Anda di halaman 1dari 7

Bed side teaching

HORDEOLUM EKSTERNA OKULI SINISTRA


Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik
di Bagian Ilmu Kesehatan Mata RSMH Palembang

Oleh:

Tri Kurniawan, S.Ked

Pembimbing:
dr. Ani, Sp.M (K)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA


RUMAH SAKIT DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017

1
2

STATUS PASIEN

1. Identitas Pasien

Nama : Nn. FF
Usia : 14 tahun
Status Pernikahan : Belum Menikah
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Cek Bakar No. 09 Palembang
Jenis kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Sumatera
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Tanggal berobat : 12 Oktober 2017
No. RM : 044675

2. Anamnesis (Autoanamnesis)
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh terdapat benjolan pada kelopak mata sebelah kiri atas.
Keluhan Tambahan
Benjolan merah, mengganjal dan nyeri.
b. Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 2 hari sebelum datang ke Rumah Sakit pasien mengeluh
timbul benjolan kecil seperti jerawat yang berada di kelopak mata sebelah
kiri yang semakin lama semakin besar dan terasa sakit apa bila disentuh.
Keluhan juga disertai sakit apabila pasien sedang menunduk dan seperti
ada yang mengganjal, Pasien mengeluh kelopak mata lebih bengkak pada
pagi hari dan sedikit berkurang pada siang hari, pandangan kabur tidak ada.

Pasien mengaku sering mengucek mata, terutama saat mengendarai


motor. Kebiasaan seperti penggunaan alat kosmetik seperti maskara
disangkal oleh pasien. Riwayat trauma sebelumnya disangkal serta riwayat
pada keluarga mempunyai penyakit yang sama juga disangkal oleh pasien
3

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat trauma disangkal
Riwayat berkacamata (-)
Riwayat alergi obat disangkal (-)
Riwayat keuhan yang sama (+) 6 bulan yang lalu.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-)
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Nadi :87 kali/menit regular, isi dan tegangan cukup
Frekuensi Napas : 23 kali/menit
Suhu : 37,0o C

e. Status Oftalmologis
Okuli Dekstra Okuli Sinistra

Visus 6/6 6/6

Tekanan P = N+0 P = N+0


intraocular

Kedudukan ORTHOFORIA
bola mata
(Hirschberg
test)
GBM

Baik ke segala arah Baik ke segala arah


4

Palpebra Tenang Superior : Edema (+)


Merah (+)
Nyeri Tekan (+)
Konjungtiva Tenang Hiperemis (+)

Kornea Jernih Jernih

BMD Sedang Sedang


Iris Gambaran baik Gambaran baik
Pupil Bulat, sentral, Refleks Cahaya Bulat, Central, Refleks cahaya
(+), diameter 3 mm (+), diameter 3 mm

Lensa Jernih Jernih


Refleks RFOD (+) RFOS (+)
Fundus
Papil Bulat, batas tegas, warna Bulat, batas tegas, warna merah
merah normal, c/d ratio 0.3, a/v normal, c/d ratio 0.3, a/v 2:3
2:3
Makula Refleks fovea (+) di sentral Refleks fovea (+) di sentral
Retina Kontur pembuluh darah baik Kontur pembuluh darah baik

3. Diagnosa Banding
Hordeolum Eksterna Okuli Sinistra
Kalazion Okuli Sinistra

4. Diagnosis Kerja
Hordeolum Eksterna Okuli Sinistra

5. Tatalaksana
1. Informed Consent
2. KIE
Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit yang diderita pasien
Menjelaskan pada pasien penyebab dari penyakitnya
Menjelaskan pada pasien rencana terapi selanjutnya
3. Non Medikamentosa
Kompres hangat 3-4 kali sehari selama 15 menit.
5

4. Medikamentosa
Cefixime caps 100 mg/12 jam PO selama 7 hari
C-phenicol EO 1ue/ 8 jam OS

6. Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : bonam
6

ANALISA KASUS

Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium,


pasien ini didiagnosis dengan hordeolum eksternum OS. Pasien mengeluhkan terdapat
benjolan pada kelopak mata kiri atas yang terasa nyeri dan mengganjal. Salah satu
penyakit yang dapat menimbulkan gejala pembengkakan pada kelopak mata adalah
infeksi seperti hordeolum. Sesuai dengan teori bahwa hordeolum merupakan infeksi
yang terjadi pada kelopak mata, yang ditandai dengan gejala radang pada kelopak mata
seperti bengkak, mengganjal dengan rasa sakit, merah, dan nyeri bila ditekan.
Pasien adalah seorang siswa yang pergi dan pulang sekolah sering
menggunakan motor, pasien serig terpapar debu, dan memiliki kebiasaan sering
mengucek mata dengan tangan tidak dicuci. Salah satu faktor yang menjadi pemicu
terjadinya hordeolum adalah faktor kebersihan diri dan lingkungan. Kondisi kelopak
mata yang kotor atau kebiasaan mengucek-ngucek mata dengan tangan kotor dapat
memicu terjadinya infeksi. Hordeolum merupakan infeksi yang menular, oleh karena
itu sangat penting untuk menjaga kebersihan terutama daerah mata.2
Pada pemeriksaan fisik oftalmologi pada pasien ini didapatkan palpebra
superior pseudopetosis (+) benjolan pada kulit kelopak mata, hiperemis (+), pus (-),
nyeri tekan (+). Dari pemeriksaan visus mata didapatkan VOD 6/6 dan VOS 6/6.
Pseudoptosis terjadi akibat bertambah beratnya kelopak sehingga sukar diangkat.
Pembengkakan yang terjadi pada kulit keopak mata menunjukkan bahwa hordeolum
yang terjadi adalah hiordeolum eksternum. Hordeolum eksternum, merupakan infeksi
pada kelenjar Zeiss atau Moll yang akan menunjukkan penonjolan terutama ke daerah
kulit kelopak dan nanah dapat keluar dari pangkal rambut.
Pada penatalaksanaan kasus ini, pasien mendapatkan antibiotik oral yaitu
Cefixime, analgetik yaitu asam mefenamat dan antibiotik topikal Cendo phenicol
ointment. Pada umunya hordeolun dapat sembuh dengan sendirinya. Tetapi pada
beberapa kasus, infeksi ini harus memerlukan tatalaksaa. Tatalaksana awal yang
biasanya dilakukan adalah kompres hangat yang berfungsi untuk mempercepat
peradangan kelenjar. Pada fase peradangan umunya diberikan antibiotik topikal berupa
tetes mata atau salep mata. Bila tidak ada perubahan, maka dapat diberikan antibiotik
sistemik. Apabila pus atau nanah tidak dapat dikeluarkan maka dapat dilakukan insisi
sesuai dengan indikasinya.
7

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai