Anda di halaman 1dari 3

SOP/UGD/PS/...

No. Dokumen : SOP/UGD/P


S/...
SOP
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 05 Februari
2017
Halaman : 1/3

PUSKESMAS Asep Supriatna, S.Sos, M.MKes


KALIJATI NIP. 19761126 200501 1 002

Kejang Demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan


1. Pengertian
suhu tubuh ( suhu rektal > 38C ) akibat dari suatu proses ekstrakranial.
Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak disebakan infeksi
intrakranial atau penyebab lain seperti trauma kepala, gangguan
keseimbangan elektrolit, hipoksia atau hipoglikemia.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menangani demam kejang.
a. Keputusan Kepala Puskesmas KALIJATI No. 440/093/
3. Kebijakan
PKM.SR/I/2017 tgl. 03-01-2017 tentang Pendelegasian wewenang
4. Referensi - Panduan Praktik Klinis bagi dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer, edisi revisi tahun 2014.

5. Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :


Tabung O2, infus set, diazepam rektal/intravena, fenitoin,
fenobarbital IV, NaCl 0,9 % .
b. Langkah Langkah Prosedur :
Prinsip pengobatan : atasi kejang, mencari dan mengobati penyebab,
pemberian provilaksis terhadap berulangnya kejang
1. Petugas cuci tangan, pasang sarun tangan dan masker
2. Lakukan Anamnesa seperlunya
3. Bebaskan jalan nafas, pasang sudip lidah
4. Beri O2 lembab
5. Keluarga pasien diberikan informasi selengkapnya mengenai kejang
demam dan prognosisnya
6. Jelaskan pada keluarga tindakan yang akan diberikan , Lakukan
prosedur tanda tangan IC
7. Famakoterapi ditujukan untuk tatalaksana kejang akut dan
tatalaksana profilaksis untuk mencegah kejang berulang
8. Pemberian farmakoterapi untuk mengatasi kejang akut adalah
dengan :
a. Berikan diazepam IV 0,3 0,5 mg/kg BB perlahan-lahan dosis
maksimal 20 mg
b. Jika sukar mencari vena berikan diazepam perectal dengan dosis
0,5 0,75 mg/kg BB (5 mg untuk BB < 10 kg dan 10 mg untuk
BB > 10 kg)
c. Jika dengan 2 kali pemberian diazepam rektal/intravena masih
terdapat kejang dapat diberikan fenitoin IV dengan dosis inisial
20mg/kgBB, diencerkan dalam NaCl 0.9% dengan pengenceran
10 mg fenitoin dalam 1 ml NaCl 0.9%, dengan kecepatan
pemberian 1mg/kgBB/menit, maksimum 50 mg/menit, dosis
inisial maksimum 1000mg. Jika degan fenitoin masih terdapat
kejang, dapat diberikan fenobarbital IV dengan dosis inisial 20
mg/kgBB, tanpa pengenceran dengan kecepatan pemberian
20mg/menit Jika pasien sudah sadar berikan anti piretik dan
antibiotika sesuai penyebabnya
d. Anti konvulsan profilaksis berikan diazepam 0,3 mg/kg BB/x
pemberian diberikan 3 kali/hari selama demam biasanya 2 3
hari Deferensial diagnostik : meningitis, epilepsi
e. Petugas melepas sarung tangan lalu cuci tangan
f. Dokumentasikan di buku laporan RM pasien
g. Entri data

Puskesmas Penanganan Demam No. Dokumen : No. Halaman :


KALIJATI Kejang SPO/UGD/PS/008 Revisi : 0 2/2

Indikasi EEG:
Tidak terdapat indikasi pemeriksaan EEG pada kejang demam, kecuali
jika ditemukan keragu-raguan apakah ada demam sebelum kejang.
Indikasi pencitraan ( CT-scan / MRI kepala ):
Pemeriksaan pencitraan hanya dilakukan jika tidak terdapat kejang
demam yang bersifat fokal atau ditemukan defisit neurologi pada
pemeriksaan fisik.
Kriteria Rujukan :
1. Apabila kejang tidak membaik setelah diberikan obat
antikonvulsan sampai lini ketiga ( fenobarbital)
2. Jika diperlukan pemeriksaan penunjang EEG dan pencitraan
( lihat indikasi EEG dan pencitraan )

6. Diagram Alir
Anamnesa Bebaskan jl napas, pasang
Psgs cuci tangan
sudip lidah dan O2
& pasang APD

Edukasi / informasi ttg penyakit & Bisa Rujuk ke


tanda tangan IC ditanga RS
ni

Pemberian Farmakotherapi :
a. Berikan diazepam IV 0,3 0,5 mg/kg BB perlahan-lahan dosis maksimal 20 mg
b. Jika sukar mencari vena berikan diazepam perectal dengan dosis 0,5 0,75
mg/kg BB (5 mg untuk BB < 10 kg dan 10 mg untuk BB > 10 kg)
c. Jika dengan 2 kali pemberian diazepam rektal/intravena masih terdapat kejang
dapat diberikan fenitoin IV dengan dosis inisial 20mg/kgBB, diencerkan dalam
NaCl 0.9% dengan pengenceran 10 mg fenitoin dalam 1 ml NaCl 0.9%, dengan
kecepatan pemberian 1mg/kgBB/menit, maksimum 50 mg/menit, dosis inisial
maksimum 1000mg. Jika degan fenitoin masih terdapat kejang, dapat diberikan
fenobarbital IV dengan dosis inisial 20 mg/kgBB, tanpa pengenceran dengan
kecepatan pemberian 20mg/menit Jika pasien sudah sadar berikan anti piretik
dan antibiotika sesuai penyebabnya
d. Anti konvulsan profilaksis berikan diazepam 0,3 mg/kg BB/x pemberian
diberikan 3 kali/hari selama demam biasanya 2 3 hari Deferensial diagnostik :
meningitis, epilepsi

Dokumentasikan n
Pet . melepas sarung tangan lalu catat di buku RM &
cuci tangan entri data Selesai

- Dokter Jaga UGD


7. Unit Terkait
- Perawat UGD.
8. Dokumen
Rekam Medis UGD (F RMU 001)
Terkait
No Yang di ubah Isi Perubahan Tanggal
9. Rekaman
mulai
Historis
diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai