PENDAHULUAN
Proses penyembuhan luka terdiri dari empat fase yang sangat terintegrasi
dan tumpang tindih: hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan remodeling jaringan
atau resolusi.Fase ini mereka harus terjadi dalam urutan yang tepat, pada waktu
tertentu, dan terus untuk durasi tertentu pada intensitas optimal. Ada banyak faktor
yang dapat mempengaruhi penyembuhan yang mengganggu dengan satu atau lebih
tahapan dalam proses ini, sehingga menyebabkan tidak benar atau gangguan repair.
Jaringan luka yang menunjukkan gangguan penyembuhan, termasuk luka akut
tertunda dan luka kronis, umumnya telah gagal untuk mengikuti tahap
penyembuhan luka normal. luka tersebut sering memasuki keadaan peradangan
patologis karena proses penyembuhan ditunda, tidak lengkap, atau tidak
terkoordinasi Kebanyakan luka kronis adalah borok yang berhubungan dengan
iskemia, diabetes mellitus, penyakit stasis vena, atau tekanan. Beberapa faktor yang
dapat menyebabkan gangguan penyembuhan luka. Secara umum, faktor-faktor yang
mempengaruhi perbaikan dapat dikategorikan ke dalam lokal dan sistemik. faktor-
1
faktor lokal adalah mereka yang secara langsung mempengaruhi karakteristik luka
itu sendiri, sedangkan faktor sistemik adalah kesehatan atau penyakit negara secara
keseluruhan individu yang mempengaruhi kemampuannya untuk menyembuhkan.
Banyak dari faktor-faktor ini terkait, dan faktor-faktor sistemik bertindak melalui
efek lokal yang mempengaruhi penyembuhan luka. Setelah kulit terluka, mikro-
organisme yang biasanya diasingkan di permukaan kulit memperoleh akses ke
jaringan di bawahnya. (Guo et al. 2010)
2
seseorang adalah lebih baik daripada dunia dan segala isinya (H.R Abu Nuaim).
Beliau mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu sepanjang hayat dan
menyebarkannya walaupun hanya satu ayat (H.R Bukhari). Islam memperhatikan
pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam kehidupan manusia.
Martabat manusia selain ditentukan oleh peribadatannya juga ditentukan oleh
kemampuannya mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Allah juga
menyatakan bahwa orang-orang berilmulah yang takut kepada Allah. (Purwanto
Y,2011).
3
memungkinkan kulit untuk pulih dari cedera dan ditinjau dari sudut pandang
Islam.
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Penelitian Umum
Mengetahuin pengaruh pemberian PRP dalam penyembuhan luka.
1.4.2 Tujuan Penelitian Khusus
Mengetahui pengaruh PRP terhadap migrasi sel HDF CD105
sebagai model penyembuhan luka. Mengetahui efek pemberian
Platelet Rich Plasma (PRP) terhadap kemampuan migrasi sel HDF
CD105 dan ditinjau menurut Islam
4
1.5.4 Manfaat Ilmiah
Menambah wawasan pengetahuan tentang platelet rich plasma
terhadap penyembuhan luka
1.5.5 Manfaat Praktis
Hasil yang diharapkan, dipakai sebagai evaluasi pemakaian platelet
rich plasma sebagai strategi pengobatan luka yang aman dan mudah.
5
DAFTAR PUSTAKA
6
(PRP) and its application in the treatment of chronic and hard-to-heal skin
wounds. A Review. J of IMAB. 2015 Oct-Dec;21(4):982-986.
http://dx.doi.org/10.5272/jimab.2015214.982
Tracy LE, Minasian RA, Caterson EJ.(2016) Extracellular matrix and dermal
fibroblast function in the healing wound. Adv Wound Care 2016;5:119136
doi: 10.1089/wound.2014.0561
Trepat X, Chen Z, Jacobson K (2012) Cell migration. Compr Physiol 2: 23692392.
doi: 10.1002/cphy.c110012
Wesner,M., Defreitas T., Bredy H., Pothier L., Qin Z., Mckillop B. A., Gross P. D.
(2016) . A Pilot Study Evaluating the Effectiveness of Platelet-Rich Plasma
Therapy for Treating Degenerative Tendinopathies: A Randomized Control
Trial with Synchronous Observational Cohort,2016.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26849812
Williams AR, Hare JM. Mesenchymal stem cells: biology, pathophysiology,
translational findings, and therapeutic implications for cardiac disease. Circ
Res. 2011;109(8):923940. doi: 10.1161/CIRCRESAHA.111.243147.
Wong T, McGrath JA, Navsaria H (2007) The role of fibroblasts in tissue engineering
and regeneration. Br J Dermatol 156:11491155
7
8