Pasar Industri
1 Abdul wahab Khallaf, ilm Ushul Fiqh, (Kairo : Dar Al-Khuwaltiyah, 1968), hlm 62
dilakukan dengan menjaga eksistensinya dalam kehidupan manusia dan
melindunginya dari berbagai macam hal yang dapat merusak.2
Etika bisnis dalam Islam, haruslah memastikan terpeliharanya lima
hal dasar kemashlahatan ini, jika terjadi kemudharatan dalam salah satu
lima hal ini, bisnis tersebut seharusnya ditinggalkan untuk menghindari
kerusakan (mafasid). Bisnis dalam Islam adalah suatu ibadah dan harus
dilakukan dengan niat yang ikhlas serta sesuai dengan kehendak atas
dasar syariat Islam.
2
Al-Syatibi, Al-Muwafaqat Fi Ushul al-Syariah, (Kairo : Musthafa Muhammad, t.th),
jilid I, hlm 150
permintaan produk-produk halal dunia. Dalam kurun waktu sepuluh
tahun terakhir ini, permintaan akan produk-produk halal meningkat pesat,
bahkan peningkatannya mencapai hampir 100 persen. Meningkatnya
permintaan akan produk-produk halal ini telah menjadi insentif bagi
sejumlah negara untuk mendirikan lembaga sertifikasi halal. Upaya
melakukan sertifikasi halal tidak hanya di negara-negara mayoritas
muslim, namun juga di negara-negara dengan jumlah muslim minoritas,
seperti New Zealand, Philippina, Thailand dan sebagian negara Eropa.
Bahkan beberapa negara berniat menjadikan negaranya menjadi pusat
produksi produk halal dunia seperti Jepang yang dikabarkan menjalin
kerjasama dengan Indonesia dalam sertifikasi halal produknya untuk
menjamin kemanan bagi wisatawan Islam maupun non-Islam.
Makanan dengan Label Halal mulai dilirik oleh seluruh orang baik
muslim maupun non muslim. Industri makanan halal di Indonesia
menunjukkan potensi yang besar dari segi peningkatan keuntungan
melalui peluang bisnis yang dapat ditelusuri dalam pasar produk halal ini.
Selain itu, permintaan terhadap pasar makanan halal yang diperkirakan
meningkat yang diakibatkan peningkatan jumlah penduduk yang
semakin besar mencapai 255 juta jiwa pada tahun 2015, dengan komposisi
85% penduduk muslim atau sekitar 216 juta penduduk muslim.