PERSONALIA
Bangunan PT. Rohto memenuhi persyaratan CPOB, hal ini dapat terlihat
dari permukaan bagian dalam ruangan seperti dinding, lantai dan langit-langit
licin, bebas keretakan dan sambungan terbuka serta mudah dibersihkan dan
didesinfeksi. Lantai di daerah pengolahan dibuat dari bahan kedap air, permukaan
rata dan memiliki permukaan yang mudah dicuci, sudut-sudut antar dinding, lantai
dan langit-langit harus berbentuk lengkungan, serta memiliki saluran air limbah
yang besar dan mempunyai bak kontrol serta ventilasi yang baik.
Bangunan PT. Rohto juga memiliki penerangan yang cukup dan
mempunyai ventilasi dengan fasilitas pengendali udara termasuk pengaturan suhu
dan kelembaban untuk kegiatan dalam bangunan. Koridor yang ada di daerah
produksi didesain khusus untuk mencegah terjadinya kontaminasi dengan bentuk
yang tidak ada ujungnya sehingga memudahkan pembersihan. Selain itu, antara
ruangan yang satu dengan ruangan lainnya sudah didesain dengan model tekanan
udara yang berbeda antara di dalam ruang produksi dan di koridor sehingga
membentuk suatu tekanan udara yang dapat mencegah kontaminasi dan apabila
terjadi kebocoran dapat menjadi barrier sehingga tidak langsung mengontaminasi
personil.
BAB III
PERALATAN
Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi harus diterapkan pada setiap
aspek pembuatan obat untuk menjamin perlindungan produk dari pencemaran.
Sumber pencemaran potensial harus dihilangkan melalui suatu program sanitasi
dan higiene yang menyeluruh dan terpadu.
PT. Rohto memenuhi persyaratan yang tercantum dalam pedoman CPOB,
Dimana PT. Rohto menerapkan tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi,
meliputi personalia, bangunan, peralatan dan perlengkapan, bahan produksi serta
wadahnya dan setiap hal yang berpotensi menjadi sumber pencemaran produk.
Terdapat ruangan yang berisi loker sebelum memasuki area produksi
untuk menyimpan pakaian rumah dan kerja, sepatu rumah dan kerja, penutup
kepala. Dimana tiap personil yang masuk ke area produksi harus mengenakan
pakaian pelindung khusus yang sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan. Selain
itu terdapat toilet dan wastafel untuk mencuci tangan yang dilengkapi dengan
handdryer dan alkohol yang masing-masing terpisah untuk pria dan wanita. Setiap
personil yang akan memasuki area produksi wajib menggunakan pakaian khusus,
sepatu khusus dan penutup kepala yang bersih serta mencuci tangan,
mengeringkan dan disemprotkan antiseptik.
Prosedur terkait sanitasi dan higiene diri juga telah diterapkan. Hal ini
terlihat pada dinding di sekitar wastafel yang ditempel petunjuk pencucian tangan
yang baik dan benar.
Mengenai pembersihan dan sanitasi peralatan setelah digunakan,
semua peralatan dibersihkan setiap kali selesai pemakaian dengan adanya
tanda under cleaning yang terlihat di bagian depan pintu area produksi tertentu
yang sedang dibersihkan. Pembersihan dilakukan setiap kali selesai produksi satu
bets produk dengan tujuan mencegah terjadinya kontaminasi silang yang dapat
mencemari produk akhir.
BAB V
PRODUKSI
Badan POM. (2012). Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI. Jakarta.
Badan POM. (2013). Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat
Yang Baik Jilid 1. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Jakarta.