Anda di halaman 1dari 10

Pendahuluan

Kram adalah hal yang sering terjadi pada seseorang.Kram adalah suatu keadaan dimana
terjadi kontraksi otot yang kuat tanpa dikehendaki.1 Keadaan ini bisa terjadi saat seseorang
sedang tidur , kedinginan pada waktu berenang , keletihan atau baru sembuh dari sakit atau
juga karena melakukan olahraga tanpa pemanasan. Kram ini berhubungan dengan mekanisme
kerja otot yaitu kontraksi dan relaksasi.1,2

Struktur Makroskopis Tungkai Bawah

Pada tungkai bawah dapat dibedakan tiga komponen yaitu compartimentum anterius ,
compartimentum laterale , compartimentum posterius.3

Compartimentum anterius tungkai bawah adalah kompartemen ekstensor yang terletak anterior
terhadap membran interossea cruris , antara permukaan lateral tibia dan septum intermusculare
cruris anterius.Empat otot compartimentum anterius ialah :3

a. Musculus tibialis anterior , fungsi utamanya untuk dorsofleksi pergelangan kaki dan inversi
kaki.

b. Musculus extensor hallucis longus , fungsi utamanya untuk ekstensi digitus primus

( hallux ) dan dorsofleksi pergelangan kaki.

c. Musculus extensor digitorum longus , fungsi utamanya untuk ekstensi keempat jari kaki
lateral dan dorsofleksi pergelangan kaki.

d. Musculus fiburalis ( peroneus ) tertius, fungsi utamanya untuk dorsofleksi pergelangan


kaki dan membantu eversi kaki .

Otot otot diatas terutama berfungsi sebagai dorsofleksor sendi pergelangan kaki dan sebagai
otot otot fleksor jari jari kaki.

Ada beberapa saraf saraf yang ada di tungkai bawah antara lain:3

a. Nervus saphenus

b. Nervus suralis

c. Nervus tibialis
d. Nervus fibularis communis

e. Nervus Fibularis superficialis

f. Nervus fibularis profundus

Dari semua saraf tungkai bawah nervus fibularis communis paling sering mengalami cedera ,
terutama karena saraf ini terletak amat superfisial sewaktu melingkari collum fibulae.Nervus
fibularis communis dapat terputus sewaktu terjadi fraktur collum fibulae atau teregang berat,
jika articulatio genus mengalami cedera. Sindroma kompartemen anterior ( shin splint ) adalah
keadaan yang ditandai dengan rasa nyeri pada compartimentum anterius tungkai bawah yang
biasanya terjadi setelah kegiatan atau latihan yang berat dan lama.Musculus tibialis anterior
membengkak karena hiperaktivitas tiba tiba.Pembengkakan mengurangkan aliran darah ke
otot otot dan otot otot ini menimbulkan rasa sakit dan pegal.3

Compartimentum lateral pada tungkai bawah dibatasi oleh permukaan lateral tibia ,
septum intermusculare cruris anterius dan cruris posterior dan fascia cruris.Compartimentum
laterale berisi :3

a. Musculus fibularis ( peroneus ) longus

b. Musculus fibularis ( peroneus ) brevis

Kedua otot ini berfungsi untuk eversi kaki dan sedikit plantarfleksi pada pergelangan kaki.

Otot otot dalam compartimentum posterius dapat dibedakan atas pars superficialis dan pars
profunda yang dibatasi satu terhadap yang lain oleh selembar septum transversal.Nervus
tibialis dan pembuluh darah tibialis posterior mengurus persarafan dan pendarahan kedua
bagian compartimentum posterius dan melintas antara kelompok otot pars superficialis dan
kelompok otot pars profunda , tepat disebelah dalam septum transversale.

Kelompok otot pars superficialis dalam compartimentum posterius tungkai bawah terdiri dari
tiga otot yaitu :3

a. Musculus gastrocnemius merupakan otot yang paling supersifial dalam compartimentum


posterius membentuk massa besar pada tonjolan betis.Karena serabutnya terutama teratur
vertikal , kontraksi musculus gastocnemius menghasilkan gerak cepat sewaktu berlari dan
melompat.Meski musculus gastrocnemius berpengaruh terhadap gerak pada articulatio genus
dan juga pada sendi pergelangan kaki , otot ini tidak dapat melimpahkan seluruh kekuatannya
pada kedua sendi secara berbarengan.Fungsi utamanya adalah untuk fleksi plantar pada
pergelangan kaki ,mengangkat tumit sewaktu berjalan dan fleksi tungkai bawah pada
articulation genus.

b. Musculus soleus terletak lebih profunda daripada musculus gastrocnemius dan bertenaga
besar.Fungsi utamanya adalah fleksi plantar pada pergelangan kaki dan fiksasi tungkai pada
kaki.

c. Musculus plantaris biasanya berukuran kecil dan mungkin tidak ada.Fungsi utamanya
membantu musculus gastrocnemius pada fleksi plantar pergelangan kaki secara lemah dan
fleksi lutut.

Kelompok otot pars profunda yang terdapat dalam compartimentum posterius tungkai bawah
terdiri dari empat otot yaitu:3

a. Musculus popliteus yang mempengaruhi articulatio genus , sedangkan otot otot yang lain
mempengaruhi sendi pergelangan kaki dan sendi sendi kaki, fungsinya untuk fleksi lutut
secara lemah dan melepaskan penguncian.

b. Musculus flexor hallucis longus adalah otot pendorong yang kuat sewaktu berjalan ,
berlari atau melompat.Otot ini menyumbangkan banyak pada kelenturan langkah.Fungsi
utamanya adalah fleksi digitus primus ( hallux ) pada semua sendi dan fleksi plantar pada
pergelangan kaki , menunjang lengkung kaki longitudinal medial.

c. Musculus flexor digitorum longus adalah lebih kecil daripada musculus flexor hallucis
longus, meski harus menggerakkan empat jari kaki.Otot ini melintas secara diagonal memasuki
telapak kaki dan terbagi menjadi empat tendo yang melintas ke phalanges distales II
IV.Fungsi utamanya untuk laterofleksi keempat jari kaki lateral dan fleksi plantar pergelangan
kaki , menyokong lengkung lengkung kaki longitudinal.

d. Musculus tibialis posterior , otot paling profunda di compartimentum posterius terletak


pada bidang yang sama seperti tibia dan fibula , diapit oleh musculus flexor digitorum longus
dan musculus flexor hallucis longus.Tendonnya dapat dilihat dan diraba di sebelah belakang
malleolus medialis.Fungsi utamanya adalah untuk fleksi plantar pergelangan kaki dan inversi
kaki.

Struktur Mikroskopis Tungkai Bawah


Struktur mikroskopis tungkai bawah berhubungan dengan otot sebagai alat gerak aktif.
Otot dibedakan atas tiga jenis yaitu otot polos , otot jantung dan otot lurik.

Otot polos merupakan otot involunter / bekerja diluar kesadaran , serat seratnya kecil dan
berbentuk fusiformis atau kumparan dan mengandung satu inti di tengah.Otot polos banyak
dijumpai melapisi organ visera berongga dan pembuluh darah.Di organ saluran pencernaan ,
uterus , ureter dan organ berongga lainnya , otot polos dijumpai dalam bentuk lembaran atau
lapisan.5

Otot jantung , serat otot jantung juga silindris , serat ini terutama terdapat di dinding dan sekat
jantung dan dinding pembuluh darah besar yang melekat pada jantung ( aorta dan trunkus
pulmonalis) memiliki satu atau dua inti ditengah yang lebih pendek dan bercabang,bekerja
secara tak sadar dan reaksi terhadap rangsang lambat.Otot jantung terdiri dari 1 unit sel
tersendiri dengan panjang sekitar 80 m dan diameter 15 m.5,6

Otot rangka , satuan organisasi otot rangka adalah serat otot yaitu sel sel silindris panjang
multinuklear , panjangnya berkisar antara 10 sampai 30 cm dan berdiameter antara 0,1 0,5
mm. Inti intinya tersebar di perifer.6 Otot ini memiliki banyak nukleus karena penyatuan
precursor sel otot mioblas (myoblastus ) selama perkembangan embrionik.Setiap serat otot
terdiri dari subunit subunit yang disebut miofibril yang terentang di sepanjang serat.Miofibril
selanjutnya terdiri dari subunit subunit yang disebut miofibril yang terentang di sepanjang
serat.Miofibril selanjutnya terdiri dari banyak miofilamen ( myofilamentum ) yang dibentuk
oleh protein kontraktil tipis aktin dan protein kontraktil tebal miosin.Di dalam sarkoplasma ,
susunan filamen aktin dan miosin sangat teratur membentuk pola crossstriation, yang dilihat
dibawah mikroskop cahaya berupa stria I ( discus isotropicus ) terang dan stria A ( discus
anisotropicus) gelap di setiap serat otot.Karena cross striation ini ,otot rangka disebut juga
textus muscularis striatus ( striated muscle).Pemeriksaan dengan mikroskop elektron
memperlihatkan susunan internal protein kontraktil di setiap miofibril.Gambaran resolusio
tinggi menunjukkan bahwa setiap stria I terang tepisah menjadi dua linea Z ( diskus atau pita
) padat melintang.Diantara dua linea Z yang berdekatan terdapat unit kontraktil otot terkecil ,
sarkomer ( sarcomerum ).Sarkomer adalah unit kontraktil berulang yang terlihat di sepanjang
setiap miofibril.5

Otot rangka dikelilingi oleh lapisan jaringan ikat padat tidak teratur yang disebut epimisium (
epymisium ).Dari epimisium , lapisan jaringan ikat kurang padat tidak teratur disebut
peimisium ( perymisium ) masuk dan memisahkan bagian dalam otot menjadi
berkas berkas yang lebih kecil yaitu fasikulus ( fasciculus muscularis ), setiap fasikulus
dikelilingi oleh perimisium.Selain tipis serat jaringan ikat reticular , endomisium

( endomysium ) membungkus setiap serat otot .Di selubung jaringan ikat terdapat pembuluh
darah ( vas sanguineum ), saraf dan pembuluh limfe .5

Mekanisme Kontraksi

Mekanisme umum kontraksi otot terjadi dalam urutan dan tahap tahap berikut :9

a. Suatu potensial aksi berjalan di sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujungnya pada
serabut otot.

b. Di setiap ujung saraf menyereksi substansi neurotransmitter yaitu asetilkolin dalam jumlah
sedikit.

c. Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membran serabut otot untuk membuka banyak
kanal bergerbang asetilkolin melalui molekul molekul protein yang terapung pada
membran.

d. Terbukanya kanal bergerbang asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium untuk
berdifusi ke bagian dalam membran serabut otot.Peristiwa ini akan menimbulkan suatu
potensial aksi pada membran.

e. Potensial aksi akan berjalan di sepanjang membran serabut otot dengan cara yang sama
seperti potensial aksi berjalan di sepanjang membran serabut saraf.

f. Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membran otot dan banyak aliran listrik
potensial aksi mengalir melalui pusat serabut otot.Disini , potensial aksi menyebabkan
retikulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium yang telah tersimpan di dalam
retikulum ini.

g. Ion ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin dan miosin yang
menyebabkan kedua filamen tersebut bergeser satu sama lain dan menghasilkan proses
kontraksi.

h. Setelah kurang dari satu detik , ion kalsium dipompa kembali ke dalam retikulum
sarkoplasma oleh pompa membran Ca++ dan ion ion ini tetap disimpan dalam retikulum
sampai potensial aksi otot yang baru datang lagi , pengeluaran ion kalsium dari miofibril akan
menyebabkan kontraksi pada otot terhenti.

Pada keadaan relaksasi , ujung-ujung filamen aktin yang memanjang dari dua lempeng Z yang
berurutan sedikit saling tumpang tindih satu sama lain, dan sebaliknya pada saat kontraksi,
filamen aktin ini telah tertarik ke dalam di antara filamen miosin, sehingga ujung-ujungnya
sekarang saling tumpang saling tindih satu sama lain dengan pemanjangan yang maksimal.
Lempeng Z juga telah ditarik oleh filamen aktin sampai keujung filamen miosin. Jadi, kontraksi
otot terjadi tersebut mekanisme pergeseran filamen. Yang menyebabkan pergeseran filamen
aktin disebabkan oleh kekuatan yang dibentuk oleh interaksi jembatan silang dari filamen
miosin dengan filamen aktin. Pada keadaan istirahat kekuatan ini tidak aktif, tetapi bila sebuah
potensial aksi berjalan disepanjang membran serabut otot, hal ini akan menyebabkan retikulum
sarkoplasma melepaskan ion kalsium dalam jumlah besar, yang dengan cepat mengelilingi
miofibril. Ion-ion kalsium ini kemudian mengaktifkan kekuatan diantara filamen aktin dan
miosin, dan mulai terjadi kontraksi. Tetapi energi juga diperlukan untuk berlangsungnya proses
kontraksi.Energi ini berasal dari ikatan berenergi tinggi pada molekul ATP , yang diuraikan
menjadi adenesin difosfat ( ADP ) untuk membebaskan energi.9

Filamen miosin terdiri dari banyak molekul miosin dan masing masing mempunyai berat
molekul kira kira 480.000.Molekul miosin terdiri atas enam rantai polipeptida , dua rantai
berat masing masing dengan berat molekul kira kira 200.000 dan empat rantai ringan
dengan berat molekul masing masing sekitar 20.000. Dua rantai berat saling melilit satu sama
lain untuk membentuk heliks ganda yang disebut sebagai ekor dari molekul miosin. Salah satu
ujung dari masing masing rantai ini melipat secara bilateral ke dalam suatu struktur
polipeptida globuler yang disebut yang disebut kepala miosin .Jadi terdapat dua kepala bebas
pada molekul miosin heliks ganda .Empat rantai ringan juga bagian dari kepala miosin yaitu
dua di setiap kepala .Rantai rantai ringan ini membantu mengatur fungsi kepala selama
kontraksi otot.Filamen miosin dibentuk oleh 200 atau lebih molekul miosin tunggal.Ciri ciri
lain dari kepala miosin yang sangat penting untuk kontraksi otot adalah bahwa ia dapat
berfungsi seperti enzim ATPase , kemampuan ini menyebabkan kepala mampu memecah ATP
dan menggunakan energi yang berasal dari ikatan fosfat berenergi tinggi ATP untuk
menjalankan proses kontraksi.9, 10

Filamen aktin juga kompleks .Filamen ini terdiri dari tiga komponen protein yaitu : aktin ,
tropomiosin dan troponin .Kerangka filamen aktin adalah suatu molekul protein F- aktin untai
ganda.Kedua untai membelit dalam suatu heliks dengan cara yang sama seperti molekul
miosin.Setiap untai heliks F- aktin terdiri atas molekul G aktin terpolimerisasi yang masing
masing mempunyai berat molekul sekitar 42.000.Pada setiap molekul G- aktin melekat satu
molekul ADP yang diperkirakan adalah bagian aktif pada filamen aktin yang berinteraksi
dengan jembatan silang filamen miosin untuk menimbulkan kontraksi otot.Bagian aktif pada
kedua untai F aktin dari heliks ganda diatur bergantian , membentuk satu tempat aktif di
seluruh filamen aktin kira kira setiap 2,7 nanometer.Setiap filamen aktin panjangnya kurang
lebih 1 mikrometer.Bagian dasar dari filamen aktin disisipkan dengan kuat ke dalam lempeng
Z , ujung ujung filamen tersebut menonjol pada kedua arah untuk berada dalam ruangan
antara molekul miosin.9

Setiap molekul tropomiosin mempunyai berat molekul 70.000 dan panjang 40


nanometer.Molekul molekul tersebut terbungkus secara spiral mengelilingi sisi heliks F
aktin .Pada stadium istirahat , molekul tropomiosin terletak pada ujung atas tempat yang aktif
dari untai aktin , sehingga tidak dapat terjadi penarikan antara filamen aktin dan miosin untuk
menimbulkan kontraksi.9

Masih ada molekul protein lain yang melekat di sepanjang sisi molekul tropomiosin yang
disebut troponin .Molekul ini sebenarnya merupakan kompleks yang terdiri dari tiga subunit
protein yang terikat secara longgar yang masing masing memiliki peran spesifik pada
pengaturan kontraksi.Salah satu subunit ( troponin I ) mempunyai afinitas yang kuat terhadap
aktin yang lainnya ( troponin T ) terhadap tropomiosin dan yang ketiga ( troponin

C ) terhadap ion ion kalsium diduga mencetuskan proses kontraksi.9

Bila sebuah otot berkontraksi , timbul suatu kerja dan energi diperlukan.Sejumlah besar ATP
dipecah membentuk ADP selama proses kontraksi , semakin besar jumlah kerja yang dilakukan
oleh otot semakin besar jumlah ATP yang dipecahkan yang disebut efek Fenn.9

Mekanisme Relaksasi

Proses kontraksi dihentikan ketika Ca2+ dikembalikan ke kantung lateral saat aktivitas
listrik lokal berhenti.Retikulum sarkoplasma memiliki molekul pembawa , pompa Ca2+ -
ATPase , yang memerlukan energi dan secara aktif mengangkut Ca2+ dari sitosol untuk
memekatkannya di dalam kantung lateral.Ketika asetilkolinesterase menyingkirkan Ach dari
taut neuromuscular , potensial aksi serat otot terhenti.Ketika potensial aksi lokal tidak dapat
lagi terdapat di tubulus T untuk memicu pelepasan Ca2+ , aktivitas pompa Ca2+ retikulum
sarkoplasma mengembalikan Ca2+ yang dilepaskan ke kantung lateral. Hilangnya Ca2+ dari
sitosol memungkinkan kompleks troponin tropomiosin bergeser kembali ke posisinya yang
menghambat , sehingga aktin dan miosin tidak lagi berikatan di jembatan silang .Filamen tipis
, setelah dibebaskan dari siklus perlekatan dan penarikan jembatan silang , kembali secara
pasif ke posisi istirahatnya.Serat otot kembali melemas / relaksasi.11

Mekanisme Terjadinya Kram

Meskipun satu potensial aksi di sebuah serat otot hanya menghasilkan kedutan , namun
dapat dihasilkan kontraksi dengan durasi lebih lama dan tegangan lebih besar oleh stimulasi
berulang serat otot.Jika serat otot telah melemas sempurna sebelum potensial aksi berikutnya
timbul maka akan terbentuk kedutan kedua dengan kekuatan sama seperti yang pertama.Setiap
kali akan terjadi proses eksitasi kontraksi yang sama dan menghasilkan respons kedutan yang
identik.Namun jika serat otot dirangsang kedua kalinya sebelum serat tersebut mengalami
relaksasi sempurna dari kedutan pertama maka potensial aksi kedua menyebabkan respons
kontraksi kedua , yang ditambahkan diatas kedutan pertama.Kedua kedutan dari dua potensial
aksi dijumlahkan untuk menghasilkan tegangan serat yang lebih besar daripada yang dihasilkan
oleh satu potensial aksi.11

Penjumlahan kedutan hanya dapat terjadi karena durasi potensial aksi ( 1 sampai 2 mdet
) jauh lebih singkat daripada durasi kedutan yang ditimbulkannya (100 mdet).Setelah terbentuk
satu potensial aksi akan timbul periode refrakter singkat saat tidak dapat terjadi potensial aksi
berikutnya.Karena itu penjumlahan potensial aksi tidak dapat terjadi pada periode ini
.Membran harus kembali ke potensial istirahatnya dan pulih dari periode refrakter sebelum
potensial aksi berikutnya dapat terjadi.Namun karena potensial aksi dan periode refrakter telah
selesai jauh sebelum kedutan otot yang ditimbulkannya berakhir maka serat otot dapat
dirangsang kembali selagi sebagian aktivitas kontraksi masih berlangsung , untuk
menghasilkan penjumlahan respons mekanis.Jika serat otot dirangsang sedemikian cepat
sehingga serat tersebut sama sekali tidak mendapat kesempatan untuk melemas di antara
rangsangan maka timbul kontraksi menetap dengan kekuatan maksimal yang dikenal sebagai
tetanus.11
Kontraksi otot yang kuat dan lama mengakibatkan keadaan yang dikenal sebagai
kelelahan otot.Penyelidikan para atlet telah menunjukkan bahwa kelelahan otot meningkat
hampir berbanding langsung dengan kecepatan pengurangan glikogen otot.9

Sel otot dapat menyimpan glukosa dalam jumlah terbatas dalam bentuk glikogen tetapi
glikolisis anaerob cepat menguras simpanan glikogen otot ini.Kedua ketika produk akhir
glikolisis anaerob , asam piruvat , tidak dapat diproses lebih lanjut oleh jalur fosforilasi
oksidatif , molekul ini diubah menjadi asam laktat.Akumulasi asam laktat diperkirakan
berperan menimbulkan nyeri otot yang dirasakan ketika seseorang melakukan olahraga intens.
Selain itu asam laktat yang diserap oleh darah menimbulkan asidosis metabolik yang menyertai
olahraga intens.Terkurasnya cadangan energi dan turunnya pH otot akibat akumulasi asam
laktan berperan dalam munculnya kelelahan otot.11

Cara Penanganan

Berdasarkan skenario dimana seorang anak laki laki mengalami kram pada betis
kanannya saat sedang berlatih renang dan penjaga kolam memegang kaki kanan si anak dan
mendorong telapak kaki kanannya ke arah dorsal selama 2 menit. Hampir semua otot rangka
terdapat reseptor regang sensitif yaitu gelendong neuromuscular / junction neuromuscularis
fusi .Gelendong ini terdiri atas kapsul jaringan ikat , tempat ditemukannya serat otot modifikasi
yaitu serat intrafusal ( myofibra intrafusalis ) dan banyak ujung saraf / terminationes neurales
dikelilingi oleh ruang berisi cairan .Gelendong neuromuscular memantau perubahan (
peregangan ) panjang otot dan mengaktifkan reflex kompleks untuk mengatur aktivitas otot.5
Otot dapat memendek / meregang( kontraksi ) maksimal yang disebut tonus , kemudian
relaksasi.Namun seringkali rangsangan tertentu menyebabkan tonus tidak diikuti oleh relaksasi
, keadaan otot seperti ini yang disebut tetanus ( kejang ) . Dengan melakukan pendorongan
terhadap telapak kaki kanannya ke arah dorsal sehingga akan terjadi peregangan yang
berlebihan , peregangan yang berlebihan inilah yang akhirnya menimbulkan relaksasi ( tonus
otot meningkat terjadi relaksasi ).

Kesimpulan
Kram adalah suatu keadaan dimana terjadi kontraksi otot yang kuat tanpa dikehendaki. Kram
dapat terjadi karena adanya gangguan mekanisme kerja otot yaitu mekanisme kontraksi dan
relaksasi.

Pada kram terjadi kontraksi terus menerus yang tidak diikuti dengan relaksasi. Kram pada
tungkai bawah ini dapat diatasi dengan mendorong telapak kaki kanan ke arah dorsal hal ini
dilakukan agar terjadi peregangan yang berlebihan yang akhirnya menyebabkan relaksasi (
tonus otot meningkat terjadi relaksasi ).

Daftar Pustaka

1. Wibowo DS.Anatomi tubuh manusia.Jakarta:PT Grasindo;2005.h 44.

2. Ruhito F,Mahendra B.Pijat kaki untuk kesehatan.Jakarta:Penebar Swadaya;2009.h 41.

3. Moore KL,Agur AMR.Anatomi klinis dasar.Jakarta:Hipokrates;2002.h 250 61.

4. Otot extensor tungkai bawah tampak anterior dan posterior.Diunduh dari

www.catsclem.nl,18 Maret 2012.

5. Eroschenko VP.Atlas Histologi diFiore.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC;2010.

h 123 4.

6. Bloom,Fawcett.Buku ajar Histologi.12thed.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2002.h 238-64.

7. Monruw.Otot rangka , otot polos , otot jantung.Diunduh dari monruw.wordpress.com, 17


Maret 2012.

8. Zhernia.Otot rangka.Diunduh dari zhernia.wordpress.com,17Maret 2012.

9. Guyton,Hall.Buku ajar Fisiologi Kedokteran.11thed.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran


EGC;2007.h 76 84.

10. Wordbiology.Mekanisme kontraksi otot.Diunduh dari wordbiology.wordpress.com,17


Maret 2012.

11. Sherwood L.Fisiologi manusia.6thed.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC;2011.h 289


300.

Anda mungkin juga menyukai