Anda di halaman 1dari 2

KESEKSIANMU MEMBUNUH (PROFESI) KU

Oleh : M Akbar B

Kastrat ILMIKI Bersatu 2017-2019

Belum lama ini, sebagian dari kita merayakan sebuah kegiatan perayaan yang cukup
unik, Hallowen, yang tiap tahunya diadakan setiap tanggal 31 oktober merupakan perayaan
dalam mengenang orang yang sudah meninggal dunia, dalam sistem kalender Liturgi. Bagi
orang yang merayakan, mereka akan berdandan dengan kostum seram, dan akan mendatangi
rumah-rumah tetangga dan memberikan tantangan berupa trick or treat.

Namun ironis, pada hampir setiap perayaan hallowen yang diadakan di belahan dunia,
tak terkecuali Indonesia, entah sengaja maupun tidak, selalu mendiskreditkan beberapa
profesi tertentu, tak terkecuali perawat. Didalam perayaan hallowen, perawat selalu
digambarkan dengan sosok yang menyeramkan, dengan darah yang bercucuran di sekujur
tubuh, serta identik dengan pembunuh pasien. Hal ini sangat mengganggu kami para perawat
dan para calon perawat, karena kami merasa profesi kami dilecehkan dengan gambaran
seperti itu. Tidak hanya profesi perawat dan saat hallowen saja, namun profesi kesehatan lain
dan tempat-tempat yang berhubungan dengan tempat bekerja para tenaga kesehatan selalu di
identikkan dengan tempat seram. Tak jarang, setiap Rumah Sakit, tempat fasilitas kesehatan,
selalu diselimuti dengan kisah-kisah angker yang membuat pasien kadang enggan datang atau
merasa kurang nyama di tempat tersebut karena khawatir dengan cerita mistis tersebut.
Padahal, salah satu hal yang harus diperhatikan saat proses penyembuhan pasien adalah
dengan mengurangi level anxiety atau level kecemasan pasien. Hal ini menjadi penting
karena mood akan mempengaruhi suasana hati dan juga pikiran pasien. Semakin meningkat
stress pasien, maka bisa jadi mempengaruhi tanda-tanda vital, terutama tekanan darah pasien,
hal seperti ini bisa saja berbahaya bagi orang yang memiliki riwayat hipertensi karena
tekanan darah mereka sangat rawan tidak stabil.

Tidak hanya berhenti di sini saja, profesi perawat juga selalu menjadi objek
penggambaran yang kurang etis. Seringkali kita temukan di jagat panggung hiburan, perawat
selalu digambarkan dengan sosok yang jauh dari aslinya. Digambarkan dengan sosok yang
seksi, berpakaian ketat, bahkan tidak jarang, perawat selalu digambarkan sebagai objek
pelampiasan kebutuhan seks di rumah sakit. Hal ini juga tak kalah mengganggu kami para
perawat, karena akibat penggambaran seperti ini, stigma perawat seksi tumbuh subur di
masyarakat. Tak jarang sejawat kami bercerita, beberapa kali mereka mendapat perlakuan
tidak menyenangkan dari pasien, akibat penggambaran seorang perawat seperti itu. Hal ini
sangat berbahaya sekali bagi para perawat, karena tidak menutup kemungkinan, hal ini
menimbulkan trauma mendalam bagi perawat. Dan mungkin saja, orang akan takut untuk
bercita-cita menjadi seorang perawat karena takut akan mengalami pelecehan. Padahal,
pemerintah bersama perawat sedang gencar-gencarnya melakukan peningkatan kualitas
perawat dengan dilahirkannya Undang-Undang Keperawatan No.38 tahun 2014. Undang-
undang ini akan menjadi sia-sia apabila masyrakat tidak mendukung profesi ini untuk
menjadi baik, dengan tetap melakukan pelecehan-pelecehan dengan membuat gambaran
perawat seksi atau pembunuh sebagai sebuah hiburan.

Mungkin bagi sebagian orang akan menganggap hal ini cukup remeh, lebay, bahkan
dianggap terlalu berlebihan dengan ketersinggungan para perawat akan fenomena ini. namun,
menurut kami ini adalah hak bagi kami. Hak kami memperjuangkan kehormatan profesi
kami. Meskipun banyak yang mencela bahwa proesi kami lebih rendah dari profesi kesehatan
lain, karena kebanyakan mereka yang mengatakan itu tidak mengetahui tupoksi masing-
masing profesi. Meskipun banyak yang mencela profesi kami karena kami hanya sebagai
jongos, tukang bersih-bersih kotoran pasien, karena mereka tidak tahu aspek kebutuhan
pasien yang harus dipenuhi dalam proses penyembuhan, bagaimana pemenuhan support ADL
dan lain sebagainya.

Mulai saat ini, Stop pelecehan profesi perawat, profesi perawat bukanlah sebuah hal
yang cukup lucu untuk dijadikan bahan lawakan. Profesi ini mulia, punya tujuan yang mulia,
support kami para perawat dan calon perawat agar mampu mengembangkan profesi ini sebaik
mungkin, bukan dengan menjadikan profesi ini bahan lelucon yang nyata tidak lucu adanya.
Biarkan profesi ini berkembang secara semestinya tanpa ada embel-embel negatif yang
secara nyata-nyata tidak ada pada kami. Perawat bukan pembunuh, perawat bukan objek
pelampiasan hasrat seksual di rumah sakit.

#SAVEPERAWAT

#HIDUPKEPERAWATANINDONESIA

#HIDUPRAKYATINDONESIA

Anda mungkin juga menyukai