Anda di halaman 1dari 30

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT


RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013

RS BAPTIS BATU
JL RAYA TLEKUNG NO 1
JUNREJO - BATU
SURAT KEPUTUSAN
No. 182/07/V/SK_DIR/2013

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (KKPRS)

DIREKTUR RS BAPTIS BATU

MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu


Pengorganisasian Dan Pelayanan Bagian
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Baptis Batu,
maka diperlukan penyelenggaraan
Pengorganisasian & Pelayanan Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit yang bermutu
tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit di Rumah Sakit Baptis Batu dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Direktur Rumah Sakit Baptis Batu sebagai
landasan bagi penyelenggaraan Pengorganisasian
Dan Pelayanan Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit di Rumah Sakit Baptis Batu;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Baptis Batu.

MENGINGAT : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44


tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
tahun 2009 tentang Kesehatan.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor. 340/Menkes/PER/III/2010 Tentang
Klasifikasi Rumah Sakit.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691/Menkes/PER/VIII/2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
g. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010 Tentang
Standar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di
Rumah Sakit.
h. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis
Indonesia Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang
Struktur Organisasi Rumah Sakit Baptis Batu..
MEMPERHATIKAN : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas
Pengorganisasian Dan Pelayanan di Rumah Sakit
Baptis Batu.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS BATU


TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN
PELAYANAN KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH
SAKIT BAPTIS BATU

KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite


Keselamatan Pasien Rumah Sakit Rumah Sakit Baptis Batu
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite


Keselamatan Pasien Rumah Sakit Baptis Batu harus dibahas
sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila
diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada.

KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian


Dan Pelayanan Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit di
Rumah Sakit Baptis Batu dilaksanakan oleh Wakil Direktur
Umum Keuangan Rumah Sakit Baptis Batu.

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila


di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Batu
Pada tanggal : 07 Mei 2013
Direktur RS. Baptis Batu

Arhwinda Pusparahaju A.dr.SpKFR.,MARS


DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................. i
Surat Keputusan .......................................................................................... ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iv
BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 1
BAB II. Gambaran Umum RS. Baptis Batu ............................................... 2
2.1. Deskripsi RS. Baptis Batu.................................................................... 2
2.2. Sejarah Institusi RS. Baptis Batu ......................................................... 3
BAB III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan RS. Baptis Batu ............. 5
3.1. Visi ....................................................................................................... 5
3.2. Misi ...................................................................................................... 5
3.3. Falsafah ................................................................................................ 5
3.4. Nilai-Nilai ............................................................................................ 6
3.5. Tujuan .................................................................................................. 6
3.6. Motto .................................................................................................... 6
BAB IV. Struktur Organisasi RS. Baptis Batu ........................................... 7
4.1. Bagan Organisasi ................................................................................. 7
4.2. Keterangan/Penelitian .......................................................................... 7
BAB V. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan ......................................... 11
5.1. Visi KKPRS ......................................................................................... 11
5.2. Misi KKPRS ........................................................................................ 11
5.3. Falsafah KKPRS .................................................................................. 11
5.4. Tujuan .................................................................................................. 11
5.4.1. Tujuan Umum ................................................................................... 11
5.4.2. Tujuan Khusus .................................................................................. 11
BAB VI. Struktur Organisasi KKPRS ........................................................ 13
BAB VII. Uraian Jabatan ............................................................................ 14
BAB VIII. Tata Hubungan Kerja ................................................................ 18
BAB IX. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi................................................ 22
BAB X. Kegiatan Orientasi ........................................................................ 23
BAB XI. Pertemuan / Rapat........................................................................ 24
BAB XII. Pelaporan ......................................................................................... 25
BAB I
PENDAHULUAN

