Pemberian oral vitamin C dalam menurunkan biogenesis otot
mitokondria dan menghambat aktivitas olahraga yang disebabkan
oleh adaptasi pertahanan tubuh1-3
Mari-Carmen Gomez-Cabrera, Elena Domenech, Marco Romagnoli, Alessandro Arduini,
Consuelo Borras, Federico V Pallardo, Juan Sastre, and Jose Vina
ABSTRAK Wistar yang dilatih di bawah 2 protokol
Latar Belakang: Para olahragawan sering yang berbeda selama 3 dan 6 minggu. Dua mengkonsumsi vitamin C karena aktivitas belas dari tikus diberi perlakuan dengan kontraktil otot yang intens dapat dosis harian vitamin C (0,24 mg/cm2 luas mengakibatkan stres oksidatif, yang permukaan tubuh). ditunjukkan dengan berubahnya otot dan Hasil: Pemberian vitamin C secara konsentrasi darah glutathion serta signifikan (P _ 0,014) dapat menghambat peningkatan protein, DNA, dan peroksidasi kapasitas daya tahan, yang selanjutnya akan lipid. Oleh karena itu, dampak kesehatan dapat mengurangi aktivitas olahraga yang dari pemberian suplemen vitamin C masih disebabkan oleh transkripsi utama yang menjadi perdebatan. terlibat dalam biogenesis mitokondria. Tujuan: Penelitian ini dirancang untuk Faktor-faktor ini adalah peroksisom mempelajari pengaruh vitamin C terhadap proliferator yang diaktifkan oleh reseptor efisiensi aktivitas olahraga pada tikus dan koaktivator 1, faktor 1 nuklear respiratorius, manusia. dan faktor A transkripsi mitokondria. Metode: Penelitian pada manusia Vitamin C juga menghambat aktivitas menggunakan metode double-blind dan berolahraga yang disebabkan oleh adanya secara acak. Empat belas pria (umur 27-36 sitokrom C, enzim antioksidan superoksida tahun) telah dilatih selama 8 minggu. Lima dismutase, serta glutathion peroksidase. pria diberi perlakuan oral vitamin C setiap Kesimpulan: Pemberian vitamin C dapat hari dengan dosis 1 g. Penelitian pada menurunkan efisiensi latihan atau olahraga hewan, dengan menggunakan 24 tikus jantan karena dapat mencegah beberapa adaptasi seluler terhadap latihan tersebut. Am J Clin dalam pencegahan penyakit kronis (10) dan Nutr 2008;87:1429. berhubungan dengan panjangnya usia lalat KATA KUNCI Radikal bebas, VO2max, (11) dan tikus (12). enzim antioksidan, suplemen antioksidan, Kapasitas maksimal untuk olahraga, kelelahan, vitamin, ekspresi gen, mengambil, transportasi dan memanfaatkan hormesis, species yang reaktif terhadap oksigen selama latihan disebut juga dengan oksigen VO2max (13). Sedangkan pertahanan sendiri didefinisikan sebagai batas waktu PENDAHULUAN seseorang atau kemampuan hewan untuk Latihan fisik akut mendorong mempertahankan daya kekuatan tertentu pembesaran ROS pada otot dan organ lain selama menjalankan aktivitas (14). (1-3). Hal ini telah diketahui secara luas Penelitian skala besar epidemiologi pada sejak 20 tahun yang lalu, oleh karena itu manusia dengan atau tanpa penyakit apabila terjadi peningkatan konsentrasi kardiovaskular dengan intensitas latihan antioksidan di dalam sel otot, hal ini akan aerobik yang rendah merupakan penyebab menyebbkan terjadinya perlindungan yang utama dari tingginya tingkat mortalitas bila lebih besar terhadap faktor oksidasi dan dibandingkan dengan faktor risiko lain pengurangan kelelahan (4 -7). Namun, seperti diabetes, merokok, hipertensi, atau mekanisme fungsional dari aktivitas penyakit paru kronik obstruktif (15-18). olahraga yang disebabkan oleh stres Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui oksidatif masih menjadi perdebatan. Hasil peran gangguan regulasi pada fungsi dari beberapa laboratorium menunjukkan mitokondria sebagai mekanisme penting bahwa ROS adalah sinyal yang berfungsi pada frekuensi aktivitas aerobik yang rendah untuk mengatur ekspresi dari sejumlah gen (19). Hubungan antara VO2max, kapasitas (8,9). Dengan demikian, ROS dapat oksidatif otot, kapasitas daya tahan, dan menimbulkan efek yang menguntungkan batas maksimal kapasitas olahraga aerobik dan dapat terlibat di dalam proses adaptasi telah dibahas selama bertahun-tahun (20). pada aktivitas olahraga. Pengaturan sistem Davies et al (21) menyimpulkan bahwa endogen antioksidan dalam merespon kapasitas oksidatif otot (yaitu, kandungan aktivitas olahraga yang reguler mitokondria otot) adalah penentu utama menimbulkan efek yang menguntungkan kapasitas daya tahan, sedangkan VO2max secara tidak langsung berkaitan dengan pada manusia. Selain itu, hal ini dapat secara kapasitas daya tahan tetapi berhubungan jelas menghambat kapasitas ketahanan pada langsung dengan intensitas latihan. Pada sel hewan, sebagai akibat dari penurunan eukariotik, biogenesis mitokondria mitokondriogenesis yang biasanya memerlukan produk gen dari 2 genom yang berhubungan dengan aktivitas berolahraga. terpisah secara fisika, yang pertama terdapat di dalam organel dan yang lain yang BAHAN DAN METODE terdapat di dalam nukleus. Proliferator Laki-laki peroksisom diaktifkan oleh reseptor co- Empat belas orang sehat aktivator 1 (PGC-1) yang merupakan berpartisipasi secara sukarela untuk coaktivator yang baru-baru ini telah penelitian ini. Setiap orang mempunyai nilai diidentifikasi dari reseptor inti. Reseptor VO2max sebesar 43 mL_min_1_kg_1 (14, tersebut sangat kuat untuk menginduksi 23) atau dengan indeks aktivitas fisik 2000 ekspresi faktor transkripsi mRNA yang kkal/minggu, yang dievaluasi dengan penting, seperti faktor inti respiratorius 1 kuesioner (24). Keseluruhan peserta bukan (NRF-1) dan transkripsi mitokondria faktor perokok dan bebas dari penyakit yang telah A (mTFA). Biogenesis mitokondria dipastikan oleh adanya kuesioner. Para biasanya ditunjukkan dengan adanya peserta yang menkonsumsi bentuk suplemen perubahan isi protein yang khas, seperti vitamin tidak dilibatkan. sitokrom C (22). Sebelum penelitian,VO2max para Tujuan dari penelitian ini adalah peserta telah dihitung, beserta tinggi badan, untuk mengeksplorasi efek pemberian berat badan, indeks massa tubuh (dalam vitamin C pada pelatihan aerobik yang kg/m2), dan luas permukaan tubuh. Tidak menyebabkan peningkatan V'O2max dan ada perbedaan diantara 2 kelompok. kapasitas ketahanan serta biogenesis Ringkasan karakteristik para peserta dapat mitokondria pada otot rangka tikus dan dilihat pada Tabel 1. manusia. Hasil penelitian ini menunjukkan Para peserta secara acak dibagi bahwa pemberian vitamin C tidak menjadi 2 kelompok percobaan: diberi meningkatkan, tetapi sebagian mengurangi latihan aerobic dan juga diberikan dosis peningkatan VO2max yang berhubungan harian vitamin C (1 g) (n=5). Kedua dengan aktivitas olahraga pada tikus dan kelompok setiap hari harus mengkonsumsi vitamin C pada 0900 sepanjang penelitian. Saat kelelahan, mereka terus mengayuh Semuanya dijelaskan secara lisan dan melawan hambatan 50 W selama 3 menit, tertulis tentang sifat penelitian, termasuk kecuali jika terjadi komplikasi. Nilai semua risiko potensial. Komite Etik dari tertinggi VO2 diperoleh dalam jangka University of Valencia memperoleh waktu 10 detik diambil sebagai V'O2max; persetujuan etis. dianggap sebagai endpoint kriteria berikut, seperti: 1) detak jantung pada latihan Metode maksimal lebih tinggi 90% dari denyut Uji latihan maksimal dilakukan pada jantung maksimal yang diperkirakan untuk rem sepeda ergometer magnetik (Ergomedic usia (26), 2) Rasio maksimal pertukaran 828; Monark, Varberg, Swedia). Batas udara 1,15; 3) Keseimbangan konsumsi minimal nilai serapan oksigen yang bisa oksigen meskipun beban kerja meningkat, diperoleh oleh peserta setelah beristirahat dan 4) konsentrasi laktat darah 10 selama 5 menit dihitung. Pada peserta mmol/L. Rata-rata volume kerusakan berikutnya dilakukan 3 menit pemanasan oksigen dan karbon dioksida dihitung setiap pada intensitas 80 W. Latihan dimulai, 30-det dan dianalisis melalui on-line sistem setelah istirahat 3 menit, dengan beban tugas sirkuit terbuka dengan menggunakan setara dengan 2 kali proses metabolik spirometri (Oxicon Pro; Jaeger, Wurzburg, dengan peningkatan beban 2 kali lebih Jerman). Volume dan komposisi gas yang banyak setiap 3 menit (25). Untuk uji rusak dihitung dalam keadaan standar (suhu keseluruhan, peserta diperintahkan untuk dan tekanan standar, kering). Denyut menjaga kecepatan konstan 700 rpm. jantung terus diukur dengan menggunakan monitor detak jantung (Polar Sportstester PE TABEL 1 3000; Electro KY, Kempele, Finlandia) Karakteristik para peserta sebelum mengikuti dipasang di dada pada posisi V5, dan setara pelatihan1 dengan interval 5-det. Kelompok Kelompok yang telah yang telah dilatih (n=9) dilatih dan Metode Penelitian diberi vitamin Setiap peserta berpartisipasi dalam 2 C Umur (tahun) 30.8 5.7 28.81.2 tes (sebelum pelatihan dan 8 minggu setelah Tinggi (m) 180.00.1 175.00.1 Berat (kg) 75.611.9 77.15.4 pelatihan). Peserta tiba di laboratorium BMI (kg/m2) 23.32.7 25.21.9 antara 1000 dan 1100. Mereka diperintahkan reaksi rantai polimerase transkriptase (RT- untuk mengikuti pola diet yang biasa mereka PCR), 18 dari tikus ini dibagi menjadi 3 lakukan sebelum tes dan agar dapat kelompok (yaitu, tak terlatih, terlatih, dan menghindari konsumsi alkohol 24 jam dilatih dengan suplemen vitamin C) dari 6 sebelumnya. Peserta juga harus mencatat tikus masing-masing. Tikus-tikus dalam makanan mereka untuk 24 jam sebelum tes penelitian ini dilatih selama 3 minggu. dan untuk mengulang diet yang sama untuk Untuk penelitian dan percobaan kunjungan kedua. Semua peserta dihimbau kinerja Western blot (VO2max dan untuk menghindari latihan berat selama 72 kapasitas daya tahan), 18 binatang lainnya jam sebelum dilakukan penelitian. Setelah juga dibagi ke dalam 3 kelompok. Tikus- tes awal VO2max, semua orang menjalani tikus dalam penelitian ini dilatih selama 6 program latihan rutin pada sepeda statis minggu. (Rincian karakteristik pelatihan setiap 3hari/minggu selama 8 minggu. ditemukan di bagian pengaturan pelatihan.) Intensitas pelatihan meningkat dari 65% Pengaturan pelatihan telah disetujui menjadi 80% VO2max selama penelitian oleh Komite Etika Penelitian, Fakultas ini, meningkat 5% setiap 2 minggu. Lama Kedokteran, Universitas Valencia. waktu pelatihan ini adalah 40 menit. Pemberian vitamin C pada tikus Dua sampel darah diambil setelah Vitamin C diberikan kepada orang puasa selama satu malam. Sampel dan pada tikus. Dosis vitamin C dalam dikumpulkan 1 hari sebelum tes VO2max penelitian hewan dihitung dengan dilakukan. Peserta mengambil suplemen memperhatikan luas permukaan tubuh yang biasa mereka konsumsi pada 0900, hewan (BSA). BSA telah direkomendasikan atau 2 jam sebelum mengambil darah. sebagai dasar utama untuk dosis obat, karena laju metabolisme atau redistribusi Hewan obat adalah sebanding dengan laju Tiga puluh enam tikus Wistar jantan metabolisme, yang mengeluarkan panas dewasa (3 tahun) dengan berat 300 g yang umumnya sebanding dengan luas dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok. permukaan tubuh (27). Dosis yang Semua hewan diberi diet konsumsi makanan digunakan untuk peserta dalam studi ini hewan pengerat (2014l diet Global; Harlan adalah 1g/hari, yang setara dengan 0,06 Teklad, Madison, WI). Untuk percobaan mg/cm2 BSA, dan yang dosis biasa hari pertama selama 25 menit. Lama setiap digunakan oleh olahragawan. Dosis yang periode latihan meningkat sebesar 5 diberikan kepada tikus adalah 500 mg/kg menit/hari selama 3 minggu, tikus berat badan, yang setara dengan 0,24 diperbolehkan untuk berlari maksimal 85 mg/cm2 BSA. Sehubungan dengan BSA, menit. dosis ini 4 kali lipat lebih banyak dari yang Kelompok hewan yang telah dilatih diberikan pada manusia. Kami memberikan selama 6 minggu tersebut dapat bertahan dosis tinggi vitamin C kepada binatang menjalani latihan selama 85 menit/hari karena telah terbukti sangat efektif sebagai untuk 6 minggu akhir penelitian hanya antioksidan dalam penelitian sebelumnya dengan modifikasi kecepatan berjalan (30 (4). m/menit pada nilai 15%). Sedangkan kelompok yang tidak terlatih diberi latihan Konsentrasi asam askorbat pada kecepatan yang sama hanya selama 10 Sebuah tabung berisi darah lithium heparin menit setiap 3 hari untuk periode 3-6 disentrifugasi pada 760 x g selama 20 menit minggu. Dorongan latihan diberikan untuk pada suhu kamar, dan alikuot plasma (0,6 semua hewan pengerat melalui sebuah grid mL) langsung ditambahkan menjadi 0,6 mL shock elektronik di bagian belakang 10% asam metaphosphoric (Sigma treadmill. Kedua kelompok diberi diet Chemicals Co Ltd, Poole, Inggris), libitum laboratorium. Dua puluh empat jam dicampur, dan kemudian langsung disimpan setelah sesi latihan terakhir, uji ketahanan di -70 C. Analisis dengan menggunakan diberikan untuk setiap tikus. Latihan HPLC sesuai dengan metode Mohr dan kapasitas daya tahan dihitung pada saat Stocker (28) dilakukan kemudian. keadaan kelelahan pada 26,8 m/menit pada nilai 15%. Karena pada setiap uji ketahanan Pengaturan latihan selalu berkembang, tikus mengalami Pertahanan tubuh tikus dilatih 5 hari/minggu peningkatan kesulitan dalam pencocokan pada hewan menggunakan treadmill (LS kecepatan. Hal ini mengakibatkan 1050 Model Exer3 / 6; Columbus Instrumen, meningkatnya frekuensi pendaratan di grid Columbus, OH) pada 75% VO2max. Kami shock pada bagian belakang sabuk secara mengikuti modifikasi dari system kontinu. Titik akhir untuk menguji ditandai pengaturan Davies et al (21). Sesi latihan oleh ketidakmampuan tikus untuk kembali pada jalur treadmill dari grid dan Aliquots dari lisis otot (40-60 g) ketidakmampuan tikus itu berbelok ke kanan dipisahkan dengan elektroforesis gel natrium dengan sendirinya apabila diletakkan sulfat-poliakrilamida dodesil. Protein telentang di atas permukaan yang datar. kemudian dipindahkan ke nitroselulosa Waktu yang dicapai untuk keadaan lelah membran, yang diinkubasi satu hari pada dicatat untuk setiap tikus. 4C dengan antibodi primer yang sesuai: Semua tikus juga diberikan tes sitokrom C, mTFA, NRF-1, PGC-1, dan - intensitas gradasi treadmill untuk aktin (Santa Cruz Bioteknologi Inc, Santa menghitung nilai VO2max. Setelah 2 menit Cruz, CA). Setelah itu, membran diinkubasi pada tingkat 15% dan 26,8 m/menit, dengan antibodi sekunder selama 1 jam pada kecepatan treadmill meningkat sebesar 6,7 suhu kamar. Protein yang khas m/menit setiap 2 menit sampai binatang itu divisualisasikan dengan menggunakan gagal mempertahankan intensitas latihan. prosedur chemiluminescence yang Kecepatan berjalan maksimal dianggap meningkat sesuai aturan pabrik (Amersham sebagai kapasitas beban kerja aerobik Biosciences, Piscataway, NJ). Sinyal maksimal dari binatang (20). autoradiographic dihitung dengan Setelah tes, hewan beristirahat menggunakan densitometer pemindaian selama 48 jam sebelum dibunuh untuk (BioRad, Hercules, CA). pemulihan otot rangka dan analisis. Selama Reaksi pengembalian ikatan transcriptase- 2 hari, hewan-hewan itu masih diberidengan polymerase dosis vitamin C yang sama. RNA diisolasi dari otot tikus dengan Tikus dibius dengan 50 pentobarbital menggunakan kit total RNA QuickPrep natrium mg/kg secara intraperitoneal injeksi. ekstraksi (Amersham Biosciences) seperti Darah dan otot-otot soleus dan yang dijelaskan oleh pabrik. Kuantitatif RT- gastrocnemius diperoleh oleh penghapusan PCR dilakukan dengan menggunakan Tth secara cepat. Otot-otot yang beku-dijepit kit DNA polimerase (Roche Diagnostik- segera dan disimpan pada suhu -80C. Tikus Boehringer Mannheim, Mannheim, Jerman) mati karena overdosis obat bius. seperti yang tertera pada petunjuk pabrik. Analisis immunoblot Kuantifikasi relatif dari enzim terhadap mRNA glyceraldehyde-3P-dehidrogenase dilakukan dengan SYBR Green (Invitrogen dibandingkan dengan setelah pelatihan); Corp, Carlsbad, CA) dan dievaluasi dengan faktor kedua adalah perlakuan (pemberian menggunakan sistem deteksi iCycler vitamin C atau tidak). Pengaruh utama dari (Biorad). Siklus threshold (Ct) ditentukan, pelatihan diuji dengan uji t tes. dan ekspresi gen relatif dinyatakan sebagai Untuk RT-PCR dan analisis Western berikut: Perubahan = 2 (-Ct). Spesifik blot, kami menggunakan satu faktor analisis secara primer (5 sampai 3') yang digunakan dan perbandingan post hoc Bonferroni's adalah CGTGCTCCCACACATCAATC untuk mengevaluasi perbedaan statistik. dan TGAACGTCACCGAGGAGAAG Tingkat statistik secara signifikan yang untuk mangan-superoksida dismutase (Mn- ditetapkan sebesar P < 0.05. Kami SOD); GACATCAGGAGAATGGCAAG menggunakan software SPSS (versi 13.0.1; CATCACCAAGCCAATACCAG untuk SPSS Inc, Chicago, IL) untuk semua analisis peroksidase dan glutathione (Gpx); statistik. GTATGCTAAGTGCTGATGAA dan HASIL GGGTTTGGAGGGTGAGAT untuk NRF- Pemberian vitamin C secara signifikan 1; AGTTCATACCTTCGATTTTC dan meningkatkan konsentrasi antioksidan TGACTTGGAGTTAGCTGC untuk mTFA, plasma pada laki-laki dan tikus dan CCTGGAGAAACCTGCCAAGTATG Kami mengukur konsentrasi asam serta GGTCCTCAGTGTAGCCCAAGATG askorbat plasma pada hewan dan manusia. untuk gen GAPDH. Vitamin C yang dikonsumsi oleh kelompok Analisis statistik laki-laki dan tikus secara nyata (P = 0,009) Hasil disajikan sebagai SD. lebih tinggi daripada konsentrasi plasma Normalitas distribusi diperiksa dengan uji vitamin C pada kedua model eksperimen. Shapiro-Wilk, dan homogenitas varian diuji Konsentrasi asam askorbat plasma dengan statistik Levene's. Pada manusia meningkat dari 43.1 12.5 mol/L untuk (untuk V'O2max) dan hewan (untuk 130.6 56.8 mol/L pada kelompok hewan menghitung waktu dan VO2max), 2-faktor ditambah (n = 5; P = 0,009). varian analisis dilakukan berulang-ulang. Pada kelompok yang tidak diberi Tindakan yang berulang-ulang dilakukan asupan vitamin C, kami menemukan ada untuk pelatihan (sebelum pelatihan perubahan signifikan dalam konsentrasi plasma asam askorbat. Nilai-nilai setelah terlatih. Namun, peningkatan ini secara ekstraksi pertama dan kedua masing-masing signifikan (P = 0,014) dihambat oleh 45.3 10.7 dan 50.2 9.2 mo/L. Kami pemberian vitamin C setiap hari. Pada tikus juga mengukur konsentrasi asam askorbat yang disuplementasi dengan viamin C, dalam plasma darah dari manusia, yang waktu berlari meningkat hanya 26,5%, dari meningkat dari 43,7 13,1 mol/L setelah 101.29.7 menit ke 128.044.7 menit. pemberian suplemen menjadi 166,4 21,0 Meskipun kami menemukan efek vitamin C mol/L setelah suplementasi (n = 5, P = yang hebat pada kappasitas ketahanan pada 0,001). Namun, kami tidak menemukan hewan, kami tidak menemukan efek yang peningkatan signifikan pada kelompok yang sama pada VO2max. Kami melakukan tes tidak disuplementasi. Nilai-nilai setelah VO2max sebelum dan sesudah periode ekstraksi masing-masing pertama dan kedua pelatihan (6 minggu) dan menemukan (P = 44,1 10,7 dan 47,8 7.5 mol/L. 0.05) secara signifikan meningkatkan Meskipun dosis pada hewan dan manusia VO2max sebanyak 17,0% setelah pelatihan berbeda (Lihat Bahan dan Metode), selama 6 minggu pada kelompok yang tidak persentase peningkatan konsentrasi plasma disuplementasi dan 4,7% pada kelompok vitamin C pada kelompok yang yang disuplementasi. Perbedaan itu tidak disuplementash dan yang dikontrol tidak begitu signifikan. memperlihatkan adanya perperbedaan yang Penelitian pada manusia, ditemukan nyata di antara model eksperimen. hasil yang hampir identik: VO2max meningkat 22,0% pada kelompok pria yang Pemberian vitamin C secara signifikan tidak disuplementasi dan 10,8% pada menghambat kapasitas pertahana pada kelompok yang disuplementasi setelah 8 tikus dan tidak meningkatkan VO2max minggu pelatihan. Perbedaan-perbedaan berhubungan dengan aktivitas olahraga tersebut tidak begitu nyata, akan tetapi pada tikus dan manusia terdapat data hanya dari 5 laki-laki, dan Pelatihan secara signifikan (P = dengan demikian penelitian ini tidak 0,004) meningkatkan waktu untuk berlari memungkinkan adanya bukti yang kuat telah maksimal pada tikus (Tabel 2), dari untuk menemukan perbedaan yang 99.26.6 menit pada tikus yang tidak terlatih signifikan. dan 284.3105.9 menit pada tikus yang Pembentukan ROS pada aktivitas nukleus yang jelas pada kelompok tikus olahraga yang diaktifkan oleh ekspresi yang telah dilatih selama 6 minggu. NRF-1 enzim antioksidan pada otot rangka Dan konsentrasi protein mTFA (P = 0.048) tetapi pemberian vitamin C menghambat lebih tinggi pada pada hewan yang telah pengaktifannya dilatih (Gambar 3B). Namun, pada hewan Kelompok hewan yang telah dilatih yang diberi n vitamin C, pelatihan tidak selama 3 minggu secara signifikan (P = menimbulkan perubahan signifikan dalam 0,02) memiliki konsentrasi mRNA dari konsentrasi faktor-faktor transkripsi. enzim antioksidan, Mn-SOD dan Gpx, yang Peristiwa awal molekular dimulai setelah 3 lebih tinggi dalam otot rangka mereka minggu pelatihan yang berkelanjutan saat setelah pelatihan. Namun, peningkatan ini periode pelatihan diperpanjang. dihambat oleh pemberian vitamin C, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Dengan Pemberian vitamin C saat latihan demikian, pemberian vitamin antioksidan menurunkan konsentrasi protein dari menghambat adaptasi dari enzim. mitokondria Perubahan pada mitokondria dapat Pembentukan ROS pada aktivitas dilihat dari perubahan protein yang khas olahraga yang diaktifkan oleh biogenesis dalam mitokondria, seperti sitokrom C (20, mitokondria pada otot rangka, tetapi 22). Konsentrasi protein sitokrom C secara pemberian vitamin C mengambat signifikan (P = 0.40) lebih tinggi pada pengaktifannya hewan terlatih (Gambar 3). Namun, pada Kelompok hewan yang telah dilatih hewan yang diberi vitamin C, pelatihan secara signifikan selama 3 minggu nyata (P tidak menimbulkan perubahan signifikan = 0,027) mempunyai konsentrasi protein pada konsentrasi sitokrom C. PGC-1 otot rangka yang lebih tinggi setelah pelatihan (Gambar 2), yang diikuti dengan PEMBAHASAN peningkatan konsentrasi mRNA dari NRF-1 Vitamin C memodulasi kapasitas daya dan mTFA. Pemberian vitamin C mencegah tahan tetapi tidak dalam pemaksimalan semua efek tersebut(Gambar 3A). pengambilan oksigen setelah pelatihan Perubahan mRNA diikuti oleh perubahan Tingkat maksimal konsumsi oksigen konsentrasi protein faktor transkripsi (VO2max) meningkat secara signifikan setelah 8 minggu pelatihan pada kedua pria pelatihan ketahanan (15), meskipun yang tidak mengkonsumsi vitamin C (22,0 perubahan protein mitokondria dan mRNA % peningkatan) sedangkan yang dapat terlihat di banyak titik (22). Dalam mengkonsumsi (10,8% peningkatan). Pada penelitian kami, tikus yang mendapatkan tahun 1999, Nielsen et al (29) tidak pelatihan ketahanan menunjukkan menemukan pengaruh penambahan peningkatan yang jelas (186,7%) dalam antioksidan pada VO2max. Kami kapasitas daya tahan mereka. Namun, menemukan hasil yang sangat mirip dalam pemberian vitamin C menurunkan adaptasi studi yaitu, suatu peningkatan yang ini yaitu hanya sekitar 26,5%. Temuan ini signifikan dalam VO2max setelah 6 minggu sesuai dengan penelitian sebelumnya yang pelatihan pada kedua kelompok yang tidak menggunakan tikus, V'O2max meningkat menkonsumsi vitamin C (17,0%) dan yang hanya 14% meskipun peningkatan 100% menkonsumsi (4,7%). Kapasitas pertahanan dalam kapasitas otot oksidatif (21). Salah tergantung terutama pada mitokondria otot satu kesimpulan utama dari studi itu adalah rangka (kapasitas otot oksidatif), bukan pada bahwa kandungan mitokondria otot faktor kardiovaskular yang telah disebutkan merupakan penentu kapasitas daya tahan, sebelumnya (20). Untuk alasan etika yang sedangkan beban kapasitas maksimal jelas, kita tidak bisa melakukan tes aerobik tampaknya diatur oleh VO2max laboratorium ketahanan pada sukarelawan (21). Kami menjelaskan secara molekuler kami. Jadi, untuk menentukan efek dari untuk hasil (yaitu, bahwa vitamin C antioksidan dan pemberian latihan pada menurun latihan yang diinduksi oleh mitokondria, kami melakukan serangkaian biogenesis mitokondria dan kapasitas percobaan lain pada tikus. antioksidan dalam otot rangka). Kami telah Kami membagi tikus menjadi 2 menemukan bahwa latihan dapat mengatur kelompok pelatihan: pelatihan daya tahan jalur mitochondriogenic berikut: PGC-13 selama 3 minggu dan selama 6 minggu. NRF-13 mTFA3 sitokrom C. Semua Enam minggu kira-kira periode yang adaptasi ini dihambat oleh pemberian diperlukan untuk mencapai kondisi yang vitamin C. stabil pada mitokondria dalam merespon Tabel 2 Latihan menyebabkan peningkatan maksimum pengambilan O2 pada laki-laki dan pertahanan maksimal pada tikus serta efek dari pemberian vitamin C
N Sebelum Setelah Perbedaan Perbedaan p2
latihan latihan absolut relatif % VO2max Laki-laki (mL, kg-1 , min-1) Tidak 9 38.21.13 46.64.1 8.22.9 22.0 NS disuplementasi Disuplementasi 5 41.25.1 45.67.0 4.44.2 10.80 dengan vitamin C P sebagai efek 4 0.019 latihan Hewan (m, min-1) Tidak 6 54.44.5 63.79.6 9.36.9 17.0 NS disuplementasi Disuplemtasi 6 56.39.0 58.99.0 2.72.8 4.7 NS dengan vitamin C P sebagai efek latihan Kapasitas pertahanan Hewan (min) Tidak 6 99.26.6 284.3105.9 185.2107.1 186.7 0.014 disuplementasi Disuplemtasi 6 101.2 9.7 128.044.7 26.8 47.2 26.5 0.004 dengan vitamin C P sebagai efek 0.004 latihan
