Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
System integumen adalah system organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.Kulit adalah
lapisan terluar yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan
tubuh.kulit merupakan organ yang paling luas sehingga mampu membbungkus seluruh
bagian luar tubuhyang berfungsi sebagai pelindung tubuh terhadap bahan kimia. Kulit
memiliki beberapa lapisan jaringan ectodermal dan penjaga otot-otot yang mendasarinya,
tulang, ligamen dan organ internal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kulit?
2. Apa saja lapisan kulit dan fungsinya ?
3. Apa pengertian pembuluh darah dan susunan syaraf pada kulit serta fungsinya?
4. Apa saja yang termasuk pelengkap kulit dan sebutkan fungsinya?
5. Apa saja fungsi kulit?

C. Tujuan Penulilsan
1. Untuk mengetahui pengertian kulit
2. Untuk mengetahui lapisan kulit dan fungsinya
3. Unuk mengetahui pembuluh darah dan syaraf pada kulit serta fungsinya
4. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk pelengkap kulit dan fungsinya
5. Untuk mengetahui fungsi kulit

1
BAB II
SISTEM INTEGUMEN

Gambar 2.1, Kulit

A. Pengertian kulit
Kulit manusia adalah lapisan luar dari tubuh. Pada manusia, itu adalah organ terbesar
dari sistem yg menutupi. Kulit memiliki beberapa lapisan jaringan ectodermal dan penjaga
otot-otot yang mendasarinya, tulang, ligamen internal. Kulit manusia sama dengan mamalia
lainnya, kecuali bahwa itu tidak dilindungi oleh suatu bulu. Meskipun hampir semua kulit
manusia ditutupi dengan folikel rambut, tampak tak berbulu. Ada dua jenis umum dari kulit,
kulit berbulu dan tidak berbulu.
Karena antarmuka dengan lingkungan, kulit memainkan peran penting dalam
melindungi tubuh terhadap patogen] dan kehilangan air yang berlebihan. Fungsi lainnya
adalah isolasi, pengaturan suhu, sensasi, sintesis vitamin D, dan perlindungan vitamin B
folates. Kulit yang rusak parah akan mencoba untuk menyembuhkan dengan membentuk
jaringan parut. Ini menyebabkan kulit sering berubah warna dan depigmentasi. Pada manusia,
pigmentasi kulit bervariasi antar populasi, dan jenis kulit dapat berkisar dari kering ke
berminyak. Variasi kulit seperti menyediakan habitat yang kaya dan beragam untuk beberapa
bakteri yang kira-kira 1000 spesies dari 19 filum.
Kulit memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
a) Sebagai alat transportasi pembuangan keringat
b) Sebagai alat peraba/perasa
c) Sebagai pelindung organ tubuh lainnya dari bbrbagai ancaman masalah kulit baik dari
pancaran radiasi dari sinar matahari
d) Mengendalikan dan mengatur suhu tubuh
e) Tempat menyimpan lemak.

2
B.Lapisan Kulit Dan Fungsinya
Dalam kehidupan sehari-hari kulit mempunyai peran penting untuk kita. Salah
satu fungsinya adalah mengeluarkan zat sisa seperti keringat. Kulit tersusun atas tiga
lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat, dan
hipodermis (jaringan ikat dibawah kulit:

Gambar 2.2, Lapisan-lapisan Kulit

1. Lapisan kulit epidermis


Kulit memiliki lapisan kulit epidermis yang terdiri dari lapisan tanduk (lapisan
korneum) dan lapisan malpighi. Lapisan tanduk atau lapisan korneum merupakan
lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan
malpighi juga masih memiliki lapisan lainnya seperti : lapisan spinosum dan
germinativum, yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Lapisan kulit
spinosum memiliki fungsi sebagai penahan gesekan dari luar. Sedangkan lapisan
germinativum berfungsi sebagai produsen pengganti lapisan sel-sel pada lapisan kulit
korneum yang aktif membelah diri dari sel kulit mati.
Lapisan kulit epidermis merupakan lapisan kulit bagian teratas pada kulit
manusia. Setiap manusia memiliki ketebalan kulit yang berbeda-beda antara 400-600
m, untuk kulit tebal terletak pada kulit telapak tangan dan kaki dan kulit tipis
memiliki ketebalan antara 75-150 m untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan
kaki, memiliki rambut).

3
Gambar 2.3, Lapisan Epidermis

Lapisan-lapisan epidermis

a) Stratum corneum (lapisan tanduk).


Stratum korneum adalah lapisan terluar epidermis yang terutama terdiri
dari sel-sel mati yang tidak memiliki inti. Sel-sel mati ini terus-menerus diganti
oleh sel-sel baru dari stratum germinativum (stratum basale). Sel-sel dari stratum
lorneum mengandung keratin, sebuah protein yang membantu menjaga hidrasi
kulit dengan mencegah penguapan air. Selain itu, sel-sel ini juga dapat menyerap
air, yang membantu hidrasi lebih lanjut dan menjelaskan mengapa manusia dan
hewan lain mengalami kerutan pada kulit di jari tangan dan kaki ketika berendam
dalam air untuk waktu yang lama.
b) Stratum lucidum (daerah rintangan).
Stratum lusidum adalah lapisan tipis transparan dari sel kulit mati pada
epidermis. Lapisan ini ditemukan di bawah stratum korneum kulit tebal, seperti
pada telapak tangan dan telapak kaki. Keratinosit dari stratum lusidum tidak
memiliki batas-batas tegas dan penuh dengan eleidin, bentuk peralihan keratin.
Sel-sel dari stratum lusidum rata dan mengandung zat berminyak yang merupakan
hasil dari disintegrasi lisosom. Zat inilah yang memberikan sifat tahan air stratum
lusidum sehingga juga disebut lapisan penghalang kulit.

4
c) Stratum granulosum (lapisan seperti butir).
Stratum granulosum adalah lapisan epidermis yang terletak di bawah
lapisan spinosum dan di atas stratum lusidum. Lapisan ini biasanya berisi 1
sampai 3 baris sel skuamosa dengan banyak butiran kecil di sitoplasma basofilik.
Butiran keratohialin ini adalah tahapan dalam sintesis protein keratin yang kedap
air dan mengandung sejumlah besar filagrin.
d) Stratum spinosum (lapisan sel duri).
Stratum spinosum (stratum malpighi) terdiri dari beberapa lapis sel yang
berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.
Lapisan ini adalah lapisan paling tebal di epidermis. Stratum spinosum adalah
lapisan epidermis yang terdiri dari sel-sel banyak sisi (polihedral) yang saling jalin-
menjalin. Proses sintesis protein dan pembentukan sel-sel baru terjadi di lapisan ini, yang
didorong ke permukaan untuk menggantikan sel-sel mati pada stratum korneum.
e) Stratum germinativum (lapisan sel basal).
Stratum germinativum (stratum Basale, lapisan sel basal) adalah lapisan
keratinosit yang terletak di dasar epidermis tepat di atas dermis. Lapisan ini terdiri
dari sel-sel kolumnar epitel sederhana yang menempel di membran basal. Sel-sel
ini mengalami pembelahan sel (mitosis) yang cepat untuk mengisi kehilangam
rutin kulit. Sekitar 25%-nya terdiri dari sel melanosit, yang memproduksi melanin
untuk pigmentasi kulit dan rambut. Lapisan ini selalu tumbuh dan membelah,
lapisan ini banyak ditemukan sel melanosit yang menghasilkan pigmen melanin
yang menentukan warna kulit seseorang.

Tipe-tipe Epidermis
a) keratinocytes
Kerintocytes terbentuk pada lapisan terdalam epidermis, lapisan basal. Sel
dapat mereproduksi hanya di lapisan basal epidermis. Seperti sel-sel matang,
mereka naik melalui lapisan keratinosit dan akhirnya ke stratum korneum. Stratum
corneum adalah lapisan luar epidermis. Saat mereka dewasa, keratinosit
menghasilkan protein yang disebut keratin. Keratin mengeras dalam stratum
korneum untuk menjadi kuat, tahan lama, lapisan luar tahan air kulit Anda.
Menurut situs American Cancer Society, kerintocytes adalah jenis utama dari sel
ditemukan dalam epidermis. Seperti sel-sel mati, mereka mengelupas dari kulit
Anda. Manusia kehilangan sekitar 30.000 sampai 40.000 sel mati sehari dan
sekitar 9 lbs. sel setiap tahun, menurut situs Kesehatan Anak.

5
Gambar 2.4, Epidermis keratinocytes

b) Melanosit
Melanosit adalah tipe kedua terbesar dari sel-sel epidermis diproduksi di
lapisan basal. Melanosit memproduksi melanin. Program DNA manusia melanosit
untuk memproduksi dua jenis melanin, pheomelanin dan eumelanin, menurut Dr
Dennis ONeil dari Palomar College. Orang berkulit terang menghasilkan
sebagian besar pheomelanin dalam sel melanosit mereka, sedangkan sebagian
besar orang berkulit gelap memproduksi eumelanin. Setelah lahir, melanin yang
diproduksi oleh sel melanosit di epidermis Anda akan mempengaruhi bagaimana
kulit Anda merespon saat terkena sinar UV matahari. Semakin banyak melanin
diproduksi oleh sel melanosit di epidermis Anda akan menjadi, semakin gelap
kulit Anda. Proses ini biasa disebut tanning. Jika sel melanosit tidak menghasilkan
cukup melanin ketika kulit Anda terkena sinar matahari, kulit Anda akan tetap
tidak terlindungi dan akan terbakar.

Gambar 2.5, Epidermis Melanocyte


6
c) Sel Langerhan
Sel Langerhan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Menurut
situs NZ DermNet, sel Langerhans memecah patogen mikroskopis (sel asing)
menjadi potongan kecil. Sel-sel mentransfer patogen dari epidermis ke lapisan
dermis kulit. Sel-sel Langerhans kemudian mentransfer patogen dari dermis ke
dalam sistem darah. Akhirnya, antibodi yang dikeluarkan oleh sistem kekebalan
tubuh patogen akan menghancurkan patogen atau mengetahui bahwa mereka tidak
menimbulkan ancaman.
d) Sel Merkel
Sel Merkel tampaknya berfungsi sebagai reseptor sensorik. Website The
DermNet NZ menyatakan bahwa mereka peran dan fungsi yang tepat tidak
dipahami dengan baik.
Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai berikut:
a) Membatasi penguapan,
b) Menyokong mekanik,
c) Penyerapan, dan
d) Penyimpanan air

2. Lapisan kulit Dermis


Dermis adalah lapisan kulit di bawah epidermis yang terdiri dari jaringan ikat
dan bantal tubuh dari stres dan ketegangan. Dermis erat terhubung ke epidermis
dengan membran dasar. dermis juga merupakan pelabuhan banyak ujung saraf yang
menyediakan indera peraba dan panas. dermis berisi folikel rambut, kelenjar keringat,
kelenjar sebaceous, kelenjar apokrin, pembuluh limfatik dan pembuluh darah.
Pembuluh darah di dermis menyediakan makanan dan pembuangan sampah dari sel
sendiri serta dari basale Stratum dari epidermis.

Gambar 2.6, Lapisan Dermmis

7
Dermis secara struktural dibagi menjadi dua daerah: daerah yang dangkal
berbatasan dengan epidermis, yang disebut daerah papiler, dan area dalam tebal
dikenal sebagai wilayah reticular.
a) Wilayah Papiler
Daerah papiler terdiri dari jaringan ikat longgar areolar. Ini adalah nama
untuk proyeksi fingerlike yang disebut papila, yang memperpanjang ke arah
epidermis. Papila menyokong dermis dengan permukaan "bergelombang" yang
interdigitates dengan epidermis, memperkuat hubungan antara dua lapisan kulit.
Di telapak tangan, jari, telapak, dan jari kaki, pengaruh papila memproyeksikan ke
epidermis membentuk kontur di permukaan kulit. Ini disebut pegunungan
gesekan, karena mereka membantu tangan atau kaki untuk memahami dengan
meningkatkan gesekan. Pegunungan Gesekan terjadi pada pola (lihat: sidik jari)
yang secara genetik dan epigenetically ditentukan dan karenanya unik untuk
individu, sehingga memungkinkan untuk menggunakan sidik jari atau jejak kaki
sebagai alat identifikasi.
b) Wilayah Reticular
Wilayah reticular terletak jauh di daerah papiler dan biasanya lebih tebal.
Ini terdiri dari jaringan ikat padat tidak teratur, dan menerima namanya dari
padatnya konsentrasi serat kolagen, elastis, dan retikuler yang menenun sepanjang
itu. Serat-serat protein memberikan dermis sifat kekuatan, dan elastisitas,.

3. Hipodermis
Hipodermis adalah salah satu lapisan dari bebarapa lapisan yang terdapat pada
kulit. Hipodermis ini merupakan lapisan kulit lemak atau jaringan ikat yang
merupakan rumah dari kelenjar keringat dan lemak dan juga sel-sel kolagen. Lapisan
Hipodermis ini dikenal juga sebagai sebagai jaringan subkutis atau subkutan. Lapisan
kulit ini merupakan lapisan yang paling dalam dan mengandung pembuluh darah dan
limfia, serta saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Lapisan ini
mengandung banyak jaringan lemak. Hipodermis mempunyai tanggung jawab pada
tubuh untuk menjaga kestabilan panas pada tubuh manusia dan melindungi organ
internal vital dalam tubuh manusia.

Gambar 2.7, Hipodermis

8
C.Pembuluh Darah dan Saraf pada Kulit
a) Pembuluh darah pada kulit
Kapiler darah pada kulit mampu menampung sebagian besar darah dari tubuh.
Jumlah darah yang mengisi pembuluh-pembuluh darah ini bervariasi tergantung dari
melebar dan menyempitnya pembuluh darah itu. Pembuluh darah yang melebar
disebut vasodilatasi, dan yang menyempit disebut vasokontriksi.
Melebar dan menyempitnya pembuluh darah darah diatur oleh saraf vasomotoris.
Terdapat pula anyaman-anyaman pembuluh limfe pada permukaan corium.
Pembuluh-pembuluh ini berhubungan satu dengan yang lain, dan pada pembuluh
limfe pada subcutaneous.

Gambar 2.8, Pembuluh Darah pada Kulit

b) Saraf pada kulit


1) Korpuskula Pacini : tekanan
Korpuskula Pacini (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada telapak
tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan
genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan
diameter 0,5 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata
telanjang, karena bentuknya mirip bawang.
Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan
juga telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf
banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang
tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan
dua alur longitudinal pada sisinya.Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima
rangsangan tekanan yang dalam.

2) Korpuskula Ruffini : panas


Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan
kapsula sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung
ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini merupakan
mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi.
Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo (fasikuli intrafusal)
yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir saraf tak bermielin yang bebas,
bercabang disekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini terangsang oleh regangan
atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima rangsangan panas.
9
3) Korpuskula Krause : dingin
Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir
dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut. Korpuskel
ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron. Mempunyai
sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus,
serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan
sel schwann. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir
sebagai akhir saraf yang menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya
semakin berkurang dengan bertambahnya usia.Korpuskel ini berguna sebagai
mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.
4) Korpuskula Meissner : sentuhan
Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada
ujung jari, bibir, puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya
tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar
40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium saraf
yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat
setumpuk sel gepeng yang tersusun transversal. Beberapa sel saraf menyuplai
setiap korpuskel dan serat saraf ini mempunyai banyak cabang mulai dari yang
mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin. Korpuskulus ini peka
terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu
membedakan rangsang dua titik yang letaknya berdekatan).
5) Korpuskula ujung saraf terbuka: rasa nyeri
Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas
padabanyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam
kulit.Serat akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau
seratsaraf bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan
pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang berjalan di
antara sel epidermis. Sebuah serat saraf seringkali bercabang-cabang banyak dan
mungkin berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapai stratum korneum.
Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu.
Sehubungan dengan folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang berjalan
longitudinal dan melingkari folikel rambut dalam dermis.

10
Gambar 2.9, Saraf pada Kulit

D.Pelengkap Kulit

1. Rambut
Rambutberupa benang keratin elastis yang berkembang dari epidermis tersebar
di seluruh tubuh kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang
distal, sekitar lubang dubur, dan urogenital. Rambut ada pada seluruh bagian tubuh,
tetapi sebagian besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna atau samar.
Rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam epidermis, folikel rambut dibatasi oleh
sel epidermis dan di atas dasarnya terdapat papil tempat rambut awal tumbuh. Akar
berada di dalam folikel pada ujung paling dalam dan bagian sebelah luar disebut
batang rambut, pada folikel rambut terdapat otot polos kecil sebagai penegak rambut.
Pada ujung bawah folikel menggembung membentuk bulbus rambut, beberapa
kelenjar sebasea, dan seberkas otot polos (erektor pili). Kontraksi otot ini
menyebabkan tegaknya rambut sebab rambut terpancang miring berbentuk sudut
tumpul.

Berbagai bentuk rambut antara lain:


a) Rambut panjang di kepala, pubis, dan jenngot.
b) Rambut pendek di lubang hidung, liang telinga dan alis.
c) Rambut bulu lanugo di seluruh tubuh.
d) Rambut seksual di pubis dan aksila.

11
Gambar 2.10, Pelengkap Kulit

a. Susunan rambut
1) batang rambut: merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Kalau
dibuat potongan, sebuah rambut akan terlihat dari luar ke dalam.
2) Selaput rambut (kutikula): merupakan lapisan yang paling luar, terdiri atas
sel-sel tanduk yang tersusun seperti sisik ikan, dapat diketahui kalau rambut
disasak dengan baik. Rambut yang sering disasak akan meregangkan
hubungan sel-sel selaput rambut sehingga merusak selaput rambut dan cairan
mudah masuk ke dalam rambut
3) Kulit rambut : korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal
terdiri atas berbentuk kumparan tersusun memanjang dan mengandung butir-
butir mielin. Sel tanduk terdiri atas serabut keratin, masing-masing sel tanduk
yang disebut fibril diuraikan menjadi satuan serat yang lebih halus
disebut mikrofibril. Rambut mempunyai sifat daya elastisitas akan bertambah
apabila dibasahkan dan dihangatkan.
4) Sumsum rambut (medula): bagian yang paling dalam dibentuk oleh sel
tanduk, bentuknya seperti anyaman dengan rongga berisi udara. Bagian ini
sangat tipis mengandung medula dan sum-sum rambut ini hanya terdapat pada
rambut yang tebal misalkan pada alis, kumis, dan sebagian rambut kepala.
5) Akar rambut: merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit,
terselubung oleh kandung rambut (folikel rambut). Akar ini tertanam sangat
dalam hingga dapat mencapai lapisan hypodermis.

12
Gamabar 2.11, Pelengkap kulit
b. Fungsi rambut:
1) Sebagai pelindung, pada muara lubang telinga/hidung terhadap benda-
benda yang masuk serta melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet dan
panas.
2) Mengatur suhu: pengaturan panas dengan cara bulu badan menyimpan
panas.
3) Pembuangan keringat dan air: karena permukaan yang lebih luas, rambut
akan membantu penguapan keringat.
4) Pengaturan emosi: apabila mengalami ketakutan bulu tengkuk berdiri.
5) Sebagai alat perasa: rambut membesar rangsangan sentuhan terhadap
kulit.

2. Kuku
Kuku adalah sel epidermis kulit yang mengalami keratinisasi yang tertanam
dalam palung kuku. Bagian proksimal terletak dalam lipatan kulit yang merupakan
awal kuku tumbuh, badan kuku bagian yang tidak ditutupi kulit dengan terikat dalam
palung kulit dan bagian atas merupakan bagian yang bebas. Bagian kuku tediri dari:

13
Gambar 2.12, Bagian Kuku
a) Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
b) Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian
pinggir dan atas.
c) Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
d) Alur kuku (nail groove) : merupakan celah antara dinding dan dasar kuku.
e) Akar kuku (nail root): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding
kuku.
f) Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku.
g) Lunula : merupakan bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar kuku
berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
h) Eponikium : merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya menutupi
bagian permukaan lempeng kuku.
i) Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah kuku yang bebas (free
edge) menebal.

Lempeng Kuku
Lempeng Kuku terbuat dari bahan tanduk yang tidak mengalami deskuamasi
tetapi tumbuh ke arah distal untuk waktu yang tidak terbatas. Kecepatan tumbuh kuku
jari tangan 0,1 mm/hari, sedangkan kuku jari kaki 1/31/2 kecepatan kuku jari
tangan. Lempeng Kuku dibentuk oleh pendataran sel basal matriks, fragmentasi inti
dan kondensasi sitoplasma untuk membentuk sel tanduk datar yang saling melekat
satu sama lain.
Lempeng kuku terdiri dari 3 lapis horisontal yang masing- masing adalah :
a) Lapisan dorsal tipis yang dibentuk oleh matriks bagian proksimal (1/3 bagian).
b) Lapisan intermediate yang dibentuk oleh matriks bagian distal. Lapisan ini lebih
tebal dari lapisan dorsal (2/3 bagian).
c) Lapisan ventral yang dibentuk oleh lapisan tanduk dasar kuku dan hiponikium
yang mengandung keratin lunak.

14
3. Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat dapat ditemukan di dermis, dekat permukaan luar kulit.
Kebanyakan terdapat di telapak tangan dan kaki, dan tidak terdapat di bibir. Dengan
aktivitas fisik yang berat dalam suhu hangat sampai panas, kelenjar akan
mengeluarkan sekitar 2 literkeringat lebih banyak dari biasanya.
Kelenjar keringat pada kulit dibagi menjadi dua jenis yaitu kelenjar aporikrin
dan merokrin
a) Kelenjar apokrin
Kelenjar apokrin adalah kelenjar keringat yang terletak di kulit, payudara,
kelopak mata, dan telinga. Kelanjar apokrin ini adalah jenis kelenjar eksokrin,
yaitu kelenjar yang mengeluarkan hormon ke kulit. Sebaliknya, kelenjar endokrin
adalah kelenjar yang mengeluarkan hormon secara langsung ke dalam aliran
darah. Kelenjar endokrin tertentu juga melepaskan hormon yang disebut pancrines
yang hanya mempengaruhi sel-sel khusus yang sangat dekat dengan tempat
mereka dilepaskan. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar hipofisis, pankreas,
kelenjar adrenal, ovarium, dan testis.

Gambar 2.13, Kelenjar Apokrin

b) Kelenjar merokrin

Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan


kaki. Sekretnya mengandung air, elektrolit, nutrien organik, dan sampah
metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat
merokrin adalah mengatur temperatur permukaan, mengekskresikan air dan
elektrolit serta melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit perlekatan
agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptida kecil dengan sifat
antibiotic

15
Gambar 2.14, Kelenjar Merokrin

4. Kelenjar Palit (sebacea)


Kelenjar sebacea yaitu kelanjar mikroskopis pada kulit yang mengeluarkan
sesuatu hal yang bersifat minyak atau lilin yang disebut sebum. Untuk melumasi dan
tahan air pada kulit dan rambut manusia. Meraka ditemukan dalam jumlah yang
berlimpah pada wajah dan kulit kepala, mereka didistribusikan keseluruh situs kulit
kecuali telapak tangan dan telapak kaki. Kelenjar sebasea biasanya dapat ditemukan
di daerah yang tertutup rambut, dimana meraka terhubung kel folikel rambut. Deposit
kelenjar sebum pada rambut, dan membawanya ke permukaan kulit disepanjang
batang rambut.

E.Fungsi Kulit
1) Fungsi sebagai pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui
dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler.
Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta
memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari
tubuh. Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit
keringat dan mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi
pengeluaran panas oleh tubuh.
2) Fungsi kulit sebagai indera peraba
Melalui indra peraba, kita dapat merasakan sakit, panas, atau dingin apabila
sesuatu menyentuh kulit. Hal itu dikarenakan pada permukaan kulit kita terdiri atas
berbagai penerima rangsang yang akan menanggapi rasa sakit, tekanan, panas, dan
dingin.
3) Kulit sebagai pelindung
Kulit memiliki lapisan kulit yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari tiap
bagian lapisan kulit terdalam sampai luar, seperti :

16
a) Sel Keratin berfungsi melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan
zat kimia. Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan
erat seperti batu bata di permukaan kulit.
b) Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan
dehidrasi, selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh
melalui kulit.
c) Sebum yang berminyak yang berasal dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan
rambut dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi untuk
membunuh bakteri di permukaan kulit. Dengan adanya sebum ini, bersamaan
dengan ekskresi keringat, akan menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-
6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.
d) Pigmen melanin yang berfungsi untuk melindungi kulit efek dari sinar UV yang
berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke
sel-sel di sekitarnya. Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar
matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi
gangguan pada proteksi oleh melanin, maka dapat timbul keganasan. Pigmen
melanin merupakan lapisan kulit yang berfungsi sebagai pemberi dan perubahan
warna kulit. Untuk itu pakailah Hand Body Lotion untuk mencegah kulit dari
pancaran sinar matahari, karena pigmen kulit mudah sekali berubah.
e) Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang
pertama adalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap
mikroba. Kemudian ada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang
masuk melewati keratin dan sel Langerhans
4) Mengatur Keseimbangan Cairan
Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan
proses pengaturan panas. Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi
oleh vasomotorik dengan kemanpuan mengendalikan arteriol kutan dengan cara
vasodilatasi dan vasouonstriksi. Proses pelepasan panas dapat dilakukan dengan cara
penguapan. Jumlah keringat yang dikeluarkan tergantung pada banyaknya darah
yang mengalir melalui pembuluh darah dalam kulit. Proses pelepasan panas lainya
dilakukan melalui cara pemancaran yaitu dengan melepaskan panas ke udara
sekitarnya. Cara tersebut berupa cara konduksi, yaitu pengalihan panas ke benda
yang disentuh dan cara konveksi, yaitu dengan mengalirkan udara yang telah panas
ke permukaan yang lebih dingin.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kulit manusia adalah lapisan luar dari tubuh. Pada manusia, itu adalah organ terbesar
dari sistem yg menutupi. Kulit memiliki beberapa lapisan jaringan ectodermal dan penjaga
otot-otot yang mendasarinya, tulang, ligamen internal. Kulit manusia sama dengan mamalia
lainnya, kecuali bahwa itu tidak dilindungi oleh suatu bulu.
Lapisan kulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis dan hypodermis. Pembuluh darah
pada kulit mampu menampung sebagian besar darah dari tubuh. Jumlah darah yang mengisi
pembuluh-pembuluh darah ini bervariasi tergantung dari melebar dan menyempitnya
pembuluh darah itu. Pembuluh darah yang melebar disebut vasodilatasi, dan yang menyempit
disebut vasokontriksi.
Pelengkap kulit terdiri darirambut,berupa benang keratin elastis yang berkembang
dari epidermis. Kuku, adalah sel epidermis kulit yang mengalami keratinisasi yang tertanam
dalam palung kuku. Kelenjar keringat dapat ditemukan di dermis, dekat permukaan luar kulit.
Kebanyakan terdapat di telapak tangan dan kaki, dan tidak terdapat di bibir.
Fungsi kulit diantaranya sebagai pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), sebagai
indera peraba, sebagai pelindung, dan mengatur Keseimbangan Cairan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika

Badiah, Atik. 2002. System Penginderaan dan Integumen. Jakarta: Depertemen Kesehatan
Republik Indonesia Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan

Sriyono,dkk.2005. Ilmu Pengetahuan Alam Biologi. Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka.

19

Anda mungkin juga menyukai