BAB I
PENDAHULUAN
Aliran boundary layer adalah aliran yang dimana aliran tersebut mengalir jauh dari
permukaan objek dan untuk efek dari viskositas hanya ditunjukkan dibagian tipis dekat
dengan permukaan dimana gradien kecepatan turun dengan curam. Bagian tipis dimana
kecepatan menurun dan kecepatan arus potensial menjadi nol pada permukaan solid
dinamakan boundary layer.
(Perry, 1997, 6-40)
Di daerah lain di sekitar benda, gradien tekanan bisa menjadi negatif. daerah ini kita
sebut daerah adverse pressure gradient, karena disini gradien tekanan dan kekuatan kental
bertindak bersama untuk melawan aliran dan menurunkan momentum, sehingga
menyebabkan aliran melambat. Ketebalan lapisan batas di wilayah ini meningkat dengan
cepat karena perlambatan ini. karena kekuatan viscous umumnya terbesar di dekat dinding,
adverse pressure gradient dapat menyebabkan daerah aliran balik meningkat di samping
dinding. Bila ini terjadi, kita katakan bahwa alirannya telah berpisah. titik dimana daerah
aliran terbalik disebut dengan separation point.
( Graebel, 2001, 332)
Vortex adalah aliran fluida yang berputar dan biasanya bersifat turbulen. Setiap
gerakan spiral dengan garis aliran tertutup adalah aliran yang disebut vortex. Gerakan cairan
yang berputar cepat mengitari pusatnya disebut vortex. Kecepatan dan tingkat rotasi cairan
dalam vortex bebas (irotasional) lebih tinggi di pusatnya, dan menurun secara progresif sesuai
jarak dari pusatnya, sementara kecepatan erputar cepat mengitari pusatnya disebut vortex.
Kecepatan dan tingkat rotasi cairan dalam vortex dorongan (rotasional) adalah nol di pusat
dan meningkat secara proporsional sesuai jarak dari pusatnya. Kedua jenis erputar cepat
mengitari pusatnya disebut vortex. Kecepatan dan tingkat rotasi cairan dalam vortex tersebut
memiliki tekanan minimum di pusat, meski tekanan minimum pada vortex bebas lebih rendah.
(air.eng.ui.ac.id di akses pada 25 September 2017)
Jika aliran simetris dengan menetapkan gaya yang timbul oleh tekanan dalam arah
mendekati aliran, form drag per satuan panjang silinder diberikan persamaan berikut :
d
FD 2 P cos . d d P cos d (1.2)
0 2 0
dimana P adalah tekanan di sekitar permukaan silinder dan fungsi . Selama percobaan,
manometer membaca nilai Ps yang diperoleh pada dinding tunnel saat belum ada aliran fluida
dari turbofan yang dipakai sebagai reference. Nilai P diperoleh pada pembacaan manometer
saat sudut (0), dimana Ps adalah gaya statis pada dinding tunnel dan berupa konstanta.
FD d ( P Ps )Cos d (1.3)
0
( P Ps )
CD cos d (1.9)
0 Po Ps
Sedangkan untuk mencari skin coefficient digunakan persamaan:
0, 5
C f 4 N Re ..(1.10)
(Geankoplis,2003, 124)