Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi Minyak Bumi dan Gas
DISUSUN OLEH :
Julia Dwi Lestari 061530400306
DOSEN PEMBIMBING :
Zurohaina, S.T., M.T..
BAB I
PENDAHULUAN
Metoda pemisahan ataupun pemekatan gas dari produk-produk kilang yang umum
dilakukan adalah absorpsi gas menjadi cairan bertekanan rendah,adsorpsi dalam lempung atau
karbon aktif, danfraksionasi tekanan tinggi suhu rendah. Dalam prakteknya, gabungan
beberapa operasi tersebut dilakukan untuk efisiensi dan pertimbangan ekonomi seperti
absorpsi dan fraksionasi.
Gas-gas yang dihasilkan dari proses pengilangan terdiri dari :
1. Gas ringan yang mengandung C1 dan C2 yang dikelompokkan menjadi gas bakar kilang
(refinery fuel gas),
2. Propan dan butan yang dapat dicairkan menjadi elpiji (LPG),
3. Gas-gas non-hidrokarbon seperti H2S, CO2, H2, SO2, S2 dan sedikit C1/C2 yang
dikelompokkan menjadi gas-gas buang (off-gas atau tail-gas).
BAB II
2.1 Gas Hidrogen
Hidrogen telah digunakan bertahun-tahun sebelum akhirnya dinyatakan
sebagai unsur yang unik oleh Cavendish di tahun 1776. Dinamakan hidrogen oleh Lavoisier,
hidrogen adalah unsur yang terbanyak dari semua unsur di alam semesta. Elemen-elemen
yang berat pada awalnya dibentuk dari atom-atom hidrogen atau dari elemen-elemen yang
mulanya terbuat dari atom-atom hidrogen. Hidrogen diperkirakan membentuk komposisi lebih
dari 90% atom-atom di alam semesta (sama dengan tiga perempat massa alam semesta).
Dalam keadaan yang normal, gas hidrogen merupakan campuran antara dua molekul, yang
dinamakan ortho- dan para- hidrogen, yang dibedakan berdasarkan spin elektron-elektron dan
nukleus.Hidrogen normal pada suhu ruangan terdiri dari 25% para hidrogen dan 75% ortho-
hidrogen. Bentuk ortho tidak dapat dipersiapkan dalam bentuk murni. Karena kedua bentuk
tersebut berbeda dalam energi, sifat-sifat kebendaannya pun juga berbeda. Titik-titik lebur dan
didih parahidrogen sekitar 0.1 derajat Celcius lebih rendah dari hidrogen normal.
Keuntungan dalam pemurnian fraksi-fraksi minyak bumi melalui proses pengolahan hidrogen
telah dikenal semenjak tahun 1930-an. Disebabkan karena kekurangan-kekurangan seperti
harga yang murah dan membutuhkan tekanan operasi yang tinggi maka proses secara
komersil tidak berkembang sampai dengan pertengahan tahun 1950. Pada akhir-akhir ini
kecenderungan pengolahan ataupun pembuatan hidrogen dari hasil-hasil kilang telah
mengalami kenaikan, tidak hanya untuk meningkatkan kualitasnya sebagai gas H2 tetapi juga
untuk feedstock (bahan baku) proses-proses perengkahan, reforming dan isomerisasi.
Penggunaan Hidrogen
Sejumlah besar H2 diperlukan dalam industri petrokimia dan kimia. Penggunaan
terbesar H2 adalah untuk memproses bahan bakar fosil dan dalam pembuatan ammonia.
