TINJAUAN PUSTAKA
Nutritional assessment adalah sebuah penyelidikan yang dilakukan secara hati hati
dan mendetil dari segi data objektif maupun data subjektif yang berhubungan dengan makanan
individu dan asupan nutrisi, gaya hidup, serata riwayat kesehatan. Definisi lain dari nutritional
assessment adalah sebuah cara terstruktur untuk mengetahui status gizi dan kebutuhan energi
yang bersyaratkan pengukuran objektif dilengkapi dengan parameter objektif dan berhubungan
dengan indikasi spesifik dari suatu penyakit, sehingga dapat ditemukan perawatan yang cocok
untuk pasien.
Pada dasarnya data nutritional assessment dibagi menjadi 4 , yaitu antropometri,
bikimia, clinical, dan dietary. Antropometri adalah perhitungan objektif dari otot tubuh dan
lemak. Biochemical data adalah data berdasarkan tes laboratorium dari darah dan urin. Clinical
data adalah data yang berisikan informasi tentang riwayat medis individu, termasuk penyakit
akut dan parah serta prosedur diagnosis, terapi, dan perawatan yang bisa meningkatkan
kebutuhan nutrisi. Sedangkan dietary data adalah data yang diambil dengan cara bertanya
maupun mengamati.
Salah satu metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perseorangan atau
kelompok adalah survey konsumsi makanan (dietary assessment). Penilaian konsumsi
makanan adalah metode penentuan status gizi secara langsung dengan melihat jumlah dan jenis
zat gizi yang dikonsumsi.
Menurut Supriasa metode pengukuran konsumsi makanan untuk individu dibagi
menjadi beberapa metode yaitu Metode 24-hour Dietary Recall, Metode Estimated Food
Records, Metode Penimbangan Makanan (Food Weighing), Metode Dietary History, serta
Metode Frekuensi Makanan (Food Frequency).
2.1. Pengertian FFQ
Food Frequency Questionnare Method (FFQ/ Metode Kuesioner Frekuensi makanan)
adalah Salah satu metode dietary assesment dalam konteks individu yang mencatat frekuensi
individu terhadap beberapa jenis makanan (<100) dalam kurun waktu tertentu (1 bulan
terakhir/6 bulan terakhir/1 tahun terakhir).Selain itu dengan metode FFQ dapat memperoleh
gambaran pola konsumsi bahan makanan secara kualitatif, tapi karena periode pengamatannya
lebih lama dapat membedakan individu berdasarkan ranking tingkat konsumsi zat gizi, maka
cara ini paling sering digunakan dalam penelitian epidemiologi gizi.
Metode FFQ dikenal sebagai metode frekuensi pangan, dimaksudkan
untuk memperoleh informasi pola konsumsi pangan seseorang. Untuk itu diperlukan
kuesioner yang terdiri atas dua komponen yaitu daftar jenis pangan dan frekuensi konsumsi
pangan(Riyadi 2004). Pada metode ini ditanyakan tentang frekuensi konsumsi
sejumlahmakanan jadi atau bahan makanan selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan
atau tahun.
Menurut Cameron dan Van Staveren dalam Nimas Ayu (2008) FFQ (Food Frequency
Questionnaire) merupakan metode atau cara mengukur frekuensi makanan yang bersifat
kualitatif dan menggambarkan frekuensi konsumsi per hari, minggu, atau bulan. Sedangkan
definisi lain dari FFQ adalah sebagai lanjutan dari checklist pada metode dietary history, dan
menanyakan pada responden seberapa sering dan banyak makanan yang dimakan selama
jangka waktu tertentu (Jee-Seon Shim, Kyungwoon Oh, Hyeon Chang Kim, 2014:4). Metode
FFQ digunakan pada studi epidemiologi untuk mengukur paparan nutrisi dalam jangka waktu
yang panjang. Sedangkan semi-quantitative FFQ mengumpulkan informasi tentang ukuran
porsi sebagai porsi standar atau sebagai pilihan pada ukuran porsi. Pada metode semi-
quantitative FFQ perhitungan asupan zat gizi secara keseluruhan diperoleh dengan jalan
menjumlahkan kandungan zat gizi masing masing pangan (Anne Puspitasari, 2011:5)
Tujuan mengisi FFQ yaitu melengkapi data yang tidak dapat diperleh melalui ingatan
24 jam. Pada umumnya, FFQ digunakan untuk mengelompokkan orang berdasarkan besaran
asupan zat gizi, tetapi tidak dirancang untuk memperkirakan asupan secara absolut. Meskipun
demikian, cara ini lebih akurat untuk menentukaan rata-rata asupan gizi jika menu makanan
dari hari ke hari sangat bervariasi. Akhirnya, dengan cara ini orang dapat memperoleh data
asupan zat gizi dalam jumlah besar yang mencakup 50-150 jenis makanan.
Untuk memperoleh asupan zat gizi secara relatif atau mutlak, kebanyakan FFQ sering
dilengkapi dengan ukuran khas setiap porsi dan jenis makanan. Asupan zat gizi secara
keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlahkan kandungan zat gizi masing-masing pangan.
Sebagian FFQ justru memasukkan pertanyaan tentang bagaiamana makanan biasanya diolah,
penggunaan makanan suplemen, penggunaan vitamin dan mineral tambahan, serta makanan
bermerek lainnya.
2.2. Prinsip dan Penggunaan Metode FFQ
Prinsip dan penggunaan metode FFQ adalah :
1. Kuesioner Frekuensi makanan (FFQ) menilai energi dan/atau intake gizi dengan
menentukan seberapa sering seseorang mengkonsumsi sejumlah makanan yang
merupakan sumber nutrisi utama atau dari komponen makanan tertentu
dalam pertanyaan per hari (minggu atau bulan) selama tertentu periode waktu
(biasanya 6 bulan sampai 1 tahun).
2. Menyediakan data tentang kebiasaan asupan nutrisi yang dipilih, makanan tertentu
atau kelompok-kelompok makanan.
3. Kombinasi khusus dari makanan dapat digunakan sebagai prediktor untuk asupan
nutrisi tertentu atau non-gizi, asalkan komponen asupan makanan terkonsentrasi
dalam jumlah yang relatif kecil makanan atau kelompok makanan tertentu,
misalnya konsumsi vitamin c diperkirakan dari buah-buahan segar dan jus buah.
4. FFQ sering dirancang untuk mendapatkan informasi tentang aspek-aspek tertentu
dari diet, seperti lemak makanan atau vitamin tertentu atau mineral dan
aspek lainnya mungkin kurang baik dicirikan.
5. Kuesioner ini terdiri dari daftar sekitar 100 atau lebih sedikit makanan individuatau
kelompok makanan yang kontributor penting untuk intake energi penduduk atau
nutrisi khusus menarik lainnya.
6. FFQ biasanya dikelola sendiri dan karena itu dirancang mudah untuk diselesaikan
oleh subyek penelitian (diwawancarai oleh pewawancara atau mengisi
kuesioner komputer atau melalui telepon).
7. FFQ sering mengandalkan asumsi tentang ukuran porsi dan dibatasi oleh jumlah
detail yang layak untuk disertakan dalam kuesioner. Hal ini dimungkinkan
untuk kuesioner menjadi semi-kuantitatif di mana subjek diminta untuk
memperkirakan ukuran porsi makan biasa.
8. Dalam epidemiologi, FFQ sering diisi dengan merujuk pada tahun sebelumnya
untuk memastikan pola konsumsi makanan yang biasa untuk periode itu.
9. FFQ harus spesifik (Khonson, 2002)
Jenis FFQ seperti ini biasanya tidak memberikan pilihan tentang porsi yang
biasa dikonsumsi, sehingga menggunakan standar porsi.
2. Semi quantitative FFQ
Metode ini tidak hanya melihat bahan makanan yang dikonsumsi oleh sampel,
melainkan juga melihat besar porsi atau banyaknya bahan makanan yang dikonsumsi
oleh sampel. Metode SQFF (Semi Quantitative Food Frequency) adalah metode yang
digunakan untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan
makanan yang dikonsumsi selama periode tertentu seperti setiap hari, minggu, bulan
dan tahun. Selain itu dengan metode frekuensi makanan dapat memperoleh
gambaran pola konsumsi bahan makanan secara kualitatif, tapi karena periode
pengamatannya lebih lama dan dapat membedakan individu berdasarkan asupan zat
gizi, maka cara ini paling sering digunakan dalam penelitian epidemiologi gizi
(Supariasaet al.2001). Bahan makanan yang ada dalam daftar kuesioner tersebut adalah
bahan makanan yangdikonsumsi dalam frekuensi yang cukup sering oleh responden.
3. Quantitative FFQ
Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta:EGC.
Fahmida, Umi dan Drupadi HS Dillon. 2007.Handbook Nutritional Assessment.SEAMEO-
TROPMED RCCN UI : Jakarta.Gibson, Rosalind S. 1990.
Penilaian Status Gizi.Penerbit BukuKedokteran: Jakarta
Principles of Nutritional Assessment.New York:
OxfordUniversityPress,Inc.http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/
47434/I11nws_BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf?sequence=6Ibnu, Fajar;
Bachyar Bakri; I Dewa Nyoman S. 2001.
Supariasa, I Dewa.2001.Penilaian Status Gizi.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC
Widajanti, L, 2009. Survey Konsumsi Gizi. BP UNDIP Semarang
Yuniar, Lutvita.2010.Food Frequency Questionnaire (FFQ).
Yuniastuti, Ari. 2008. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu