OLEH :
HARRY SETIADI
NIA RAHMAHYANTI
RAHMA PUTRI
UNIVERSITAS RIAU
2017
BAB I
PENDAHULUAN
I. Opsi
Opsi adalah kontrak yang memberikan hak kepada pemilik opsi untuk membeli atau
menjual aset dengan harga tetap pada atau sebelum tanggal yang ditentukan.Pihak yang
membeli opsi berarti telah memiliki hak untuk meminta pihak lain (penjual atau writer dari
opsi tersebut) membeli atau menjual aset (underlying) pada waktu yang telah ditentukan
dimasa yang akan datang. Pembeli memegang seluruh hak, sementara penjual yang memiliki
kewajiban. Terminologi dalam opsi :
1. Exercise/strike price (harga penebusan) adalah harga beli atau jual dari aset yang
mendasari opsi (underlying assets).
2. Time to expiration adalah tanggal kadaluarsa (expiration date) yang merupakan batas akhir
pelaksanaan (exercise) .
3. Underlying assets adalah aset yang menjadi subyek untuk dibeli atau dijual dalam opsi.
4. Option premium adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual opsi.
5. Pembeli opsi adalah pihak yang membeli opsi.
II. Call Options/Opsi Beli
Call option atau Opsi beli adalah salah satu tipe kontrak opsi yang memberikan hak
kepada pembeli opsi untuk membeli dari penjual opsi aset tertentuseperti saham, mata uang
atau komoditas pada periode waktu dan harga yang ditetapkan.
Contoh :
Seorang investor memiliki call option untuk membeli saham PT ABC sebanyak 200
lembar saham dengan harga penebusan (E) sebesar Rp 5.000/ lembar. Jangka waktucall
option ialah 3 bulan.
Jawaban :
Jika harga saham PT ABC saat ini sebesar Rp 5.500 (So), maka: Nilai intrinsik call option
ialah So > E atau nol
Jika harga saham PT ABC saat ini sebesar Rp.4.800, maka nilai intristik call option = 0.
Put option adalah kebalikan dari call option. Put option memberikan hak kepada
pembeli (buyer/holder) untuk menjual (put) underlying asset pada harga yang telah
ditentukan.
Harga opsi atau option premium terdiri dari dua komponen yaitu nilai intrinsik
(intrinsik value) dan time premium. Nilai intristik sebuah option put adalah nilai ketika
harga penebusan E > (S0) atau 0. Time premium juga disebut sebagai nilai ekstrinsik.
Time premium adalah biaya yang harus ditanggung atas lamanya opsi yang dipegang.
Semakin lama rentang waktu dari kontrak opsi dimulai dengan tanggal berakhir, maka
semakin beresiko investasi tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kenaikan pada time
premium atas opsi tersebut. Rumus :
Contoh :
Seorang investor memiliki 200 lembar saham PT ABC membeliput option saham PT
ABC sebanyak 200 lembar saham dengan harga penebusan (E) sebesar Rp 5.000/ lembar.
Jangka waktuput option ialah 3 bulan.
Jawaban :
Jika harga saham PT ABC saat ini sebesar Rp 5.500 (So), maka nilai intrinsik put option
ialah 0 karena So > E, investor akan memperoleh keuntungan jika menjual saham ABC di
pasar.
Jika harga saham PT ABC saat ini sebesar Rp. 4.800, maka nilai intristik put option adalah
Rp. 5000 Rp. 4.800 = Rp. 200
Call option dan put option dapat digabungkan dengan sekuritas lainnya untuk menjadi
Protective put adalah strategi yang dilaksanakan untuk membeli put option dari saham
perusahaan yang telah dimiliki. Dalam hal ini investor membeli saham suatu perusahaan
sekaligus put optionnya.
1. Posisi dalam saham adalah investor membeli atau sudah memiliki sahamnya (long)
sedangkan posisi di put option adalah membeli (long)
2. Tujuan pembelian saham sekaligus put optionnya adalah untuk mencegah kerugian yang
terjadi karena turunnya harga saham
Contoh :
PT ABC membeli 10.000 lembar saham PT XYZ pada harga Rp3.000 / lembar, sebagai
langkah awal untuk mengakuisisi PT XYZ. Manajemen PT ABC memiliki kekhawatiran
bahwa harga saham PT XYZ akan turun harganya dalam waktu dekat, sehingga untuk
memutuskan untuk membeli put option yang memberikan hak untuk menjual 10.000 lembar
saham PT XYZ pada harga penebusan sebesar Rp. 2.950 selama tiga bulan kedepan.
Jawaban :
Jika 3 bulan mendatang harga saham > 2.950 maka manajemen PT ABC tidak akan
melaksanankan haknya dan tetap memegang saham PT XYZ karena akan lebih
menguntungkan.
Jika 3 bulan mendatang harga saham < 2.950 maka manajemen PT ABC akan melaksanankan
haknya dengan mengirimkan 10.000 lembar saham PT XYZ kepada penjual put option. PT
ABC memperoleh uang sebesar Rp. 2.950 dari setiap lembar PT XYZ dari yang dikirimkan.
Kerugian diminimalkan sebesar harga beli (3000) dikurangi dengan harga penebusan (2950)
ditambah dengan option premium.
Strategi covered call adalah kegiatan menjual (write) call option suatu saham dan
pada saat yang bersamaan membei saham tersebut dipasar. Posisi dalam opsi adalah
membeli/ menjual call option (short) dan dalam saham adalah membeli atau sudah memiliki
sahamnya (long). Tujuan dari strategi ini adalah mencegah terjadinya kerugian dari transaksi
penjualancall option tanpa memiliki sahamnya terlebih dahulu apabila harga saham yang
menjadi underlying asset lebih tinggi dari harga penebusannya.
Contoh :
Pada tanggal 1 juni 2012 PT RST menjual call option yang dapat membeli saham PT SYX
sebesar 1000 lembar dengan harga opsi Rp.200. Harga penebusan sebesar Rp.5.000 yang
jatuh tempo 3 bulan mendatang.
Jawaban :
Jika harga saham PT SYX 3 bulan mendatang < Rp.5000 maka pembeli call option tidak
akan melaksanakan hak yang dimiliki tetapi langsung membeli pada pasar saham karena
lebih murah harganya.
PT RST sebagai penjual call option memperoleh keuntungan sebesar Rp.200 x 100 lembar
(Rp. 200.000)
Jika harga saham PT SYX 3 bulan mendatang > Rp.5000 maka pembeli call option akan
melaksanakan hak yang dimiliki dengan membeli saham PT SYX dari PT RST dengan harga
Rp. 5.000
Misalnya jika harga saham PT SYX sebesar Rp. 6.000 maka PT RST harus membeli saham
PT SYX di pasar saham pada harga Rp.6.000.
Semakin tinggi harga saham PT SYX, semakin besar kerugian yang harus ditanggung PT
RST sebagai penjual call option.
V. Penilaian Opsi
Penilaian terhadap sebuah opsi perlu dilakukan untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu
opsi, dan selanjutnya juga akan berguna untuk menentukan harga sebuah opsi. Dalam
penilaian opsi, terkadang kita menemui situasi di mana harga premi opsi melebihi nilai
intrinsiknya opsi. Kelebihan ini disebut dengan nilai waktu atau premi waktu.
Nilai intrinsik sebuah opsi adalah nilai ekonomis jika opsi tersebut dilaksanakan. Jika
tidak ada nilai ekonomis yang positif dari suatu opsi, maka nilai intrinsik opsi tersebut adalah
nol. Jadi, call option akan mempunyai nilai intrinsik yang positif jika harga saham lebih besar
dari strike price. Besarnya nilai intrinsik tergantung dari selisih antara harga saham yang
sebenarnya dan harga strike price. Tetapi, jika ternyata harga strike price lebih besar dari
harga saham, maka nilai intrinsik dari call option adalah nol.
1. Metode Binomial
a) Menentukan harga tertinggi dan terendah dari suatu underlying asset di masa depan.
b) Tentukan pay-off call option nya
c) Tentukan delta yang diperoleh dengan cara membagi selisih pay-off call option
dengan selisih antara harga tertinggi dan terendah saham.
d) Tentukan nilai sekarang dari jumlah yang dipinjam.
e) Harga call option = harga saham saat ini x Delta dikurangi pinjaman.
Contoh :
Harga saham PT ABC di akhir tahun diperkirakan antara Rp.3.250 Rp.4.250. Di pasar
tersedia call option saham PT ABC yang akan jatuh tempo 1 tahun mendatang dengan
harga penebusan sebesar Rp.3.500. Apabila saat ini harga saham PT ABC sebesar
Rp.3.500 dan bunga pinjaman sebesar 10%, berapakah harga call option PT ABC?
Jawaban :
Saham yang dihubungkan dengan opsi tidak pernah membayar dividen selama umur
dari opsi.
Tidak ada biaya transaksi untuk membeli dan menjual opsi dan sahamnya.
Tingkat suku bunga bebas risiko (risk free interest) konstan selama umur opsi.
Pembeli saham dapat meminjam pinjaman jangka pendek dengan tingkat suku bunga
bebas risiko.
Penjualan pendek (short-selling) diizinkan dan penjual pendek akan menjual sahamnya
dengan harga pasar saat itu.
Opsi hanya dapat digunakan (exercise) pada saat jatuh tempo.
Pasar likuid dan perdagangan semua sekuritas dapat terjadi terus menerus.
Harga pasar saham-saham bergerak secara acak.
Rumus Black-Scholes :
dimana:
C : nilai dari European call option pada saat t = 0
R : suka bunga bebas resiko
Dimana :
S = harga saham sekarang
E = harga penebusan
R = Tingkat bebas risiko
= Variance ( per tahun ) dari kembalinya terus menerus pada saham
T = Waktu ( tahun ) ke tanggal kedaluwarsa
Saham dapat dianggap sebagai call option di perusahaan. Dalam tabel di atas dapat dilihat
bahwa pemegang saham tidak akan menerima apapun bila arus kas kurang dari Rp800
milyar. Apabila arus kas di bawah Rp800 milyar maka seluruh arus kas akan diberikan
kepada pemegang obligasi.
Underlying asset dalam hal ini adalah PT ABC itu sendiri. Pemegang obligasi adalah
pemilik perusahaanya. Pemegang saham dalam hal ini memiliki call option dengan harga
penebusan sebesar Rp800 milyar. Jka arus kas perusahaan diatas Rp800 milyar, perusahaan
akan melakukan exercise. Dengan arus kas perusahaan sebesar 1 triliyun maka arus kas
bersih yang di terima oleh pemegang saham adalah Rp200 milyar sedangkan apabila arus kas
dibawah Rp800 milyar maka pemegang saham akan memilih untuk melakukan exercise atas
seluruh arus kas pemegang saham obligasi.
Pemegang obligasi akan memperoleh seluruh kas apabila arus kas yang diperoleh kurang
dari Rp800 milyar maka pemegang obligasi tetap memperoleh Rp800 milyar. Dalam hal ini
pemegang obligasi adalah penjual call option dengan harga penebusan Rp800 milyar
VIII. Aplikasi Opsi pada Keputusan Perusahaan
1. Merger dan Diversifikasi
Untuk perusahaan yang memiliki utang dalam struktur pendanaanya akan lebih
memilih proyek dengan NPV nilai rendah ketimbang yang lebih tinggi. Bahkan lebih
memilih proyek dengan NPV yang negatif daripada positif. Hal ini dikarenakan proyek
dengan NPV negatif memiliki risiko yang tinggi dan akan memberikan tingkat
pengembalian yang tinggi pula untuk pemegang saham jika proyek tersebut berjalan
dengan sukses.
Ketika melakukan analisi atas proyek-proyek jangka panjang, prediksi atas arus kas
yang berasal dari proyek tersebut dilakukan pada tanggal 0.
Arus kas di masa depan tersebut akan didiskontokan dengan menggunakan tingkat
diskonto yang pantas dan dikurangi dengan pengeluaran investasi awal untuk memperoleh
NPV dari proyek tersebut. Apabila NPV lebih besar dari 0 maka proyek tersebut layak
dijalankan.
Perusahaan menilai sebuah proyek saat ini dengan asumsi keputusan di masa depan
akan optimal. Meskipun demikian, perusahaan masih belum terlalu yakin terkait dengan
keputusan yang dibuat karena banyak informasi tentang kegiatan proyek di masa depan
yang diperoleh
Komponen terakhir, yaitu opsi, biasanya merupakan bagian terbesar dari seluruh
kompensasi terutama bagi banyak eksekutif perusahaan.
Mengetahui nilai nominal opsi tidak secara otomatis membuat kita menentukan nilai
pasar opsi. Kita perlu menilai sebelum menentukan harga opsi berdasarkan Black-Scholes
model atau Model Binomial. Harga pelaksaan biasanya sama dengan harga pasar saham pada
tanggal eksekutif menerima opsi, opsi selanjutnya akan semakin sering diberikan kepada
eksekutif sebagai alternatif meningkatkan dasar gaji. Beberapa alasan digunakannya opsi
adalah :
1. Opsi membuat eksekutif berbagi kepentingan yang sama dengan pemegang saham.
Dengan menyelaraskan kepentingan, eksekutif lebih mungkin untuk membuat keputusan
untuk kebaikan pemegang saham.
2. Opsi membolehkan perusahaan untuk menurunkan gaji dasar para eksekutif. Hal tersebut
menghapus tekanan moral yang disebabkan gaji para eksekutif dan beberapa pegawai
lain.
3. Opsi membuat perusahaan membayar eksekutif berdasarkan pada kinerja perusahaan.
Jika kinerja perusahaan baik diharapkan harga saham akan naik sehingga eksekutif akan
memperoleh keuntungan dari opsi saham yang dimilikinya.
4. Opsi memiliki tata cara perpajakan yang efektif.
Ada dua kemungkinan hasil untuk hampir setiap ide bisnis. Di satu sisi, bisnis mungkin
gagal, dalam hal ini manajer mungkin akan mencoba untuk menutupnya dalam biaya paling
efisien. Di sisi lain, bisnis dapat berhasil, dalam hal ini manajer akan mencoba untuk
berkembang. Dengan demikian, hampir setiap bisnis memiliki kedua pilihan untuk
meninggalkan dan pilihan untuk memperluas.
Three-date example lebih realistik karna adanya lebih banyak kesempatan untuk
perubahan harga. Namun perhitungan tidak hanya berhenti di tiga tanggal namun bisa lebih.
Karna sebenarnya semakin banyak tanggal tidak merubah periode waktu hanya
memperpendek interval waktunya.
Dimana adalah standar deviasi dari pengembalian aset tahunan dan n adalah jumlah
interval selama satu tahun.
3.1 Kesimpulan
Hak untuk menjual atau membeli suatu barang tersebut hanya bisa dilaksanakan kepada
waktu tertentu di masa yang akan datang atau sebelumnya. Hal ini tergantung dari jenis option yang
dipegang ada option yang mengatur bahwa hak untuk membeli atau menjual satu barang bisa
dilaksanakan pada saat waktu tertentu di masa yang akan datang tidak dapat dilaksanakan sebelum
waktu yang ditentukan tersebut, adapula jenis option yang hak untuk membeli atau menjualnya dapat
dilaksanakan sebelumnya.
Option memberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk membeli atau menjual sesuatu.
Berbeda dengan jenis transaksi jual beli yang sudah dikenal selama ini yang mengikat masing-masing
pihak dengan satu kewajiban untuk membayar atau memberikan satu barang tertentu yang
diperjualbelikan maka option memmberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk menjual atau
membeli satu barang yang diperjanjikan. Pemegang option tidak bisa dipaksa untuk membeli atau
menjual satu barang yang diperjanjikan tersebut.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
IAI, 2015. Modul Chartered Accountant : Manajemen Keuangan Lanjutan. Jakarta : IAI.
https://www.scribd.com/doc/250622789/Opsi-Dan-Manajemen-Keuangan-docx
https://www.scribd.com/document/267270381/Opsi-Dan-Manajemen-Keuangan
https://slideus.org/download/documents/316141504-opsi-dan-manajemen-keuangan-makalah