Anda di halaman 1dari 7

Daya Adaptasi Perubahan Iklim Terhadap Pedapatan Petani Padi Di

Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal

(The Climate Change Adaptation To Rice Farmer Income In


Gemuh District Kendal Regency)

Siti Zaenun*),Titik Ekowati**) Endang Dwi Purbajanti**)

*) Mahasiswa Magister Agribisnis Universitas Diponegoro


**) Pengajar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
e-mail : zenimas30@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor- faktor yang berpengaruh terhadap
bentuk dan daya adaptasi terhadap perubahan iklim serta pendapatan usahatani padi. Penentuan
responden dengan cara sengaja sebanyak 50 orang petani padi Kecamatan Gemuh. Adaptasi
petani padi terhadap perubahan iklim antara lain dengan : merubah pola tanam sebanyak 70%,
pengolahan tanah 72%, dan hampir seluruhnya memperbaiki sistem irigasi dan pengendalian
OPT. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh secara nyata terhadap
pendapatan usahatani padi pada musim kering adalah : biaya benih, biaya pupuk, iuran irigasi,
biaya pestisida dan upah tenaga kerja, sedangkan pada musim basah biaya benih, biaya pestisida
dan upah tenaga kerja.

Kata Kunci : perubahan iklim, petani padi, adaptasi, produksi, pendapatan

ABSTRACT
This study aimed to analyse the factors that influenced of form and adaptability to climate
change, and rice farmer income. The determination of respondents used purposive sampling that
consist of 50 farmers in Gemuh District. The farmer rice adaptation to climate change were :
changed cropping patterns tecniques 70%, changed tillage tecniques 72%, and almost responden
changed irrigation system and pest management. The result of t-test showed that : on dry season
cost of seed, cost of fertilized, cost of irrigation, cost of labor and cost of pesticide were significant
influenced to rice farmer income. The cost of Seed , cost of fertilized and cost of labor were
significant influenced to rice farmer income on rainy season.

Keyword : climate change,rice farmer, adaptation, production, income,

PENDAHULUAN menurun (Naylor et al., 2007).


Pemanasan global berpengaruh Gejala perubahan iklim di
terhadap perubahan musim di Pulau Kabupaten Kendal mulai dirasakan,
Jawa. Daerah di selatan katulistiwa akan diantaranya musim kemarau/penghujan
mengalami penurunan curah hujan, yang sangat panjang serta pergeseran
sedangkan di utara katulistiwa akan awal musim hujan/kemarau. Curah hujan
mengalami kenaikan curah hujan. di Kabupaten Kendal mengalami uktuasi
Selama kurun waktu 40 tahun yang sangat nyata mulai Tahun 1997.
mendatang, terjadinya pemanasan SebelumTahun 1997, curah hujan rata-
global akan menyebabkan awal musim rata adalah 2,200 mm per tahun dan hari
hujan di Jawa Tengah mengalami hujan sebannyak 130 hari dengan awal
kemunduran dengan curah hujan yang musim hujan pada Bulan September.
cenderung menurun, sedangkan akhir Tahun 1997 rata-rata curah hujan hanya
musim hujan akan lebih cepat dengan 1.600 mm pertahun dan 99 hari dengan
curah hujan yang juga cenderung awal musim hujan pada Bulan Desember.

58 , Vol. 35, No. 1 Maret 2017


Kondisi sebaliknya terjadi pada Tahun teknologi kepada petani. Metode
2010, hujan turun hampir merata pengambilan sampel yang digunakan
sepanjang tahun dengan intensitas adalah non probability sampling secara
3.238 dan 168 hari hujan (Statistik purposive yaitu penelitian yang
Pertanian, 2014). Kondisi yang mengambil sample dari petani yang telah
tidak menentu tersebut selain membuat berusahatani padi minimal 10 tahun dan
petani tidak hanya kesulitan untuk masih produktif dalam berusahatani padi.
menentukan awal musim tanam padi, Responden yang diambil adalah petani
tetapi juga merupakan ancaman bagi padi dari Desa Gemuh Blanten, Desa
penurunan produksi padi bahkan gagal Tamangede, Desa Lumansari, dan Desa
panen sehingga pendapatan petani Pucangrejo.
semakin tidak menentu. Kementerian Metode analisis data yang
Pertanian telah mengidentikasi dampak digunakan adalah : a).Analisis
negatif perubahan ekstrim iklim global di persentase untuk mengetahui bentuk dan
antaranya adalah: (1) terjadinya daya adaptasi perubahan iklim petani
degradasi sumberdaya lahan dan air, (2) padi, b). Analisis regresi linear berganda
terjadinya kerusakan pada infrastrukur untuk mengetahui faktor-faktor yang
pertanian/irigasi, (3) timbulnya bencana mempengaruhi pendapatan usahatani
banjir dan kekeringan dan (4) padi, c). Analisis pendapatan petani padi
meningkatnya serangan hama dan di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.
penyakit tanaman. Tujuan penggunaan analisis persentase
Dampak perubahan iklim global dalam bentuk dan daya adaptasi
tersebut berpotensi mengancam perubahan iklim dalam penelitian ini
penurunan produktivitas, produksi, mutu adalah untuk mengetahui perubahan
hasil pertanian, serta menurunnya yang dipilih dan dilakukan petani untuk
efesiensi dan efektitas distribusi mengatasi dampak perubahan iklim
pangan, yang berujung kepada dalam berusahatani padi, serta besarnya
rentannya ketahanan pangan di suatu peran masing-masing variabel adaptasi
wilayah dan pada akhirnya dapat perubahan iklim. Menurut Firdaus (2015)
berdampak negatif terhadap kehidupan adaptasi perubahan iklim dapat diartikan
sosial dan ekonomi serta kesejahteraan sebagai bentuk response penyesuaian
masyarakat. (Sinartani, 2014). yang dilakukan untuk mengatasi dampak
Tujuan penelitian ini adalah : perubahan iklim (UNISDR, UNDP, 2012).
menganalisis Faktor- faktor yang Bentuk adaptasi yang diamati dalam
berpengaruh terhadap bentuk dan daya penelitian ini antara lain : mengubah pola
adaptasi perubahan iklim petani padi di tanam, menggeser waktu tanam,
Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, merubah cara pengolahan tanah,
dan menganalisis faktor-faktor yang memperbaiki sistem irigasi, mengganti
mempengaruhi pendapatan usahatani jenis benih yang ditanam, mengganti jenis
padi di Kecamatan Gemuh Kabupaten pupuk dan meningkatkan pengendalian
Kendal. organisme pengganggu tanaman (OPT).
Faktor-faktor yang
METODOLOGI PENELITIAN mempengaruhi pendapatan usahatani
Pemilihan lokasi penelitian padi dilakukan analisis regresi linier
dilakukan secara purposive (sengaja) berganda. Variabel bebas (X) yang
yaitu di Kecamatan Gemuh Kabupaten dianalisis adalah biaya benih, biaya
Kendal. Pertimbangan penentuan lokasi pupuk, upah tenaga kerja, biaya
berdasar pada potensi wilayah, potensi pestisida, sewa lahan dan iuran irigasi
petani padi dan intensitas transfer terhadap variabel terikat (Y) sebagai

Siti Zaenun*),Titik Ekowati**) Endang Dwi Purbajanti**) : Daya Adaptasi Perubahan Iklim Terhadap Pedapatan Petani Padi 59
pendapatan usahatani padi. responden mengaplikasikan teknologi
Persamaan Regresi Linear Berganda dengan metode jajar legowo dan sisanya
adalah : masih menggunakan metode konvensional.
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +... +  Kesulitan petani adalah menentukan awal
musim tanam baik musim kering maupun
Keterangan : basah, sehingga petani umumnya menggeser
Y = pendapatan usahatani padi (Rp) waktu tanam dengan menyegerakan tanam
a = konstanta regresi pada saat ketersediaan air sudah mencukupi.
B123456 = koesien regresi untuk Hosang (2012) menyatakan bahwa
variabel 123456 perubahan iklim yang agak dominan
X1 = variabel biaya benih (Rp) pengaruhnya terhadap ketahanan pangan
X2 = variabel biaya pupuk (Rp) yaitu pergeseran musim hujan atau kemarau
X3 = variabel biaya pestisida (Rp) yang sangat mempengaruhi pola dan waktu
X4 = variabel upah tenaga kerja (Rp) tanam tanaman semusim terutama tanaman
X5 = variabel iuran irigasi (Rp) pangan.
X6 = variabel sewa lahan (Rp) Menurut Wartaagro (2015),
 = error pengolahan tanah sawah dalam usaha
budidaya padi bertujuan untuk menciptakan
Analisa pendapatan usahatani padi keadaan tanah olah yang siap tanam baik
meliputi perhitungan rata-rata biaya total secara sis, kimia, maupun biologis sehingga
dalam satu kali produksi, penerimaan satu tanaman yang dibudidayakan akan tumbuh
kali produksi dan pendapatan satu kali dengan baik. Selain itu, pengolahan tanah
produksi. Pendekatan yang digunakan untuk juga bertujuan untuk memperoleh struktur
menghitung analisa usaha adalah dengan tanah yang dibutuhkan bagi pertumbuhan
menghitung analisa usaha tani selama dua benih atau akar. Responden yang menjawab
kali musim tanam padi meliputi : satu kali pengolahan tanah memperhatikan
produksi pada musim kering yaitu Bulan April perubahan iklim sebanyak 52% kadang-
sampai dengan Juli 2014 dan satu kali kadang sebanyak 6% dan sama sekali tidak
produksi pada musim basah yaitu Bulan terpengaruh dengan perubahan iklim
Desember 2014 sampai dengan Maret 2015. sebanyak 36%. Petani yang merubah teknik
pengolahan tanah adalah sebanyak 31% dan
HASIL DAN PEMBAHASAN yang tetap menggunakan teknik lama adalah
Bentuk dan Daya Adaptasi sebanyak 69%. Perubahan teknik
Perubahan Iklim Petani Padi di Kecamatan pengolahan tanah yang dilakukan petani
Gemuh Kabupaten Kendal adalah dengan penggunaan mesin hand
Petani di Kecamatan Gemuh tractor maupun cultivator.
mempunyai variasi pola tanam yang sangat Balai Besar Penelitian Padi (2015)
beragam tergantung jarak dan letak petak menyatakan bahwa pengkayaan konsentrasi
sawah dari sumber pengairan. Pada kondisi CO2 dan perubahan suhu dapat juga
iklim yang normal sawah yang terletak dekat berpengaruh terhadap evolusi spesies gulma
dengan sungai menanam padi hampir tiga dan kompetisi antara spesies gulma
kali dalam satu tahun. Hasil pengamatan golongan. Perubahan iklim menurut
dilapangan menunjukkan bahwa responden responden berpengaruh terhadap intensitas
yang menggunakan pola padi-padi-padi dan jenis serangan organisme pengganggu
hanya 6%. Bentuk adaptasi dengan tanaman (OPT) sebanyak 90%. Cara
penyesuaian pola tanam tersebut dengan pengendalian sebagian besar masih
melihat ketersediaan air, terlihat dari menggunakan metode lama sebanyak 60%
responden yang menggunakan pola padi- dan yang sudah mengendalikan dengan
palawija-padi (34%), padi-tembakau-padi metode pengelolaan hama penyakit tanaman
(30%), padi-bawang merah-tembakau-padi secara terpadu sebanyak 40%. Menurut
(20%). Azzamy (2015), hama dan penyakit tanaman
Pola tanam padi sawah di padi yang paling berbahaya antara lain : tikus,
Kecamatan Gemuh sudah mengaplikasikan keongmas, penggerek batang, tungro dan
teknologi pola tanam. Sebanyak 70% hawar bakteri. Data responden terlihat bahwa

60 , Vol. 35, No. 1 Maret 2017


tikus (66%) menyerang hampir seluruh lahan (Y), antara lain X1 (Biaya benih), X2 (biaya
tanaman padi di Kecamatan Gemuh. Tikus pupuk), X3 (biaya pestisida), X4 (upah tenaga
(Rattus argentiventer (Rob. & Kloss)) kerja), X5 (iuran pengairan), X6 (sewa lahan).
merusak tanaman padi pada semua tingkat Hasil analisis koesien korelasi, koesien
pertumbuhan, mulai dari persemaian panen determinasi, Uji F dan Uji t adalah sebagai
hingga pasca panen. Waktu dan pola tanam berikut :
padi yang tidak seragam atau penanaman 1. Uji F
padi sepanjang musim membuat suplai Tabel Anova uji F pada musim kering
makanan bagi tikus tidak terputus. Kerusakan menunjukkan besarnya F sig (0,000) lebih
parah terjadi jika tikus menyerang padi pada kecil = 5%. Hasil uji F ini menunjukkan
fase generatif. Pada fase ini tanaman padi bahwa variabel bebas (X) yaitu : X1 (biaya
sudah tidak mampu membentuk anakan baru. benih), X2 (biaya pupuk), X3 (biaya
pestisida), X4 (upah tenaga kerja), X5 (iuran
F a k t o r - f a k t o r Ya n g M e m p e n g a r u h i pengairan), X6 (sewa lahan) berpengaruh
Pendapatan Usahatani Padi secara simultan terhadap variabel terikat
Faktor-faktor yang diduga pendapatan usahatani padi (Y).
mempengaruhi pendapatan usahatani padi

Tabel 1. Analisis Of Varian Pendapatan Usahatani pada Musim Kering


ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 53,243 6 8,874 64,921 ,000b
Residual 5,877 43 ,137
Total 59,120 49

Sumber: Data Diolah 2016

Pada musim basah hasil analisis pupuk), X3 (biaya pestisida), X4 (upah


menunjukkan besarnya Fsig = 0,000 tenaga kerja), X5 (iuran pengairan), X6
lebih kecil dari = 5%. Hasil uji F ini (sewa lahan) berpengaruh secara
menunjukkan bahwa variabel bebas (X) simultan terhadap variabel terikat
yaitu : X1 (biaya benih), X2 (biaya pendapatan usahatani padi (Y).

Tabel 2. Analisis Of Varian Pendapatan Usahatani Pada Musim Basah


ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 32,723 6 5,454 21,211 ,000
Residual 11,057 43 ,257
Total 43,780 49

Sumber: Data Diolah 2016

2. Uji t (biaya pestisida), X4 (upah tenaga kerja),


Koesien pada persamaan X5 (iuran pengairan), dan X6 (sewa lahan)
regresi linear berganda dengan variabel pada musim kering terlihat pada Tabel 3
X1 (biaya benih), X2 (biaya pupuk), X3 dan musim basah pada Tabel 4.

Siti Zaenun*),Titik Ekowati**) Endang Dwi Purbajanti**) : Daya Adaptasi Perubahan Iklim Terhadap Pedapatan Petani Padi 61
Tabel 3. Hasil Analisis Partial Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pendapatan pada
Musim Kering
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,937 ,179 -5,230 ,000
Biaya Benih ,344 ,122 ,281 2,820 ,007
Biaya Pupuk ,288 ,092 ,233 3,136 ,003
Biaya Pestisida ,237 ,103 ,180 2,314 ,025
Upah TK ,197 ,084 ,161 2,354 ,023
Iuran Irigasi ,375 ,090 ,282 4,176 ,000
Sewa Lahan ,003 ,085 ,003 ,037 ,971
Sumber : Data primer diolah
Tabel 4. Hasil Analisis Partial Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pendapatan pada
Musim Basah
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,307 ,438 -,702 ,486
Biaya Benih ,462 ,083 ,561 5,579 ,000
Biaya Pupuk ,125 ,100 ,112 1,244 ,220
Biaya Pestisida ,221 ,098 ,201 2,254 ,029
Upah TK ,176 ,079 ,207 2,225 ,031
Iuran Irigasi ,043 ,179 ,022 ,238 ,813
Sewa Lahan ,109 ,100 ,085 1,085 ,284
Sumber : Data primer diolah

Persamaan regresi linear berganda pada


musim kering :

Y = 0,281X1 + 0,233X2 + 0,180X3 + 0,161X4 + 0,282X5 + 0,003X6 + e .......


Persamaan regresi linear berganda pada musim basah :

Y = 0,561X1 + 0,112X2 + 0,201X3 + 0,207X4 + 0,022X5 +0,085X6 + e .......


Hasil analisis variabel X1 (biaya Berdasarkan hasil analisis
benih), X2 (biaya pupuk), X3 (biaya menunjukkan bahwa baik pada musim
pestisida), X4 (upah tenaga kerja), X5 kering maupun musim basah, biaya benih
(iuran pengairan), dan X6 (sewa lahan) berpengaruh terhadap pendapatan
terhadap pendapatan usahatani padi (Y) usahatani padi. Harga benih label ungu
adalah : pada musim kering variabel X1 Rp.11.000,- sampai Rp. 11.500,-, benih
(biaya benih), X2 (biaya pupuk), X3 label biru kurang lebih Rp. 10.000,-.
(biaya pestisida), X4 (upah tenaga Harga benih menunjukkan kelas benih
kerja), X5 (iuran pengairan) yang ditanam petani padi. Kemurnian
berpengaruh secara nyata terhadap benih semakin tinggi dengan semakin
pendapatan usahatani padi. Pada tingginya kelas benih. Semakin tinggi
musim basah variabel X1 (biaya benih), kelas benih maka produksi padi akan
X3 (biaya pestisida) dan X4 (upah meningkat. Jumlah benih yang
tenaga kerja) secara individu dibutuhkan dengan penanaman
berpengaruh terhadap pendapatan menggunakan model jajarlegowo lebih
usahatani padi (Y). banyak dibandingkan dengan petani yang

62 , Vol. 35, No. 1 Maret 2017


menggunakan model tanam (75%). Satu unit pompa air kecil (2 PK)
konvensional. dapat mengairi sawah seluas selupit (0,3
Jumlah tenaga kerja yang Ha). Pada saat musim kering yang sangat
dibutuhkan dalam setiap tahapan panjang, intensitas penggunaan pompa
budidaya padi tidak sama. Kebutuhan air lima hari sekali yang dinyalakan satu
yang paling banyak adalah saat hari penuh. Kebutuhan air yang dominan
pemeliharaan tanaman dan saat panen. pada tanaman padi adalah selama masa
Besarnya upah tenaga kerja berbeda- vegetatif menjelang generatif. Fase
beda tergantung dari jenis kelamin dan vegetatif air sangat dibutuhkan untuk
macam pekerjaan. Tenaga laki-laki lebih memperbanyak anakan padi, sedangkan
mahal dibandingkan perempuan. Laki- menjelang fase generatif adalah saat
laki berkisar antara Rp. 60.000,- sampai pengisian polong padi, sehingga pada
Rp. 75.000,- sedangkan perempuan kondisi ketersediaan air yang tidak
hanya Rp. 30.000,- sampai Rp. 40.000,-. menentu kebutuhan air harus tersedia
Tenaga kerja laki laki biasanya pada selama 40 hari.
tahap pengolahan tanah, pemupukan, Pendapatan
pengairan, pengendalian hama penyakit Penerimaan responden pada
padi maupun panen, sedangkan tenaga musim kering rata-rata Rp. 25.554.800,
kerja perempuan digunakan saat sedangkan pada musim basah
penanaman, penyiangan dan panen. responden mempunyai pendapatan padi
Upaya yang dilakukan petani dalam rata-rata Rp. 23.934.000,-. Perbedaan
menjamin ketersediaan air sangat pendapatan tersebut disebabkan karena
menentukan hasil panen petani dengan harga jual gabah kering panen pada
kondisi iklim yang semakin tidak musim kering rata-rata Rp. 4.600,-
menentu. Perubahan teknik pengairan sedangkan pada musim basah rata-rata
yang telah diupayakan petani adalah Rp. 4.300,-, walaupun pada musim basah
mengganti teknik pengairan dengan rata-rata tonase produksinya lebih besar
dengan menggunakan mesin pompa air dari pada musim kering.

Tabel 5. Pendapatan Bersih Rata-rata Usahatani Padi


Uraian Musim Kering Musim Basah
(Rp) (Rp)
Penerimaan 25.554.800 23.934.000
Biaya Total 17.314.168 17.179.520
Pendapatan Bersih 8.240.632 6.754.480

KESIMPULAN DAN SARAN pendapatan usahatani padi di


1. Kesimpulan Kecamatan Gemuh pada musim
Berdasarkan hasil pembahasan, maka kering adalah biaya benih, biaya
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai pupuk, iuran pengairan, biaya
berikut : pestisida dan upah tenaga kerja .
1.Bentuk adaptasi petani padi terhadap Pada musim basah biaya benih, biaya
perubahan iklim antara lain dengan : pestisida dan upah tenaga kerja.
merubah pola tanam, menggeser
waktu tanam, pengolahan tanah, 2. Saran
memperbaiki sistem irigasi dan Peningkatan produksi padi harus
pengendalian Organisme disertai dengan pertimbangan semakin
Pengganggu Tanaman (OPT). ekstrimnya perubahan iklim.
2.Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemanfaatan informasi iklim dari BMKG

Siti Zaenun*),Titik Ekowati**) Endang Dwi Purbajanti**) : Daya Adaptasi Perubahan Iklim Terhadap Pedapatan Petani Padi 63
belum dapat diterima dan dimanfaatkan Lingkungan Hidup.
penuh oleh petani, sehingga diperlukan Hosang, P.R. 2012. Analisis Dampak
pendampingan petugas teknis untuk Perubahan Iklim Terhadap Produksi
menterjemahkan ke bahasa yang lebih Beras Provinsi Utara 2013-
mudah diterima petani pada umumnya. 2030.ejournal.unsrat.ac.id/index-
php/augena/article.
DAFTAR PUSTAKA Naylor R, Batistis DS, Vimon DJ, Falcon
Azzamy. 2015. Hama dan Penyakit WP . 2007. Assesing Risks Of
Tanaman Padi Paling Berbahaya. Climate Change Variability and
Mitalom.com.Posted : 11 Agustus Climate Change For Indonesian
2015. Akses : 12 Pebruari 2016. Rice Agriculture. PNAS_MAY
Balai Besar Padi Sukamandi. 2016. 8,2007_vol.104_no.19.
Pengaruh Perubahan Iklim Sinartani, 2014. Antisipasi, Adaptasi dan
Terhadap Hasil Padi. Litbang Mitigasi Dampak Perubahan Iklim
Pertanian go.id. Hal : 361. di Sektor Tanaman Pangan. Tabloid
Firdaus, A.2013. Adaptasi Petani Sinartani.com.
Terhadap Perubahan Iklim. Jurnal

64 , Vol. 35, No. 1 Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai