Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia (Dosen dan Tenaga


Penunjang)
Sumber daya manusia kesehatan adalah tenaga kesehatan profesi
termasuk tenaga kesehatan strategis dan tenaga kesehatan non profesi serta
tenaga pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta
mengabdikan dirinya seperti dalam upaya dan manajemen kesehatan.
Salah satu contohnya ialah dosen dan tenaga penunjang.

1. Dosen
Di Perguruan Tinggi, seorang dosen memegang peran sangat
penting bagi kemajuan institusinya. Hal ini telah lam di sadari oleh
dosen itu sendiri. Keasadaran ini di tunjukkan oleh upaya-upaya pribadi
untik menjadikan dirinya memiliki kompetensi dan kepakaran yang
sesuai dengan minat dan bidang yang ditekuni. Dia menjadi terkenal di
masyarakat tentang kepakarrannya tersebut. Banyak presentasi
diberbagai seminar yang semakin menunjukkan kepakarannya sehingga
dikenal luas oleh masyarakat. Inilah seorang dosen yang tentunya
memiliki kontribusi terhadap pembelajaran diperguruan tinggi tempat
dosen bernaung karena perguruan tinggi tempat dosen berasal jadi
semakin di kenala luas oleh masyarakat. Banyak mahasiswa yang
bangga diajar oleh dosen yang sangat terkenal dan di kenal di
masyarakat luas. Akhirnya banyak mahasiswa yang termotivasi untuk
menjadi seorang yang berhasil hingga terkenal. Semakin banyak
perguruan tinggi yang memiliki dosen-dosen pakar yang terkenal, maka
akan banyak mahasiswa yang termotivasi.

2. Tenaga Penunjang
Tenaga penunjang merupakan bagian yang penting agar proses
pendidikan dapat berjalan lancer.

B. Penyediaan Kelengkapan Sarana dan Prasarana, serta Sistem


Informasi

Prasarana beserta sarana yang ada di dalamnya yang disediakan di


tingkat universitas, fakultas, maupun program studi, dapat diperhitungkan
untuk memenuhi standar sesuai dengan jumlah sivitas akademika yang
menggunakannya.
Kebutuhan sarana dan prasarana dapat dipenuhi melalui
mekanisme internal resource sharing, di mana dua atau lebih program studi
yang membutuhkan sarana dan prasarana yang sama dapat menggunakan
sarana dan prasarana secara bersama-sama, sepanjang penyediaan jumlah
dan pengelolaan penggunaannya dapat memenuhi standar sesuai jumlah
sivitas akademika yang menggunakannya.
Kebutuhan sarana dan prasarana dapat dipenuhi melalui
mekanisme external resource sharing, di mana program studi dapat
memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu yang dimiliki oleh pihak lain
di luar perguruan tinggi, sepanjang terdapat akses yang memadai bagi
setiap sivitas akademika yang menggunakannya. Sarana dan prasarana
yang dimaksud antara lain dapat berupa rumah sakit, pusat kesehatan
masyarakat, apotek, optik, industri, lahan praktik/kebun/hutan, dermaga,
pelabuhan, fasilitas pertunjukan, fasilitas olahraga, fasilitas konvensi dan
eksibisi, tempat beribadah, sekolah/madrasah, Taman Penitipan Anak
(TPA), tempat praktik mengajar lain serta sarana dan prasarana untuk
berekreasi dan berkreasi. Ketersediaan akses ditunjukkan oleh adanya
perjanjian kerjasama yang berlaku minimum 5 tahun.
Sarana dan prasarana yang harus disediakan sendiri dan dipenuhi
melalui mekanisme internal resource sharing atau external resource
sharing. Sarana yang disediakan berfungsi dengan baik, aman, dan nyaman
untuk digunakan.

C. Peningkatan Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Mayarakat

Kegiatan Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat


memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berpartisipasi secara
langsung dalam melakukan penelitian untuk menemukan bahan baku obat
dan sediaan farmasi serta pengabdian kepada masyarakat dilakukan
dengan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

D. Peningkatan Jejaring Kerja dan Kemitraan


Peningkatan jejaring kerja melalui kerjasama ditingkat nasional
dikemas dalam berbagai bentuk kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat, misalnya rumah sakit, industri farmasi,
media massa, apotek dan pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai