Anda di halaman 1dari 3

I.

Analisis Pertimbangan
1. CTM
CTM berbentuk kristal, sehingga memiliki sifat alir yang kurang baik, tidak
stabil terhadap panas dan lembab. CTM dibuat tablet dengan metode kempa
langsung karena dosis yang digunakan sangat kecil yaitu 4mg. Jika dibuat
dengan metode granulasi, dikhawatirkan bobot zat aktif akan banyak yang
hilang selama proses pembuatan.
2. Avicel
Digunakan sebagai pengisi sekaligus pengikat. Avicel sebagai pengisi
berfungsi untuk menambah bobot tablet sesuai yang diharapkan, sedangkan
sebagai pengikat berfungsi untuk meningkatkan sifat kohesi serbuk melalui
pengikatan dalam pembentukan tablet. Proses pengempaan akan
menghasilkan tablet yang keras, sifat avicel disebabkan oleh ikatan hydrogen
antara gugus hidroksil yang secara plastis mengalami perubahan bentuk
disekitar selulosa.
3. Primogel
Digunakan sebagai penghancur tablet. Mekanisme sama halnya dengan
amprotab, dimana air akan merembes ke dalam tablet melalui celah antar
partikel/jembatan hidrofil yang terbentuk. Dengan adanya air, mak bahan
penghancur akan mengembang akibatnya tablet pecah dan hancur.
4. Magnesium Stearat
Berfungsi agar tablet tidak melekat pada cetakan dan untuk mengurangi
gerakan yang terjadi antara permukaan tablet dengan diding die selama proses
pengempaan, sehingga mempermudah pengempaan tablet.
5. Talk
Berfungsi untuk menunjang karakteristik aliran dari massa serbuk dengan
memperbaiki sifat alir massa serbuk dari Hopper ke dalam die, sehingga
mengurangi penyimpanan bobot tablet dan meningkatkan kecepatan
tekanan/dosis.

II. Formula
Kandungan CTM/tablet : 4 mg
Bobot/tablet : 500 mg
Jumlah sediaan yang diibuat : 150 tablet

Formula 7
CTM 4 mg
Primogel 10%
Avicel pH 102 qs
Magnesium stearat 1%
Talk 2%

III. Prosedur Pembuatan


Semua bahan ditimbang (CTM 600 mg, Primogel 3750 mg, Magnesium stearate
375 mg, Talk 750 mg dan Avicel 32,625 mg)

Semua bahan dicampur selama 15 menit hingga homogen (kecuali Magnesium


stearate dan Talk)

Setelah tercampur homogrn, baru ditambahkan 375 mg Magnesium stearate dan


750 mg Talk dicampur selama 2 menit

Dilakukan evaluasi terhadap massa kempa

Massa kempa kemudian ditabletasi

Dilakukan evaluasi terhadap tablet yang diperoleh

IV. Informasi Obat Standar


CTM ( ISO Indonesia volume 50, 2015 halaman 69 ; Drug Information
Handbook)

Indikasi:
Pengobatan pada gejala-gejala alergis, seperti: bersin, rinorrhea, urticaria, pruritis,
dll.

Kontra Indikasi:
N/A

Komposisi:
Tiap tablet mengandung:
Chlorpheniramini maleas 4 mg

Efek Samping:
Kadang-kadang menyebabkan rasa ngantuk.

Perhatian:
Selama minum obat ini, jangan mengendarai kendaraan bermotor atau
menjalankan mesin.

Takaran Pemakaian:
Dewasa: 3 - 4 kali sehari 0.5 - 1 tablet.
Anak-anak 6 - 12 tahun: 0.5 dosis dewasa.
Anak-anak 1 - 6 tahun: 0.25 dosis dewasa.

Penyimpanan:
Simpan di tempat yang kering dan tertutup rapat.

V. Kesimpulan
CTM berbentuk serbuk hablur sehingga memiliki sifat alir yang kurang
baik sehingga digunakan metode kempa langsung untuk pmbuatan tablet CTM.
Pada evaluasi granul yaitu uji kelembaban massa kempa tidak memenuhi syarat,
karena massa kempa yang dihasilkan memiliki kelembaban lebih dari 1-5%.
Begitu juga dengan evaluasi granul uji sifat alir, karena CTM memiliki sifat alir
yang buruk sehingga tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Pada evaluasi
tablet, semua hasil tablet yang telah dilakukan pengujian, memenuhi persyaratn.
Sehingga tablet yang dihasilkan tersebut layak untuk dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai