70 mg (dewasa), tapering off 5-10 mg / hari
selama 1 sampai 2 minggu.
Untuk airborne DKA Imunosupresi dengan siklosporin oral mungkin
diperlukan.
PROGNOSIS
Semakin lama seorang individu mengalami dermatitis yang parah,
semakin lama dermatitis dapat disembuhkan setelah penyebabnya
terindentifikasi.
Masalah yang khusus adalah neurodermatitis (lichen simpleks
chronicus), di mana individu berulang kali menggosok atau menggaruk
daerah awalnya terpengaruh oleh dermatitis kontak alergi.
Tes TRUE dapat memberikan informasi dasar yang akurat tentang
alergen yang sering menyebabkan DKA.
PROGNOSIS
Individu dengan dermatitis kontak alergi dapat memiliki
dermatitis persisten atau kambuh, terutama jika bahan
yang mereka alergi tidak dapat diidentifikasi atau jika
mereka terus menggunakan perawatan kulit yang tidak
lagi sesuai (yaitu, mereka terus menggunakan bahan
kimia untuk mencuci kulit mereka dan tidak
menggunakan emolien untuk melindungi kulit mereka).

Anda mungkin juga menyukai