Konsumen utama dari H2 di kilang petrokimia meliputi hidrodealkilasi, hidrodesulfurisasi,
Komponen % volume
Umpan Stripper
Minyak
Heater Steam
1. Proses Unifining
Proses ini dilisensi bersama-sama oleh Union Oil of California dan UOP Co adalah
suatu proses katalis unggun tetap yang regeneratif untuk menarik sulfur dan hidrogenat dari
minyak-minyak distilat dengan jarak didih tertentu. Kontaminasi logam-logam, senyawa-
senyawa nitrogen, dan senyawa-senyawa oksigen dihilangkan bersama dengan sulfur. Katalis
yang digunakan adalah kobal-molibdat-alumina yang dapat diregenerasi secara in-situ dengan
steam dan udara. Kondisi operasi 500 - 800 oF dan 300 -800 psig. Unit pertama telah
dipasang pada kilang United Refining Co di Pennsylvania (Lisensi Union) dan pada kilang
Standard Oil Co di Ohio (lisensi UOP) pada tahun 1954.
2. Proses Hydrofining
Proses ini dilisensi oleh Esso Research and Engineering Co merupakan suatu proses
katalis unggun tetap yang regeneratif, untuk menarik sulfur dan hidrogenat, serta
memperbaiki katalis umum produk-produk kilang dari gas sampai lilin. Katalis yang dipakai
adalah kobal dan molidenum oksida dalam alumina sebagai support yang dapat diregenerasi
in-situ dengan campuran udara dan steam atau flue-gas pada 650 - 750 oF. Regenerasi
memerlukan waktu sekitar 1 - 4 hari. Umur katalis sekitar2 tahun. Kondisi operasi 400 - 800
o
F dan 50 - 800 psig. Konsentrasi hidrogen dijaga di atas 50 % dan bebas CO untuk menjaga
aktifitas katalis. Unit pertama hydrofiner dioperasikan pada kilang Esso Standard Oil Co di
New Jersey pada tahun 1950 untuk mengolah lilin.
3. Proses Ultrafining
Proses ini dilisensi oleh Standard Oil Co merupakan suatu proses katalis unggun tetap
yang regeneratif untuk menarik sulfur dan hidrogenat dalam produk kilang dari nafta sampai
ke minyak pelumas. Katalis yang digunakan adalah kobal-molibdat dalam alumina yang
dapat diregenerasi in-situ menggunakan campuran udara dan steam. Regenerasi memerlukan
waktu 10 - 20 hari dan dapat diulangi lagi sebanyak 50 - 100 kali untuk satu batch katalis.
Umur katalis 2 - 5 tahun tergantung dengan umpan minyak. Kondisi operasi sekitar 600 - 800
o
F dan 200 - 1500 psig. Proses ini menggunakan umpan gas buang reformer mengandung 70
% mol H2 pada kecepatan 500 - 4000 scf/bbl. Proses ini pertama kali dilisensi untuk
perusahaan Great Northern Oil Co untuk dipakai pada kilangnya yaituPine Bend Refinery di
St. PaulMinnesota pada tahun 1955.
7. Proses Diesulforming
Proses ini adalah proses katalis unggun tetap yang regeneratif untuk menarik sulfur
dan meningkatkan kualitas produk kilang nafta, distilat menengah dan gas-oil. Katalis yang
digunakan adalah molibdenum berbentuk pelet yang dapat diregenrasi in-situ dengan
campuran udara dan steam. Aktifitas dipulihkan kembali dalam waktu 2 - 3 hari. Kondisi
operasinya 650 800 oF dan tekanan 450 - 550 psig. Kecepatan minimum daur ulang
hidrogen adalah 5000 scf per barel umpan. Untuk proses yang efektif maka konsentrasi
hidrogen dalam aliran gas adalah 50 % mol, apabila lebih rendah akan menyebabkan
turunnya aktifitas desulfurisasi. Proses ini pertama kali dipakai dalam operasi pada kilang
Husky Oil Co di Wyoming pada tahun 1953.
8. Proses Hydropreating
Proses ini dilisensi oleh Houdry Process and Chemical Co dimana proses ini disebut
juga sebagai proses Houdry Guard Case (biasanya bergabung dengan unit Houdriformer).
Proses ini adalah proses katalis unggun tetap yang tidak regeneratif untuk menarik sulfur dan
hidrogenat dari stok minyak yang berasal dari reforming katalis. Katalis yang dipakai
semuanya buatan Houdry, apakah katalis Houdriforming yang mengandung platina atau
kobal molibdenum dalam alumina. Kondisi operasinya 700 755 oF dengan space velocity
tinggi 5 - 10 v/hr/v. Hidrogen yang diproduksi dalam Houdriforming (600 - 1000 cuft/bbl)
cukup memuaskan untuk proses ini. Unit pertama Hydropretreating untuk membersihkan
umpan Hydroformer telah diinstalasi pada kilang The Crown Central Petroleum Corp di
HoustonTexas pada tahun 1955.
9. Proses Autofining
Proses ini dilisensi oleh British Petroleum Co Ltd merupakan suatu proses
desulfurisasi katalis unggun tetap untuk mengolah stok minyak yang mengandung sulfur
tinggi dari gasolin sampai gas-oil. Katalis yang digunakan adalah kobal-oksida molibdat
dalam alumina yang dapat diregenerasi in-situ pada 800 oF dengan steam-udara atau
campuran gas inert dan udara. Lamanya katalis beroperasi tergantung pada jenis umpan yaitu
bervariasi dari 200 sampai 1000 jam. Umur katalis diperkirakan sampai 4 tahun. Suhu operasi
700 800 oF dan tekanan 50 - 200 psig dikontrol untuk memberikan hidrogen yang cukup
dengan cara dehidrogenasi umpan naften untuk meng-konversi sulfur menjadi H2S. Proses ini
tidak memerlukan hidrogen dari luar. Hidrogen berlebih dalam gas (mengandung H2 80 %)
didaur ulang ke dalam zona desulfurisasi. Unit Autofining komersil yang pertama diinstalasi
pada kilang Llandarcy Refinery of National Oil Refineries Ltd di Wales-Inggris pada tahun
1952 dan pada kilang BP yang lain di Aden (Jazirah Arab) pada tahun 1954.
Deskripsi Proses
2.8.1 Unit untuk menghilangkan kandungan sulfur (desulphurization)
(R-201 A,B)
Gas alam (natural gas) yang disalurkan langsung melalui pipeline dari PGN
bertekanan sekitar 15 bar dan suhu 20 0C, dengan menggunakan kompresor ( C-101)
dinaikkan tekanannya hingga mencapai tekanan sekitar 26 bar dan sebagian akan dialirkan
sebagai bahan bakar di steam furnace. Gas bertekanan dari kompresor dilewatkan melalui
feed preheater (E-401) dengan memakai gas yang keluar dari unit high temperatur CO shift
conversion sebagai media pemanas hingga suhu mencapai 415 0C. Gas alam yang telah
dipanaskan sampai mencapai 415 0C ini akan melewati unit desulphurization (R-201) untuk
dihilangkan kandungan sulfurnya agar tidak meracuni katalis pada vessel yang lainnya. Di
dalam unit desulpurization bisa dibagi menjadi dua tahapan proses. Pada tahap pertama,
kandungan organik sulfur di konversi menjadi H2S pada suhu sekitar 415 0C dengan katalis
cobalt-molybdenum (Co-Mo). Pada tahap kedua H2S di adsorbsi oleh senyawa Zinc Oxide
(ZnO). Gas alam yang keluar dari unit desulpurization tekananya menjadi 25 bar dan
suhunya 425 0C dan kandungan sulfur harus lebih kecil dari 0,5 ppm. Kandungan sulfur
harus dihilangkan karena akan menutupi permukaan katalis.
ZnO + H2S ZnS + H2O
2.8.3 Unit Pengubah CO dengan suhu tinggi (High Temperatur CO Shift Convertion) (R-
401)
Gas proses yang keluar dari steam reformer (R-301) akan memasuki unit pengubah
CO ( R-401) yang berisi katalis Fe dan Cr untuk meningkatkan gas H2. Gas proses tersebut
masuk melalui bagian atas, mengalir kebagian bawah dan terjadilah proses pengubahan gas
CO menjadi CO2.
Fe dan Cr
CO + H2O CO 2 + H2
Reaksi proses adalah eksotermik, temperatur gas proses yang keluar dari unit pengubah CO
(R-401) meningkat menjadi sekitar 450 0C.
Sistim PSA ini terdiri dari 4 vessel adsorber A, B, C, D. Masing-masing vessel terdiri
dari 3 bagian adsorben (penyerap) yang berlainan :
Pada bagian atas, berisi Zeolite berfungsi untuk menyerap CO2
Pada bagian tengan, berisi Activated Carbon berfungsi untuk menyerap CH4
Pada bagian bawah, berisi Activated Alumina berfungsi untuk menyerap
H2O Ada 4 cara PSA bekerja secara kontiniu
Adsorption
Proses gas masuk dari bawah vessel sehingga impuritis dari proses gas diserap oleh
adsorbent dan keluar melalui bagian atas vessel. Kemurnian H2 yang keluar sekitar
99,99 % dengan impuritis CH4 (< 5 ppm) dan CO2 (<5 ppm).
5 Bar
o
28 C
Supeheated steam
WHB Demin
25 Bar
o
300 C Water
25 Bar
o
430 C
Flue Gas
CWR
5 Bar
o
28 C
Supeheated steam
WHB Demin
25 Bar
o
300 C Water
25 Bar
o
430 C
Flue Gas
CWR
Gbr 2.1 Blok Diagram Proses Pembuatan Gas Hidrogen dari Gas Alam dengan Proses
Cracking/ Steam Reforming
Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan H2 Proses Steam-Metan
Dapur
Desulfurisasi H2 Reforming
Fasa Cair
ke Unit
Converter dan
Absorber
Vaporizer
Steam
Umpan Desulfurisasi
Nafta Fasa Uap
Saturator/
Preheater Air Scrubber
Gas Alam/
Fuel-Oil
te te
xt xt Shift
Converter
Oksigen
text Ke Unit
Pemurnian
Steam Steam
Generator
Ke Sistem Quench Water
Pemisah Karbon
Steam
Penangkap Gas Sintesis
Steam Karbon
Umpan
WHB
Gas Cooler
Scrubber
Udara
atau O2 Reaktor te
Karbon
Air xt
Slurry
Air
Separator Karbon
Hidrogen
Udara
Katalis Regenerator
1. Proses Catadiene
Proses ini dilisensi oleh Houdry Process Corp, merupakan suatu proses
katalis yang kontinyu untuk dehidrogenasi hidrokarbon ringan menjadi mono
olefin atau di-olefin. Untuk memproduksi mono-olefin digunakan suhu operasi
sekitar 1050 1100 oF pada tekanan 1 atm, sedangkan untuk membuat di-olefin
digunakan suhu yang lebih tinggi dan tekanan yang lebih rendah dari
atmosfir.Katalis yang digunakan tipe khrom oksidaalumina (Cr2O3 - Al2O3).
Proses bersifat endotermis dan perpindahan panas dihapuskan dalam reaktor.
Kapasitas panas pada unggun katalis dikontrol dengan menggunakan material
inert berbentuk granular yang menyertai katalis aktif. Apabila proses beroperasi
untuk memproduksi butadien maka butadien diekstrak dari efluen reaktor,
sedangkan yang tinggal dalam potongan butan-butadien di-recycle. Diagram alir
proses dapat dilihat pada Gambar 7. Pabrik komersil pertama dioperasikan selama
perang dunia kedua oleh Sun Oil Co pada kilang Toledo & Standard Oil Co of
California di El Segundo.
Gas Regenerator
C1-C3
&
H2
Reaktor &
Regenerator
Umpan
Separator