Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama : Reza Hananta


Kelas : XII Kimia Industri
Mapel : Ekstraksi
I.

Judul Percobaan
Ekstraksi Asam Benzoat Dari Pelarut Organik ( Ekstraksi Cair-cair)

II.

III.

Tujuan Percobaan
-

Siswa dapat terampil dalam melakukan proses ekstraksi

Siswa dapat menghitung ekstrak dari bahan olahan

Siswa dapat mengetahui kondisi operasional optimum pada ekstraksi

Tinjauan Pustaka

Ekstraksi Asam-Basa
Ekstraksi merupakan metode pemisahan yang menyangkut perpindahan zat dari suatu
fasa ke fasa yang lain. Jika kedua fasa merupakan cairan yang tidak saling bercampur, disebut
ekstraksi cair-cair. Pada ekstraksi cair-cair suatu senyawa dipartisipasikan diantara dua
pelarut atau fasa.
Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak saling bercampur menawarkan banyak
kemungkinan yang menarik untuk pemisahan analitis, bahkan bila tujuan utamanya bukan
untuk menganalisis namun hanya sekedar preparatif. Ekstraksi terkadang menggunakan
peralatan yang rumit, namun seringkali hanya menggunakan corong pisah. Teknik ini dapat
digunakan sepanjang jangkauan konsentrasi (pada berbagai konsentrasi), dari konsentrasi
kecil, misalkan pada isolasi kuantitas yang sangat sedikit dari isotop-isotop bebas pengemban
yang diperoleh dengan transmisi dan transmutasi nuklir atau isolasi bahan industri yang
diproduksi berton-ton. Pemisahan ekstraksi biasanya bersih dalam artian tidak ada analog
kopresipitasi dengan system seperti itu.
Prinsip dasar ekstraksi adalah distribusi zat terlarut dalam dua pelarut yg tidak bercampur

MSDS Bahan
Asam Benzoat dalam Toulene
Asam Benzoat dalam toulene (C6H5COOH) merupakan bahan yang berbahaya karena
menyebabkan toksisitas akut serta menyebabkan iritasi pada mata. Bahan ini berbahaya jka
tertelan dan menyebabkan iritasi berat pada mata. Bahan ini memiliki siafat-sifat fisika dan
kimia yaitu berbentuk padat, berwarna putih, berbau ciri, memiliki pH sebesar 2,5-3,5 pada
20 oC (larutan jenuh). Bahan ini memiliki titik lebur sebesar 121-123 oC serta memiliki titik
didih sebesar 249 oC pada 1.013 hPa, titik nyala sebesar 121 oC dan memiliki kelarutan
dalam air sebesar 2,9 g/l pada 25 oC.

Asam Klorida
Asam klorida (HCl) merupakan bahan yang berbahaya. Bahan ini menyebabkan logam
berkarat, korosi kulit, dan toksisitas sistemik organ target khusus. Bahan ini memiliki sifatsifat fisik dan kimia yaitu berbentuk cair, tidak berwarna, memiliki pH < 1 pada 20 oC,
memiliki titik lebur -50 oC, titik didih sebesar Ca. 90 oC pada 1.013 hPa.

Natrium Hidroksida
Natrium hidroksida (NaOH) merupakan reagen untuk analisis. Bahan ini diklasifikasikan
menjadi bahan yang berbahaya karena bahan ini menyebabkan korosi kulit dan membuat
logam berkarat. Bahan ini dapat merusak logam-logam dan menyebabkan luka bakar pada
kulit dan kerusakan mata yang serius.

IV.

Alat dan Bahan


Alat

Corong Pisah
Beaker Glass
Erlenmeyer
Gelas Ukur
Pipet tetes
Corong Kaca
Kertas pH
Kertas Saring whatman No.42
Ovem dan Desikator
Cawan Penguap
Gegep

Bahan
Toluen
Larutan NaOH 10%
Larutan HCl 10%
Aquades
Asam Benzoat

V.

Prosedur Kerja
Cara Membuat Larutan NaOH 10%
Melarutkan 10 gram NaOH dalam 100 mL air aquades
Cara membuat larutan HCl 10%
Cara Kerja Praktikum :
1 Membuat larutan bahan olahan terlebih dahulu. Pipet 80 mL toluen dan masukkan
sampel asam benzoat 8 gram ke dalam labu ukur.
2 Masukkan bahan olahan kedalam corong pisah.
3 Menambahkan 15 mL larutan NaOH 10%
4 Mengocok campuran tersebut kemudian biarkan sampai terbentuk dua lapisan
5 Memisahkan fase air ke dalam erlenmeyer
6 Menambahkan 15 mL larutan NaOH 10% ke dalam lapisan toluen, kocok
kemudian biarkan terbentuk dua lapisan
7 Memisahkan fase air ke dalam erlenmeyer dan tampung fase organiknya
8 Membuat larutan HCl 10%
9 Menambahkan larutan HCl 10% ke dalam setiap erlenmeyer yang berisi lapisan
air hingga pH < 2
10 Mengeringkan setiap endapan yang diperoleh dengan temperatur 50oC
11 Menimbang setiap endapan yang telah kering
12 Menghitung % asam benzoat yang dihasilkan

VI.

Hasil Dan Pembahasan


Hasil Pengamatan
Campuran Toluene dan Asam Benzoat + NaOH 15 mL : terbentuk 2 lapisan
Penambahan HCl :
Tetes HCl (kertas I)
100
140
260
360

pH
7
6
5
0

Tetes HCl (kertas II)


10
50
120
170

Massa kertas saring I

= 1,24 gram

Massa kertas saring II

= 1,2228 gram

Massa kertas saring I + endapan

= 8,55 gram

Massa kertas saring II + endapan

= 2,6999 gram

pH
13
13
5
1

Pembahasan
Percobaan ini merupakan percobaan ekstraksi cair-cair. Percobaan ini digunakan
untuk mengekstrak asam benzoat dari toulene dengan air. Dengan metode ini asam benzoat
diubah menjadi garam natrium benzoat yang larut dalam air dan tidak larut dalam toulene.

Fasa toulene dapat dipisahkan dari air yang mengandung natrium benzoat. Asam benzoat
dapat diperoleh kembali dengan pengasaman atau dengan penambahan larutan HCl sampai
pH 2. Karena asam benzoat tidak larut atau sedikit larut dalam air maka akan membentuk
endapan putih dari asam benzoat yang dpat dipisahkan dengan penyaringan.
Percobaan ini digunakan asam benzoat sebanyak 8 gram dalam 80 ml toulene dan
dimasukkan kedalam corong pisah dan ditambahkan 15 ml larutan NaOH 10 % dan dikocok
selama 5 menit. Tujuan dari penambahan NaOH yaitu untuk mengubah asam benzoat dalam
toulene menjadi garam natrium benzoat yang dapat larut dalam air dan tidak larut dalam
toulene, sehingga larutan akan memisah menjadi dua fase. Dimana terdiri dari fase toulene
dan fase larutan garam natrium benzoat dalam air. Penambahan NaOH dilakukan sebanyak 2
kali pengulangan yang bertujuan agar semua asam benzoat dalam toulena dapat bereaksi
secara keseluruhan dengan NaOH, sehingga dihasilkan asam benzoat secara maksimal.
Mekanisme reaksi antara asam benzoat dengan NaOH dapat dituliskan sebagai berikut:
Dari reaksi diatas diketahui bahwa hasil reaksi antara asam benzoat dalam toulene dengan
NaOH menghasilkan garam natrium benzoat dan air. Dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa
dalam air yang dihasilkan mengandung garam natrium benzoat.
Air dari hasil ekstrak ditampung kedalam erlenmeyer dan diasamkan dengan
menggunakan larutan HCl 10 % hingga larutan memiliki pH sebesar < 2. Dalam percobaan
yang dilakukan, pH yang didapatkan sebesar 1. Sehingga muncul endapan putih yang berupa
endapan asam benzoat. Tujuan dari proses pengasaman ini yaitu untuk mereaksikan antara
garam natrium benzoat yang dihasilkan dengan asam, sehingga akan membentuk asam
benzoat yang berupa endapan putih yang tidak larut atau sedikit larut dalam air. Mekanisme
reaksi antara garam natrium benzoat dengan HCl dapat dituliskan sebagai berikut:
Reaksi diatas menunjukkan bahwa hasil reaksi dari garam natrium benzoat dengan
HCl menghasilkan Asam benzoat yang berupa padatan dan Natrium klorida yang berupa
cairan.

VII.

Kesimpulan

Dari perobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
-

Pemisahan asam benzoat dalam toulena dapat dipisahkan dengan metode ekstraksi asam
basa.

Disebut ekstraksi asam basa karena digunakan senyawa asam dan basa sebagai reagen
dalam reksi.

Endapan yang di dapat :


Kertas I : 8,55 1,24

= 7,31 gram

Kertas II : 2,6999 1,2228

= 1,4771 gram +
8,7871 gram

Daftar Pustaka
http://www.academia.edu/6304445/Laprak_kfof_as_benzoat
http://www.slideshare.net/meiancestor/percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksi
http://vsitompul.blogspot.com/2013/04/pengolahan-limbah-cair-dengan.html

Praktikan,

Reza Hananta

Instruktur,

Aswan Syarief, S.T , S.T

Anda mungkin juga menyukai