Tadulako
Civil
Engineering ‘15
BAB I
KONSTRUKSI TURAP
(Sheet Pile)
B. Tipe-Tipe Turap
Tipe turap dapat dibedakan menurut bahan yang digunakan. Bahan turap
tersebut bermacam-macam, contohnya: Kayu, beton bertulang, dan baja.
1. Turap Kayu
Turap kayu digunakan untuk dinding penahan tanah yang tidak begitu tinggi,
karena tidak kuat menahan beban-beban lateral yang besar. Turap ini tidak
cocok digunakan pada tanah berkerikil, karena turap cenderung pecah bila
dipancang. Bila turap kayu digunakan untuk bangunan permanen yang berada
diatas muka air, maka perlu diberikan lapisan pelindung agar tidak mudah
lapuk. Turap kayu digunakan pada pekerjaan-pekerjaan sementara, misalnya
untuk penahan tebing galian. Bentuk susunan turap kayu dapat dilihat pada
gambar dibawah :
Planks
piles
500 – 800 mm
3. Turap Baja
Turap baja seperti pada gambar sangat umum digunakan, karena lebih
menguntungkan dan mudah penggunannya. Keuntungan-keuntungannya antara
lain sebagai berikut :
Nur Ngaini
2
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
Tabel. 1 Tegangan Ijin Baja
(a) (b)
(c)
Nur Ngaini
3
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
diletakkan di belakang dinding turap biasanya adalah tanah granular. Sementara
tanah di bawah garis penggalian bisa tanah pasir atau lempung. Permukaan tanah
pada sebelah dimana air berada biasanya diacu sebagai garis galian (dredge line).
Berdasarkan hal ini terdapat dua macam metode konstruksi turap, yaitu (a)
struktur urugan (backfilled structure) dan (b) struktur galian (dredged structure).
Langkah-langkah pelaksanaan struktur urugan diperlihatkan pada Gambar 1.4
dan struktur galian pada Gambar 1.5.
Nur Ngaini
5
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
turap yang tinggi diperlukan turap baja dengan kekuatan tinggi. Stabilitas dan
tegangan-tegangan pada turap yang diangker bergantung pada banyak faktor,
misalnya kekakuan relatif bahan turap, kedalaman penetrasi turap, kemudah-
mampatan tanah, kuat geser tanah, keluluhan angker dan lain-lainnya. (Harry
Cristadi, 2011)
Untuk
H H H > 11m
Digunakan 2
Batang
Pengikat
(a) (b)
Gambar 1.7 (a) Tipe dinding turap kantilever, (b) Tipe dinding turap diangker.
D. ANALISIS PERHITUNGAN
1. Turap Kantilever (Cantilever Sheet Pile)
a) Kasus pada tanah pasir.
Nur Ngaini
6
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
Gambar 1.9 Turap Kantilever pada pasir (a) Diagram tekanan tanah dan (b) Variasi momen
Dimana:
ϕ
K a = Koefisien tekanan tanah aktif Rankine = tan 2(45− )
2
Dimana:
Untuk menentukan besarnya tekanan bersih di bawah garis galian dan di atas titik
0, harus dipertimbangkan tekanan tanah aktif dan pasif pada kedua sisi dinding
turap.
Nur Ngaini
7
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
Pp = ’ (z – L1 – L2) Kp
(Pers. 9.4, Braja M.Das. Hal 444)
Dimana:
Kp = tan2 (45 + /2)
Dengan: L = L1 + L2
Tekanan bersih (P) sama dengan nol pada kedalaman L3 dibawah garis galian
(dredged line), sehingga:
P = P2 - ’ (z – L) (Kp – Ka) = 0
Atau:
P3 = L4 (Kp – Ka) ’
(Pers. 9.7, Braja M.Das. Hal 445)
Pada dasar tiang turap, tekanan pasif (Pp) bekerja dari sisi kanan ke kiri dan tekanan
tanah aktif (Pa) bekerja dari sisi kiri ke kanan, sehingga pada z=L+ D .
Nur Ngaini
8
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
Maka dengan mengombinasikan Pers. 9.8 dan 9.9, tekanan lateral bersih dapat
ditentukan sebagai berikut:
Dimana:
atau
1 1
P− p3 L4 + L5 ( P3 + P4 )=0 (Pers. 9.13, Braja M.Das. Hal 445)
2 2
P 3 L4 −2 P
L5 = (Pers. 9.14, Braja M.Das. Hal
P3 + P 4
445)
Dengan mengombinasikan Pers. (9.7), (9.10), (9.14), dan (9.15) dan kemudian
menyederhanakan mereka secara bersama-sama, maka akan diperoleh sebuha
persamaan berderajat 4 dalam L4.
Nur Ngaini
9
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
4 3 2
L4 + A1 L4− A 2 L4 − A3 L4− A 4=0 (Pers. 9.16, Braja M.Das. Hal 446)
Dimana:
Momen maksimum akan terjadi antara titik E dan F’. Untuk menentukan momen
maksimum Mmax per satuan panjang dinding, maka terlebih dahulu harus
ditentukan sebuah titik dimana gaya geser (gaya lintang) sama dengan nol. Dengan
memakai suatu acuan jarak baru z’ (dengan titik asal E) untuk gaya geser sama
dengan nol berlaku,
z'
¿
¿
1
P= ¿
2
Atau,
z'=
√ 2P
( K P −K a )γ '
(Pers. 9.21, Braja M.Das. Hal 447)
Pada gaya geser sama dengan nol dapat ditentukan F”, maka besarnya momen
maksimun dapat diperoleh sebagai berikut,
Ukuran profil tiang turap yang dibutuhkan kemudian dapat dibuat dengan mengacu
kepada tegangan lentur izin bahan yang digunakan, atau
M Max
S= (Pers. 9.23, Braja M.Das. Hal 447)
σ all
Dimana:
Nur Ngaini
10
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
S = Modulus penampang (section modulus) tiang turap yang dibutuhkan per
satuan panjang struktur
Pada kedalaman z yang lebih besar dari L1 + L2 dan di atas titik rotasi,
tekanan aktif (Pa) dari kanan ke kiri dapat dinyatakan dengan,
Nur Ngaini
11
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
pa=[ γ L1 +γ ' L2 +γ sat ( z−L1−L2 ) ] K a−2c √ K a
Dengan cara yang sama, tekanan pasif ( p p ) dari kiri ke kanan dapat
diberikan sebagai,
'
γ L1 + γ L2
(Pers. 9.42 Braja M. Das. Hal. 453)
¿ 4 c−¿
Dengan cara yang sama, tekanan aktif dari kiri ke kanan adalah,
'
p7= p p −p a=4 c +( γ L1 +γ L2) (Pers. 9.45 Braja M. Das. Hal. 454)
1
[ ] [
P1− 4 c−( γ L1 + γ ' L2 ) D + L 4 4 c−( γ L1+ γ ' L2) +4 c+(γ L1+ γ ' L2) =0
2 ]
Nur Ngaini
12
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
Dimana P1 = luas diagram tekanan ACDE
D2 1 L
'
2 2 3 ( )
P1 ( D+ ź 1 ) −[ 4 c−( γ L1 +γ L2) ] + L4 ( 8 c ) 4 =0
Dimana, ź 1 = jarak dari pusat ke tekanan pada diagram ACDE diukur dari
permukaan garis galian.
P1 ( P1 +12 c ź 1)
D 2 [ 4 c−( γ L1+ γ ' L2) ]−2 D P1−
( γ L1+ γ' L2) +2 c
(Pers. 9.48 Braja M. Das. Hal. 454)
Dengan merujuk pada gambar 1.10, momen maksimum (yaitu momen di titik
dimana gaya geser sama dengan nol) akan terjadi antara L1 + L2 < z < L1 + L2 +
L3. Dengan menggunakan sistem koordinat z’ (z’ = 0 pada garis galian) gaya geser
menjadi,
P1
P1− p6 z =0
'
atau z'= (Pers.9.49 Braja M. Das. Hal. 455)
p6
' p 6 z' 2
M max=P 1 ( z + ź 1) − (Pers.9.50 Braja M. Das. Hal. 455)
2
Nur Ngaini
13
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
Dengan diketahui momen lentur maksimum, maka modulus penampang dapat
dihitung dari pers 9.23, Braja M.Das. Hal 447, untuk selanjutnya menentukan profil
tiang turap yang diperlukan.
2. Turap Angker
a. Kasus pada Pasir
Free earth support pada tanah pasir
Diagram tegangan tanah sama dengan turap kantilever. Jangkar dipasang pada
kedalaman l1 di bawah muka tanah.
σ ' 1 =γ L1 K a
σ '2
L 3= '
γ ( K p−K a )
Nur Ngaini
14
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
Pada kedalaman z = L1 + L 2 + L 3 + L 4
Syarat kestabilan :
' 2
F = P – ½ γ ( K p −K a ) L4 (Pers. 9.66, Braja M.Das. Hal
462)
∑ M =0
Nur Ngaini
15
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
Jumlah gaya geser di atas z=0 untuk posisi momen maksimum. Jadi :
Ketika menggunakan turap berjangkar dengan kaki pile terjepit, tidak berputar
digunakan solusi balok ekivalen untuk menghitung L3 dan D. Analog dengan
balok lentur RSTU.T~Fdan S~I (Titik balik).
Nur Ngaini
16
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
Langkah perhitungan.
1
P’ = (momen dari area ACDJI terhadap O’)
L'
Nur Ngaini
17
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
7. Hitung beban jangkar, F, per satuan panjang dinding dengan (ambil momen
tehadap I
1
P’ = (momen dari area ACDJI terhadap I)
L'
Gambar 1.11 menunjukkan turap angkur yang tertanam pada tanah lempung dan
tanah asli berbutir dibelakang dinding turap. Diagram distribusi tekanan tanah di
bawah dasar galian seperti pada gambar 1.7. Dari persamaan 9.42 distribusi
tekanan bersih di bawah garis galian (dari z=L1 + L2 ke z=L1 + L2+ D
adalah,
'
σ 6 =4 c−(γ L1 +γ L2)
Nur Ngaini
18
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
Kesetimbangan statis gaya horizontal adalah
Dimana,
D
(
P1=( L1 + L2−l 1− ź 1 )−σ 6 D l 2+ L2 +
2)=0
L
(¿ ¿ 1+ L2−l 1− ź 1)=0
2
σ 6 D +2 σ 6 D ( L1 + L2−l 1 ) −2 P1 ¿
Momen maksimum pada kasus ini terjadi pada kedalaman L1< z< L1 +L2 .
Kedalaman terjadinya momen maksimum dimana gaya geser = 0, dapat ditentukan
berdasarkan persamaan 9.69.
Pu
Nur Ngaini
19
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
W = H . t . concrete
1
W + γ H 2 Ka sin φ
2
1
γ H2
Kp sin = 2
Berdasarkan dari grafik 6.37 (b) untuk = 30° dan Kp sin = 0,0502, sehingga
diperoleh nilai Kp cos = 3,552.
1
Pu = 2 H2 (Kp cos – Ka cos )
Asumsi tanah pasir dengan = 30° adalah loose sand (Cov = 14).
[ ]
Cov+1
H
Cov+
P’u (s) = n P’u
Be = 0,19 (H + h) + B
Pu = P’u (s) . Be
P ' u (s)
P all = Fs diambil Fs = 2 - 4.
P all
s’ = F
Nur Ngaini
20
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
3. Menentukan panjang pengangkuran Turap
1
W + γ H 2 Ka sin φ
2
1
γ H2
d. Kp sin = 2
Nur Ngaini
21
Universitas
Tadulako
Civil
Engineering ‘15
d. Berdasarkan dari grafik 6.37 (b) untuk = 30° dan Kp sin = 0,0502,
sehingga diperoleh nilai Kp cos = 3,552.
1
Pu = 2 H2 (Kp cos – Ka cos )
f. Asumsi tanah pasir dengan = 30° adalah loose sand (Cov = 14).
[ ]
Cov+1
H
Cov+
P’u (s) = n P’u
P ' u (s)
e. P all = Fs diambil Fs = 2 - 4.
P all
f. s’ = F
g. Be = 0,19 (H + h) + B
h. Pu = P’u (s) . Be
i. P all = F . Fs . S’
j. Check:
Pu
P all >1
Nur Ngaini
22