Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

PEMBAHASAN

Industri farmasi berfungsi sebagai penyedia berbagai obat yang bermutu, mempunyai

keamanan yang tinggi dan dapat diterima oleh masyarakat. Obat yang aman, berkualitas dan

berkhasiat dapat dicapai apabila industri obat menerapkan suatu standar mutu dalam seluruh

rangkaian proses produksi. Oleh karena itu, PT. Ethica Industri Farmasi sebagai industri

farmasi memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan CPOB menurut Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia No. 1799/MenKes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi dan

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 34 Tahun 2018 tentang

Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik untuk memastikan agar mutu obat yang

dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaannya.

PT. Ethica Industri Farmasi berpedoman kepada standar mutu yang ditetapkan oleh

induk perusahaannya dan dikombinasikan dengan standar mutu CPOB dan GMP agar mutu

produk obat yang didapat selalu konsisten. Pemilihan standar yang digunakan berdasarkan

persyaratan yang lebih ketat. PT. Ethica Industri Farmasi telah mendapatkan Sertifikat CPOB

untuk seluruh produk atau bentuk sediaan yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa

seluruh aspek yang tertuang di dalam CPOB telah dipenuhi oleh PT. Ethica Industri Farmasi.

Selain dengan adanya sertifikat CPOB yang secara hukum menunjukkan bahwa suatu

industri farmasi telah memenuhi persyaratan CPOB, untuk melihat suatu pabrik telah

memenuhi persyaratan CPOB atau tidak dapat dilihat melalui lima aspek utama yang menjadi

pilar CPOB, yaitu:

1. Specification

Specification merupakan suatu ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh

bahan awal, peralatan dan bangunan yang akan digunakan dalam proses pembuatan obat
2. Standard Operating Procedure (SOP/ Prosedur Tetap)

Prosedur tetap dibuat dengan untuk memastikan bahwa semua proses selalu dilakukan

dengan cara yang sama oleh petugas, memastikan bahwa semua karyawan bekerja sesuai

dengan cara kerja yang sudah ditetapkan serta untuk memastikan bahwa proses tersebut

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan CPOB

3. Validation system

Setiap bahan, peralatan, prosedur, proses sistem, perlengkapan atau mekanisme yang

digunakan dalam produksi dan pengawasan mutu harus senantiasa mencapai hasil yang

diinginkan. Oleh karena itu, harus melewati proses validasi. Setiap peralatan atau sistem

harus dikualifikasi sebelum divalidasi, yang meliputi: DQ, IQ, OQ dan PQ, dan setiap

peralatan harus dikalibrasi untuk dapat dikualifikasi

4. Monitoring and Evaluations

Bahwa semua kegiatan dalam pembuatan obat telah dilaksanakan sesuai ketentuan

CPOB, mutlak dibutuhkan pemantauan (monitoring) secara berkala dan rutin dan dilengkapi

dengan laporan yang tertata rapi dan lengkap

5. Documentations

Semua hal yang dilaksanakan dalam proses produksi atau sarana penunjang lainnya

harus dilaporkan dan didokumentasikan secara lengkap. Sistem dokumentasi yang lengkap

memungkinkan dilakukannya penelusuran apabila terdapat kesalahan atau keluhan terhadap

obat dikemudian hari.

4.1 Sistem Mutu Industri Farmasi

PT. Ethica Industri Farmasi telah menerapkan aspek manajemen mutu yang meliputi

pengawasan dan pemastian mutu berdasarkan CPOB. Sistem mutu (Quality System)

merupakan kerangka kebijakan mutu yang didasarkan pada rangkaian regulasi yang
memastikan bahwa produk yang dihasilkan bermutu tinggi untuk pelanggan dan menjaga

kepatuhan terhadap regulasi. Manajemen mutu dipersyaratkan dalam CPOB untuk menjamin

pembuatan obat agar sesuai dengan tujuan penggunaannya, memenuhi syarat izin edar, dan

tidak menimbulkan risiko dalam penggunaannya karena tidak aman, mutu rendah atau tidak

efektif.

PT. Ethica Industri Farmasi menerapkan sistem pemastian mutu tidak hanya

mengandalkan pada pelaksanaan pengujian pada tahap akhir, namun mutu obat yang

diproduksi dibangun pada setiap proses produksinya. Semua tahap proses produksi selalu

dipantau dan dikendalikan dari awal hingga akhir. Penerapan sistem manajemen ditunjang

oleh partisipasi dan komitmen dari seluruh personil yang terlibat dalam perusahaan, para

pemasok, dan para distributor. Manajemen mutu tersebut dirancang secara menyeluruh dan

diterapkan secara tepat agar dicapai tujuan mutu secara konsisten dan dapat diandalkan.

Pelaksanaan manajemen mutu di PT. Ethica Industri Farmasi antara lain mencakup:

a. Melakukan pengkajian mutu produk secara berkala pada semua obat yang terdaftar,

termasuk produk ekspor serta kajian terhadap semua dokumentasi yang ada baik di area

produksi maupun area pemastian mutu.

b. Infrastruktur atau sistem mutu yang tepat, mencakup struktur organisasi, prosedur

pelaksanaan kegiatan, dan sumber daya.

c. Tindakan sistematis yang diperlukan untuk mendapatkan kepastian mutu dengan tingkat

kepercayaan yang tinggi, sehingga produk yang dihasilkan akan selalu memenuhi persyaratan

yang telah ditetapkan.

PT. Ethica Industri Farmasi juga telah memiliki sertifikat CPOB. Untuk mengevaluasi

kualitas produk, pada sistem manajemen mutu juga dilakukan pengkajian mutu produk

(Product Quality Review/PQR) yang dilakukan secara berkala dan didokumentasikan

terhadap semua obat terdaftar untuk membuktikan kesesuaian dari spesifikasi bahan awal,
bahan pengemas dan obat jadi; konsistensi proses; melihat analisis kecenderungan dan

mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk produk dan proses.

4.2 Personalia

Personalia PT. Ethica Industri Farmasi sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan

oleh CPOB dimana Personil Kunci yaitu Kepala Bagian Pengawasan Mutu, Kepala Bagian

Manajemen Mutu, dan Kepala Bagian Produksi dipimpin oleh seorang Apoteker dan bersifat

independen satu sama lain. Struktur organisasi yang diterapkan di PT. Ethica Industri Farmasi

telah sesuai dengan CPOB yang mensyaratkan bahwa bagian produksi harus terpisah dengan

bagian pemastian mutu serta mencegah adanya intervensi di antara keduanya.

PT. Ethica Industri Farmasi menyediakan personel yang terkualifikasi dan

berpengalaman. Pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan tugas yang diberikan, pelatihan

berkesinambungan, dan efektifitas penerapan dinilai secara berkala. Pelatihan diberikan oleh

orang yang terkualifikasi. Program pelatihan disetujui oleh kepala bagian masing-masing.

Terdapat 2 jenis pelatihan yaitu pelatihan umum dan pelatihan khusus. Pelatihan umum

seperti pelatihan CPOB dan keselamatan kerja yang biasanya diberikan kepada karyawan

baru, sedangkan pelatihan khusus seperti pelatihan mesin untuk supervisor departemen

produksi.

4.3 Bangunan dan Fasilitas

Lokasi bangunan industri farmasi dipersyaratkan untuk menghindari pencemaran dari

lingkungan sekelilingnya, seperti pencemaran dari udara, tanah dan air serta dari kegiatan

industri lain yang berdekatan. Lokasi perusahaan yang berada dikawasan industri Jababeka

sehingga dapat meminimalkan pencemaran ke area hunian penduduk. CPOB mengatur agar

rancangan, konstruksi, dan letak bangunan memadai dan memudahkan untuk melaksanakan
kegiatan operasional, pembersihan, dan pemeliharaan sehingga memperkecil risiko terjadinya

kontaminasi silang (cross contamination), ketercampuran (mix up), dan dampak lain yang

dapat menurunkan mutu obat.

Area produksi, penyimpanan, dan pengawasan mutu merupakan restricted area

dimana akses untuk masuk tidak dimiliki semua orang, selain personil yang memiliki

kepentingan tidak diperbolehkan keluar masuk tanpa adanya izin atau pengawasan dari pihak

yang berwenang. Dinding, lantai dan atap dari ruang produksi telah dilapisi dengan epoksi

yang bersifat kedap air, licin dan tahan goresan logam atau roda sehingga mudah dibersihkan.

Tiap sudut ruangan dan tangga dibuat melengkung sehingga meminimalkan pengumpulan

debu dan kotoran di sudut ruangan maupun tangga. Selain itu, ruangan produksi telah

dilengkapi dengan sistem AHU (Air Handling Unit) untuk mengatur kondisi udara, suhu,

tekanan, kelembaban dan sirkulasi udara agar sesuai untuk proses produksi.

Laboratorium pengawasan mutu PT. Ethica Industri Farmasi juga telah memenuhi

persyaratan CPOB. Laboratorium QC terpisah dari area produksi dan dibuat area tersendiri

untuk laboratorium mikrobiologi. Di laboratorium QC juga telah tersedia lemari atau ruangan

untuk sampel, standar, pelarut, dan reagen; acid chambers; ruang cuci peralatan laboratorium;

dan emergency aid. Ruang untuk instrumen telah dibuat terpisah agar terlindung dari

pengaruh getaran.

Gudang PT. Ethica Industri Farmasi juga telah memenuhi persyaratan CPOB dimana

penyimpanan bahan baku, bahan kemas dan produk jadi telah dibagi berdasarkan suhu

penyimpanan ataupun berdasarkan jenis bahan.

4.4 Peralatan

Peralatan yang digunakan oleh PT. Ethica Industri Farmasi telah memenuhi ketentuan

yang tercantum dalam Petunjuk CPOB. Peralatan yang bersentuhan dengan bahan awal,
produk antara atau produk jadi memiliki permukaan yang tidak menimbulkan reaksi, adisi,

atau absorbsi. Bahan yang digunakan dalam peralatan tersebut juga dipastikan tidak

bersentuhan dengan bahan yang sedang diolah sehingga mutu produk tidak berubah. Seluruh

peralatan juga telah terkualifikasi sebelum digunakan. Peralatan yang digunakan untuk

menimbang, mengukur, memeriksa dan mencatat telah terkalibrasi oleh bagian Quality

Assurance. Setiap peralatan memiliki identitas yang jelas (nomor) dan prosedur tertulis untuk

menggunakan dan mengoperasikan peralatan tersebut. Seluruh personel yang akan memakai

alat tersebut, terlebih dahulu mendapatkan pelatihan dalam menggunakan alat tersebut. Setiap

peralatan juga memiliki prosedur pembersihan dan sebelum digunakan harus dipastikan

terlebih dahulu validitas pembersihannya. Mesin yang telah dibersihkan diberikan stiker

berwarna hijau.

Pembersihan mesin menggunakan metode pembersihan yang telah divalidasi.

Peralatan produksi ditempatkan masing-masing dalam ruangan yang terpisah. Ruangan

produksi pun cukup besar untuk menampung peralatan, mobilitas operator serta untuk proses

pembersihannya. Nomor identitas dan validitas pembersihan tiap peralatan yang digunakan

dalam produksi dicantumkan dalam Batch Record. Jika peralatan dan/atau validitasnya

menyimpang dari yang seharusnya (tercantum dalam Batch Record), maka personel harus

melaporkannya dalam laporan deviasi.

Pemeliharaan alat dalam PT. Ethica Industri Farmasi menjadi tanggung jawab

bersama antara departemen produksi, departemen engineering, dan departemen QA. Jadwal

perawatan alat disesuaikan dengan jadwal produksi sehingga membutuhkan persetujuan dari

bagian Engineering, Produksi dan Production Planning. Departemen engineering bertanggung

jawab untuk menjaga performa mesin secara berkala. Jika ada peralatan yang bermasalah,

maka pada mesin diberikan stiker warna merah. Jika kerusakan tidak dapat ditangani oleh
operator produksi, maka peralatan tersebut akan diperbaiki oleh engineering dan dapat

dikerjakan di workshop Engineering.

4.5 Sanitasi dan Higiene

Sanitasi dan higiene yang baik harus diterapkan dalam setiap aspek pembuatan obat

karena sangat mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan. Ruang lingkup sanitasi dan

higiene di PT. Ethica Industri Farmasi meliputi personel, bangunan, peralatan dan

perlengkapan bahan produksi serta wadahnya, dan segala sesuatu yang dapat mencemari

produk. Prosedur pembersihan, sanitasi dan higiene divalidasi dan dievaluasi secara berkala

untuk memastikan bahwa efektifitas prosedur memenuhi persyaratan. Hal ini bertujuan untuk

mencegah terjadinya kontaminasi terhadap produk yang berakibat pada kerusakan mutu

produk yang dihasilkan.

a. Higiene perorangan

Semua personel diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan awal pada saat perekrutan

yang menjamin bahwa keadaan kesehatan personel tidak mempengaruhi mutu produk dan

secara berkala yaitu setahun sekali. Setiap personel yang masuk ke area produksi harus

mengenakan pakaian khusus yang sesuai dengan protokol masing-masing ruang tempat

kegiatan yang dilaksanakan, tidak mengenakan komestik secara berlebihan dan perhiasan

seperti cincin, gelang, dan jam tangan untuk mencegah pencemaran terhadap produk.

Sebelum masuk ke dalam ruangan produksi, personel terlebih dahulu mencuci tangan

sesuai dengan prosedur pencucian dan mengeringkannya. Saat sudah masuk dalam ruangan

personel juga disarankan untuk menggunakan hand sanitizer, serta dilarang merokok, makan,

dan minum. Pengunjung yang akan masuk ke area produksi dan laboratorium pengawasan

mutu diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai higiene perorangan dan pakaian

pelindung yang disyaratkan oleh perusahaan.


b. Sanitasi bangunan dan fasilitas

Sanitasi (pembersihan ruangan) selalu dilakukan setelah kegiatan produksi agar dapat

digunakan kembali untuk proses produksi selanjutnya. Masa kadaluwarsa pembersihan

selama 14 hari. Jika dalam 14 hari tidak terdapat aktivitas produksi pada ruangan tersebut,

maka harus dilakukan pembersihan kembali. Sarana toilet tersedia dalam jumlah yang cukup

dan memenuhi standar sanitasi serta memiliki ventilasi yang baik. Sampah dikumpulkan

dalam wadah yang sesuai untuk dipindahkan ke tempat penampungan di luar bangunan dan

dibuang secara teratur dan berkala. Sanitasi ruangan meliputi pembersihan debu,

membersihkan lantai, dinding atap, dan sudut-sudut ruangan produksi sesuai dengan SOP

yang berlaku.

c. Pembersihan dan sanitasi peralatan

Peralatan yang sudah digunakan selalu dibersihkan baik bagian luar maupun bagian

dalam sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, serta dijaga dan disimpan dalam kondisi yang

bersih setiap kali sebelum dipakai. Setiap mesin-mesin yang sudah dibersihkan diberi label

“Bersih” dan jika mesin-mesin tersebut masih kotor maka diberi label “Kotor”.

4.6 Produksi

PT. Ethica Industri Farmasi memproduksi sediaan steril dan dilaksanakan dengan

mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan memenuhi ketentuan CPOB yang dapat

menjamin hasil produk yang memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi ketentuan izin

pembuatan dan izin edar atau registrasi. Setiap memasuki area produksi, terdapat tata cara

berpakaian yang harus dilakukan oleh karyawan dan tamu termasuk cara memakai APD (alat

pelindung diri). Saat memasuki ruang ganti, setiap personil wajib menggunakan sepatu black

area atau menggunakan penutup sepatu (shoes cover) dan menggunakan baju black area. Jika

ingin memasuki ruangan produksi grey area personil wajib mengenakan pakaian khusus
(cover all), penutup kepala, sepatu khusus atau menggunakan penutup sepatu, dan masker.

Sedangkan untuk memasuki white area untuk memproduksi sediaan steril, personil wajib

memakai baju khusus yang diperuntukkan di ruang steril. Selanjutnya, personil wajib

mencuci tangan dan menggunakan desinfektan. Prosedur ini dilakukan untuk mencegah

adanya kontaminasi dari luar terhadap ruang produksi dan produk yang dihasilkan.

Ruang produksi di PT. Ethica Industri Farmasi dikelompokkan berdasarkan proses

pengerjaan yang dilakukan, seperti ruang staging, ruang penimbangan, ruang mixing, filling

dan lain-lain. Ruangan produksi tersebut berada in-line tujuannya untuk mempermudah

proses produksi dan biasanya ruangan-ruangan tersebut berisi alat yang in-line misalnya ada

satu ruangan yang berisikan supermixer, FBD, dan granulator. Peralatan tersebut dibuat

secara in-line untuk mempercepat proses produksi sehingga memperlancar proses produksi.

Masing-masing ruangan produksi tidak memproduksi 2 produk yang berbeda. Dipintu bagian

depan ruangan tersebut terdapat kertas yang bertuliskan nama produk yang sedang

diproduksi. Jika produk yang berbeda tetapi diproduksi dengan menggunakan mesin yang

sama maka akan diproduksi secara bergantian yaitu setelah satu produk selesai, mesin dan

ruangan harus dibersihkan dahulu dan dicek oleh supervisor baru kemudian dilanjutkan

dengan produk yang lain. Selain itu, ruangan produksi memiliki airlock sebagai ruang antara,

yang membatasi ruang produksi dan lingkungan luar. Setiap proses produksi terdapat tahap-

tahap yang harus diperiksa untuk menguji apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan

spesifikasi yang telah dipersyaratkan, atau yang disebut dengan In Process Control (IPC). IPC

dilakukan pada tahap awal, tengah, dan akhir proses produksi. Untuk sediaan steril, IPC yang

dilakukan umumnya meliputi pemerian, berat jenis, pH dan inspeksi visual. Selain IPC,

operator dari produksi juga mengirimkan sampel untuk diuji oleh bagian Quality Control. Hal

ini bertujuan untuk menjamin mutu, keamanan dan khasiat produk yang dihasilkan selalu
terjaga dalam setiap tahap pembuatannya dan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Apabila

semua hasil uji telah memenuhi syarat, maka produk tersebut dapat di release ke pasaran.

4.7 Pengawasan Mutu

Pengawasan Mutu (Quality Control) merupakan bagian yang esensial dari CPOB untuk

memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan

tujuan pemakaiannya. Departemen QC PT. Ethica Industri Farmasi memiliki dua

laboratorium yang terpisah yaitu laboratorium kimia- instrumen (chemical-instrument

laboratory) dan laboratorium mikrobiologi (microbiology laboratory).

Laboratorium kimia biasanya digunakan untuk pemeriksaan bahan baku yang baru

datang dari pemasok atau reanalisa bahan baku, pemeriksaan kualitas air murni, dan

pemeriksaan kualitas air limbah. Bahan baku yang baru datang akan diperiksa oleh analis

bahan baku, sedangkan bahan pengemas akan diperiksa oleh analis bahan pengemas. Bahan

baku dan bahan pengemas tersebut harus disertai Lembar Penerimaan Barang (LPB) dari

gudang (Warehouse) dan sertifikat analisa (Certificate of Analysis/COA) ataupun Material

Safety Data Sheet (MSDS) dari pemasok. Dilakukan sampling secara random terhadap

keseluruhan material. Analisa dilakukan Di laboratorium instrumen terdapat alat- alat yang

dibutuhkan untuk analisa kuantitatif dan biasanya digunakan untuk pemeriksaan produk

setengah jadi.

Laboratorium mikrobiologi digunakan untuk memeriksa adanya kontaminasi

mikroorganisme. Pengujian di QC dilakukan oleh analis, diperiksa oleh Supervisor QC, dan

diputuskan hasilnya memenuhi persyaratan atau tidak oleh Manager QC. Hasil pengujian

tersebut dilaporkan dalam bentuk sertifikat analisa. Jika dari pengujian diperoleh hasil yang

menyimpang dari persyaratan, maka dibuat form penanganan hasil uji di luar spesifikasi (Out

of Spesification). Pada penanganan OOS, terlebih dulu dilakukan pengecekan pada


laboratorium QC. Jika tidak terdapat kesalahan laboratorium maka perlu investigasi lebih

lanjut oleh QA untuk mengetahui penyebab sebenarnya.

4.8 Inspeksi Diri, Audit Mutu dan Persetujuan Pemasok

Inspeksi diri bertujuan untuk mengevaluasi apakah semua aspek produksi dan

pengawasan mutu PT. Ethica Industri Farmasi telah memenuhi ketentuan CPOB. Program ini

dirancang untuk mendeteksi kelemahan dalam pelaksanaan CPOB dan untuk menetapkan

perbaikan yang diperlukan. Audit dilakukan secara rutin setiap 3 tahun sekali atau lebih bila

dibutuhkan oleh suatu tim internal dari perusahaan yang mewakili masing-masing

departemen atau bagian yang akan diaudit dan dilakukan secara independen serta kompeten.

Audit yang dilakukan di PT. Ethica Industri Farmasi bersifat internal maupun eksternal (oleh

pihak luar, seperti BPOM).

Hal yang diinspeksi dalam inspeksi diri adalah segala aspek yang terdapat dalam suatu

departemen, yaitu karyawan (Catatan Pelatihan, dll), bangunan dan peralatan (termasuk

fasilitas dan sistem penunjang), penyimpanan bahan awal, produk antara, produk ruahan, dan

obat jadi, produksi dan pengemasan, laboratorium, dokumentasi (termasuk Kebijakan Mutu,

Sasaran Mutu, Prosedur Kerja), dan house keeping (kebersihan peralatan, lingkungan,

ruangan, dll), Adapun daerah yang diinspeksi meliputi semua area Produksi, Quality

Assurance dan Quality Control (Laboratorium Kimia, Laboratorium Mikrobiologi, Ruang

Sampling, dan Ruang Pertinggal), R&D (Laboratorium Kimia dan Area Grey), Engineering

(Utilities, Gudang, dll), Tempat penyimpanan dokumen, dan Gudang (Packaging & Raw

Material, Finished Product, Karantina, WIP dan Rejected Area).

Sementara itu, audit mutu yang dilakukan oleh PT. Ethica Industri Farmasi ke pihak luar

adalah audit mutu ke Toll Manufacturer, Laboratorium Eksternal dan Distributor, sehigga

audit yang dilakukan disebut dengan Audit Eksternal. Bagian yang bertanggung jawab atas
terlaksananya Audit Eksternal adalah Quality Monitoring Section. Tujuan dilaksanakannya

audit eksternal adalah untuk meyakinkan bahwa perusahaan yang menerima Toll

Manufacturer dan Analisa Bahan Baku atau produk dari PT. Ethica Industri Farmasi telah

memenuhi persyaratan GMP maupun GLP, melakukan penilaian terhadap distributor telah

memenuhi persyaratan GDP, serta melakukan penlaian terhadap penyimpangan selama

proses produksi, analisa, dan distribusi, sehingga produk yang didistribusikan masih

memenuhi persyaratan ke konsumen.

4.9 Penanganan Keluhan Terhadap Obat, Penarikan Kembali Obat dan Obat

Kembalian

Pengembalian obat dapat terjadi karena produk rusak, kadaluarsa, masalah keabsahan

atau sebab lain mengenai kondisi obat, wadah yang dapat menimbulkan keraguan mengenai

keamanan, identitas, mutu dan jumlah obat yang bersangkutan. Penarikan kembali produk

yang telah beredar di pasaran dapat juga diakibatkan oleh adanya perintah dari Badan POM,

misalnya karena kebijakan baru atau ditemukannya produk yang tidak memenuhi standar

mutu berdasarkan hasil pemeriksaan sampel di pasaran. PT. Ethica Industri Farmasi memiliki

sistem Kabitrack yang dikelola departemen QA untuk menangani keluhan dan penarikan

kembali produk. Penilaiannya sendiri dilakukan oleh tim CAPA. CAPA berisi deskripsi

lengkap dan rincian tentang gambaran kejadian yang tidak diinginkan (dalam hal ini keluhan

terhadap produk dari pelanggan akan masuk melalui customer service) yang dicatat dalam

suatu form khusus.

Hasil investigasi keluhan menjadi acuan apakah sebuah keluhan dapat diterima

(justified) atau tidak (not justified). Sebuah keluhan akan diterima apabila sampel keluhan

dan contoh pertinggal sama-sama tidak memenuhi persyaratan. Keluhan tidak akan diterima

apabila sampel keluhan dan contoh pertinggal keduanya memiliki hasil yang memenuhi
syarat, dan apabila sampel keluhan tidak memenuhi syarat namun contoh pertinggal

memenuhi syarat. Pada keluhan yang dinyatakan tidak diterima, QO dapat mengemukakan

pendapat dan sanggahan. Suatu keluhan yang dinyatakan justified (dapat diterima), QA

Department kemudian melakukan investigasi terhadap produk yang sama namun dengan

batch yang berbeda. Berdasarkan hasil investigasi dan tanggapan dari berbagai departemen,

dilakukan penilaian risiko akhir untuk menetapkan tindakan lanjutan. Salah satu tindakan

yang dapat dilakukan adalah melakukan penarikan produk. Penarikan produk merupakan

suatu tindakan dari sebuah perusahaan untuk mengambil kembali seluruh batch atau produk

yang telah beredar di pasaran atas pertimbangan keamanan. Produk yang dikembalikan, oleh

distributor akan diserahkan kembali ke bagian Warehouse obat jadi PT. Ethica Industri

Farmasi untuk selanjutnya dimusnahkan.

4.10 Dokumentasi

Dokumentasi adalah aspek esensial dalam industri farmasi dalam rangka memenuhi

persyaratan CPOB dan untuk memastikan bahwa setiap petugas mendapat instruksi secara

rinci dan jelas mengenai bidang tugas yang harus dilaksanakan sehingga memperkecil risiko

kekeliruan. Semua dokumen yang ada di PT. Ethica Industri Farmasi disiapkan, disetujui,

disahkan, direvisi, didistribusikan, serta disimpan berdasarkan prosedur-prosedur yang sudah

ada mengenai masing-masing kegiatan tersebut. Dokumen disetujui, ditandatangani, diberi

tanggal oleh personel yang berwewenang. Dokumen yang dikeluarkan di bawah pengawasan

departemen Quality Management System.

Review terhadap SOP (Standard of Procedure) di lakukan dilakukan setiap 3 tahun. Dokumen

disimpan dengan sistem inventarisasi yang memudahkan pengawasan dan penelusuran

dokumen. Setiap dokumen yang berkontribusi terhadap produk perlu dilakukan pencatatan

sesuai :
a. Pencatatan dengan bolpoint tinta biru yang tidak mudah luntur, hal ini bertujuan untuk

membedakan dokumen yang asli dengan hasil salinan;

b. Tulisan terbaca, rapi dan mudah dimengerti;

c. Kata-kata tidak menimbulkan arti ganda, langsung pada tujuan;

d. Tidak boleh ada huruf yang bertumpuk;

e. Semua entries/bagian dokumen yang perlu ditulis tangan dilengkapi, tidak boleh ada

bagian yang kosong. Bagian yang kosong dicoret menyilang seperti huruf Z dan diberi paraf

dan tanggal pengisian dokumen;

f. Setiap bagian dokumen yang tidak memungkinkan untuk diisi ditulis NA;

g. Koreksi dilakukan dengan mencoret tulisan yang salah dengan satu garis lurus, diberi

paraf, diberi tanggal, dan ditulis data yang benar tepat disamping data yang salah;

h. Setiap dokumen yang memerlukan perubahan harus disertai dengan change request berupa

Laporan Usulan Perubahan (LUP).

4.11 Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak

PT. Ethica Industri Farmasi memproduksi produk-produk injeksi intravena, obat

generik, transfusi, dan nutrisi klinis dalam bentuk solid (tablet dan kapsul) maupun injeksi

liquid (ampul). Produk tersebut berasal dari pengembangan produk yang dilakukan sendiri

atau berdasarkan lisensi dari perusahaan lain. PT. Ethica Industri Farmasi juga menjalin

kerjasama dengan berbagai perusahaan, baik perusahaan dalam negeri maupun perusahaan

asing dengan melakukan produksi Toll Out. Toll out berarti pembuatan produk PT. Ethica

Industri Farmasi di perusahaan lain. Kerjasama ini dilakukan untuk mengatasi keterbatasan

kapasitas produksi dan keterbatasan sumber daya serta proses analisis yang harus dilakukan

karena keterbatasan fasilitas atau peralatan. Sebelum pengujian, dilaksanakan audit terlebih

dahulu terhadap penerapan CPOB perusahaan penerima kontrak. Perusahaan farmasi lain
yang menjalin kerjasama dengan PT. Ethica Industri Farmasi antara lain PT. SOHO, PT.

Bernofarm, PT. Dankos Farma, PT Fahrenheit, dan PT. Phapros.

4.12 Kualifikasi dan Validasi

Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia mendefinisikan validasi

adalah tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur,

kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi maupun

pengawasan mutu akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan. Departemen Validasi PT.

Ethica Industri Farmasi merupakan bagian dari program manajemen mutu atau yang lebih

dikenal dengan Quality Operation sebagai upaya untuk memberikan jaminan terhadap khasiat

(efikasi), kualitas dan keamanan produk–produk industri farmasi. Berdasarkan CPOB, semua

kegiatan validasi direncanakan dan didokumentasi dalam Rencana Induk Validasi (Master

Plan Validation/MPV).

Kualifikasi dan validasi yang dilakukan PT. Ethica Industri Farmasi meliputi

Kualifikasi Desain, Kualifikasi Instalasi, Kualifikasi Operasi, Kualifikasi Kinerja, Validasi

Media Fill (Aseptic Proses Validation), Validasi Proses, dan Validasi Pembersihan. Validasi

Proses Aseptis yaitu validasi terhadap sediaan steril yang proses produksinya dilakukan

secara aseptis (proses sterilisasi dilakukan sebelum sediaan dikemas dalam kemasan primer).

Validasi Proses terkait adanya perubahan supplier bahan baku, perubahan batch size, dan

perubahan mesin. Validasi Pembersihan menjadi hal penting untuk menjamin bahwa produk

tidak terkontaminasi dengan pencemar maupun terjadi mix up atau ketercampuran dengan

produk lain yang menggunakan alat, wadah, mesin, ruangan yang sama. Penetapan produk

marker berdasarkan toksisitas, kelarutan dalam air, dan dosis teraupetik, kemudian residu

ditetapkan berdasarkan toksisitas dan dosis teraupetik.

Anda mungkin juga menyukai