FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
TUGAS I
PONDASI DANGKAL
1. Pengertian Pondasi
Pondasi adalah bagian dari bangunan bawah yang meneruskan beban ke tanah
pendukung.
2. Persyaratan Pondasi
Kekuatan Kapasitas Daya dukung
Deformasi penurunan ( Batasbatas yang diperbolehkan berdasarkan struktur dan
arsitektur).
Perbedaan penurunan S antar kolom 1/150L hingga 1/300L.Agar syarat
terpenuhi,dapat digunakan balok sloof struktur (saran dari struktur).Tetapi menjadi tidak
ekonomis pada bangunan 5-6 lantai karena dimensi balok sloof struktur dapat mencapai
150 cm.Sehingga selama ini sloof hanya direncanakan terhadap beban aksialtarik yang
nilainya adalah 10% beban kolom.Selain itu dapat digunakan rekayasa daya dukung
tanah dengan didasarkan kapasitas daya dukung dengan penurunan 1 inchi.
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
Daya dukung batas (qult) didefenisikan sebagai tekanan terkecil yang dapat
menyebabkan keruntuhan geser pada tanah pendukung tepat dibawah dan disekeliling
pondasi.Ada 3 kemungkinan pola keruntuhan kapasitas pendukung tanah,yakni :
General Shear Failure(Keruntuhan Geser Umum)
Kondisi kesetimbangan plastis terjadi penuh
diatas failure plane.
Muka tanah disekitar mengembang (naik).
Keruntuhan (slip) terjadi disatu sisi
sehinggan pondasi miring.
Gambar 2. General Shear Failure Terjadi pada tanah dengan kompresibilitas
Sumber : Buku Harry Christady (hal 109)
rendah (padat atau kaku).
Kapasitas ultimit (qult) bisa diamati dengan
baik.
Local Shear Failure(Keruntuhan Geser Lokal)
Muka tanah disekitar kurang berarti
pengembangannya, karena cukup besar
desakan kebawah pondasi.
Kondisi kesetimbangan plastis hanya terjadi
pada sebagian tanah saja.
Miring pada pondasi diperkirakan tidak akan
Gambar 3. Local Shear Failure terjadi.
Sumber : Buku Harry Christady (hal 109) Kapasitas ultimit (qult) sulit dipastikan
sehingga sulitdianalisis, hanya bisa dibatasi
settlementnya saja.
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
= 1
>1
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
Untuk =0
-Fcd =1+ 0.4tan-1 ( )(dalam Radians)
- Fqd = 1
- Fd = 1
Untuk >0
1
Fcd = Fqd -
tan
= 1 + 2 tan (1 sin )2 ( )(dalam Radians)
= 1
Faktor Kemiringan Beban(Inclination Factor)
0
= = (1 900 )2
0
= (1 )
merupakan sudut yang dibentuk akibat kemiringan beban diukur dari garis vertikal
pada pusat pondasi. (Sumber Braja M Das (Principles of Foundation Engineering))
Sebenarnya perlu juga koreksi nilai dan c senilai akibat adanya M.A.T.
namun dilapangan didapat nilai dan c terlemah.
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
( WS + WD + WF + WS ) qall
A
Net Allowable Bearing Capacity.
Beban tambahan yang di ijinkan persatuan luas selain berat sendiri
tanah ( tegangan yang telah ada ) pada level dasar pondasi
q(Net) u = qu q = C.Nc.Fcs.Fcd
qall(Net)= (qu q)/ FS
Dalam praktek qall(Net) digunakan terhadap beban bangun diatas saja,
berat pondasi dan tanah diatasnya dianggap berat tanah saja.
( WL + WD ) qall (NET)
A
Secara teoritis jika Wbangunan = Wtanah yang digali, maka penurunan
tidak terjadi.
Groos Allowable Bearing Capacity Dengan factor aman pada kuat geser
tanah
Hanya Untuk memuaskan dan jarang digunakan
Cd = C / FS
Tan d = tan / FS
qall = Cd Nc + q Nq + by Ny
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
FS pada penyelesaian ini antara 2-3 kira kira sama dengan hasil FS 3-4
untuk dua metode sebelumnya.
Catatan :
Daya dukung batas (qult) belum memperhatikan settlement, jari FS biasa
4,5,. Untuk mengatursettlement.
Jika menggunakan rumus qult settlementyang terjadi 5-25 % x b untuk
tanah pasir dan 3 15 % pada tanah lempung. pondasi matfooting / raft
memiliki settlement relatif besar karena b besar.
= log +
1+
= log +
1+
1 2
=
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
= 1
>1
Untuk =0
-Fcd =1+ 0.4tan-1 ( )(dalam Radians)
- Fqd = 1
- Fd = 1
Untuk >0
1
Fcd = Fqd -
tan
= 1 + 2 tan (1 sin )2 ( )(dalam Radians)
= 1
0 2
= = (1 )
900
0
= (1 )
c. Menghitung qmaks
P
qmaks =
A
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
Penurunan Konsolidasi
= log + >
1+
Dimana :
= 0.009( 10)
2
= (1 ) + ( )
2
=
( + )( + )
+ 4 +
=
6
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
Tabel 4. Faktor Pengaruh Im (Lee, 1962) dan Ip (Schleicher, 1962) untuk fondasi kaku,
dan faktor pengaruh untuk fondasi fleksibel (Terzaghi, 1943)
Fleksibel Kaku
Bentuk Pondasi
Pusat Sudut Rata - rata Ip Im
Lingkaran 1,00 0,64 0,85 0,88
Bujur Sangkar 1,12 0,36 0,95 0,82 3,70
Empat Persegi Panjang
L/B = 1,5 1,36 0,68 1,20 1,06 4,12
2,0 1,53 0,77 1,31 1,20 4,38
5,0 2,10 1,05 1,83 1,70 4,82
10,0 2,52 1,26 2,25 2,10 4,93
100,0 3,38 1,69 2,96 3,40 5,06
( Teknik Pondasi I, Hary Christady Hardiyatmo )
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
TUGAS II
DINDING PENAHAN
1. Tembok Gravitasi
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
Stabilitasnya tergantung dari berat sendiri konstruksi dan tanah isian.
Umumnya tidak memerlukan pembesian.
Bahan-bahannya : pasangan batu kali, beton tumbuk, dsb.
2. Tembok Semi Gravitasi
Struktur lebih langsing daripada tembok gravitasi.
Memerlukan pembesian vertikal pada sisi dalam.
Bahannya beton tumbuk
3. Tembok Kantilever
Struktur lebih langsing dari tembok semi gravitasi.
Memerlukan pembesian pada semua penampang untuk menahan gaya
momen dan gaya geser.
Bahan strukturnya yaitu beton bertulang.
4. Tembok penahan dengan pengaku
Ko=
Maka = . = ( + . ).(1)
Dimana : Ko = Koefisien tekanan tanah dalam keadaan diam
h =Tekanan horizontal tanah
v = Tekanan vertikal tanah
2. Koefisien Tekanan tanah aktif
Tekanan tanah yang terjadi disaat dinding penahan tanah bergerak menjauhi
massa tanah secara perlahan-lahan sehingga tegangan utama arah horizontal akan
berkurang secara terus menerus. Akhirnya terjadi kondisi keseimbangan plastis
yaitu jika terjadi kelonggaran di dalam tanah. Kondisi keseimbangan plastis yaitu
keadaan dimana tiap-tiap titik didalam tanah menuju proses ke suatu keadaan
runtuh yang diselidiki oleh Rankine pada tahun 1857.
a
Ka tan 2 45 (2)
v 2
3. Koefisien Tekanan tanah pasif
Yaitu keadaan dimana tembok penahan tanah bergerak ke arah dalam tanah
sehingga tekanan tanah horizontal akan bertambah terus-menerus dan dapat
menyebabkan terjadinya keruntuhan.
Kp tan 2 45 ..(3)
2
3. Distribusi Tekanan Tanah Menurut Rankine
H
H
FIISYATIN RODIAH F. P
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
a v tan 2 45 2c tan 45
2 2 (4)
a v .Ka 2c Ka
Dimana Ka tan 2 45 = koefisien tanah aktif (5)
2
Persamaan gaya tanah aktif menurut Rankine sebelum retak adalah
H H H
Pa a dz ZKa dz 2c Ka dz
0 0 0 ..(6)
Pa 1 H Ka 2cH Ka
2
2
Sedangkan persamaan gaya tanah aktif setelah terjadi retak ialah :
Pa
1
H Zc H Ka 2c Ka , dimana Zc 2c
2 Ka
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
Sehingga persamaannya menjadi :
Pa
1
H
2
2c
H Ka 2c Ka . (7)
Ka
Untuk tembok penahan yang mempunyai permukaan tanah miring, persamaan
koefisien tekanan tanah aktif dan gaya tanah aktif per satuan lebar tembok menjadi :
a Z Ka
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
Karena B = jumlah gaya vertical = V, maka:
R' V tan 2 BC 2 (27)
Pp termasuk gaya tanah horizontal yang melawan geser, sehingga:
FR = (V) tan 2 + BC2 + Pp (28)
Gaya horizontal yang menyebabkan guling, adalah:
FD = Ph = Pa cos .. (29)
Dari kombinasi persamaan (26), (28), dan (29), diperoleh:
(V ) tan 2 BC 2 Pp
Fs (sliding )
Pa cos
Dalam banyak kasus, gaya pasif (Pp) sering diabaikan, dan 2 menjadi (2 b2),
serta C2menjadi (2 b(2)), sehingga:
(V ) tan ( K 1 . 2 ) B K 2 C 2 Pp
Fs ( sliding ) 1.5 .... (30)
Pa cos
Dimana, K1 dan K2= (2 sd b)
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
Persamaan dari daya dukung tanah dari pondasi dangkal
qu = C2.Nc.Fcd.Fci + q.Nq.Fqd.Fqi + 22.B.N.Fd.Fi. (33)
Dimana,
q 2 . D B ' B 2e
Fd 1 Fci Fqi 1
90
Pa cos
2
tan 1
Fi 1
V 90
Se
Bq 0
Es
1 s
2
2
, diujung pondasi (35)
Se
Bq 0
Es
1 s
2
, di pusat pondasi . (36)
Dimana,
1 1 m2 m
mL
1 m 2 1
Ln
1 m2 m n
1 m 2 1
L
Dan, m
B
b. Penurunan konsolidasi (Sc)
Untuk konsolidasi normal persamaan penurunan yang terjadi, adalah:
Cc . Hc P0 Pav
Dimana, Pav . Pt 4Pm Pb
1
Sc log
1 e0 P0 6
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
Keterangan : t : Top (atas)
m :Middle (tengah)
b : Bottom (bawah)
P0 : Tekanan efektif rata-rata tanah
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
7. Langkah Kerja Perhitungan
1. Merencanakan Dimensi Dinding Penahan
2. Menghitung Tekanan Tanah Aktif Rankie
Koefisien Tekanan Tanah Aktif (Ka)
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041
REKAYASA PONDASI I
CIVIL ENGINEERING 2014
b. Menentukan Nilai qmaks:
6
= (1 + )
Menentukan nilai Nc, Nq, dan N berdasarkan tabel 3.2 Bearing Capacity
Factors. Braja.M Das.
c. Menghitung Faktor Koreksi (Bentuk, Kedalaman, dan Kemiringan).
Faktor Koreksi Bentuk (Shape)
(Dinding penahan dianggap pondasi menerus dengan L/B 0)
- Fcs = 1 + ( ) ( )
- Fqs = 1 + ( )
- Fs = 1 0,4 ( )
- Fqd = + ( ) ()
- Fd = 1
Faktor Kemiringan Beban (Inclination)
- Fci = Fqi = ( )
- Fi = ( )
Dimana,
= ( )
d. Menghitung Daya dukung Ultimite (qu)
Daya dukung tambahan/surcharge (q) :
= 2
B = B 2e
Daya dukung ultimite (qu)
qult = c Nc Fcs Fcd Fci + qNq Fqd Fqs Fqi + BNFsFdFi
Se
Bq 0
Es
1 s
2
2
, diujung pondasi
Se
Bq 0
Es
1 s
2
, di pusat pondasi
Dimana,
1 1 m2 m
mL
1 m 2 1
Ln
1 m2 m n
1 m 2 1
FIISYATIN RODIAH F.
F 111 14 041