PEMBAHASAN
Industri farmasi berfungsi sebagai penyedia berbagai obat yang bermutu, mempunyai
keamanan yang tinggi dan dapat diterima oleh masyarakat. Obat yang aman, berkualitas dan
berkhasiat dapat dicapai apabila industri obat menerapkan suatu standar mutu dalam seluruh
rangkaian proses produksi. Oleh karena itu, PT. Ethica Industri Farmasi sebagai industri
farmasi memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan CPOB menurut Keputusan Menteri
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik untuk memastikan agar mutu obat yang
PT. Ethica Industri Farmasi berpedoman kepada standar mutu yang ditetapkan oleh
induk perusahaannya dan dikombinasikan dengan standar mutu CPOB dan GMP agar mutu
produk obat yang didapat selalu konsisten. Pemilihan standar yang digunakan berdasarkan
persyaratan yang lebih ketat. PT. Ethica Industri Farmasi telah mendapatkan Sertifikat CPOB
untuk seluruh produk atau bentuk sediaan yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa
seluruh aspek yang tertuang di dalam CPOB telah dipenuhi oleh PT. Ethica Industri Farmasi.
Selain dengan adanya sertifikat CPOB yang secara hukum menunjukkan bahwa suatu
industri farmasi telah memenuhi persyaratan CPOB, untuk melihat suatu pabrik telah
memenuhi persyaratan CPOB atau tidak dapat dilihat melalui lima aspek utama yang menjadi
1. Specification
Specification merupakan suatu ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
bahan awal, peralatan dan bangunan yang akan digunakan dalam proses pembuatan obat
2. Standard Operating Procedure (SOP/ Prosedur Tetap)
Prosedur tetap dibuat dengan untuk memastikan bahwa semua proses selalu dilakukan
dengan cara yang sama oleh petugas, memastikan bahwa semua karyawan bekerja sesuai
dengan cara kerja yang sudah ditetapkan serta untuk memastikan bahwa proses tersebut
3. Validation system
Setiap bahan, peralatan, prosedur, proses sistem, perlengkapan atau mekanisme yang
digunakan dalam produksi dan pengawasan mutu harus senantiasa mencapai hasil yang
diinginkan. Oleh karena itu, harus melewati proses validasi. Setiap peralatan atau sistem
harus dikualifikasi sebelum divalidasi, yang meliputi: DQ, IQ, OQ dan PQ, dan setiap
Bahwa semua kegiatan dalam pembuatan obat telah dilaksanakan sesuai ketentuan
CPOB, mutlak dibutuhkan pemantauan (monitoring) secara berkala dan rutin dan dilengkapi
5. Documentations
Semua hal yang dilaksanakan dalam proses produksi atau sarana penunjang lainnya
harus dilaporkan dan didokumentasikan secara lengkap. Sistem dokumentasi yang lengkap
PT. Ethica Industri Farmasi telah menerapkan aspek manajemen mutu yang meliputi
pengawasan dan pemastian mutu berdasarkan CPOB. Sistem mutu (Quality System)
merupakan kerangka kebijakan mutu yang didasarkan pada rangkaian regulasi yang
memastikan bahwa produk yang dihasilkan bermutu tinggi untuk pelanggan dan menjaga
kepatuhan terhadap regulasi. Manajemen mutu dipersyaratkan dalam CPOB untuk menjamin
pembuatan obat agar sesuai dengan tujuan penggunaannya, memenuhi syarat izin edar, dan
tidak menimbulkan risiko dalam penggunaannya karena tidak aman, mutu rendah atau tidak
efektif.
PT. Ethica Industri Farmasi menerapkan sistem pemastian mutu tidak hanya
mengandalkan pada pelaksanaan pengujian pada tahap akhir, namun mutu obat yang
diproduksi dibangun pada setiap proses produksinya. Semua tahap proses produksi selalu
dipantau dan dikendalikan dari awal hingga akhir. Penerapan sistem manajemen ditunjang
oleh partisipasi dan komitmen dari seluruh personil yang terlibat dalam perusahaan, para
pemasok, dan para distributor. Manajemen mutu tersebut dirancang secara menyeluruh dan
diterapkan secara tepat agar dicapai tujuan mutu secara konsisten dan dapat diandalkan.
Pelaksanaan manajemen mutu di PT. Ethica Industri Farmasi antara lain mencakup:
a. Melakukan pengkajian mutu produk secara berkala pada semua obat yang terdaftar,
termasuk produk ekspor serta kajian terhadap semua dokumentasi yang ada baik di area
b. Infrastruktur atau sistem mutu yang tepat, mencakup struktur organisasi, prosedur
c. Tindakan sistematis yang diperlukan untuk mendapatkan kepastian mutu dengan tingkat
kepercayaan yang tinggi, sehingga produk yang dihasilkan akan selalu memenuhi persyaratan
PT. Ethica Industri Farmasi juga telah memiliki sertifikat CPOB. Untuk mengevaluasi
kualitas produk, pada sistem manajemen mutu juga dilakukan pengkajian mutu produk
terhadap semua obat terdaftar untuk membuktikan kesesuaian dari spesifikasi bahan awal,
bahan pengemas dan obat jadi; konsistensi proses; melihat analisis kecenderungan dan
4.2 Personalia
Personalia PT. Ethica Industri Farmasi sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan
oleh CPOB dimana Personil Kunci yaitu Kepala Bagian Pengawasan Mutu, Kepala Bagian
Manajemen Mutu, dan Kepala Bagian Produksi dipimpin oleh seorang Apoteker dan bersifat
independen satu sama lain. Struktur organisasi yang diterapkan di PT. Ethica Industri Farmasi
telah sesuai dengan CPOB yang mensyaratkan bahwa bagian produksi harus terpisah dengan
berpengalaman. Pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan tugas yang diberikan, pelatihan
berkesinambungan, dan efektifitas penerapan dinilai secara berkala. Pelatihan diberikan oleh
orang yang terkualifikasi. Program pelatihan disetujui oleh kepala bagian masing-masing.
Terdapat 2 jenis pelatihan yaitu pelatihan umum dan pelatihan khusus. Pelatihan umum
seperti pelatihan CPOB dan keselamatan kerja yang biasanya diberikan kepada karyawan
baru, sedangkan pelatihan khusus seperti pelatihan mesin untuk supervisor departemen
produksi.
lingkungan sekelilingnya, seperti pencemaran dari udara, tanah dan air serta dari kegiatan
industri lain yang berdekatan. Lokasi perusahaan yang berada dikawasan industri Jababeka
sehingga dapat meminimalkan pencemaran ke area hunian penduduk. CPOB mengatur agar
rancangan, konstruksi, dan letak bangunan memadai dan memudahkan untuk melaksanakan
kegiatan operasional, pembersihan, dan pemeliharaan sehingga memperkecil risiko terjadinya
kontaminasi silang (cross contamination), ketercampuran (mix up), dan dampak lain yang
dimana akses untuk masuk tidak dimiliki semua orang, selain personil yang memiliki
kepentingan tidak diperbolehkan keluar masuk tanpa adanya izin atau pengawasan dari pihak
yang berwenang. Dinding, lantai dan atap dari ruang produksi telah dilapisi dengan epoksi
yang bersifat kedap air, licin dan tahan goresan logam atau roda sehingga mudah dibersihkan.
Tiap sudut ruangan dan tangga dibuat melengkung sehingga meminimalkan pengumpulan
debu dan kotoran di sudut ruangan maupun tangga. Selain itu, ruangan produksi telah
dilengkapi dengan sistem AHU (Air Handling Unit) untuk mengatur kondisi udara, suhu,
tekanan, kelembaban dan sirkulasi udara agar sesuai untuk proses produksi.
Laboratorium pengawasan mutu PT. Ethica Industri Farmasi juga telah memenuhi
persyaratan CPOB. Laboratorium QC terpisah dari area produksi dan dibuat area tersendiri
untuk laboratorium mikrobiologi. Di laboratorium QC juga telah tersedia lemari atau ruangan
untuk sampel, standar, pelarut, dan reagen; acid chambers; ruang cuci peralatan laboratorium;
dan emergency aid. Ruang untuk instrumen telah dibuat terpisah agar terlindung dari
pengaruh getaran.
Gudang PT. Ethica Industri Farmasi juga telah memenuhi persyaratan CPOB dimana
penyimpanan bahan baku, bahan kemas dan produk jadi telah dibagi berdasarkan suhu
4.4 Peralatan
Peralatan yang digunakan oleh PT. Ethica Industri Farmasi telah memenuhi ketentuan
yang tercantum dalam Petunjuk CPOB. Peralatan yang bersentuhan dengan bahan awal,
produk antara atau produk jadi memiliki permukaan yang tidak menimbulkan reaksi, adisi,
atau absorbsi. Bahan yang digunakan dalam peralatan tersebut juga dipastikan tidak
bersentuhan dengan bahan yang sedang diolah sehingga mutu produk tidak berubah. Seluruh
peralatan juga telah terkualifikasi sebelum digunakan. Peralatan yang digunakan untuk
menimbang, mengukur, memeriksa dan mencatat telah terkalibrasi oleh bagian Quality
Assurance. Setiap peralatan memiliki identitas yang jelas (nomor) dan prosedur tertulis untuk
menggunakan dan mengoperasikan peralatan tersebut. Seluruh personel yang akan memakai
alat tersebut, terlebih dahulu mendapatkan pelatihan dalam menggunakan alat tersebut. Setiap
peralatan juga memiliki prosedur pembersihan dan sebelum digunakan harus dipastikan
terlebih dahulu validitas pembersihannya. Mesin yang telah dibersihkan diberikan stiker
berwarna hijau.
produksi pun cukup besar untuk menampung peralatan, mobilitas operator serta untuk proses
pembersihannya. Nomor identitas dan validitas pembersihan tiap peralatan yang digunakan
dalam produksi dicantumkan dalam Batch Record. Jika peralatan dan/atau validitasnya
menyimpang dari yang seharusnya (tercantum dalam Batch Record), maka personel harus
Pemeliharaan alat dalam PT. Ethica Industri Farmasi menjadi tanggung jawab
bersama antara departemen produksi, departemen engineering, dan departemen QA. Jadwal
perawatan alat disesuaikan dengan jadwal produksi sehingga membutuhkan persetujuan dari
jawab untuk menjaga performa mesin secara berkala. Jika ada peralatan yang bermasalah,
maka pada mesin diberikan stiker warna merah. Jika kerusakan tidak dapat ditangani oleh
operator produksi, maka peralatan tersebut akan diperbaiki oleh engineering dan dapat
Sanitasi dan higiene yang baik harus diterapkan dalam setiap aspek pembuatan obat
karena sangat mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan. Ruang lingkup sanitasi dan
higiene di PT. Ethica Industri Farmasi meliputi personel, bangunan, peralatan dan
perlengkapan bahan produksi serta wadahnya, dan segala sesuatu yang dapat mencemari
produk. Prosedur pembersihan, sanitasi dan higiene divalidasi dan dievaluasi secara berkala
untuk memastikan bahwa efektifitas prosedur memenuhi persyaratan. Hal ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya kontaminasi terhadap produk yang berakibat pada kerusakan mutu
a. Higiene perorangan
Semua personel diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan awal pada saat perekrutan
yang menjamin bahwa keadaan kesehatan personel tidak mempengaruhi mutu produk dan
secara berkala yaitu setahun sekali. Setiap personel yang masuk ke area produksi harus
mengenakan pakaian khusus yang sesuai dengan protokol masing-masing ruang tempat
kegiatan yang dilaksanakan, tidak mengenakan komestik secara berlebihan dan perhiasan
seperti cincin, gelang, dan jam tangan untuk mencegah pencemaran terhadap produk.
Sebelum masuk ke dalam ruangan produksi, personel terlebih dahulu mencuci tangan
sesuai dengan prosedur pencucian dan mengeringkannya. Saat sudah masuk dalam ruangan
personel juga disarankan untuk menggunakan hand sanitizer, serta dilarang merokok, makan,
dan minum. Pengunjung yang akan masuk ke area produksi dan laboratorium pengawasan
mutu diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai higiene perorangan dan pakaian
Sanitasi (pembersihan ruangan) selalu dilakukan setelah kegiatan produksi agar dapat
selama 14 hari. Jika dalam 14 hari tidak terdapat aktivitas produksi pada ruangan tersebut,
maka harus dilakukan pembersihan kembali. Sarana toilet tersedia dalam jumlah yang cukup
dan memenuhi standar sanitasi serta memiliki ventilasi yang baik. Sampah dikumpulkan
dalam wadah yang sesuai untuk dipindahkan ke tempat penampungan di luar bangunan dan
dibuang secara teratur dan berkala. Sanitasi ruangan meliputi pembersihan debu,
membersihkan lantai, dinding atap, dan sudut-sudut ruangan produksi sesuai dengan SOP
yang berlaku.
Peralatan yang sudah digunakan selalu dibersihkan baik bagian luar maupun bagian
dalam sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, serta dijaga dan disimpan dalam kondisi yang
bersih setiap kali sebelum dipakai. Setiap mesin-mesin yang sudah dibersihkan diberi label
“Bersih” dan jika mesin-mesin tersebut masih kotor maka diberi label “Kotor”.
4.6 Produksi
PT. Ethica Industri Farmasi memproduksi sediaan steril dan dilaksanakan dengan
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan memenuhi ketentuan CPOB yang dapat
menjamin hasil produk yang memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi ketentuan izin
pembuatan dan izin edar atau registrasi. Setiap memasuki area produksi, terdapat tata cara
berpakaian yang harus dilakukan oleh karyawan dan tamu termasuk cara memakai APD (alat
pelindung diri). Saat memasuki ruang ganti, setiap personil wajib menggunakan sepatu black
area atau menggunakan penutup sepatu (shoes cover) dan menggunakan baju black area. Jika
ingin memasuki ruangan produksi grey area personil wajib mengenakan pakaian khusus
(cover all), penutup kepala, sepatu khusus atau menggunakan penutup sepatu, dan masker.
Sedangkan untuk memasuki white area untuk memproduksi sediaan steril, personil wajib
memakai baju khusus yang diperuntukkan di ruang steril. Selanjutnya, personil wajib
mencuci tangan dan menggunakan desinfektan. Prosedur ini dilakukan untuk mencegah
adanya kontaminasi dari luar terhadap ruang produksi dan produk yang dihasilkan.
pengerjaan yang dilakukan, seperti ruang staging, ruang penimbangan, ruang mixing, filling
dan lain-lain. Ruangan produksi tersebut berada in-line tujuannya untuk mempermudah
proses produksi dan biasanya ruangan-ruangan tersebut berisi alat yang in-line misalnya ada
satu ruangan yang berisikan supermixer, FBD, dan granulator. Peralatan tersebut dibuat
secara in-line untuk mempercepat proses produksi sehingga memperlancar proses produksi.
Masing-masing ruangan produksi tidak memproduksi 2 produk yang berbeda. Dipintu bagian
depan ruangan tersebut terdapat kertas yang bertuliskan nama produk yang sedang
diproduksi. Jika produk yang berbeda tetapi diproduksi dengan menggunakan mesin yang
sama maka akan diproduksi secara bergantian yaitu setelah satu produk selesai, mesin dan
ruangan harus dibersihkan dahulu dan dicek oleh supervisor baru kemudian dilanjutkan
dengan produk yang lain. Selain itu, ruangan produksi memiliki airlock sebagai ruang antara,
yang membatasi ruang produksi dan lingkungan luar. Setiap proses produksi terdapat tahap-
tahap yang harus diperiksa untuk menguji apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan
spesifikasi yang telah dipersyaratkan, atau yang disebut dengan In Process Control (IPC). IPC
dilakukan pada tahap awal, tengah, dan akhir proses produksi. Untuk sediaan steril, IPC yang
dilakukan umumnya meliputi pemerian, berat jenis, pH dan inspeksi visual. Selain IPC,
operator dari produksi juga mengirimkan sampel untuk diuji oleh bagian Quality Control. Hal
ini bertujuan untuk menjamin mutu, keamanan dan khasiat produk yang dihasilkan selalu
terjaga dalam setiap tahap pembuatannya dan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Apabila
semua hasil uji telah memenuhi syarat, maka produk tersebut dapat di release ke pasaran.
Pengawasan Mutu (Quality Control) merupakan bagian yang esensial dari CPOB untuk
memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan
Laboratorium kimia biasanya digunakan untuk pemeriksaan bahan baku yang baru
datang dari pemasok atau reanalisa bahan baku, pemeriksaan kualitas air murni, dan
pemeriksaan kualitas air limbah. Bahan baku yang baru datang akan diperiksa oleh analis
bahan baku, sedangkan bahan pengemas akan diperiksa oleh analis bahan pengemas. Bahan
baku dan bahan pengemas tersebut harus disertai Lembar Penerimaan Barang (LPB) dari
Safety Data Sheet (MSDS) dari pemasok. Dilakukan sampling secara random terhadap
keseluruhan material. Analisa dilakukan Di laboratorium instrumen terdapat alat- alat yang
dibutuhkan untuk analisa kuantitatif dan biasanya digunakan untuk pemeriksaan produk
setengah jadi.
mikroorganisme. Pengujian di QC dilakukan oleh analis, diperiksa oleh Supervisor QC, dan
diputuskan hasilnya memenuhi persyaratan atau tidak oleh Manager QC. Hasil pengujian
tersebut dilaporkan dalam bentuk sertifikat analisa. Jika dari pengujian diperoleh hasil yang
menyimpang dari persyaratan, maka dibuat form penanganan hasil uji di luar spesifikasi (Out
Inspeksi diri bertujuan untuk mengevaluasi apakah semua aspek produksi dan
pengawasan mutu PT. Ethica Industri Farmasi telah memenuhi ketentuan CPOB. Program ini
dirancang untuk mendeteksi kelemahan dalam pelaksanaan CPOB dan untuk menetapkan
perbaikan yang diperlukan. Audit dilakukan secara rutin setiap 3 tahun sekali atau lebih bila
dibutuhkan oleh suatu tim internal dari perusahaan yang mewakili masing-masing
departemen atau bagian yang akan diaudit dan dilakukan secara independen serta kompeten.
Audit yang dilakukan di PT. Ethica Industri Farmasi bersifat internal maupun eksternal (oleh
Hal yang diinspeksi dalam inspeksi diri adalah segala aspek yang terdapat dalam suatu
departemen, yaitu karyawan (Catatan Pelatihan, dll), bangunan dan peralatan (termasuk
fasilitas dan sistem penunjang), penyimpanan bahan awal, produk antara, produk ruahan, dan
obat jadi, produksi dan pengemasan, laboratorium, dokumentasi (termasuk Kebijakan Mutu,
Sasaran Mutu, Prosedur Kerja), dan house keeping (kebersihan peralatan, lingkungan,
ruangan, dll), Adapun daerah yang diinspeksi meliputi semua area Produksi, Quality
Sampling, dan Ruang Pertinggal), R&D (Laboratorium Kimia dan Area Grey), Engineering
(Utilities, Gudang, dll), Tempat penyimpanan dokumen, dan Gudang (Packaging & Raw
Sementara itu, audit mutu yang dilakukan oleh PT. Ethica Industri Farmasi ke pihak luar
adalah audit mutu ke Toll Manufacturer, Laboratorium Eksternal dan Distributor, sehigga
audit yang dilakukan disebut dengan Audit Eksternal. Bagian yang bertanggung jawab atas
terlaksananya Audit Eksternal adalah Quality Monitoring Section. Tujuan dilaksanakannya
audit eksternal adalah untuk meyakinkan bahwa perusahaan yang menerima Toll
Manufacturer dan Analisa Bahan Baku atau produk dari PT. Ethica Industri Farmasi telah
memenuhi persyaratan GMP maupun GLP, melakukan penilaian terhadap distributor telah
proses produksi, analisa, dan distribusi, sehingga produk yang didistribusikan masih
4.9 Penanganan Keluhan Terhadap Obat, Penarikan Kembali Obat dan Obat
Kembalian
Pengembalian obat dapat terjadi karena produk rusak, kadaluarsa, masalah keabsahan
atau sebab lain mengenai kondisi obat, wadah yang dapat menimbulkan keraguan mengenai
keamanan, identitas, mutu dan jumlah obat yang bersangkutan. Penarikan kembali produk
yang telah beredar di pasaran dapat juga diakibatkan oleh adanya perintah dari Badan POM,
misalnya karena kebijakan baru atau ditemukannya produk yang tidak memenuhi standar
mutu berdasarkan hasil pemeriksaan sampel di pasaran. PT. Ethica Industri Farmasi memiliki
sistem Kabitrack yang dikelola departemen QA untuk menangani keluhan dan penarikan
kembali produk. Penilaiannya sendiri dilakukan oleh tim CAPA. CAPA berisi deskripsi
lengkap dan rincian tentang gambaran kejadian yang tidak diinginkan (dalam hal ini keluhan
terhadap produk dari pelanggan akan masuk melalui customer service) yang dicatat dalam
Hasil investigasi keluhan menjadi acuan apakah sebuah keluhan dapat diterima
(justified) atau tidak (not justified). Sebuah keluhan akan diterima apabila sampel keluhan
dan contoh pertinggal sama-sama tidak memenuhi persyaratan. Keluhan tidak akan diterima
apabila sampel keluhan dan contoh pertinggal keduanya memiliki hasil yang memenuhi
syarat, dan apabila sampel keluhan tidak memenuhi syarat namun contoh pertinggal
memenuhi syarat. Pada keluhan yang dinyatakan tidak diterima, QO dapat mengemukakan
pendapat dan sanggahan. Suatu keluhan yang dinyatakan justified (dapat diterima), QA
Department kemudian melakukan investigasi terhadap produk yang sama namun dengan
batch yang berbeda. Berdasarkan hasil investigasi dan tanggapan dari berbagai departemen,
dilakukan penilaian risiko akhir untuk menetapkan tindakan lanjutan. Salah satu tindakan
yang dapat dilakukan adalah melakukan penarikan produk. Penarikan produk merupakan
suatu tindakan dari sebuah perusahaan untuk mengambil kembali seluruh batch atau produk
yang telah beredar di pasaran atas pertimbangan keamanan. Produk yang dikembalikan, oleh
distributor akan diserahkan kembali ke bagian Warehouse obat jadi PT. Ethica Industri
4.10 Dokumentasi
Dokumentasi adalah aspek esensial dalam industri farmasi dalam rangka memenuhi
persyaratan CPOB dan untuk memastikan bahwa setiap petugas mendapat instruksi secara
rinci dan jelas mengenai bidang tugas yang harus dilaksanakan sehingga memperkecil risiko
kekeliruan. Semua dokumen yang ada di PT. Ethica Industri Farmasi disiapkan, disetujui,
tanggal oleh personel yang berwewenang. Dokumen yang dikeluarkan di bawah pengawasan
Review terhadap SOP (Standard of Procedure) di lakukan dilakukan setiap 3 tahun. Dokumen
dokumen. Setiap dokumen yang berkontribusi terhadap produk perlu dilakukan pencatatan
sesuai :
a. Pencatatan dengan bolpoint tinta biru yang tidak mudah luntur, hal ini bertujuan untuk
e. Semua entries/bagian dokumen yang perlu ditulis tangan dilengkapi, tidak boleh ada
bagian yang kosong. Bagian yang kosong dicoret menyilang seperti huruf Z dan diberi paraf
f. Setiap bagian dokumen yang tidak memungkinkan untuk diisi ditulis NA;
g. Koreksi dilakukan dengan mencoret tulisan yang salah dengan satu garis lurus, diberi
paraf, diberi tanggal, dan ditulis data yang benar tepat disamping data yang salah;
h. Setiap dokumen yang memerlukan perubahan harus disertai dengan change request berupa
generik, transfusi, dan nutrisi klinis dalam bentuk solid (tablet dan kapsul) maupun injeksi
liquid (ampul). Produk tersebut berasal dari pengembangan produk yang dilakukan sendiri
atau berdasarkan lisensi dari perusahaan lain. PT. Ethica Industri Farmasi juga menjalin
kerjasama dengan berbagai perusahaan, baik perusahaan dalam negeri maupun perusahaan
asing dengan melakukan produksi Toll Out. Toll out berarti pembuatan produk PT. Ethica
Industri Farmasi di perusahaan lain. Kerjasama ini dilakukan untuk mengatasi keterbatasan
kapasitas produksi dan keterbatasan sumber daya serta proses analisis yang harus dilakukan
karena keterbatasan fasilitas atau peralatan. Sebelum pengujian, dilaksanakan audit terlebih
dahulu terhadap penerapan CPOB perusahaan penerima kontrak. Perusahaan farmasi lain
yang menjalin kerjasama dengan PT. Ethica Industri Farmasi antara lain PT. SOHO, PT.
adalah tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur,
kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi maupun
pengawasan mutu akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan. Departemen Validasi PT.
Ethica Industri Farmasi merupakan bagian dari program manajemen mutu atau yang lebih
dikenal dengan Quality Operation sebagai upaya untuk memberikan jaminan terhadap khasiat
(efikasi), kualitas dan keamanan produk–produk industri farmasi. Berdasarkan CPOB, semua
kegiatan validasi direncanakan dan didokumentasi dalam Rencana Induk Validasi (Master
Plan Validation/MPV).
Kualifikasi dan validasi yang dilakukan PT. Ethica Industri Farmasi meliputi
Media Fill (Aseptic Proses Validation), Validasi Proses, dan Validasi Pembersihan. Validasi
Proses Aseptis yaitu validasi terhadap sediaan steril yang proses produksinya dilakukan
secara aseptis (proses sterilisasi dilakukan sebelum sediaan dikemas dalam kemasan primer).
Validasi Proses terkait adanya perubahan supplier bahan baku, perubahan batch size, dan
perubahan mesin. Validasi Pembersihan menjadi hal penting untuk menjamin bahwa produk
tidak terkontaminasi dengan pencemar maupun terjadi mix up atau ketercampuran dengan
produk lain yang menggunakan alat, wadah, mesin, ruangan yang sama. Penetapan produk
marker berdasarkan toksisitas, kelarutan dalam air, dan dosis teraupetik, kemudian residu