Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap tahun setelah umat islam menjalankan ibadah puasa ramadhan selama satu bulan
penuh, lebaranpun tiba. Tidak hanya sekedar membeli kue lebaran, tetapi kita juga disunnahkan
untuk bersilaturahmi ke sanak saudara. Kegiatan bersilaturahmi tersebut biasanya dikenal dengan
istilah mudik lebaran. Mudik lebaran adalah salah satu fenomena yang tidak asing lagi terdengar
di telinga kita. Fenomena ini anehnya hanya terjadi di Indonesia dan hal ini merupakan
kebiasaan yang sudah ada sejak nenek moyang kita ada. Mudik lebaran memberikan banyak
keuntungan bagi pemerintah walaupun juga membawa dampak yang negatif. Sarana transportasi
pemerintah menjadi ramai. Hampir semua tiket telah terjual jauh-jauh hari sebelum lebaran.
Selain itu, fenomena ini juga memberikan dampak positif bagi swasta dan juga pemudik. Mudik
lebaran digunakan sebagai sarana sponsor bagi kalangan swasta, misalnya dengan diadakannya
mudik lebaran bersama-sama menggunakan sepeda motor, atau bahkan memberikan tiket gratis
kepada pemudik. Bagi pemudik, fenomena ini sangat berperan penting dalam menjaga keakraban
diantara sanak saudara.
Salah satu hal yang sangat berperan penting dalam mudik lebaran adalah sarana
transportasi. Berbagai macam sarana transportasi telah disediakan oleh pemerintah misalnya,
pesawat, kereta api, dan bus. Selain itu, pemudik juga bisa menggunakan sarana transportasi
pribadi seperti, sepeda motor dan mobil. Berbagai macam pilihan tersebut mempunyai dampak
yang positif maupun negatif. Tergantung bagaimana cara pandang pemudik terhadap sarana
transportasi yang mereka pilih. Mudik lebaran akan menjadi lebih indah (bagi para pemudik),
bila mereka dapat memilih sarana transportasi tersebut dengan teliti dan penuh pertimbangan.
Bagi yang menggunakan saran transportasi pemerintah dapat membeli tiket jauh-jauh hari
sebelum lebaran, sehingga harga tiket tidak begitu mahal seperti saat lebaran. Bagi yang
menggunakan kendaraan pribadi dapat menyiapkan kendaraannya, sehingga mereka dapat
meminalisir adanya keselakaan. Selain itu terdapat alternatif lain misalnya, menyewa sopir.
Oleh karena itu sarana transportasi adalah harga mati dalam fenomena mudik lebaran ini.
Bila pemudik salah memilih sarana transportasi, mudik lebaranpun menjadi mimpi buruk bagi
mereka. Misalnya, terjadi kecelakaan, harga tiket terlalu mahal sehingga tidak bisa mudik.

Anda mungkin juga menyukai