Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan 9

1. Isu-isu Pemasaran
Dua variabel penting dalam pemasaran adalah segmentasi pasar dan pemosisian produk.
Segmentasi pasar bertujuan untuk menjangkau kelompok konsumen tertentu. Segmentasi pasar
penting karena:
1. dibutuhkan bagi pengembangan pasar & produk, penetrasi dan diversifikasi
2. perusahaan dapat beroperasi dengan sumber daya terbatas
3. memaksimalkan laba per unit dan penjualan per segmen
Contoh segmentasi pasar:
memasukkan selera wilayah pada produk perusahaan seperti daging burger yang lebih pedas di
jaringan restoran burger beroperasi di negara-negara Asia Tenggara, Mc Donald mengadopsi
menu bubur ayam kaki lima sebagai salah satu menu sarapan populer di Indonesia.

Di era digital ini, internet telah mempermudah segmentasi pasar karena orang-orang dengan tipe
dan minat tertentu berkumpul atau rutin mengunjungi situs yang sama, sehingga kebutuhan
mereka lebih mudah dikenali oleh para produsen.

Setelah segmentasi pasar, langkah berikutnya adalah pemosisian produk, yaitu mencari tahu apa
yang diinginkan dan diharapkan konsumen. Kuncinya adalah mencari tahu sudut pandang
konsumen, bukan produsen. Apa yang dianggap konsumen sebagai produk/layanan yang baik,
rasa yang enak, dan lain-lain.

2. Isu-isu Keuangan/Akuntansi

Beberapa hal yang penting dalam bagian ini adalah:

1. penggalangan modal,
2. perhitungan laporan keuangan,
3. pembuatan anggaran, dan
4. evaluasi nilai atau kelaikan bisnis.

Berikut adalah contoh-contoh keputusan yang membutuhkan kebijakan keuangan/akuntansi:

1. menggalang dana dengan utang jangka pendek atau jangka panjang, atau dengan saham
preferen atau saham biasa,
2. menyewa atau membeli aset tetap,
3. menentukan rasio deviden yang memadai
4. menggunakan pendekatan akuntansi LIFO*, FIFO**, atau nilai pasar
5. memperpanjang waktu piutang atau tidak
6. menentukan discount rate atas arus kas
7. menentukan jumlah kas yang harus dipertahankan
Penggalangan Modal

Penggalangan modal menjadi penting karena penerapan strategi yang berhasil seringkali membutuhkan
tambahan modal. Sumber-sumber modal bagi perusahaan adalah:

hutang ,ekuitas ,laba bersih ,penjualan aset ,penjualan saham

Perusahaan harus jeli dalam menentukan rasio hutang dan ekuitas dalam struktur modalnya agar
penerapan strategi berjalan baik. Teknik yang umum digunakan adalah :

Analisis Laba per Saham (EPS earning per share)


Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT - Earnings before interest and share)

Proyeksi Laporan Keuangan

Proyeksi analisis laporan keuangan adalah teknik strategi implementasi sentral yang memungkinkan
organisasi untuk mengevaluasi hasil dari tindakan perusahaan. Jenis analisis ini dapat digunakan untuk
meramalkan dampak pelaksanaan keputusan perusahaan. Sebuah proyeksi laporan laba rugi dan neraca
memungkinkan organisasi untuk menghitung rasio proyeksi keuangan dalam berbagai skenario strategi
implementasi. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dengan rata-rata industri, rasio
keuangan dapat memberikan gambaran kelayakan berbagai implementasi strategi.
Proyeksi Laporan keuangan merupakan bentuk dari perencanaan keuangan. Proyeksi akan memudahkan
perusahaan melihat apa yang terjadi beberapa tahun yang akan datang. Jenis dimensi proyeksi:

Waktu:

Jangka pendek, satu tahun atau kurang


Jangka panjang, dua tahun atau lebih

Satuan proyeksi:

Proyeksi untuk tiap unit atau bagian organisasi


Proyeksi untuk setiap spesifik poyek
Proyeksi total perusahaan atau total proyek

Proyeksi laporan keuangan biasanya dibuat dalam beberapa skenario. Skenario juga disebut sebagai
analisis sensitivitas. Skenario yang biasanya digunakan dalam penyusunan proyeksi :

Kondisi buruk / worst case


Kondisi normal/ normal case
Kondisi terbaik / best case

Untuk masing-masing kondisi tersebut dibuat kriteria keadaan yang dapat diamati dan terukur. Dalam
melakukan proyeksi berdasarkan data masa lalu harus diingat, bahwa di masa datang kondisi yang akan
terjadi belum tentu sama dengan kondisi yang ada di masa lalu
Proses Penyusunan Proyeksi:

Interaksi : Proyeksi dibuat dengan mengkombinasikan antara proposal investasi dan pilihan pendanaan
yang digunakan.

Pilihan alternatif / Options :Proyeksi dibuat dengan memberikan kesempatan perusahaan untuk
menentukan beberapa alternatif pilihan berdasarkan skenario yang telah ditentukan.

Kelayakan / Feasibility :Proyeksi harus dibuat dengan pertimbangan akal sehat dan sesuai dengan
kondisi dan kemampuan perusahaan.

Hindarkan kejutan / Avoiding Surprises: Nobody plans to fail, but many fail to plan.

Sumber Data Proyeksi:


1. Laporan keuangan:

Neraca,
Laporan laba rugi,
Arus kas,
Catatan atas laporan keuangan

2. Kondisi konsumen dan pasar secara umum, kondisi budaya/tradisi asumsi


3. Kondisi makroekonomi asumsi
4. Regulasi
5. Target jangka pendek dan jangka panjang perusahaan secara spesifik

Langkah - langkah menyusun Proforma Balance Sheet:

1. Tentukan korelasi item-item dalam neraca terhadap penjualan -> hitung dalam prosentase.
2. Kalikan prosentase tersebut dengan proyeksi penjualan untuk mendapatkan nilai item-item
dalam neraca pada tahun proyeksi.
3. Jika tidak terdapat korelasi antara item dalam neraca dengan penjualan maka nilai dalam neraca
tahun sebelumnya dianggap sama dengan tahun proyeksi.
4. Hitung proyeksi retained earnings dengan rumus:
Projected retained earnings = Present retained earnings + Projected net income Cash
dividends
5. Tambahan asset untuk mendukung proyeksi penjualan yang ditetapkan.
Utang dan modal ditentukan dengan melihat perbedaan antara total asset dan pendanaan yang
telah tersedia. Jika perubahan modal telah ditetapkan maka perusahaan dapat menghitung
tambahan dana dari kreditur.
6. Hitung EFN (External Fund Needed)
Anggaran Keuangan (Financial Budget)

Adalah dokumen yang merinci bagaimana dan akan diperoleh dan dihabiskan untuk kurun waktu
tertentu. Anggaran tahunan adalah yang paling lazim walaupun kurun waktu anggaran bisa dari satu hari
sampai 10 tahun. Anggaran keuangan jangan dilihat sebagai alat untuk membatasi pengeluaran, tetapi
sebagai metode untuk memanfaatkan sumber daya sebuah organisasi yang paling produktif dan
menguntungkan. Ketika sebuah organisasi mengalami kesulitan keuangan, anggaran sangat penting
dalam implementasi strategi.
Jenis anggaran meliputi:

anggaran tunai,
operasi,
penjualan,
laba,
pabrik,
modal,
belanja,
divisional,
variable,
fleksibel dan anggaran tetap.

Yang paling lazim adalah anggaran tunai atau kas.


Beberapa jenis umum dari anggaran:

anggaran kas,
anggaran operasional,
anggaran penjualan,
anggaran laba,
anggaran pabrik,
anggaran modal,
anggaran biaya,
anggaran divisi,
anggaran variabel,
anggaran fleksibel, dan
anggaran tetap.

Anggaran keuangan memiliki beberapa keterbatasan:

1. Program anggaran dapat terlalu rinci, rumit dan terlalu mahal. Overbudgeting atau
underbudgeting anggaran dapat menyebabkan masalah.
2. Anggaran keuangan dapat menjadi pengganti tujuan. Anggaran adalah alat, bukan tujuan itu
sendiri.
3. Anggaran dapat menyembunyikan inefisiensi jika hanya didasarkan pada preseden bukan pada
evaluasi berkala keadaan dan standar.
4. Anggaran kadang-kadang digunakan sebagai instrumen tirani yang dapat mengakibatkan
frustrasi, dendam, dan turnover tinggi.

Untuk meminimalkan pengaruh yang terakhir, manajer harus meningkatkan partisipasi bawahan
dalam mempersiapkan anggaran.

Mengevaluasi Nilai Bisnis

Metode penghitungan nilai bisnis dapat dikelompokkan menjadi 3 pendekatan utama:

apa yang dimilki perusahaan,


seberapa yang dihasilkan sebuah perusahaan, dan
apa yang dilemparkan sebuah perusahaan ke pasar.

Pendekatan pertama adalah penentuan kekayaan bersih atau equitas pemegang sahamnya. Kekayaan
bersih menunjukkan nilai total saham biasa, tambahan modal disetor dan saldo laba. Setelah
menghitung kekayaan bersih, tambahakan atau kurangi dengan nilai good will, kelebihan atau
kekurangan aset dan aset tak berwujud. Aset tak berwujud mencakup hak cipta, paten dan merek. Good
will muncul hanya jika sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lain dan membayar lebih banyak
daripada nilai buku.
Pendekatan kedua nilai sebuah perusahaan tumbuh dari keyakinan bahwa bahwa nilai bisnis seharusnya
didasarkan pada keuntungan yang mungkin diperoleh pemiliknya melalui laba bersih. Aturan konservatif
adalah dengan mengalikan keuntungan tahunan lima kali.
Pendekatan ketiga membiarkan pasar menentukan nilai suatu bisnis, melibatkan tiga metode: a.
dasarkan perusahaan atas harga jual perusahan serupa, b. metode rasio harga laba dan c. metode
saham beredar.

Memutuskan apakah akan Go Public : Go public berarti menjual prosentase tertentu dari perusahaan
anda kepada pihak lain untuk memperoleh modal di pasar saham. Konsekuensinya mengurangi kendali
pemilik atas perusahaan. Go public tidak disarankan untuk perusahaan dengan penjualan dibawah $10
juta sebab biaya awal terlalu tinggi dibandingkan dengan arus kas yang akan diperoleh perusahaan.

3. Isu-isu Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Terdapat setidaknya tiga pendekatan penelitian dan
pengembangan besar untuk penerapan strategi:

1. Menjadi perusahaan pertama yang memasarkan produk teknologi baru, strategi ini glamour dan
menarik, tetapi juga berbahaya.
2. Menjadi peniru yang inovatif dari produk-produk yang berhasil, dengan demikian meminimalkan
resiko dan biaya awal.
3. Menjadi produsen berbiaya rendah dengan memproduksi misal produk-produk serupa namun
lebih murah dari produk yang belum lama diperkenalkan.

Anda mungkin juga menyukai