Pada dasarnya, setiap pasien yang datang ke pusat kesehatan, antara lain
rumah sakit, menginginkan kesembuhan dan kepulihan dari penyakitnya. Lebih
dari itu, pasien dari lapisan masyarakat manapun, menginginkan hal yang lebih
baik terjadi pada diri dan kondisinya, dibanding sebelum datang ke rumah sakit.
Dengan kata lain, pasien menginginkan pelayanan kesehatan dengan mutu yang
baik, didalamnya termasuk aspek keselamatan. Keselamatan Pasien / Patient
Safety adalah keadaan dimana pasien bebas dari harm atau cedera, yang dapat
meliputi penyakit, cedera fisik, psikologis, sosial, penderitaan, cacat, kematian
dan lainnya, yang seharusnya tidak terjadi.
BAB II
GAMBARAN UMUM RS. BAPTIS BATU.

2.1. DESKRIPSI RS. BAPTIS BATU.


Rumah Sakit Baptis Batu (RS. Baptis Batu) merupakan rumah sakit umum
dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang
bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam.
RS Baptis Batu berlokasi di JL. Raya Tlekung No. 1 Desa Tlekung Kec.
Junrejo, Batu 65327, Jawa Timur, Indonesia. Telp 0341- 594161, (hunting) Fax:
0341 598911 dengan alamat e-mail www.rsbaptisbatu@yahoo.com
RS. Baptis Batu diresmikan pada tanggal 11 Mei 1999, dengan status berada
dibawah kepemilikan Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia. RS Baptis Batu
merupakan rumah sakit tipe madya yang setara dengan rumah sakit pemerintah
tipe C. Pada saat ini RS Baptis Batu dipimpin oleh dr. Arhwinda Pusparahaju
Artono, Sp.KFR, MARS selaku direktur.
Pada permulaan kepemimpinan beliau pada tahun 2008 motto RS Baptis
Batu yang lama yaitu Rumah Sakitku, Kebanggaanku, Tanggung Jawabku diubah
menjadi Compassionate Hospital atau Rumah Sakit yang berbelas kasih.
Demikian juga visi, misi, dan nilai dasar yang lama mengalami perubahan untuk
menyusun rencana strategi RS. Baptis Batu sesuai kebutuhan dan perkembangan
RS. Baptis Batu.
Pada tahun 2009 RS Baptis Batu sudah terakreditasi 5 pelayanan dasar untuk
Pelayanan Administrasi, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi Gawat
Darurat, Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan
RS Baptis Batu memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain
klinik umum, klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat,
serta rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP yang dilengkapi
pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi, fisioterapi, anestesi, home care, hotel
care, dan medical spa. Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RS
Baptis Batu sebanyak 100 tempat tidur.

Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan
pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep
yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien
setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada
sejak RS Baptis Kediri berdiri dan merupakan nilai dasar bagi RS Baptis.

