Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Umum

Defenisi pantai memiliki makna yang lebih sempit dari pada pesisir.

Terminologi pantai digunakan untuk menyatakan lokasi yang langsung membatasi

antara darat dan laut. Sedangkan pesisir menyiratkan makna kawasan yang lebih

luas di mana pasang surut masih terpengaruh. Garis pantai dapat dinyatakan

sebagai garis kontur 0 yang berada di bawah bibir pantai di mana rerata pasang

tertinggi terjadi.

Dalam Triatmodjo (1996), gelombang di laut dapat dibedakan menjadi

beberapa macam yang tergantung pada gaya pembangkitnya. Gelombang tersebut

adalah gelombang angin yang dibangkitkan oleh tiupan angin di permukaan laut,

gelombang pasang surut yang dibangkitkan oleh gaya tarik benda-benda langit

terutama matahari dan bulan terhadap bumi, gelombang tsunami yang terjadi

karena letusan gunung berapi atau gempa di laut dan gelombang yang

dibangkitkan oleh kapal yang bergerak.

Di antara beberapa bentuk bentuk gelombang tersebut yang paling penting

salah satunya adalah gelombang angin (yang untuk selanjutnya disebut

gelombang). Gelombang dapat menimbulkan energi untuk membentuk pantai,

menimbulkan arus dan transport sendimen dalam arah tegak lurus dan sepanjang

pantai, serta menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai.

Gelombang merupakan faktor utama di dalam penentuan tata letak (layout)

pelabuhan, alur pelayaran, perencanaan bangunan pantai (Triatmodjo, 1996).

Besarnya gelombang laut tergantung dari beberapa faktor, yaitu: kecepatan angin,
1
lamanya angin bertiup, kedalaman laut dan luasnya perairan. Oleh karena itu,

pengetahuan tentang gelombang harus dipahami dengan baik yaitu dengan cara

memahami karakteristik dan perilaku gelombang baik di laut dalam, selama

penjalarannya menuju pantai maupun di daerah pantai, dan pengaruhnya terhadap

pantai.

Sirkulasi udara yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi disebut

angin. Angin terjadi karena perbedaan tekanan udara, sehingga udara mengalir

dari tempat yang bertekanan tinggi menuju daerah yang bertekanan rendah. Angin

sangat berpengaruh karena angin: mengendalikan kapal pada gerbang,

memberikan gaya horisontal pada kapal dan bangunan pelabuhan, mengakibatkan

terjadinya gelombang laut, mempengaruhi kecepatan arus, di mana kecepatan arus

yang rendah dapat menimbulkan sedimentasi. Data angin dicatat tiap jam dan

harus diolah terlebih dahulu setelah itu data disajikan dalam bentuk tabel

(ringkasan) atau diagram yang disebut dengan mawar angin (wind rose), sehingga

karakteristik angin dapat dibaca dengan cepat.

Data gelombang dicatat tiap hari dan harus diolah terlebih dahulu setelah

itu data disajikan dalam bentuk tabel (ringkasan) atau diagram yang disebut

dengan mawar gelombang (wave rose), sehingga karakteristik gelombang dapat

dibaca dengan cepat.

1.2 Latar Belakang

Pantai dapat terbentuk karena adanya hantaman gelombang ke tepi daratan

tanpa henti, sehingga mengalami pengikisan, gelombang penghancur tersebut

dinamakan gelombang destruktif. Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya

2
sedemikian sehingga mampu menghancurkan energi gelombang yang datang.

Penyesuaian bentuk tersebut merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap

laut. Ada dua tipe tanggapan pantai terhadap kondisi gelombang, yaitu tanggapan

terhadap kondisi gelombang normal dan tanggapan terhadap kondisi gelombang

badai. Kondisi gelombang terjadi dalam waktu yang lebih lama, pada saat badai

terjadi gelombang yang mempunyai energi besar sehingga pantai tidak mampu

menahan serangan gelombang dan menyebabkan terjadinya erosi. Setelah

gelombang besar reda, pantai akan kembali ke bentuk semula oleh pengaruh

gelombang normal. Tetapi ada kalanya pantai yang tererosi tersebut tidak kembali

ke bentuk semula karena material pembentuk pantai terbawa arus ke tempat lain

dan tidak kembali ke lokasi semula. Dengan demikian pantai tersebut mengalami

erosi. Erosi merupakan proses terbawanya tanah dan lumpur ke dalam laut dan

meninggalkan pasir dan kerikil yang tetap berada di daerah pantai.

Selain erosi gelombang juga menyebabkan terjadinya abrasi, yaitu

pengikisan pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan

berkurangnya areal daratan. Perbandingan dari penambahan dan pengurangan

sedimen merupakan keseimbangan yang akan merefleksikan kestabilan garis

pantai, sebaliknya bila terjadi abrasi akan terjadi pengurangan pada pantai,

dinamika yang terjadi akan mengarah kepada perubahan bentuk dan garis pantai.

Perubahan garis pantai baik maju atau mundur menimbulkan berbagai

permasalahan, di antaranya pemanfaatan lahan, bertambah atau berkurangnya luas

daratan, terancamnya aktivitas manusia dan lain sebagainya. Perubahan

perubahan yang terjadi ini mempunyai skala waktu (bulan, tahun, dekade bahkan

3
abad) dan ruang (dari suatu daerah pantai, lokal, regional, sampai tingkat

nasional).

Dalam perencanaan pembangunan kontruksi di daerah pantai, perlu

mempertimbangkan dan memperhitungkan kondisi lapangan yang ada, salah

satunya adalah data angin dan data gelombang. Data angin yang dapat digunakan

untuk pertimbangan penematan posisi pemecah gelombang, alur pelayaran, dan

perhitungan konstruksi bangunan pelabuhan. Sedangkan Tinggi gelombang dapat

digunakan untuk perencanaan elevasi dermaga, dan perhitungan konstruksi

pemecah gelombang.

1.3 Perumusan Masalah

Permasalahan erosi di pantai biasanya disebabkan oleh terhentinya atau

berkurangnya suplai sedimen yang dapat dibangkitkan oleh gelombang di pantai

tersebut. Untuk dapat memahami secara sistematis arah dan besar dari suplai

sedimen, pengamatan parameter gelombang sangat diperlukan. Pengukuran

parameter gelombang, yaitu arah, tinggi dan periode, secara langsung di laut

sangat jarang dilakukan karena membutuhkan peralatan yang mahal untuk

dioperasikan. Tidak jarang peralatan pengukur gelombang (wave gages) yang

dipasang di perairan pantai hilang terseret arus dan gelombang ataupun rusak

karena terbentur oleh kapal-kapal (nelayan). Oleh karenanya data parameter

gelombang untuk sebuah lokasi pantai dari hasil pengukuran di lapangan untuk

waktu yang relatif lama sangatlah jarang ditemukan. Sebagai gantinya, karena

pembangkit utama gelombang adalah angin, data pengamatan angin dari stasiun

meteorologi BMKG terdekat dapat diolah untuk mengestimasi parameter

4
gelombang yang datang ke lokasi sebuah pantai. Data kecepatan dan arah angin

yang tersedia untuk puluhan tahun yang dikaitkan dengan fetchnya dapat

dikonversi menjadi data parameter gelombang yang diperlukan dalam memahami

dinamika pantai yang terjadi.

1.4 Tujuan Tugas Akhir

Secara khusus tugas akhir ini bertujuan menghasilkan wind rose (mawar

angin) yang menggambarkan pola variasi kecepatan dan arah angin sesuai dengan

data observasi anginnya. Setelah itu wave rose (mawar gelombang), yang

menggambarkan pola variasi tinggi dan arah gelombang dapat dihasilkan.

Wind rose dan wave rose ini pada gilirannya dapat digunakan sebagai

dasar dalam penentuan parameter gelombang yang dipakai dalam mensimulasi

atau memodelkan profil dan garis pantai.

1.5 Manfaat

Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Memperoleh parameter gelombang yang dibangkitkan oleh angin yaitu

windrose dan waverose yang merupakan gaya-gaya yang bekerja pada

perencanaan bangunan pantai.

2. Terutama bagi penulis sendiri sebagai penambah ilmu pengetahuan dan

pengalaman agar mampu melaksanakan kegiatan yang sama pada saat

bekerja atau terjun ke lapangan.

3. Pihak mahasiswa lainnya yang membutuhkan informasi sebagai referensi

atau contoh apabila mengambil topik bahasan yang sama.

5
1.6 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah

Ruang lingkup tugas akhir ini adalah:

a. Lokasi penelitian terletak di Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

Propinsi Sumatera Utara.

b. Data angin yang dipergunakan adalah data arah angin dan kecepatan

angin. Data tersebut didapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan

Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, yaitu dari

tahun 2002 2012.

c. Parameter gelombang berupa tinggi gelombang, arah gelombang dan

periode gelombang dihitung berdasarkan data angin di atas dengan

mempertimbangkan fetchnya.

Pembatasan masalah tugas akhir ini adalah:

a. Tugas akhir ini tidak membahas tentang gelombang ekstrim dengan

periode ulang tertentu.

b. Data angin yang digunakan adalah dari data Badan Meteorologi,

Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim

Belawan yang jauhnya 37,91 km dari lokasi studi. Hal ini karena stasiun

Meteorologi Kuala Namu yang lebih dekat baru mempunyai data untuk

awal tahun 2014.

c. Tugas akhir ini tidak membahas aplikasi parameter gelombang yang

dihitung untuk perencanaan bangunan pantai.

6
1.7 Metodologi Penulisan

Tahapan dari tugas akhir ini adalah:

a. Studi literature tugas akhir ini meliputi pengambilan teori serta rumus dari

beberapa sumber bacaan buku, jurnal ilmiah, makalah, hasil seminar atau

symposium ilmiah, serta tata perencanaan dan aturan pemerintah yang

berkaitan dengan tugas akhir ini.

b. Studi lapangan, yaitu pengambilan data-data di lapangan dengan

melakukan survey di Pantai Cermin.

Teknik Pengumpulan Data:

a. Data Primer, yaitu data lapangan yang bersumber langsung dari

pengamatan dan survey langsung di lapangan.

b. Data Sekunder, yaitu pengumpulan data atau informasi melalui survey ke

instansi atau lembaga terkait, misalnya Badan Meteorologi, Klimatologi,

dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Belawan.

1.8 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran garis besar penulisan tugas akhir ini, maka
isi tugas akhir ini dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan,


pembatasan masalah, metodologi penelitian, sistematika
penelitian, time schedule tugas akhir.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Merupakan kajian berbagai literature serta hasil studi yang


relevan dengan pembahasan ini. Bab ini berisikan penjelasan
7
mengenai teori-teori yang mendukung terhadap penelitian ini di
antaranya penjelasan tentang pantai, penjelasan tentang angin,
penjelasan gelombang laut.

BAB III : LOKASI DAN METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang metode yang dipakai dalam penelitian


termasuk pemilihan lokasi penelitian, gambaran umum tempat
penelitian, pengumpulan data, langkah-langkah dalam penelitian
serta analisa data dan perhitungan dalam menganalisis.

BAB IV : ANALISIS DATA

Berisikan pembahasan mengenai data-data yang dikumpulkan lalu


dianalisis sehingga diperoleh kesimpulan

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai