Anda di halaman 1dari 3

Dampak Stress, Kecemasan dan Adaptasi Pada Kesehatan Peran

stres merupakan reaksi fisik dan mental yang alami terhadap pengalaman baik
maupun buruk. Respons tubuh terhadap stres, yakni dengan melepaskan
sejumlah hormon dan meningkatkan detak jantung serta laju pernapasan.

Faktor Yang Berpengaruh Pada Respon Stres


Stress dapat terjadi karena berbagai faktor atau sumber yang muncul dari dalam diri
atau pun luar diri individu. Adapun tiga sumber yang dapat memicu jehadiran stress
adalah faktor lingkungan, faktor organisasi dan faktor pribadi.
General Adaptation Syndrome (GAS) adalah respon tubuh yang timbul akibat
stress. Respon melibatkan beberapa sistem kerja tubuh, terutama sistem saraf
otonom dan sistem endokrin. General Adaptation Syndrome (GAS) terdiri atas
reaksi peringatan, tahap resisten dan tahap kehabisan tenaga. Agar dapat berfungsi
secara optimal, seseorang harus mampu berespon terhadap stressor yang timbul
dan beradaptasi terhadap tuntutan atau perubahan yang dibutuhkan. Jika
seseorang yang menderita penyakit kronis tersebut tidak dapat memberikan
respon adaptif terhadap reaksi General Adaptation Syndrome (GAS), maka
akan berdampak buruk terhadap sistem imun dan bisa menimbulkan perspektif nyeri
pada penyakit kronis yang di derita

Kaitannya Stressor Dengan Proses Perubahan


Stresor psikososial adalah setiap kondisi atau kejadian yang dapat merubah kehidupan
seseorang. Sebenarnya, stressor hanya memberikan rangsangan dan mendorong
sehingga terjadi stres pada seseorang. Stressor berperan sebagai pemicu stres pada
individu. Suatu peristiwa kehidupan bisa menjadi sumber stres terhadap seseorang
apabila kejadian tersebut membutuhkan penyesuaian perilaku dalam waktu yang
sangat singkat (Thoits, 2014). Ketika seseorang gagal berurusan (menyesuaikan)
dengan situasi atau perubahan-perubahan yang secara ekstrem tesebut, maka
timbullah dampak buruk, misalnya perasaan cemas. Ketika stres masih berlangsung
terus- menerus, maka selanjutnya stres berada pada tahap terakhir.

Peran Perawat Sebagai Agen Perubahan


Menurut Simamora (2013) perawat sebagai pemberi layanan kesehatan di rumah
sakit diharapkan selalu ramah, bertabiat lembut, dapat dipercaya, terampil, cakap,
dan memiliki tangung jawab moral. Perawat harus kompetensi dalam sistem
layanan kesehatan. kompetensi adalah seperangkat tindakancerdas, penuh tanggung
jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu. Perawat
dalam melakukan pemberian layanan kesehatan, mempunyai beberapa peran salah
satunya sebagai agent changer yang dalam peranannya diperlukan pemikiran yang
kritis. Sebagai agent changer perawat menjadi pihak yang berperan dalam
merencanakan
dan membuat perubahan terarah dengan cara bekerja sama sesuai dengan kebutuhan
klien dan situasi.

Perawat harus mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Keterampilan


pertama adalah proses keperawatan. Proses keperawatan merupakan pendekatan
dalam menyelesaikan masalah yang sistematis dan konsisten dengan
perencanaan perubahan. Keterampilan kedua adalah ilmu teoretis dan
pengalaman praktik. Perawat harus diajarkan ilmu teoretis di kelas dan mempunyai
pengalaman praktik untuk bekerja secara efektif dengan orang lain. Perubahan
pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama, yaitu mereka melakukan
inovasidan berubah atau mereka yang diubah oleh suatu keadaan dan situasi.

Intervensi Keperawatan untuk Meningkatkan Adaptasi Positif Pada Stress


Adapatasi suatu cara untuk mengatasi tekanan dari lingkingan sekitar untuk tetap
menjaga keseimbangan tubuh. Adaptasi stress dapat dibagi menjadi adaptasi secara
frontal menyesuaikan diri terhadap stress dengan menghadapi rintangan secara sadar
realistik, obyektif, dan rasional serta adaptasi menggunkan mekanisme defensif.
Stresor yang menstimulusi adapatsi mingkin berjangka pendek, seperti demam
atau berjangka panjang seperti paralysis dari anggota gerak tubuh. Agar dapat
berfungsi optimal, seseorang harus mampu berespons terhadpa stressor dan
beradaptasi terhadapa tuntunan atau perubahan yang dibutuhkan. Sehingga timbulnya
adapatsi membutuhkan respons aktif dari seluruh individu. Intervensi NIC yang dapat
dilakukan:
1. Terapi keluarga: membantu anggota keluarga untuk menggerakkan
keluarga mereka kea rah cara yang lebih produktif.
2. Dukungan kelurga: meningkatkan nilai, minat, dan tujuan keluarga.
3. Promosi keterlibatan keluarga: memfasilitasi partipasi keluarga dalam
keluarga dan emosional fisik klie

Anda mungkin juga menyukai