Pencabutan Gigi Dengan Anestesi Blok Mandibula
Pencabutan Gigi Dengan Anestesi Blok Mandibula
BLOK MANDIBULA
No. :
Dokumen SOP/UKP/VII/PG/016
SOP No. Revisi :1
Tgl. Terbit : 1 Mei 2016
halaman : 1/5
PUSKESMAS dr. Budiyono, MPH
GARUNG NIP.
196405071998031004
6. Bagan alir
Petugas
memberikan
informed concent
Ya
DRG member
obat anti Perlu obat
perdarahan anti
perdarahan
Tidak
Unit : ....................................
Nama Petugas : ....................................
Tanggal Pelaksanaan : ....................................
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Dokter gigi mempersilahkan kepada pasien atau
wali pasien untuk mengisi dan manandatangani
Informed consent?
2. Apakah Dokter gigi dan perawat gigi menggunakan alat
perlindungan diri dengan mencuci tangan,
menggunakan masker, dan memakai sarung
tangan?
3. Apakah Perawat gigi mempersiapkan alat dan bahan
yang diperlukan?
4. Apakah Dokter gigi mensejajarkan bidang oklusal rahang
bawah dengan lantai?
5. Apakah Dokter gigi melakukan desinfeksi sekitar gigi
yang akan dicabut dan area yang akan
dianestesi dengan Povidon Iodida 2%?
6. Apakah Dokter gigi meletakkan telunjuk pada permukaan
oklusal gigi molar supaya menyentuh sudut
oklusal?
7. Apakah Dokter gigi melakukan palpasi untuk
menemukan trigonum retromolar dengan kuku
menghadap lidah, kemudian kuku menyandar
pada linea oblique interna?
8. Apakah Perawat gigi mengambil spuit dan mengisinya
dengan larutan anestetikum sebanyak 2 cc?
9. Apakah Dokter gigi menusukkan jarum dekat ujung jari,
tabung suntik terletak antara P1 dan P2 pada sisi
yang berlawanan?
10. Apakah Dokter gigi mengaspirasi dan mendeponir
larutan anestetikum sebanyak 1 cc?
11. Apakah Dokter gigi menarik jarum hingga tersisa
panjang jarum, kemudian melakukan aspirasi
lalu mendeponir larutan anestesi kembali
sebanyak 0,5 cc?
12. Apakah Dokter gigi mengeluarkan jarum dan melakukan
pemijatan pada daerah anestesi?
13. Apakah Dokter gigi menginstruksikan pada pasien untuk
menunggu 5 15 menit untuk melihat reaksi
anestetikum?
14. Apakah Dokter gigi menanyakan pada pasien apakah
pipi/bibir/lidah sudah terasa baal (teranestesi)
atau belum?
15. Apakah Untuk bagian bukal, petugas melakukan
anestesi infiltrasi sebanyak 0,5 cc setelah
anestesi blok berhasil?
16. Apakah Dokter gigi melakukan sondasi di sekeliling
servik?
17. Apakah Dokter gigi memisahkan gigi dari gusi dengan
bein?
18. Apakah Dokter gigi mengambil tang sesuai dengan gigi
yang akan dicabut?
19. Apakah Dokter gigi melakukan aplikasi tang, yaitu
menempatkan paruh tang dengan baik?
20. Apakah Dokter gigi melakukan adaptasi tang yang
dilanjutkan dengan tekanan cengkeram?
21. Apakah Dokter gigi melakukan gerakan luksasi sambil
ditarik ke arah bukal / labial dan lingual / palatinal
sampai gigi keluar dari soketnya?
22. Apakah Dokter gigi memeriksa alveolus untuk
mengetahui ada tidaknya jaringan patologis,
fraktur, atau debris?
23. Apakah Dokter gigi memberi obat atau bahan untuk
menghentikan perdarahan (spon gelatin) atau
melakukan jahitan, bila diperlukan?
24. Apakah Dokter gigi melakukan penekanan alveolus
menggunakan kapas dengan Povidon Iodida 2%
di atas socket dan digigit oleh pasien?
25. Apakah Dokter gigi / perawat gigi memberikan instruksi
setelah pencabutan?, yaitu :
a. Menggigit kapas selama 30 menit atau
sampai darah berhenti keluar,
b. Mengompres dingin pada pipi, kalau perlu
diulang beberapa kali (lamanya cukup 10
menit),
c. Jangan sering meludah dan berkumur,
d. Jangan makan di sisi yang baru dicabut,
e. Menghindari makanan dan minuman hangat
atau panas, hindari juga makanan dan
minuman yang mengandung alkohol,
f. Jangan memegang atau mengkorek bekas
luka,
g. Jangan melakukan gerakan menghisap atau
menyedot (termasuk merokok),
h. Minum obat yang diberikan dokter gigi
sesuai aturan,
i. Bila perdarahan atau rasa sakit berlanjut,
segera kembali ke dokter gigi.
26. Apakah Dokter gigi memberikan Antibiotik dan analgetik
sesuai dengan indikasi (tidak selalu diberikan)?
a. Amoxicillin
dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB
sehari
dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi :
infeksi yang disebabkan oleh kuman
gram - & gram +
Kontra Indikasi :
pasien yang hipersensitif terhadap
penisilin dan Derivatnya
b. Erythromycin
dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg
tiap 12 jam
cara pemberian : diminum dengan air
sesudah makan
Indikasi :
infeksi yang disebabkan oleh bakteri
gram - & gram +
untuk penderita yang alergi penisilin
Kontra Indikasi :
pasien yang hipersensitif terhadap
erythromycin pada penderita periodontal
hepar
c. Tetrasiklin
dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50
mg/kg BB sehari
dosis dewasa : 250 - 500 mg
waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
cara pemberian : diminum dengan air
sebelum makan (pada saat perut kosong)
Indikasi :
infeksi yang disebabkan oleh bakteri
gram + aerob
Kontra Indikasi :
wanita hamil dan anak-anak
d. Metronidazole
dosis dewasa : 7,5/kg BB ( 500 mg untuk
BB 70 kg)
dosis maximal 4 gram/hari
waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10
hari
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi :
infeksi yang disebabkan oleh bakteri
anaerob
untuk abses bisa dikombinasikan dengan
amoxicillin
Kontra Indikasi :
hipersensitif terhadap metronidazole
wanita hamil yang menderita
trichomoniasis pada trimester I
pasien yang mempunyai penyakit SSP
aktif & riwayat penyakit blood discrasia
e. Paracetamol
Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
Dosis dewasa : 500 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : analgetik-antipiretik
Kontra indikasi :
gangguan fungsi hati yang berat
penderita tukak lambung
f. Diclofenac
Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
Waktu pemberian : 2-3 x sehari
Cara pemberian : ditelan utuh dengan air
sebelum makan
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi :
hipersensitif terhadap obat ini
penderita tukak lambung/ saluran cerna
anak-anak < 14 tahun, wanita
hamil&menyusui
g. Ibuprofen
Dosis dewasa : 200-400 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diberikan bersama
makanan/ susu
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi :
wanita hamil dan menyusui
punya riwayat penyakit saluran cerna
bagian atas (ulcus peptic)
gangguan fungsi ginjal
Gangguan pembuluh darah
Asma
Gagal jantung, hipertensi
lupus eritematosus sistemik
CR : %.
Garung,..
Observer Tindakan
(...........)