2.2. SEJARAH INSTITUSI RS. BAPTIS BATU.

RS Baptis Batu mulai dibangun pada tahun 1996, berlokasi di Jl. Raya
Tlekung No. 1 Desa Tlekung Kec. Junrejo, Batu 65327, Jawa Timur, Indonesia.
Di atas areal tanah seluas +/-7 hektar. Secara legalitas disahkan pada tanggal 11
Mei 1999.
RS Baptis Batu didirikan sebagai pengembangan RS Baptis Kediri,
diprakarsai oleh dr. Sukoyo Suwandani, selaku direktur RS Baptis Kediri, yang
didukung oleh seluruh staf RS Baptis Kediri. Jabatan direktur dirangkap oleh
direktur RS Baptis Kediri, yaitu dr. Sukoyo Suwandani. Pada awal pembukaan,
RS Baptis Batu sebagian besar karyawan adalah karyawan RS Baptis Kediri yang
bersedia dipindah tugas. Jumlah seluruh karyawan saat itu 143 orang.
Visi RS Baptis Batu saat itu sama dengan visi RS Baptis Kediri, visi ini
merupakan visi yang tumbuh dari hati para misionaris yang mendirikan RS
Baptis Kediri yaitu :
1. Menyatakan kasih Tuhan Yesus dalam pelayanan kesehatan.
2. Terwujudnya kasih Tuhan Yesus kepada setiap orang melalui
pelayanan rumah sakit.
Misinya adalah:
1. Mengupayakan pelayanan kesehatan yang prima dengan dasar
kasih Kristus tanpa membedakan status sosial, golongan, suku,
agama.
2. Menumbuhkembangkan aset yang ada.
Pelayanan kesehatan yang ada pada waktu itu adalah klinik umum, klinik
spesialis (bedah, kandungan, penyakit dalam dan kesehatan anak), klinik gigi,
instalasi gawat darurat, rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP,
serta dilengkapi pelayanan laboratorium, alat X-Ray, USG, EKG, kamar obat,
fisioterapi. Sebagian besar peralatan medis dan non medis berasal dari RS Baptis
Kediri.
Pada saat pendirian RS Baptis Batu, dicanangkan target kemandirian dicapai
tahun 2009. Yang dimaksud dengan target kemandirian adalah kemampuan untuk
menutupi biaya operasional sendiri. Mulai awal berdiri tahun 1999 sampai tahun
2009, RS Baptis Batu masih mendapat bantuan dana operasional dari Rumah
Sakit induk yaitu RS Baptis Kediri yang sudah berdiri sejak tahun 1957.
Sebagai rumah sakit yang baru berdiri maka jumlah pasien yang dilayani
tidak terlalu banyak. Pada waktu itu pasien lebih memilih berobat di rumah sakit
yang berada di Malang yang lebih lengkap peralatannya. Setelah ada kerjasama
dengan PT ASKES yang melayani askes sukarela, askes sosial, Jamkesmas dan
Jamkesda jumlah pasien meningkat pesat mulai April 2006.
Pada tanggal 11 Mei 2007 bertepatan dengan ulang tahun RS Baptis Batu
yang ke-8, ditunjuk pejabat direktur RS Baptis Batu yaitu dr. Arhwinda
Pusparahaju Artono, Sp.KFR, MARS, yang menjabat direktur sampai saat ini.
Pada tahun 2008 disusunlah Rencana Strategis RS Baptis Batu 2008-2013. Sesuai
dengan target, pada tahun 2009 RS Baptis Batu mencapai target kemandirian.
Seluruh manajemen diserah terimakan dari direktur RS Baptis Kediri dr. Sukoyo
Suwandani selaku induk organisasi kepada direktur RS Baptis Batu yaitu dr.
Arhwinda Pusparahaju Artono, Sp. KFR, MARS. Sejak saat itu biaya operasional
harus diusahakan sendiri. Apabila ada kekurangan dana operasional dapat
meminta bantuan RS Baptis Kediri yang diperhitungkan sebagai pinjaman.
Dengan target kemandirian ini RS Baptis Batu mulai berbenah sesuai dengan
rencana strategis yang sudah dicanangkan.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS. BAPTIS BATU

3.1. VISI.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki visi :
Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat Malang Raya karena Pelayanan
Kesehatan yang berpusat pada pasien dengan mengutamakan Mutu dan
Keselamatan Pasien

3.2. MISI.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki misi :
a) Memberikan pelayanan kesehatan prima secara holistik berlandaskan
Kasih Kristus kepada setiap orang, tanpa membedakan status sosial,
golongan, suku dan agama.
b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
pasien dengan mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien.
c) Mengelola aset secara efektif dan efisien bagi Kesejahteraan dan
Pengembangan rumah sakit dengan memanfaatkan potensi Kota Wisata
Batu.
d) Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara utuh yang memiliki
belas kasih, asertif, profesional, bekerja dalam tim, integritas dan
sejahtera.

3.3.FALSAFAH.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki falsafah :
a) Menjadikan Rumah Sakit Baptis Batu pilihan utama masyarakat Malang
Raya.
b) Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
c) Sebagai tempat tenaga kesehatan mengabdi dan mengembangkan
profesionalisme.
d) Secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
dalam berkarya.
e) Bekerja secara tim berdasarkan kebersamaan dan saling menghargai antar
profesi.
f) Memiliki komitmen untuk mencapai tujuan rumah sakit.
g) Keselarasan dalam melaksanakan tugas.

3.4.NILAI NILAI.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki nilai-nilai :
B = Belas Kasih
A = Asertif
P = Profesional
T = Tim Kerja
I = Integritas
S = Sejahtera

3.5.TUJUAN.
Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani

3.6.MOTTO.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki Motto :

Memberikan pelayanan dengan belas kasih


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS. BAPTIS BATU

4.1.BAGAN ORGANISASI.

4.2. KETERANGAN/PENGERTIAN.
a. Unit Struktural
i. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Baptis Batu
ii. Wakil Direktur
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing masing, yaitu
:
1. Wakil Direktur Pelayanan : membantu direktur dalam bidang
pelayanan medis dan keperawatan
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan : membantu direktur
dalam bidang umum dan keuangan
iii. Manajer
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu
atau lebih macam pelayanan rumah sakit, yaitu :
1. Manajer Rawat Jalan, Medical Check Up dan Klinik Satelit.
2. Manajer Rawat Inap dan Keperawatan
3. Manajer Gawat Darurat dan Out Care
4. Manajer ICU dan Kamar Operasi.
5. Manajer Pemasaran, Komplain dan Pelayanan Perusahaan
Asuransi.
6. Manajer Wellness Center.
iv. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun
pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RS Baptis Batu
dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah Instalasi
dan divisi pendukung yang diberi istilah Bagian. Seluruh instalasi
dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Pelayanan dan seluruh
Bagian dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Umum Keuangan.
Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit
Kerja. Berikut adalah daftar Unit Kerja :
- Instalasi Rawat Jalan.
- Instalasi Rawat Inap Ibu & Anak.
- Instalasi Rawat Inap Kelas 1 & 2.
- Instalasi Rawat Inap Lantai 2 ICU.
- Instalasi Rawat Inap Kelas 3.
- Instalasi Gawat Darurat.
- Instalasi Kamar Operasi.
- Instalasi Farmasi.
- Instalasi Rehabilitasi Medik.
- Instalasi Laboratorium.
- Instalasi Radiologi.
- Instalasi Gizi
- Bagian Administrasi.
- Bagian Sumber Daya Manusia.
- Bagian Rekam Medik.
- Bagian Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit.
- Bagian Pemeliharaan Sarana.
- Bagian Layanan Perusahaan & Asuransi.
- Bagian Akuntansi.
- Bagian Inventory.
- Bagian Keuangan.
- Bagian Pemasaran.
- Bagian Humas.
v. Unit Kerja Outsourcing
Cleaning Service, Satpam, Taman
b. Unit Non Struktural
i. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah
sakit. Komite yang ada di RS Baptis Batu adalah sebagai berikut :
1. Komite Pastoral.
2. Satuan Pemeriksa Internal.
3. Komite Etik Rumah Sakit.
4. Komite Medik.
5. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
6. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
7. Komite Keperawatan

ii. KSM/Kelompok Staf Medis


Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam
jabatan fungsional. Kelompok Staf Medis di RS Baptis Batu
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kelompok Staf Medis Bedah.
2. Kelompok Staf Medis Non Bedah.
3. Kelompok Staf Gigi dan Mulut.
iii. Panitia
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit
1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien.
2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3. Panitia Rekam Medik.
4. Panitia Farmasi dan Therapi.
5. Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit.
BAB V
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN

5.1. VISI KKPRS


Menjadi komite penggerak utama budaya keselamatan pasien dalam setiap
aspek pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Baptis Batu.

