BETON PRATEGANG
KEHILANGAN GAYA PRATEGANG
BY : WINDA TRI WAHYUNINGTYAS, ST, MT
1.
2.
Pada beban kerja : semua kehilangan prategang terjadi dan tingkat prategang
efektif jangka panjang telah terjadi. Tegangan di cek ulang.
Kehilangan Prategang
Perpendekan Elastis
Langsung
Rangkak
Tidak Langsung
Susut
Relasasi Baja
Perpendekan Elastis
ES f s nf cir
E s f cir
E ci
Slip Angkur
Besarnya gelincir pada angkur tergantung jenis dan tegangan pada kawat.
Rata-rata sekitar 2,5 mm.
Fx Fo e KL
Dimana :
Fx = gaya prategang akhir sesudah loss akibat wooble effect dan gesekan
Fo = gaya prategang awal
= Koefisien geekan berkisar antara 0,15 0,25 (tabel T.Y.Lin, hal.117)
K = Koefisien wooble = 0,002
=Perubahan sudut akibat pengaruh kelengkungan.
Rangkak
f cds
M e
Dimana :
Kcr = 2,0 (untuk komponen struktur pratarik)
Kcr =1,6 (untuk komponen struktur pasca tarik)
fcds = tegangan beton pada garis berat tendon
Susut
Dimana :
V/S = perbandingan volume terhadap permukaan
RH = kelembaban relative
Ksh = table (halaman 109)
Relasasi Baja
Dimana :
Kre, J, C diambil dari table
Contoh
Komponen struktur beton pretension dengan panjang balok 12 m, ukuran penampang
380 mm x 380 mm, diberi gaya prategang konsentris dengan luas tendon 780 mm 2
diangkur ke dinding penahan dengan tegangan 1035 MPa. E c = 33.000 MPa dan Es =
200.000 MPa. Hitung kehilangan gaya prategang akibat perpendekan elastis beton
pada saat peralihan prategang.
ps = 780 mm2
A
fsi = 1035 MPa
Po = 780x1035 = 807300 N = 807,3 kN
= = = 33,88 MPa
Kehilangan gaya prategang akibat perpendekan elastis = 33,88 MPa
Persentase kehilangan gaya prategang akibat perpendekan elastis = x 100% = 3,27 %
Contoh
Komponen
struktur balok beton prategang dengan gaya prategang diberikan pada umur
beton 20 hari. Kelembaban udara relative sebasar 75 % dan rasio volume terhadap luas
permukaan sebesar 3. Tegangan tarik batas fpu = 1862 MPa, dan modulus elastisitas baja Es
= 189750 MPa. Hitung persentase kehilangan gaya prategang akibat susut beton.
Jawab :
= 8,2.10-6 (1- 0,06 )(100-RH)
= 8,2.10-6 (1- 0,06.3 )(100-75) = 168,1.10-6
=
= 0,64. 168.10-6. 189750 = 20,4 MPa
Ambil tegangan awal 75 % tegangan batas tendon = 0,75. 1862 = 1396,5 MPa
Kehilangan gaya prategang akibat susut:
SH = x 100 % = 1,46 %
Sekian