Kelarutan : mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih
Pemerian : Cairan seperti sirup, jernih, tidak berwarna, tidak berbau manis di ikuti rasa hangat.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol (95%) P, praktis tidak larut dalam kloroform P
dan dalam minyak lemak.
Pemerian : Serbuk atau butiran, putih atau putih kekuningan, tidak berbau atau hamper tidak berbau.
Kelarutan : Mudah mendispersi dalam air membentuk suspense koloid, tidak larut dalam etanol (95%)P
dalam eter P
Pemerian : Hablur, putih; tidak berbau atau agak aromatik; sangat manis.
Kelarutan : larut dalam 1,5 bagian air dan dalam 50 bagian etanol (95%) P.
Rumus molekul : H 2 O
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa
Kegunaan : Pelarut
OLEUM MENTHAE PIPERITAE Nama Lain : Minyak permen, pepermin oil Nama Tanaman Asal : Mentha
piperita (L.) Keluarga : Lamiaceae Zat Berkhasiat Utama / Isi : Menthol, metilasetat Persyaratan Kadar :
Kadar ester dihitung sebagai metal asetat tidak kurang dari 4 % dan tidak lebih dari 9 %, kadar mentol
bebas tidak kurang dari 45 % Penggunaan : Karminativa, stimulansia, sebagai obat mulas Sedian : 1. Aqua
Menthae piperitae (FI) 2. Aluminii Hydroxydi Compressi ( Form. Nas ) 3. Balsamum album ( Form. Nas ) 4.
Ferro Tonicum Solutio ( Form. Nas ) 5. Potio alba ( Form. Nas ) 6. Thymoli Solutio aromatika ( Form. Nas )
7. Zinci Chloridi Gargarisma ( Form. Nas ) Pemerian : Cairan tidak berwarna, kuning pucat atau kuning
kehijauan, bau aromatik, rasa pedas kemudian dingin Cara memperoleh : Minyak atsiri yang diperoleh
dengan penyulingan air pucuk berbunga segar, jika perlu dimurnikan Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya.
RM/BM : C 8 H8 O 3 / 152.15
Pemerian : Serbuk hablur putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa, kemudian agak membakar
diikuti rasa tebal.
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan
dalam 3 bagian aseton P, mudah larut dalam eter P.
Inkompatibilitas : Aktivitas antimikroba metil paraben dan paraben lainnya sangat berkurang dengan
adanya surfaktan nonionik, seperti polisorbat 80, sebagai akibat dari miselisasi. Namun propilen glikol
(10%) telah terbukti mempotensiasi aktivitas antimikroba dari paraben dengan adanya surfaktan
nonionik dan mencegah interaksi antara metil paraben dan polisorbat