5.2. MISI KKPRS.


1. Membentuk komite yang solid dan handal dalam menjalankan fungsi
sebagai champion keselamatan pasien.
2. Membentuk dan menjaga fungsi koordinasi dengan pemilik RS. Baptis
Batu, pemimpin RS. Baptis Batu dan seluruh Kepala Unit dalam aspek
Keselamatan Pasien.
3. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota komite keselamatan
pasien sesuai dengan perkembanganbudaya keselamatan pasien.

5.3. FALSAFAH KKPRS


Budaya Keselamatan Pasien adalah suatu budaya yang menjiwai
pelayanan pasien di rumah sakit yang mengupayakan sebesar-besarnya agar
pasien selamat dan terhindar dari segala macam cedera dan merupakan salah satu
indicator utama mutu pelayanan suatu rumah sakit.

5.4. TUJUAN
5.4.1. TUJUAN UMUM
Membentuk Komite Keselamatan Pasien yang handal dan solid untuk
menjadi promotor utama tercapainya Keselamatan Pasien di RS Baptis Batu.

5.4.2. TUJUAN KHUSUS


a. Mengoptimalkan penulisan dan pengelolaan Insiden Keselamatan
Pasien.
b. Memelihara alur pelaporan dan tindak lanjut Insiden Keselamatan
Pasien.
c. Mendukung terciptanya Budaya Tidak Menyalahkan (Blameless
Culture) sebagai salah satu aspek Keselamatan Pasien.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI KKPRS
BAB VII
URAIAN JABATAN

1. Nama Jabatan : Direktur


a. Hasil Kerja :
Terbentuknya Komite Keselamatan Pasien disertai SK
Terbentuknya Kebijakan Keselamatan Pasien
b. Uraian Tugas :
Membentuk Komite Keselamatan Pasien dengan Surat
Keputusan
Mendukung utama terciptanya Budaya Keselamatan Pasien
Menentukan kebijakan Keselamatan Pasien
Menerima rekapitulasi Insiden Keselamatan Pasien dan
kemudian menentukan tindak lanjut level direksi
c. Tanggung Jawab :
Mengevaluasi pelaksanaan budaya Keselamatan Pasien sesuai
rekomendasi dari Komite Keselamatan Pasien
Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan
prasarana untuk mendukung Keselamatan Pasien
d. Wewenang
Membuat keputusan dan atau perubahan kebijakan RS demi
perbaikan pelaksanaan Keselamatan Pasien

2. Nama Jabatan : Ketua Komite Keselamatan Pasien RS


a. Hasil kerja :
Usulan Kebijakan Keselamatan Pasien
Usulan Pedoman Keselamatan Pasien
Rencana Strategis Keselamatan Pasien 5 tahunan
Rekapitulasi Insiden Keselamatan Pasien
b. Uraian Tugas :
Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan
KPRS
Menyusun SPO dan program kegiatan KPRS sesuai TOR yang
sudah ditetapkan
Memimpin pertemuan berkala dengan anggota KPRS
Mengkoordinasikan Insiden Keselamatan Pasien dengan
Direkur, Wakil Direktur, dan Kepala unit terkait, untuk
Investigasi, Solusi, Tindak Lanjut dan Evaluasi.
Menerima dan merekapitulasi laporan Insiden Keselamatan
Pasien lengkap dengan Investigasi, Solusi, Tindak lanjut dan
Evaluasi.
Menyampaikan laporan kegiatan bulanan Keselamatan Pasien
dalam Rapat Kerja bulanan.
Melakukan pertemuan berkala dengan direktur melalui Rapat
Koordinasi bulanan.
c. Tanggung Jawab :
Sosialisasi kebijakan dan pedoman KPRS agar dapat dipahami
dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit
Evaluasi pelaksanaan kegiatan KPRS
Implementasi budaya KPRS secara terus-menerus
d. Kewenangan :
Mengembangkan dan meningkatkan implementasi budaya
KPRS
Mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan
penerapan KPRS
Memberikan usulan kepada direktur terkait KPRS
e. Syarat Jabatan :
Tenaga Medis / Paramedis yg memiliki perhatian terhadap
KPRS
Mendapat pelatihan dan seminar terkait KPRS
Mempunyai kemampuan memimpin dan berkoordinasi
3. Nama Jabatan : Sekertaris Komite Keselamatan Pasien RS
a. Hasil kerja :
Notulen pertemuan KKPRS
Laporan kegiatan KKPRS
Filing Laporan Insiden Keselamatan Pasien
b. Uraian Tugas :
Menjadwalkan pertemuan rutin dan insidentil KKPRS dan
menghubungi anggota KKPRS
Membuat notulen pertemuan KKPRS beserta kelengkapan
absensi
Melakukan filing laporan Insiden Keselamatan Pasien
Menindaklanjuti laporan Insiden untuk dilengkapi dengan
investigasi, solusi, tindak lanjut dan evaluasi.
c. Tanggung Jawab :
Notulasi pertemuan rutin KKPRS beserta absensi
Ketertiban filing Laporan Insiden Keselamatan Pasien
Laporan Insiden dilengkapi dengan dokumen investigasi,
solusi, tindak lanjut dan evaluasi
d. Kewenangan :
Mengembangkan dan meningkatkan implementasi budaya
KPRS
Mengkoordinasikan laporan insiden dengan Kepala Unit terkait
e. Syarat Jabatan :
Karyawan tetap dan memiliki perhatian terhadap KPRS
Mendapat pelatihan dan seminar terkait KPRS
Mempunyai kemampuan administrasi dan sekertariatan

4. Nama Jabatan : Anggota Komite Keselamatan Pasien RS


a. Hasil kerja :
Presensi pertemuan KKPRS
Sumbang saran terhadap pelaksanaan KPRS
Sumbang saran terhadap pembahasan Insiden Keselamatan
Pasien
b. Uraian Tugas :
Menghadiri pertemuan rutin dan insidentil KKPRS
Mendukung pelaksanaan Keselamatan Pasien di unit kerja
masing-masing
Mendukung pembuatan laporan insiden yang ditemukan
c. Tanggung Jawab :
Menghadiri pertemuan rutin dan insidentil KKPRS
Melaksanakan tugas sewaktu-waktu yang diberikan oleh Ketua
KKPRS terkait kegiatan KPRS
d. Syarat Jabatan :
Karyawan RS dan memiliki perhatian terhadap KPRS
Mendapat pelatihan dan seminar terkait KPRS

5. Nama Jabatan : Champion Keselamatan Pasien (Manajer Madya)


a. Hasil kerja :
Pelaksanaan Keselamatan Pasien tingkat unit masing-masing
Investigasi Solusi Tindak lanjut dan Evaluasi terhadap insiden
terkait unit masing-masing
b. Uraian Tugas :
Memonitor pelaksanaan dan pencanangan Keselamatan Pasien
tingkat unit
Mendukung pelaporan Insiden Keselamatan Pasien dari unit
kerja masing-masing
Fungsi koordinasi dengan Kepala unit lain untuk mencari ISTE
terhadap IKP yang ditemui
Memberi masukan perbaikan untuk peningkatan Keselamatan
Pasien
c. Tanggung Jawab :
Menghadiri pertemuan KKPRS bila diperlukan
Melaksanakan tugas sewaktu-waktu yang diberikan oleh Ketua
KKPRS terkait kegiatan KPRS
d. Syarat Jabatan :
Karyawan RS yang telah ditunjuk RS menjadi Kepala Unit
(Manajer Madya)
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

Cleanin
g KKPRS Unit
Service Kepera
Penyul watan
uhan
Keseha Gizi
tan RS

Loundr
y IKO

BPS
Farmasi
KKPRS

Bagian
Kamar
Rekam
Steril
Medik

House
Yan
Keepin
Med
g

Penunj
SDM ang
Pemula Medik
saraan
Jenaza IRM
h

1. Hubungan kerja KKPRS dengan unit keperawatan


a. Mendukung penulisan laporan insiden terkait unit keperawatan.
b. Mendukung pembuatan investigasi, solusi, tindak lanjut dan
evaluasi terhadap insiden.
c. Mendukung pelaksanaan pembuatan SPO dan atau revisi SPO
terkait standar Keselamatan Pasien.
d. Mendukung pelaksanaan dan evaluasi sistem komunikasi SBAR.
2. Hubungan kerja KKPRS dengan instalasi gizi
a. Mendukung penulisan laporan insiden terkait instalasi gizi.
b. Mendukung pembuatan investigasi, solusi, tindak lanjut dan
evaluasi terhadap insiden.
c. Mendukung pelaksanaan pembuatan SPO dan atau revisi SPO
demi peningkatan Keselamatan Pasien.
3. Hubungan kerja KKPRS dengan kamar operasi
a. Mendukung penulisan laporan insiden terkait kamar operasi.
b. Mendukung pembuatan investigasi, solusi, tindak lanjut dan
evaluasi terhadap insiden.
c. Mendukung pelaksanaan pembuatan SPO dan atau revisi SPO
demi peningkatan Keselamatan Pasien.
d. Mendukung pelaksanaan dan evaluasi ceklis Sign in, time out dan
sign out.
4. Hubungan kerja KKPRS dengan instalasi farmasi
a. Mendukung penulisan laporan insiden terkait instalasi farmasi.
b. Mendukung pembuatan investigasi, solusi, tindak lanjut dan
evaluasi terhadap insiden.
c. Mendukung pelaksanaan pembuatan SPO dan atau revisi SPO
demi peningkatan Keselamatan Pasien.
d. Mendukung pelaksanaan dan evaluasi keamanan medikasi, obat-
obat hi-alert, NORUM.
5. Hubungan kerja KKPRS dengan kamar steril
a. Mendukung penulisan laporan insiden terkait kamar steril.
b. Mendukung pembuatan investigasi, solusi, tindak lanjut dan
evaluasi terhadap insiden.
c. Mendukung pelaksanaan pembuatan SPO dan atau revisi SPO
demi peningkatan Keselamatan Pasien.
6. Hubungan kerja KKPRS dengan pelayanan medis
a. Mendukung penulisan laporan insiden terkait pelayanan medis.
b. Mendukung pembuatan investigasi, solusi, tindak lanjut dan
evaluasi terhadap insiden.
c. Mendukung pelaksanaan pembuatan SPO dan atau revisi SPO
demi peningkatan Keselamatan Pasien.
7. Hubungan kerja KKPRS dengan penunjang medis
a. Mendukung penulisan laporan insiden terkait penunjang medis.
b. Mendukung pembuatan investigasi, solusi, tindak lanjut dan
evaluasi terhadap insiden.
c. Mendukung pelaksanaan pembuatan SPO dan atau revisi SPO
demi peningkatan Keselamatan Pasien.
8. Hubungan kerja KKPRS dengan rehabilitasi medis
a. Mendukung penulisan laporan insiden terkait rehabilitasi medis.
b. Mendukung pembuatan investigasi, solusi, tindak lanjut dan
evaluasi terhadap insiden.
c. Mendukung pelaksanaan pembuatan SPO dan atau revisi SPO
demi peningkatan Keselamatan Pasien.
9. Hubungan kerja KKPRS dengan laundry
a. Mendukung penulisan laporan insiden terkait laundry.
b. Mendukung pembuatan investigasi, solusi, tindak lanjut dan
evaluasi terhadap insiden.
c. Mendukung pelaksanaan pembuatan SPO dan atau revisi SPO
demi peningkatan Keselamatan Pasien.
10. Hubungan kerja KKPRS dengan pemeliharaan sarana
a. Mendukung penulisan laporan insiden terkait pemeliharaan sarana.
b. Mendukung pembuatan investigasi, solusi, tindak lanjut dan
evaluasi terhadap insiden.
c. Mendukung pelaksanaan pembuatan SPO dan atau revisi SPO
demi peningkatan Keselamatan Pasien.
11. Hubungan kerja KKPRS dengan house keeping
a. Mendukung penulisan laporan insiden terkait house keeping
b. Mendukung pembuatan investigasi, solusi, tindak lanjut dan
evaluasi terhadap insiden.
c. Mendukung pelaksanaan pembuatan SPO dan atau revisi SPO
demi peningkatan Keselamatan Pasien.
12. Hubungan kerja KKPRS dengan bagian Medical Record
a. Mendukung penulisan laporan insiden terkait Medical Record
b. Mendukung pembuatan investigasi, solusi, tindak lanjut dan
evaluasi terhadap insiden.
c. Mendukung pelaksanaan pembuatan SPO dan atau revisi SPO
demi peningkatan Keselamatan Pasien.
13. Hubungan kerja KKPRS dengan cleaning service
a. Mendukung penulisan laporan insiden terkait Cleaning Service
b. Mendukung pembuatan investigasi, solusi, tindak lanjut dan
evaluasi terhadap insiden.
c. Mendukung pelaksanaan pembuatan SPO dan atau revisi SPO
demi peningkatan Keselamatan Pasien.
14. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
a. Pelaksanaan dan pelaporan RCA
b. Pelaporan indicator Keselamatan Pasien
15. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
a. Pelaporan Insiden terkait pengendalian infeksi secara berkala
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

JUMLAH
NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI
KEBUTUHAN
Ketua KKPRS Dokter Pelatihan
spesialis/umum Keselamatan 1
Pasien
Sekertaris KKPRS S1/D3 1
Anggota KKPRS D3 9
Manager Madya D3
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

PENANGGUNG
HARI KE MATERI WAKTU METODA JAWAB
Hari ke 1 Presentasi 45 menit Ceramah Ketua KKPRS
orientasi Keselamatan
karyawan Pasien dan
baru Penulisan
Laporan Insiden
BAB XI
PERTEMUAN/RAPAT

1. Pertemuan rutin
a. Pertemuan rutin Komite Keselamatan Pasien
Hari Senin minggu genap
Jam 14.00 s/d selesai
Peserta : Ketua, Sekertaris dan Anggota KKPRS
Materi : Kegiatan rutin KKPRS, analisis lanjutan insiden yang
ditemui.
b. Rapat kerja dengan manajemen RS, ketua komite RS, kepala
instalasi dan kepala bagian di RS
Hari Selasa minggu ke-2
Jam 07.00 s/d selesai
Peserta : Manajemen, Ketua komite RS, seluruh kepala
instalasi dan kepala bagian di RS
Materi : Laporan Bulanan Insiden, analisis Insiden,
rekomendasi dan solusi tindak lanjut.

2. Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau


sesuatu hal yang perlu dibahas segera.
BAB XII PELAPORAN

1. LAPORAN BULANAN
Laporan Rekapitulasi Insiden Keselamatan Pasien kepada Direksi
Laporan Tindak Lanjut insiden Keselamatan Pasien
Presentasi kegiatan KKPRS di Rapat Koordinasi dan Rapat Kerja
2. LAPORAN TAHUNAN
Laporan Rekapitulasi Insiden Keselamatan Pasien tahunan, disertai tren
insiden, dan klasifikasi insiden tahunan.
Laporan dan evaluasi program KKPRS dalam tahun tersebut
3. LAPORAN KEGIATAN
Laporan kegiatan insidentil sewaktu-waktu

Anda mungkin juga menyukai