RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
Pengertian Suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk memenuhi
selera konsumen/ pasien, dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip
gizi seimbang
Tujuan Tersedianya siklus menu sesuai klasifikasi pelayanan yang ada di
Rumah Sakit
Kebijakan 1. Menyajikan makanan yang bergizi
2. Makanan yang menarik untuk memenuhi kebutuhan pasien
3. Dengan syarat sesuai alokasi dana
4. Menggunakan siklus menu 10 hari dengan periode waktu 1 tahun
Prosedur a. Bentuk tim kerja yang terdiri dari dietisien, kepala masak,
pengawas makanan
b. Menetapkan macam menu yaitu menu standar dan menu pilihan
c. Menetapkan lama siklus menu dan kurun waktu penggunaan menu
d. Menetapkan pola menu
Pola menu yang dimaksud menetapkan pola dan frekuensi macam
hidangan yang direncanakan untuk setiap waktu makan selama satu
putaran menu
e. Menetapkan besar porsi makanan
f. Mengumpulkan macam hidangan untuk pasi, siang dan malam pada
satu putaran menu termasuk jenis makanan selingan
g. Merancang format menu
h. Melakukan penilaian menu dan merevisi menu
i. Melakukan test awal menu
Unit terkait Ahli gizi
` PENGAMBILAN ALAT MAKAN PASIEN
No Dokumen : No Revisi Halaman
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
Pengertian Suatu kegiatan pengambilan alat makan pasien oleh tenaga pramusaji
setelah 1 jam makanan diberikan kepada pasien
Tujuan 1. Pasien langsung dapat mengkonsumsi makanan dalam keadaan
hangat
2. Menghindari kehilangan alat makan
Kebijakan Alat makan kembali sesuai dengan jumlah yang di distribusikan
Prosedur 1. Setelah pramusaji mendistribusikan makanan ke pasien, pramusaji
menunggu sekitar 1 jam dari pendistribusian makanan
2. Pramusaji kembali ke kamar pasien sambil melihat apakah makanan
yang diberikan telah dikonsumsi atau belum
3. Apabila makanan yang habis dikonsumsi, alat makan pasien
diambil dan dibawa ke dapur
4. Apabila makanan pasien belum habis, pramusaji meminta izin
kepada pasien untuk memindahkan sisa makanan yang masih ingin
dikonsumsi ke wadah makanan yang lain
Unit terkait Petugas distribusi
` PENCUCIAN ALAT MAKAN PASIEN
No Dokumen : No Revisi Halaman
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-052016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
Pengertian Kegiatan membersihkan atau mencuci alat makan pasien dari sisa
makanan
Tujuan Alat makan yang digunakan pasien bersih dari sisa makanan dan
terbebas dari penyakit infeksi
Kebijakan Alat makan pasien bersih dan steril
Prosedur 1. Peralatan pasien yang sudah dipisahkan dari sisa makanan di
rendam terlebih dahulu
2. Peralatan makanan yang menular dipisahkan tersendiri dan
menggunakan obat disinfektan selama 30 menit
3. Peralatan makan pasien yang telah direndam, dicuci dengan
menggunakan sabun cuci piring
4. Peralatan makan pasien dibilas dengan air bersih dan mengalir
5. Peralatan makan yang sudah dibilas direndam lagi menggunakan air
panas
6. Peralatan makan pasien yang direndam dengan air panas kemudian
dikeringkan terlebih dahulu sebelum disimpan
Unit terkait Petugas pramusaji
` PEMESANAN BAHAN MAKANAN HARIAN
No Dokumen : No Revisi Halaman
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
Pengertian Kegiatan membersihkan dapur yang dilakukan satu bulan sekali pada
minggu pertama
Tujuan Menjaga kebersihan dan kerapian dapur
Kebijakan Dapur selalu dalam keadaan rapi dan bersih
Prosedur 1. Membersihkan semua alat-alat masak yang lama tidak terpakai
maupun yang sering di pakai
2. Membersihkan kompor, tempat pencucian piring, dan tempat
pencucian bahan makanan
3. Membersihkan bagian plafon (sawang)
4. Membersihkan kulkas dan tempat penyimpanan bahan makanan
kering, bahan makanan yang sudah tidak layak digunakan di
keluarkan dari tempat penyimpanan
5. Membersihkan meja persiapan, meja penyajian, dan lantai
Unit terkait Ahli Gizi, Petugas produksi, Petugas distribusi, Cleaning service
` PENERIMAAN BAHAN MAKANAN
No Dokumen : No Revisi Halaman
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
Pengertian Pelayanan gizi yang dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnosis gizi,
intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan, penyuluhan/
edukasi, dan konseling gizi, serta monitoring dan evaluasi gizi.
Tujuan Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar memperoleh
asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannya dalam upaya
mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan
status gizi.
Kebijakan Pasieen rawat inap mendapatkan konsultasi mengenai pengaturan
makan untuk berbagai macam penyakit
Prosedur 1. Skrining gizi ( mengidentifikasi pasien yang beresiko, tidak
beresiko, malnutrisi atau kondisi khusus)
2. Proses asuhan gizi terstandar (PAGT)
a. Assesmen/pengkajian gizi
Anamnesis riwayat gizi
Biokimia
Antropometri
Pemeriksaan fisik/klinis
Riwayat personal
b. Diagnosis gizi
Domain intake
Domain klinis
Domain behavior
c. Intervensi gizi
Perencanaan intervensi
Penetapan tujuan intervensi
Preskrepsi diet
Implementasi
d. Monitoring dan evaluasi
Monitoring perkembangan
Mengukur hasil
Evaluasi hasil
Pencataatan pelaporan
Unit terkait Ahli Gizi
` PERSIAPAN BAHAN MAKANAN
No Dokumen : No Revisi Halaman
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
Pengertian Suatu kegiatan untuk menentukan jenis diet pasien selama dirawat di RS
Tujuan Memberi makanan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan gizi
pasien
Kebijakan Pasien mendapatkan makanan sesuai dengan jenis diet yang dianjurkan
Prosedur 1. Ahli gizi menerima laporan dari perawat bahwa ada pasien rawat
inap baru
2. Ahli gizi mencari keterangan yang terkait melalui perawat dan
dokter
3. Melakukan skrinning gizi awal dengan membaca status pasien yang
meliputi hasil laboratorium, pemeriksaan fisik klinis dan diagnosisi
penyakit pasien
4. Mengkonsultasikan dengan dokter dan perawat tentang bentuk
makanan dan jenis diet pasien
5. Mencatat dibuku diet pasien mengenai bentuk makanan dan jenis
diet pasien
Unit terkait Ahli Gizi, Dokter dan Perawat
` PENYAJIAN MAKAN PASIEN
No Dokumen : No Revisi Halaman
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
Pengertian Pembagian makan pasien dalam alat makan sesuai dengan jumlah porsi
dan jenis makanan, dan kelas perawatan
Tujuan Pasien mendapatkan makanan sesuai dengan diet dan kelas perawatan
Kebijakan Dalam upaya kesalahan dalam pemberian diet dan kesalahan kelas
perawatan
Prosedur 1. Makanan yang telah diolah oleh juru masak kemudian diporsikan
sesuai dengan jenis diet dan kelas perawatan
Kelas III tempat makan pasien pada plato
Kelas I dan II tempat makan pasien pada rantang
VIP tempat makan pasien pada piring
2. Makanan diporsikan dalam wadah/ tempat makan sesuai kelas
perawatan
3. Pelabelan dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam pemberian
jenis diet sesuai hari/tgl, nama, kelas perawatan, jenis diet, dan
jumlah porsi
4. Setelah semua makanan dimasukkan dalam wadah masing-masing
sesuai jenis diet dan kelas perawatan kemudian dimasukkan pada
troli tempat distribusi.
5. Makanan siap untuk didistribusikan kepada pasien
Unit terkait Ahli Gizi, tenaga masak, tenaga distribusi
` PERSIAPAN PELAKSANAAN PRODUKSI SEBELUM MASUK
RUANG KERJA
No Dokumen : No Revisi Halaman
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap 09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
Pengertian Asesmen gizi adalah kegiatan mengumpulkan data dan mengkaji data
terkait gizi yang relevan untuk mengidentifikasi masalah gizi pada
pasien dan penyebabnya.
Data yang dikumpulkan meliputi :
Data antropometri untuk menentukan status gizi : BB, TB, bila
pasien tidak dapat ditimbang diukur LiLA Kemudian penentun
status gizi berdasarkan IMT atau LiLA.
Data riwayat gizi : pola makan, asupan zat gizi sehari, kecukupan
gizi dibanding kebutuhan.
Data laboratorium yang terkait gizi : albumin, Hb, gula darah,
ureum, kreatinin, dll
Data klinis/fisik yang berhubungan dengan defisiensi gizi : kondisi
kulit, mata, rambut, kehilangan masa otot, kehilngan lemak, dll.
Riwayat personal : diagnosis medis, tingkat sosial-ekonomi,
aktivitas fisik, kebiasaan minum obat/jamu, suplemen gizi, dll.
Tujuan Mengetahui masalah gizi pasien dan penyebabnya, berdasarkan hal
tersebut selanjutnya Dietisien/ Ahli gizi membuat perencanaan
intervensi/ pemberian suplemen makanan yang sesuai dengan kebutuhan
gizi pasien dan preskripsi diet Dokter.
Kebijakan Dalam upaya mendeteksi resiko malnutrisi diruang rawat inap, agar
segera mendapatkan intervensi gizi untuk mencegah penurunan status
gizi lebih lanjut
Prosedur 1. Dietisien/ Ahli gizi mendapat informasi mengenai adanya pasien
baru dengan resiko malnutrisi
2. Dietisien/ Ahli gizi mengunjungi semua pasien baru dan melakukan
anamnesa terkait gizi pada pasien beresiko malnutrisi, data yang
dikumpulkan meliputi : antropometri, biokimia, klinis, riwayat gizi,
serta riwayat personal dan mengkaji data-data tersebut untuk
menentukan diagnosa gizi/ masalah gizi
3. Selanjutnya Dietisien/ Ahli gizi membuat rencana intervensi gizi/
pemberian suplemen makanan sesuai dengan kondisi pasien dan
preskripsi diet Dokter
4. Hasil asesmen gizi ditulis dalam form Pemantauan Asuhan Gizi
dengan format ADIME
5. Berdasarkan hasil berat ringannya resiko malnutrisi pasien,
Dietisien/Ahli gizi akan melakukan asesmen ulang untuk
mengevaluasi efektifitas intervensi gizi.
6. Asesmen ulang dilakukan pada :
Pasien dengan resiko malnutrisi berat : asesmen lanjutan
dilakukan setiap hari
Pasien dengan resiko malnutrisi sedang : asesmen gizi lanjutan
dilakukan setiap 3 hari, apabila asupan cukup, asesmen
dilkukan 7 hari
Pasien dengan resiko mlnutrisi ringan : asesmen gizi lanjutan
dilakukan setip 7 hari.
Unit terkait Dietisien, Perawat, Dokter
`
Tujuan Mendapat data status gizi berdasarkan IMT dari hasil penimbangan
berat badan dan pengukuran tinggi badan, mendapatkan informasi
resiko malnutrisi pasien baru dengan perangkat skrining MST
(Malnutrisi Screening Tools) dan mendapatkan data diagnosis penyakit
pasien yang berhubungan erat dengan gizi.
Ruang Lingkup Pengkajian hasil pengukuran antropometri, skrining gizi untuk
menentukan resiko malnutrisi dan dignosis penyakit terkait gizi
Prosedur 1. Perawat mengukur tinggi badan pasien baru dengan pengukur
tinggi badan yang terdapat pada timbangan. Posisi pasien berdiri
tegak.
2. Perawat menimbang berat badan pasien dengan timbangan berat
badan yang terdapat diruangan. Pasien ditimbang tanpa alas kaki,
baju minimal, tidak mengantongi apapun.
3. Resiko malnutrisi pasien baru ditentukan dengan perangkat MST
yaitu :
Metode MST (Malnutrition Screening Tools)
Diameter
1) Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak
diinginkan dalam 6 bulan terakhir?
a. Tidak ada penurunan berat badan (skor : 0)
b. Tidak yakin/ tidak tahu/ terasa baju lebih longgar (skor : 2)
c. Jika ya, berapa penurunan berat badan tersebut
1 - 5 kg ( skor : 1)
6- 10 kg (skor : 2)
11- 15 kg (skor : 3)
15 kg (skor : 4)
Ragu-ragu (skor : 2)
2) Apakah ada penurunan nafsu makan ?
a. Tidak (skor : 0)
b. Ya (skor : 1)
Total Scor MST : ...........................
3) Pasien dengan diagnosis khusus = Ya = Tidak
(DM/gangguan fungsi tiroid/infeksi kronis/lain-lain,
sebutkan.......)
4) Bila skor 2dan atau pasien dengan diagnosis/ kondisi khusus
dilakukan pengkajian lanjut oleh dietisien.
4. Hasil IMT dan skrining gizi ditulis oleh perawat pada form
pengkajian keperawatan awal
5. Apakah pasien menderita penyakit yang meningkatkan kebutuhan
gizi karena stress metabolik seperti salah satu diagnosis penyakit ini
: Penyakit dengan komplikasi Diabetes Melitus, Ginjal Kronik,
Sirosis hati, HD, Stroke, Pneumonia, Transpalantasi Sumsum
tulang, Cedera kepala, Luka bakar, Bedah digestif, Patah tulang
pinggul, dll
Ya Tidk
`Unit Terkait Dietisien, Dokter, Perawat
INSTRUKSI KERJA SKRINING GIZI PASIEN IBU HAMIL
RSUD RAWAT INAP
BANGKINANG
Tujuan Mendapatkan data status gizi ibu hamil berdasarkan berat badan,
mendapatkan informasi resiko malnutrisi pasien baru (ibu hamil)
dengan skrining dan mendapatkan data diagnosis penyakit ibu hamil
yang berhubungan erat dengan gizi.
Ruang Lingkup Pengkajian hasil penambahan/penurunan berat badan selama kehamilan,
skrining gizi untuk menentukan resiko malnutrisi dan diagnosis
penyakit terkait gizi.
Prosedur 1. Perawat mengukur tinggi badan pasien baru dengan pengukur
tinggi badan yang terdapat pada timbangan. Posisi pasien berdiri
tegak.
2. Perawat menimbang berat badan pasien dengan timbangan berat
badan yang terdapat diruangan. Pasien ditimbang tanpa alas kaki,
baju minimal, tidak mengantongi apapun
3. Resiko malnutrisi pasien baru ditentukan dengan pertanyaan sbb:
1) Apakah asupan berkurang karena tidak nafsu makan?
Ya Tidak
2) Ada gangguan metabolisme (DM, gangguan fungsi tiroid,
infeksi kronis seperti HIV, AIDS, TB, Lupus, dll sebutkan....)
Ya Tidak
3) Ada penambahan berat badan yang kurang atau lebih selama
kehamilan?
Ya Tidak
4) Nilai Hb 10 g/dl atau Ht 30%
Ya Tidak
RSUD
BANGKINANG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bangkinang
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap
09-05-2016
Dr. WIRA DHARMA, MKM
NIP. 19700627 200212 1 003
Pengertian Skrining lanjut merupakan cara cepat untuk mengidentifikasi seseorang
beresiko malnutrisi atau sudah malnutrisi, dilaksanakan oleh dietisien
Tujuan Mengidentifikasi pasien yang beresiko, tidak beresiko malnutrisi atau
kondisi khusus
Kebijakan Dalam upaya mendeteksi resiko malnutrisi diruang rawat inap, agar
segera mendapatkan intervensi gizi untuk mencegah penurunan status
gizi lebih lanjut
Prosedur 1. Diagnosis Medis :
BB : kg TB : cm IMT : kg/m
Tinggi Lutut : cm LLA : cm
2. Parameter
1) Skor IMT Skor
IMT >20 (Obesitas >30) =0 ( )
IMT 18.5 - 20 =1
IMT <18.5 =2
2) Skor kehilangan BB yang tidak direncanakan 3 - 6bulan terakhir
BB hilang <5% =0 ( )
BB hilang 5 - 10% =1
BB hilang >10% =2
3) Skor efek penyakit akut
Ada asupan nutrisi >5 hari =0 ( )
Tidak ada asupan nutrisi >5 hari = 2
Jumlah skor keseluruhan = ........
Hasil
0 : Beresiko rendah; ulangi skrining setiap 7 hari.
1 : Resiko menengah; monitoring asupan selama 3 hari. Jika
tidak ada peningkatan, lanjutkan pengkajian dan ulangi skrining
setiap 7 hari.
2 : Beresiko tinggi; bekerjasama dengan Tim Dukungan Gizi /
Panitia Asuhan Nutrisi. Upayakan peningkatan asupan gizi dan
memberikan makanan sesuai dengan daya terima. Monitoring
asupan makanan setiap hari. Ulangi skrining setiap 7 hari.
Unit terkait Dietisien, Perawat, Dokter