Gambar 1. Gambar 2
Ketika mengkonsumsi vitamin C, Latihan sebagai antioksidan
ada kemungkinan vitamin C bertindak Sebuah kesimpulan utama yang sebagai prooxidant in vivo. Reaksi-reaksi in dapat ditarik dari percobaan kami adalah vitro prooxidative vitamin C mudah terjadi, bahwa latihan itu sendiri adalah antioksidan, dan telah menunjukkan bahwa vitamin C karena latihan meningkatkan ekspresi enzim juga memiliki relevansi in vivo (30). Asupan antioksidan yang terkait dengan umur yang tinggi iion besi bersama dengan asam panjang yakni, SOD dan GPx.Kami askorbat dapat meningkatkan peroksidasi membuktikan bahwa adanya rangsangan lipid di vivo LDL dan karena itu dapat kecil yang terus menerus, seperti konsentrasi meningkatkan resiko dari atherosclerosis rendah dari ROS, sebenarnya menginduksi (31). Namun, studi lain menunjukkan ekspresi enzim antioksidan sebagai bahwa, dalam plasma ironoverloaded, asam mekanisme pertahanan. Konsentrasi rendah askorbat bertindak sebagai antioksidan dan radikal dapat dianggap menguntungkan, mencegah kerusakan oksidatif pada lipid in karena mereka bertindak sebagai sinyal vivo (32). Dalam penelitian ini, kita untuk meningkatkan pertahanan, bukannya mengukur variabel yang berbeda pada stres merusak. oksidatif, misalnya, darah glutathione oksidasi dan malondialdehid plasma, pada DAFTAR PUSTAKA tikus dan laki-laki (data tidak ditampilkan), 1. Davies KJA, Quintanilha AT, Brooks GA, kami tidak menemukan indikasi berlaku Packer L. Free radicals and tissue damage vivo prooxidant vitamin C dalam salah satu produced by exercise. Biochem Biophys Res kelompok percobaan. Commun 1982;107:1198 205. 2. Commoner B, Townsend J, Pake GE. Free radicals in biological materials. Nature 1954;174:689 91. 3. Koren A, Schara M, Sentjurc M. EPR measurements of free radicals during tetanic contractions of frog skeletal muscle. Period
Gambar 3 Biol 1980; 82:399401.
4. Sastre J, Asensi M, Gasco E, et al. 11. Orr WC, Sohal RS. Extension of life- Exhaustive physical exercise causes span by overexpression of superoxide oxidation of glutathione status in blood: dismutase and catalase in Drosophila prevention by antioxidant administration. melanogaster. Science 1994; 263:1128 30. Am J Physiol 1992;263:R9925. 12. Navarro A, Gomez C, Lopez-Cepero 5. Jackson MJ. Muscle damage during JM, Boveris A. Beneficial effects of exercise: possible role of free radicals and moderate exercise on mice aging: survival, protective effect of vitamin E. Proc Nutr Soc behavior, oxidative stress, and mitochondrial 1987;46:77 80. electron transfer. Am J Physiol Regul Integr 6. Konig D, Wagner KH, Elmadfa I, Berg A. Comp Physiol 2004;286:R50511. Exercise and oxidative stress: significance 13. Wagner PD. Determinants of maximal of antioxidants with reference to oxygen transport and utilization. Annu Rev inflammatory, muscular, and systemic Physiol 1996;58:2150. stress. Exerc Immunol Rev 2001;7:108 33. 14. McArdle WD, Katch FI, Katch VL. 7. Hathcock JN, Azzi A, Blumberg J, et al. Exercise physiology: energy, nutrition and Vitamins E andCare safe across a broad human performance. 4th ed. Baltimore, MD; range of intakes. Am J Clin Nutr Williams & Wilkins, 1996. 2005;81:73645. 15. Myers J, Prakash M, Froelicher V, Do 8. Gomez-Cabrera MC, Borras C, Pallardo D, Partington S, Atwood JE. Exercise FV, Sastre J, Ji LL, Vina J. Decreasing capacity and mortality among men referred xanthine oxidase-mediated oxidative stress for exercise testing. N Engl J Med prevents useful cellular adaptations to 2002;346:793 801. exercise in rats. J Physiol 2005;567:11320. 16. Yusuf S, Hawken S, Ounpuu S, et al. 9. Khassaf M, McArdle A, Esanu C, et al. Effect of potentially modifiable risk factors Effect of vitamin C supplements on associated with myocardial infarction in 52 antioxidant defence and stress proteins in countries (the INTERHEART Study): case- human lymphocytes and skeletal muscle. J control study. Lancet 2004;364:93752. Physiol 2003;549:64552. 17. Kavanagh T, Mertens DJ, Shephard RJ, 10. Warburton DE, Nicol CW, Bredin SS. et al. Long-term cardiorespiratory results of Health benefits of physical activity: the exercise training following cardiac evidence. CMAJ 2006;174:8019. transplantation. Am J Cardiol 2003;91:190 25. Billat VL, Mille-Hamard L, Petit B, 4. Koralsztein JP. The role of cadence on the 18. Kavanagh T, Mertens DJ, Hamm LF, et VO2 slow component in cycling and al. Prediction of long-term prognosis in 12 running in triathletes. Int 169 men referred for cardiac rehabilitation. J Sports Med 1999;20:429 37. Circulation 2002;106:666 71. 26. Tanaka H, Monahan KD, Seals DR. 19. Wisloff U, Najjar SM, Ellingsen O, et al. Age-predicted maximal heart rate Cardiovascular risk factors emerge after revisited. J Am Coll Cardiol 2001;37:153 artificial selection for low aerobic capacity. 6. Science 2005; 307:418 20. 20. Davies KJ, 27. Lack JA, Stuart-TaylorME.Calculation Packer L, Brooks GA. Exercise of drug dosage and body surface area of bioenergetics following sprint training. Arch children. Br J Anaesth 1997;78:6015. Biochem Biophys 1982;215:260 5. 28. Morh D, Stocker R. Selective and 21. Davies KJ, Packer L, Brooks GA. sensitive measurement of vitamin C, Biochemical adaptation of mitochondria, ubiquinol-10 and other low-molecular- muscle, and whole-animal respiration to weight antioxidants. In: Punchard NA, Kelly endurance training. Arch Biochem Biophys FJ, eds. Free radicals a practical approach. 1981;209:539 54. Oxford, United Kingdom: Oxford 22. Hood DA. Invited review: contractile University Press 2002:271 86. activity-induced mitochondrial biogenesis in 29. Nielsen AN, Mizuno M, Ratkevicius A, skeletal muscle. J Appl Physiol et al. No effect of antioxidant 2001;90:113757. supplementation in triathletes on maximal 23. Saltin B, Astrand PO. Maximal oxygen oxygen uptake, 31P-NMRS detected muscle uptake in athletes. J Appl Physiol energy metabolism and muscle fatigue. Int J 1967;23:353 8. SportsMed 1999;20:1548. 24. Paffenbarger RS Jr, Hyde RT, Wing AL, 30. Childs A, Jacobs C, Kaminski T, Lee IM, Jung DL, Kampert JB. The Halliwell B, Leeuwenburgh C. association of changes in physical-activity Supplementation with vitamin C and N- level and other lifestyle characteristics with acetyl-cysteine increases oxidative stress in mortality among men.NEngl J Med humans after an acute muscle injury induced 1993;328:53845. by eccentric exercise. Free Radic Biol Med 37. Malm C, Svensson M, Sjoberg B, 2001;31:74553. Ekblom B, Sjodin B. Supplementation with 31. Berger TM, Polidori MC, Dabbagh A, et ubiquinone-10 causes cellular damage al. Antioxidant activity of vitamin C in iron- during intense exercise. Acta Physiol Scand overloaded human plasma. J Biol Chem 1996;157:5112. 1997;272: 1565660. 38. Coombes JS, Powers SK, Rowell B, et 32. Chen K, Suh J, Carr AC, Morrow JD, al. Effects of vitamin E and alpha-lipoic acid Zeind J, Frei B. Vitamin C suppresses on skeletal muscle contractile properties. J oxidative lipid damage in vivo, even in the Appl Physiol 2001;90:1424 30. presence of iron overload. Am J Physiol 39. Marshall RJ, Scott KC, Hill RC, et al. Endocrinol Metab 2000;279:E1406 12. Supplemental vitamin C appears to slow 33. Close GL, Ashton T, Cable T, et al. racing greyhounds. J Nutr Ascorbic acid supplementation does 2002;132(suppl):1616S21S. not attenuate post-exercise muscle soreness following muscle-damaging exercise but may delay the recovery process. Br J Nutr 2006;95:97681. 34. Costill DL, Fink WJ, PollockML.Muscle fiber composition and enzyme activities of elite distance runners. Med Sci Sports 1976;8:96 100. 35. Sharman IM, Down MG, Sen RN. The effects of vitamin E and training on physiological function and athletic performance in adolescent swimmers. Br J Nutr 1971;26:26576. 36. Malm C, Svensson M, Ekblom B, Sjodin B. Effects of ubiquinone-10 supplementation and high intensity training on physical performance in humans. Acta Physiol Scand 1997;161:37984.